Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) -1

3.1 Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup
(engine konvensional dan Efi VVTi)
4.1 Merawat berkala sistem utama Engine dan mekanisme katup
(engine konvensional dan Efi VVTi)
Mata Pelajaran: Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Kelas XI Semester 3

MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Disusun Oleh:
Syamsudin Hidayat
NIP. 196701272000121001

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMK NEGERI 2 WONOSOBO
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 WONOSOBO
Jl. Tumenggung Kertonegoro Km. 5  (0286) 3399050 Fax (0286) 3399060 Wonolelo, Wonosobo KP. 56313
Surat Elektronik : smk2wonosobo@gmail.com Laman : //www.smk2wsb.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Ke 1

A. Identitas Program Pendidikan, meliputi:

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Wonosobo


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Komp. Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kelas/Semester : XI / Gasal (3)
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 4 pertemuan (32 JP x 45 menit)/ pertemuan 1, 2, 3 dan 4

B. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti
1. Menerapkan, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

C. Kompetensi Dasar
Pengetahuan
3.1 Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup
(engine konvensional dan Efi VVTi).

Keterampilan
4.1 Merawat berkala sistem utama Engine dan mekanisme katup (engine
konvensional dan Efi VVTi).

D. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan

2
 Menjelaskan fungsi perawatan sistem engine dan mekanisme katup (engine
konvensional dan Efi VVTi)
 Menentukan cara perawatan sistem engine dan mekanisme katup (engine
konvensional dan Efi VVTi)

2. Indikator KD pada KI keterampilan


 Melakukan perawatan sistem utama engine dan mekanisme katup (engine
konvensional dan Efi VVTi)
 Mengontrol hasil perawatan sistem engine dan mekanisme katup (engine
konvensional dan Efi VVTi)

E. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menggali informasi dan berdiskusi, peserta didik mampu Menjelaskan
fungsi perawatan sistem engine dan mekanisme katup sesuai dengan minimal
satu sumber dengan percaya diri.
2. Setelah melakukan identifikasi masalah dan system, peserta didik mampu
menentukan cara perawatan sistem engine dan mekanisme katup sesuai
prosedur (SOP) dengan teliti.
3. Dengan disediakan alat dan bahan yang sesuai, peserta didik dapat melakukan
perawatan sistem utama engine dan mekanisme katup sesuai dengan prosedur
dngan teliti.
4. Setelah melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang
dilakukan, peserta didik mampu Mengontrol hasil perawatan sistem engine dan
mekanisme katup.

F. Materi Pembelajaran
1. Periksa oli dan fluida
Kerja engine memerlukaan pendinginan daan pelumasan. Merawatan atau
pemeliharaan mesin yang pertama tama adalah dengan melakukan pemeriksaan oli
dan fluida. Untuk engine, cairan pendingin dan oli mesin harus terjamin
pemenuhannya. Maka sebelum pemeriksaan/ penyetelan katup Oli dan fluida,
khususnya fluida pendingin dan Oli/minyak pelumas perlu diperiksa.
a. cairan pendingin (Avanza).
1) Periksa Cara Kerja Cooling Fan Pada Temperatur Rendah (di bawah 83°C
(181°F))
a. Periksa bahwa cooling fan tidak berputar ketika switch pengapian diputar ke ON
dengan switch A/C OFF.
b. Lepaskan konektor sensor temperatur cairan pendingin mesin, kemudian putar
switch pengapian ke ON. Periksa bahwa cooling fan berputar.
2) Periksa Cara Kerja Cooling Fan Pada Temperatur Tinggi (di atas 97,6°C (208°F))
a) Setelah mesin dipanaskan, periksa bahwa switch A/C OFF.
b) Periksa bahwa cooling fan mulai berputar ketika temperatur cairan pendingin
lebih tinggi dari 97,6°C (208°F) dan bahwa kipas berhenti berputar ketika
temperatur cairan pendingin lebih rendah dari 95,5°C (204°F).
PERHATIAN:
Temperatur cairan pendingin mesin diindra oleh sensor temperatur cairan
pendingin mesin pada saluran keluar air (engine outlet) pada cylinder head.
3) Periksa Motor Cooling Fan
a) Lepaskan konektor motor cooling fan.
b) Periksa bahwa cooling fan berputar dengan lembut ketika baterai dihubungkan
ke konektor motor fan.
c) Menggunakan ammeter, ukur arusnya dengan mempertahankan langkah (b).

3
(Avanza) Kuat arus standar:5,2 sampai 8,2 A
d) Hubungkan konektor motor cooling fan.

