Anda di halaman 1dari 2

Rangkaian Traffic Lights

RANGKAIAN LAMPU LALU LINTAS | MEMBUAT TRAFFIC LIGHTS

Gambar rangkaian lampu lalu lintas | gambar rangkaian traffic lights

Rangkaian lampu lalu lintas menurut saya adalah rangkaian yang mudah-mudah susah untuk
dibuat. Dimana kita dituntut untuk bisa mengkondisikan nyala dari tiga buah lampu dengan
mengikuti peraturan lalu lintas yang ada. JIka kita menggunakan pemrograman komputer sebagai
pengatur kondisi ketiga lampu tersebut mungkin kita tidak akan terlalu banyak menghabiskan
waktu untuk membuatnya. Seperti contoh dengan pemograman mikrokontroller atau
pemograman berbasis aplikasi komputer seperti visual basic, Delphi dan banyak lagi yang lain.
Tetapi jika menggunakan komponen rangkaian elektronika yang umum digunakan mungkin akan
sedikit menyita waktu anda untuk mendapatkan hasil yang benar-benar sesuai dengan kondisi
lampu lalu lintas yang dipakai dijalan-jalan.

Nah…jika anda sedang mencari contoh rangkaian lampu lalu lintas yang sederhana maka
rangkaian diatas bisa saya rekomendasikan kepada anda. Prinsip kerja dari rangkaian traffic light
diatas sangat mudah untuk dipahami. Rangkaian diatas memanfaatkan keluaran dari IC up/down
counter 74190 sebagai penghasil keluaran yang tercacah dan kemudian dikondisikan dengan
menggunakan gerbang logika supaya logikanya sesuai dengan logika lampu lalu lintas yang
sebenarnya. Sebenarnya anda bisa juga menggunakan IC counter up biasa sebagai pencacahnya.
Lampu warna merah diwakili oleh led D1, kuning oleh led D2 dan warna hijau oleh led D3.
DAFTAR KOMPONEN :

1. Resistor : R1 (1 Kohm), R2, R3 dan R4 (220 ohm) serta VR1 (Potensio 10 K / 15 K)


2. Kapasitor : C1 (100 uF)
3. Led : D1 (warna merah), D2 (warna kuning) dan D3 (warna hijau).
4. Integrated Circuit : IC1 (NE 555), IC2 (74LS190) dan IC3 (74LS02)

CARA KERJA DAN ANALISA RANGKAIAN LAMPU LALU LINTAS :

1. Untuk menghasilkan sinyal peggerak rangkaian counter digunakan rangkaian astable


IC555.
2. R1, C1 dan VR1 merupakan kombinasi astable sebagai penentu kecepatan sinyal clock
yang akan dimasukkan kepada input counter dan pada akhirnya akan menentukan
lamanya waktu nyala dari masing lampu. Semakin besar nilai dari ketiganya maka siklus
clock akan semakin lama dan begitu pula sebaliknya.
3. Untuk memperoleh kombinasi nyala lampu hanya diperlukan 2 bit keluaran dari
rangkaian counter.
4. Bit ke-3 dari output counter hanya digunakan sebagai reset ulang pencacahan.
5. Lampu yang pertama kali menyala adalah lampu warna kuning, dikarenakan terhubung
dengan output Q1 dari IC counter. Kemudian dilanjutkan oleh lampu warna merah yang
terhubung dengan output Q2. Lalu keduanya (kuning dan merah) menyala bersamaan.
Yang terakhir lampu hijau akan menyala sendiri.
6. Rangkaian counter mencacah dengan urutan bit :

- 0 1 (lampu kuning menyala)


- 1 0 (lampu merah menyala)
- 1 1 (lampu kuning dan merah menyala)
- 0 0 (lampu hijau menyala, sesuai dengan sifat gerbang NOR)

7. Contoh rangkaian traffic light diatas hanya berlaku untuk satu buah jalur untuk rangkaian
lampu lalu lintas yang menggunakan lebih dari satu jalur maka anda bisa memanfaatkan
perangkat rangkaian yang sama dan menggunakan kombinasi gerbang sebagai
penghubung antara kondisi masing-masing jalur. Artinya anda harus menjadikan lampu
merah lebih lama menyala pada masing-masing jalur selama jalur yang lain beroperasi.
Kondisi tersebut bisa anda peroleh dengan memanfaatkan kombinasi gerbang logika
secara berantai.

Anda mungkin juga menyukai