4) Penggantian cairan pendingin


a) lepas Penutup Mesin Bagian Bawah (untuk Tipe Logam) Lepas 6
baut dan klip, kemudian lepas penutup mesin bagian bawah.
b) Saluran Engine Coolant
PERINGATAN:
Untuk mencegah bahaya panas, jangan membuka tutup radiator selagi mesin
dan radiator masih panas. Cairan dan uap panas dapat menyemprot keluar di
bawah tekanan. Ekspansi panas dapat menyebabkan cairan pendingin mesin
yang panas dan uap menyembur ke luar dari radiator assembly.
(1) Kendorkan sumbat penguras kran saluran radiator.
(2) Lepas radiator cap sub-assembly.
(3) Kendorkan sumbat penguras saluran air, kemudian kuras cairan pendingin.
c) Tambah Cairan Pendingin Mesin
PETUNJUK:
 Cairan pendingin mesin yang tidak sesuai dapat merusak sistem
pendinginan mesin.
 Gunakan hanya Toyota Super Long Life Coolant atau sejenis ethylene glycol
kualitas unggul berbasis non-silicate, non-amine, non-nitrite, dan non-
borate engine coolant dengan long-life hybrid organic acid technology
(cairan pendingin mesin berteknologi kimia organik long-life hybrid
mengandung paduan dari low phosphates dan kimia organik).
 Kendaraan-kendaraan baru Toyota telah diisi dengan Toyota Super Long
Life Coolant. Pada saat mengganti cairan pendingin mesin,
direkomendasikan Toyota Super Long Life Coolant.
PERHATIAN:
Jangan menggunakan antibeku yang berbasis alkohol atau hanya air
tanah saja.
(1) Kencangkan semua sumbatan.
(2) Kendorkan dan lepaskan katup bleeding-udara A dan B.
(3) Isi radiator dengan cairan pendingin mesin dari lubang pengisian.

PERHATIAN:
 Dianjurkan untuk menggunakan air deionisasi atau air suling ketika
mengencerkan cairan pendingin mesin.
 Jangan gunakan air bekas.

(4) Kencangkan katup bleeding udara A saat cairan pendingin mesin meluap dari
katup A.
(5) Kencangkan katup bleeding udara B saat cairan pendingin mesin meluap dari
katup B.

PERHATIAN:
 Tutup generator yang ditempatkan di bawah sumbat bleeder udara
dengan kain majun atau potongan kain sehingga generator tidak basah
oleh cairan pendingin mesin.
 Jika cairan pendingin mesin tidak meluap dari katup A atau B, selama
langkah (e) hingga (f), kencangkan katup setelah cairan pendingin mesin
meluap dari radiator.

(6) Pasang tutup radiator saat cairan pendingin mesin meluap dari radiator.

4
PETUNJUK:
Amati level cairan pendingin mesin di dalam radiator dengan menekan
selang masuk dan selang keluar radiator beberapa kali dengan tangan. Bila
level cairan pendingin mesin turun, tambahkan cairan pendingin mesin.
(7) Isi tangki reservoir radiator sampai pada permukaan penuh.
(8) Hidupkan mesin dan pertahankan pada putaran 2.000 rpm. Panaskan mesin
hingga cooling fan bekerja.

PETUNJUK:
Ketika memanaskan mesin, tekanlah selang inlet dan outlet radiator
beberapa kali.

(9) Matikan mesin dan tunggu hingga temperatur cairan pendingin mesin
menjadi dingin. Kemudian buka tutup radiator dan periksa level cairan
pendingin mesin.
(10) Jika permukaan cairan pendingin menjadi turun, ulangi langkah (b) sampai
(i).
(11) Ketika permukaan cairan pendingin berhenti turun, aturlah jumlah cairan
pendingin di dalam tangki reservoir radiator.
Kapasitas:
M/T: 6,95 liter (7,3 US qts, 6,1 lmp. qts)
M/T: 6,8 liter (7,2 US qts, 6,0 lmp. qts)

5) periksa Kebocoran Cairan Pendingin Mesin


a) Lepas tutup radiator.

PERHATIAN:
Untuk mencegah bahaya panas, jangan membuka tutup radiator selagi mesin
dan radiator masih panas. Cairan dan uap panas dapat menyemprot keluar di
bawah tekanan. Ekspansi panas dapat menyebabkan cairan pendingin mesin
yang panas dan uap menyembur ke luar dari radiator.

b) Isi radiator dengan cairan pendingin mesin dan pasang radiator cap tester.
c) Panaskan mesin.
d) Pompa sampai 137 kPa (1.4 kgf/cm2, 17,1 psi), kemudian periksa bahwa tekanan
tidak turun. Jika tekanannya turun, periksa kebocoran selang, radiator dan water
pump. Jika tidak terdapat tanda kebocoran eksternal cairan pendingin mesin, periksa
inti heater, blok silinder dan cylinder head.
e) Pasang kembali tutup radiator.
f) pasang Penutup Mesin Bagian Bawah (untuk Tipe Logam)
Pasang tutup bawah mesin dengan 6 baut dan klip.

b. Oli mesin
1. Periksa Level Oli Mesin
a. Mesin memanas, kemudian hentikan mesin dan tunggu selama 5 menit.
b. Periksa bahwa level oli mesin di antara tanda level low dan tanda level full pada
level gauge.
Jika level oli mesin berada di low, periksa kebocoran oli dan tambahkan oli mesin
hingga mencapai tanda level full.

PERHATIAN:
Jangan menambahkan oli mesin sampai di atas tanda level full.

2. Periksa Kualitas Oli Mesin


a. Periksa oli dari keadaan memburuk, bercampur air, berubah warna atau encer.
5
b. Bila secara visual kualitasnya memburuk, ganti oli dan filter oli.

3. Periksa Tekanan Oli


a. Lepaskan konektor switch tekanan oli.
b. Gunakan kunci soket 24, lepas oil pressure switch.
c. Pasang oil pressure gauge.

Gambar 1.4. Pemasangan oil pressure gauge


d. Panaskan mesin.
e. Periksa oil pressure.
Tekanan oli:

Kondisi mesin Spesifikasi

Saat idling 39 kPa (0,4 kgf/cm2, 5,7 psi) atau lebih

Pada 3.000 rpm 225 kPa (2,3 kgf/cm2, 32,6 psi) atau lebih

f. Gunakan adhesive untuk 2 atau 3 ulir dari switch tekanan oli.


Perekat:
Toyota Genuine Adhesive 1344, Three Bond 1344 atau yang setara.

g. Gunakan kunci soket dalam 24 mm, pasang switch tekanan oli.


Momen: 15 N*m{ 153 kgf*cm , 11 ft.*lbf }
h. Hubungkan konektor switch tekanan oli.
i. Periksa dari kebocoran oli.

2. Mekanisme Katup
a. Bagian-Bagian Mekanisme Katup
Mekanisme katup adalah sekelompok komponen yang membuka dan
menutup katup hisap dan katup buang di kepala silinder pada waktu yang tepat.
Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan
gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan
mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang.

6
Poros engkol
Timing sprocket
Rantai timing
Poros cam hisap

(Intake camshaft)
Katup hisap
Poros cam buang
Gambar 1.7. Mekanisme Katup
(Exhaust camshaft)
2. Mekanisme Katup dengan Poros Kam Di Bawah
Katup buang
a. Katup di Samping (Side Valve atau banyak komponen/bagian-bagian
SV) yang bergerak, berarti kelembaman
Konstruksi SV memiliki ciri massa besar sehingga tidak ideal
katup berdiri dan berada di samping untuk mesin putaran tinggi.
blok motor serta poros kam terletak di
bawah. Keuntungannya konstruksi
mesin sederhana, mesin pendek/tidak
memakan tempat, suara tidak berisik,
namun bentuk ruang bakar kurang
menguntungkan bagi proses
pembakaran yang ideal dan
penyetelan celah katup sulit.

Gambar 1.9. Katup di Kepala Silinder


(Over Head Valve atau OHV)

Gambar 1.8. Katup di Samping (Side


Valve atau SV)

b. Katup di Kepala Silinder (Over Head


Valve atau OHV)
Katupnya menggantung di
kepala silinder, poros kam terletak di
blok silinder bagian samping bawah.
Keuntungannya bentuk ruang bakar
yang baik, namun kerugiannya adalah
7
3. Mekanisme Katup Dengan Poros Kam Di Atas
a. Satu Poros Kam di Kepala (Single Over Head Camshaft atau SOHC)
Pada konstruksi SOHC atau OHC, poros kam berada di kepala silinder dan langsung
menggerakkan tuas katup (A) atau tuas ayun katup (B). Keuntungannya sedikit
komponen/ bagian-bagian yang bergerak, berarti kelembaman massa kecil, sehingga
baik untuk putaran tinggi. Kerugiannya adalah konstruksi motor menjadi tinggi karena
ada mekanisme tuas ayun.

OHC (Overhead
Camshaft) Timing belt
Tipe ini menggunakan Poros cam
poros cam tunggal Batang pendorong
untuk menggerakkan
seluruh katup melalui (push rod)
rocker arm. Rocker arm

Gambar 1.10. Satu Poros Kam di Kepala (SOHC)

b. Dua Poros Kam Di Kepala (Double Over Head Camsaft atau DOHC)
Konstruksi DOHC memiliki dua kam di kepala silinder, kam langsung menggerakkan
mangkok penumbuk katup. Keuntungannya bentuk ruang bakar baik dan susunan katup-
katup bentuk V menguntungkan bagi performance atau unjuk kerja mesin. Kelembaman
massa paling kecil, sehingga baik untuk motor putaran tinggi. Kerugiannya konsrtuksi
mesin mahal, mesin lebih berat dan penyetelan celah katup lebih sulit.

1) 2)

Timing Belt
Roda gigi

gunting (Scissor
gear)
Poros cam

Gambar 1.11. Dua Poros Kam Di Kepala (DOHC)

1) DOHC (Double Overhead Camshaft)


Tipe ini memiliki dua poros cam, dan setiap poros cam menggerakkan katup-katup
secara langsung, memastikan pergerakan yang tepat pada katup-katup tersebut.
2) Compact DOHC
Tipe ini memiliki dua poros cam, salah satunya digerakkan oleh satu set roda gigi.
Konstruksi kepala silinder dibuat lebih sederhana dan lebih kecil daripada DOHC tipe
biasa.

4. Celah Katup dan Penyetelnya


a. Fungsi celah katup

- 13 -
Agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada semua keadaan
temperature mesin.

Ada dua tipe celah katup, bergantung pada konstruksi dan bahan mesin. Satu tipe meningkat
ketika mesin panas sementara tipe yang lain menurun ketika mesin memanas.

b. Celah katup harus distel


Saat mesin hidup komponen mekanisme katup yang jumlahnya banyak bergerak
bergesekan dan mendapat gaya ke berbagai arah serta beban panas, maka semakin lama
komponen semakin aus pada sistem penekan katup dan pada daun katup dan
dudukannya serta pengikat-pengikat menjadi kendor, sehingga celah katup menjadi
berubah besar, Karena keausan-keausan tersebut tidak merata, celah katup berubah dan
perlu distel, sekitar setiap 20.000 km kendaraan berjalan. Celah katup berpengaruh
terhadap unjuk kerja mesin, seperti berikut :
c. Celah terlalu besar
1) Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan logam)
2) Bagian penggerak katup bisa patah (pukulan dan kejutan)
3) Waktu pembukaan katup lebih sedikit dari waktu semestinya
4) Tenaga mesin berkurang.
d. Celah terlalu kecil
1) Waktu pembukaan katup lebih lama dari waktu semestinya
2) Gerak gunting juga lebih lama, kerugian gas baru yang keluar bersama gas buang
besar. Akibatnya : putaran Idle kurang stabil (motor bergetar)
e. Tidak ada celah katup
1) Katup tidak menutup dengan sempurna
2) Ada kerugian gas baru yang keluar bersama gas buang, tenaga motor berkurang.
3) Pembakaran dapat merambat ke karburator
4) Katup-katup dapat terbakar karena pemindahan panas pada daun katup tidak
sempurna.

5. Macam-Macam Konstruksi Penyetel Katup


a. Melalui mur pengunci
Penyetelan celah katup dengan mengendorkan mur pengunci dan memutar skrup
penyetel. Untuk penyetelan celah katup, posisi penumbuk pada kam harus pada
lingkaran dasar
b. Melalui Tuas Ayun ( mis. Marcedes, Ford, Nissan )
Pengukuran celah harus antara tuas ayun dan kam, bukan antara ujung tuas ayun dan
ujung batang katup.

- 14 -
Gambar 1.14. Penyetel Katup Melalui Tuas Ayun

c. Dengan plat penyetel ( mis. Volvo, Fiat, VW , Avanza/xenia)


Pada sistem ini, penyetelan dilaksanakan dengan penggantian plat penyetel yang
tersedia dalam bermacam macam ketebalan. Untuk menyetel celah katup, diperlukan
satu set plat penyetel dan alat khusus untuk menekan mangkok penekan katup.

Gambar 1.15. Penyetel Katup Dengan Plat Penyetel

1) Tipe yang membutuhkan penggantian valve lifter ketika menyetel celah valve
Dengan tipe ini, celah valve disetel dengan mengganti valve lifter.
2) Tipe yang membutuhkan penggantian shim ketika menyetel celah valve
Dengan tipe ini, celah valve disetel dengan mengganti shim penyetel. Dalam tipe ini ,
ada beberapa macam:
(1) Shim di bagian dalam. (Membongkar camshaft dan mengganti shim.)
(2) Shim pada bagian luar. (Mengganti shim menggunakan SST.)
(3) Shim di bawah rocker arm. (Mengganti shim menggunakan SST.)

PETUNJUK:
Karena ukuran valve lifter dan shim sangat bersesuaian untuk mesin, harap pilih mana
yang tepat.

d. Tuas Katup Dengan Eksenter Penyetel (mis. BMW)

- 15 -
Gambar 1.16. Penyetel Katup Dengan Eksenter Penyetel

e. Penyetel Celah Katup Pada Motor Neptune (Colt T-120)

Gambar 1.17. Penyetel Celah Katup Melalui Mur


1) Fuler
2) Mur penyetel (mur stop yang mengunci sendiri)
3) Tuas katup dari pelat yang di pres

6. Pengencangan Kepala Silinder Dan Penyetelan Celah Katup


a. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang
baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
 Peralatan servis dalam kotak alat
 Kunci sok 3/8”
 Kunci momen.
b. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang bail dan
harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
 Kendaraan atau stan motor/mesin hidup
 Paking tutup kepala silinder
 Kain lap
c. Langkah kerja
1) Cari besar celah katup di dalam buku data / manual. Besarnya celah katup pada
mesin panas / dingin biasanya tidak sama.
2) Lepas tutup kepala silinder.
3) Kencangkan baut-baut kepala silinder dengan kunci momen sesuai dengan urutan
pengencangan yang benar seperti gambar. Data kekuatan pengencangan baut
lihat di Modul manual.

- 16 -
Gambar 1.18. Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder

4) Kencangkan baut atau mur unit tuas penekan katup dengan kunci momen sesuai
dengan urutan pengencangan yang benar seperti gambar.
5) Pengencangan jangan terlalu keras. Data kekuatan pengencangan baut lihat di
buku manual.

Gambar 1.19. Urutan Pengencangan Baut /Mur Unit Tuas Penekan Katup
6) Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA tepat. Tanda TMA
terletak pada puli motor (gambar) atau pada roda gaya.
7) Tentukan posisi saat akhir langkah kompresi pada silinder 1.

Ketika tanda TMA tepat maka torak silinder 1 (silinder yang posisinya terjauh dari
roda gaya) pada posisi TMA, namun terdapat 2 kemungkinan langkah/proses yang
terjadi, yaitu akhir langkah kompresi atau akhir langkah
buang/awal langkah isap (katup overlaping). Akhir langkah kompresi dapat
diketahui dari adanya celah pada kedua katupnya, karena posisi kedua katup
tertutup atau tidak ada penekanan pada komponen penekan katup.
Sementara untuk akhir langkah buang/awal langkah isap dapat diketahui dari
adanya penekanan pada komponen penekan katup isap dan buang atau
adanya pergerakan katup isap dan buang (overlaping) jika puli digerakkan
bolak-balik pada daerah sekitar TMA.

Contoh penentuan posisi saat akhir langkah kompresi pada silinder 1 pada engine
Avanza/Xenia:
a) Putar crankshaft searah jarum jam 2
putaran, kemudian atur silinder No. 1
ke TDC/kompresi.
a. Periksa bahwa tanda timing pada
drive gear dan driven gear pada
camshaft telah lurus.

8) Penyetelan Katup Motor 4 dan 6 Silinder


a) Motor 4 Silinder Sebaris
Jika silinder pertama pada saat akhir langkah kompresi, maka katup
yang dapat disetel ( X ) adalah :

- 17 -
M Katup masuk

B Katup buang

X Katup yang dapat distel

1...6 = Nomor urut silinder

Gambar 1. 23. Katup Motor 4 Silinder Yang Dapat Disetel

b) Motor 6 silinder
Jika silinder keenam pada saat akhir langkah kompresi, maka katup yang
dapat disetel ( X ) adalah :

Gambar 1.24. Katup Yang Dapat Disetel Motor 6 Silinder


 Kemudian penyetelan setengah dari jumlah katup yang belum distel
dilakukan dengan cara yang sama, yaitu setelah puli motor diputar satu
putaran lagi / tanda TMA tepat.
 Pasang tutup kepala silinder.
 Hidupkan motor dan kontrol dudukan/kebocoran paking tutup kepala
silinder serta sambungan-sambungan ventilasi karter.

9) Cara Menyetel Katup Yang Benar


Fuler harus dapat didorong dan ditarik dengan agak rapat/seret.

10) Tempat Mengukur Celah Katup


Pengukuran celah katup pada penggerak katup yang menggunakan tuas ayun
harus antara tuas dengan kam, bukan antara ujung tuas dengan ujung batang
katup.

11) Penyetelan Katup dengan Plat Penyetel (shim)


Pada sistem ini, penyetelan plat penyetel dilaksanakan melalui mengganti plat
penyetel (shim) dengan bermacam- macam ketebalan. Untuk menyetel celah
katup, diperlukan satu set plat penyetel shim), mikrometer dan alat khusus untuk
menekan mangkok penumbuk katup.
- 18 -
Cara menyetel
Untuk mencegah bercampurnya pelat penyetel dari sejumlah katup yang ada, stel
katup satu persatu, seperti berikut :
 Ukurlah besar celah katup yang ada (A) dan catat.
 Catatlah kesalahan celah (C), yaitu perbedaan ukuran celah antara besar celah
yang seharusnya (B) dan besar celah yang telah diukur. Kesalahan celah ini ( C
= B – A ) digunakan untuk menentukan pelat penyetel dengan tebal yang tepat
(D).
 Tekan mangkok penumbuk dengan alat khusus.
 Keluarkan plat penyetel dengan tang khusus atau obeng.
 Ukurlah tebal plat yang telah dilepas (E) dengan mikrometer, kemudian
masukkan ke kotak set yang sesuai dengan ketebalannya.

special tool (09220 - 2D000) Gunakan special tool

Melepas adjusting shim Mengukur ketebalan shim

 Cari plat penyetel yang tebalnya sesuai (D) untuk menghasilkan celah katup
yang benar, yaitu D = E + C.
 Kontrol ketebalan plat baru dengan mikrometer.
 Pasang plat penyetel yang baru pada mangkok.
 Kontrol celah katup kembali.

12) Penyetelan celah katup konvensional


 Panaskan mesin hingga temperatur kerja mesin
 Yakinkan baut kepala silinder dan baut rocker arm dalam kondisi keras.
 Posisikan silinder no.1 pada TMA (lihat tanda pada pully)
 Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan; buang–hisap-hisap–buang
- 19 -
 Untuk ukuran celahnya EX. 0.30 mm dan In. 0.20 mm
 Kemudian putar pully 1 x putaran/360 derajat, posisikan silinder no. 4 pada
TMA
 Ukur/stel celah katup dengan urutan:
Buang–masuk–masuk–buang
Catatan :
 Gunakan fuller yang masih baik (belum aus)
 Pada saat menyetel tarikan feller gauge harus lurus
 Rasakan untuk semua celah katup tarikannya sama

Materi Implementaif:
 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama, ujur, Disiplin, Tanggung jawab, pembeiasaan
5S.

G. Pendekatan, Strategi dan Metode


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
3. Model : Problem Based Learning.

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-satu:
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (30 menit)
1. Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam dan berdo’a.
2. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik.
3. Membagi kelompok kerja ( Pokj)
4. Membaca bebas (15 menit/penguatan literasi)
Kegiatan Inti (225 menit)
1. Mengidentifikasi Mengamati
masalah;  siswa dalam kelompok memperhatikan dengan seksama
penjelasan dari guru
 Mengamati untuk mengidentifikasi masalah sistem
engine dan mekanisme katup.
 Peserta didik menuliskan hasil identifikasi pada lembar
kerja.
2. Menetapkan masalah Mengasosiasi
melalui berpikir  Guru membagi siswa secara heterogen menjadi enam
tentang masalah dan kelompok Masing-masing kelompok ditunjuk
menyeleksi pemimpinnya
informasi-informasi  Guru menyampaikan rangasangan garisbesar
yang relevan; materi/masalah melalui penggunaan LCD
 Siswa melakukan diskusi kelompok untuk
membuat/menetapkan masalah.
 Perwakilan kelompok membacakan simpulan yang
dibuat kelompok.
 Memfasilitasi siswa dalam mempresentasikan hasil
eksplorasi
 Guru mengapresiasi hasil diskusi kelompok.
Penutup (15 menit)

- 20 -
1. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan bengkel.
2. Refleksi tentang kegunaan dan manfaat yang diperoleh dari materi pokok yang
baru saja didiskusikan.
3. Guru meyampaikan materi pertemuan berikutnya .
4. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdo’a.

2.. Pertemuan ke-dua:


Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (30 menit)
1. Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam dan berdo’a.
2. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik.
3. Membagi kelompok kerja ( Pokja )
3. Mengembangkan Menanya
solusi melalui  Memberikan kesempatan siswa untuk
pengidentifikasian mengungkapkan ide dan hasil pekerjaannya
alternatif-alternatif,  Memfasilitasi siswa menjawab soal di depan kelas
tukar-pikiran dan (Critical Thinking and Problem Solving)
mengecek perbedaan  Memberikan kesempatan kepada siswa berkolaborasi
pandang; dengan teman yang lain dalam belajar
4. Melakukan tindakan Mengumpulkan data
strategis,  Mengumpulkan data tentang perawatan sistem engine
dan mekanisme katup
 Melaksanakan perawatan system engine
 Melaksakan perawatan mekanisme katup

Penutup (15 menit)


1. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan bengkel.
2. Refleksi tentang kegunaan dan manfaat yang diperoleh dari materi pokok yang baru
saja didiskusikan.
3. Guru meyampaikan materi pertemuan berikutnya .
4. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdo’a.

3 . Pertemuan ke-tiga:
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (30 menit)
4. Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam dan berdo’a.
5. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik.
6. Membagi kelompok kerja ( Pokja )
5. Mengembangkan Menanya
solusi melalui  Memberikan kesempatan siswa untuk
pengidentifikasian mengungkapkan ide dan hasil pekerjaannya
alternatif-alternatif, (Komunikasi)
tukar-pikiran dan  Memfasilitasi siswa menjawab soal di depan kelas
mengecek perbedaan  Memberikan kesempatan kepada siswa berkolaborasi
pandang; dengan teman yang lain dalam belajar

6. Melakukan tindakan Mengumpulkan data


strategis,  Mengumpulkan data tentang perawatan sistem engine
dan mekanisme katup

- 21 -
 Melaksanakan perawatan system engine (Creativity and
Innovation)
 Melaksakan perawatan mekanisme katup (Creativity
and Innovation)

Penutup (15 menit)


5. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan bengkel.
6. Refleksi tentang kegunaan dan manfaat yang diperoleh dari materi pokok yang baru
saja didiskusikan.
7. Guru meyampaikan materi pertemuan berikutnya .
8. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdo’a.

5. Pertemuan ke-empat:
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (30 menit)
1. Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam dan berdo’a.
2. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik.
3. Membagi kelompok kerja ( Pokja )
7. Melihat ulang dan Mengomunikasikan
mengevaluasi  Mengolah data tentang perawatan sistem engine dan
pengaruh-pengaruh mekanisme katup
dari solusi yang  Mengevaluasi pelaksanaan perawatan system engine
dilakukan.  Mengevaluasi pelaksanaan perawatan mekanisme katup
 Membuat laporan praktik
 Memberikan motivasi kepada peserta didik yang belum
bisa menyelesaikan tugasnya
 Memfasilitasi siswa dalam melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan.

Penutup (15 menit)


9. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan bengkel.
10. Refleksi tentang kegunaan dan manfaat yang diperoleh dari materi pokok yang
baru saja didiskusikan.
11. Guru meyampaikan materi pertemuan berikutnya .
12. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdo’a.

I. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


1. Unit mobil
2. Toolset dan Tune up Tester
3. LCD Proyektor.

J. Sumber Belajar
1. Bintoro, 2013, Pemeliharaan mesin kendaraan ringan, penerbit Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
2. Supriyadi,2011, Memelihara/servis engine dan komponen komponennya, penerbit
erlangga.
3. Toyota, 1995, Manual servis jenis mesin 4 KF, penerbit Toyota.

K. Penilaian Pembelajaran, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


- 22 -
A. Penilaian,
1. Instrumen & Teknik Penilaian
Soal (terlampir)
Kunci Jawaban (terlampir)
Teknik Penilaian:
Jenis/Teknik Penilaian Bentuk Instrument
1. Observasi Lembar pengamatan
2. Tes tertulis Lembar soal (menjawab
pertanyaan)
3. Tes praktik & hasil kerja Lembar kerja

2. Pedoman Penskoran
a. Pedoman Penskoran Sikap
b. Pedoman Penskoran Pengetahuan
c. Pedoman Penskoran Ketrampilan

Prosedur Penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap Pengamatan/observasi Selama pembelajaran
a. Santun kinerja lewat rubrik
b. Jujur
c. Percaya diri
d. Bertanggungjawab
e. Kerja sama
2. Pengetahuan
a. Menjelaskan kembali tentang Pengamatan & tes Penyelesaian tugas individu
prosedur perawatan sistem utama tertulis (30 menit)
engine dan mekanisme katup
(engine konvensional dan Efi VVTi)
3. Ketrampilan
a. Hasil pekerjaan siswa Pengamatan & rubrik Penyelesaian tugas
b. Penampilan saat presentasi penilaian lisan/tulisan (240 menit)

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian
a. Remidial bagi yang belum mencapai KKM (KKM = 80)
b. Pengayaan bagi yang sudah mencapai KKM

Mengetahui Wonosobo, .......................


Kepala SMKN 2 Wonosobo Guru mapel

Drs. Sartantono, M.Mpd. Syamsudin Hidayat, S.Pd, M.Pd.


NIP. 19640314 198903 1 009 NIP. 19670127 200012 1001

- 23 -
Lampiran RPP 1

1. Instrumen Penilaian

a. Kisi-kisi soal dan soal uraian


Indikator
Kompetensi
Pencapaian Tujuan Pembelajaran Indikator Soal Soal
Dasar
Kompetensi
3.1 Menerapkan 3.1.1 1. Setelah menggali 1. Menjelaskan 1.Jelaskan fungsi
cara perawatan Menjelaskan fungsi informasi dan fungsi perawatan sistem
sistem utama perawatan sistem perawatan engine dan
berdiskusi, peserta
Engine dan engine dan sistem engine mekanisme katup.
didik mampu
mekanisme katup mekanisme katup dan
Menjelaskan fungsi mekanisme 2.Sebutkan item
3.1.Menentukan perawatan sistem perawatan yang
katup .
4.1 Merawat cara perawatan engine dan berhubungan
berkala sistem sistem engine dan
2. menentukan
mekanisme katup cara dengan mesin.
utama Engine dan mekanisme katup sesuai dengan perawatan 3. Jelaskan jenis-
mekanisme katup 4.1.Melakukan minimal satu sumber sistem engine jenis pemeriksaan
perawatan sistem dengan percaya diri. dan paada perawatan
utama engine dan mekanisme berkala.
2. Setelah melakukan 4. Tentukan
mekanisme katup identifikasi masalah katup
perawatan awal
4.1.Mengontrol dan system, peserta 3. melakukan
sistem engine .
hasil perawatan perawatan
didik mampu 5. Tuliskaan doa
sistem engine dan sistem utama
menentukan cara memulai
mekanisme katup engine dan
perawatan sistem pekerjaan menurut
mekanisme
engine dan agama anda.
katup
mekanisme katup 4. Mengontrol
sesuai prosedur hasil .
(SOP) dengan teliti. perawatan 1.
3. Dengan disediakan sistem engine
alat dan bahan yang dan
mekanisme
sesuai, peserta didik
katup
dapat melakukan
perawatan sistem
utama engine dan
mekanisme katup
sesuai dengan
prosedur dngan teliti.
4. Setelah melihat ulang
dan mengevaluasi
pengaruh-pengaruh
dari solusi yang
dilakukan, peserta
didik mampu
Mengontrol hasil
perawatan sistem
engine dan
mekanisme katup.

b. Kunci jawab
1. Untuk menjaga agar engine dan mekanisme katup pada keadaan baik sehingga
berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Terdapat beberapa item perawatan yang berhubungan dengan mesin.
• Oli mesin
• Saringan oli mesin
• Sistem pendingin & pemanas
- 24 -
• Tutup radiator
• Cairan pendingin mesin
• Drive belt
• Elemen pembersih udara
• Celah katup
• Timing belt/Timing chain
• Busi
• Baterai
• Tutup tangki bahan bakar
• Saringan bahan bakar
• Katup PCV
• Charcoal canister
• Idle mixture
3. Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut::
1. Pemeriksaan pengoperasian:
Lampu-lampu, mesin, penghapus kaca, kemudi, dll.
2. Pemeriksaan visual:
Ban-ban, penampilan eksterior, dll.
3. Part-part yang diganti secara berkala:
Oli mesin, saringan oli mesin, dll.
4. Pemeriksaan pengencangan:
Suspensi, pipa knalpot, dll.
5. Pemeriksaan oli dan permukaan fluida:
Oli mesin, fluida power steering, cairan pendingin anti beku, fluida rem, dll.

4. Perawatan awal Ruang mesin:


(1) Periksa oli dan fluida
(2) Cairan pendingin
Pastikan bahwa tidak ada cairan pendingin di dalam tangki reservoir
radiator.
(3) Oli mesin
Gunakan dipstik, periksa permukaan oli mesin.
(4) Fluida rem
Periksa bahwa ada fluida rem di dalam tangki reservoir silinder master
rem.
(5) Fluida pembersih
Gunakan pengukur permukaan, periksa permukaan fluida pembersih.

Kreteria penskoran/penilaian
Kriteria Penskoran :
No. Soal Skor
1 10
2 30
3 30
4 30
Jadi skor ideal = 100

Kreteria penilaian:
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝐍𝐈𝐋𝐀𝐈 = 𝐗 𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟎𝟎

- 25 -
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Kelas/Semester : XI TKR … / …
Tahun Pelajaran: ……………………
Pengamatan : Selama proses pembelajaran

Sikap
Nilai Akhir
No. Nama Siswa Santun Jujur Percaya Diri Tanggungjawab Kerjasama (jumlah/5)
(1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4)
1.
2.
3.

36.

Indikator Penilaian Sikap


RUBRIK PENSKORAN
1. Aspek : Santun
No. Indikator Santun Penilaian Santun
1. Baik budi bahasanya (sopan ucapannya)  Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Menggunakan ungkapan yang tepat  Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah  Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4. Berperilaku sopan  Skor 4 jika terpenuhi semua indikator
2. Aspek : Jujur
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
1. Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator muncul
2. Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator muncul
tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas Skor 3 jika 5 indikator muncul
Skor 4 jika 6 indikator muncul
3. Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
4. Melaporkan barang yang ditemukan
5. Melaporkan data atau informasi apa adanya
6. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
3. Aspek : Percaya Diri
No. Indikator Responsif Penilaian Responsif
1. Mampu melakukan presentasi di depan umum  1 (Kurang)
2. Berani bertanya  2 (Cukup)
3. Mengemukakan pendapat  3 (Baik)
4. Menjawab pertanyaan  4 (Sangat Baik)
4. Aspek : Tanggung jawab/mandiri
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
1. Melaksanakan tugas individu dengan baik  Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten
2. Menerima resiko dari tindakan yg dilakukan ditunjukkan peserta didik
3. Mengembalikan barang yang dipinjam  Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
4. Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan  Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
 Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta didik
5. Aspek : Kerjasama
No. Indikator Kerjasama Penilaian Kerjasama
1. Terlibat aktif dalam bekerja kelompok  Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten
ditunjukkan peserta didik
2. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
 Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
3. Bersedia membantu orang lain dalam satu
kelompok yang mengalami kesulitan  Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
4. Rela berkorban untuk teman lain  Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta didik

- 26 -
LEMBAR PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN
Aspek Penilaian Nilai Akhir Kompeten/ Belum
No Nama Siswa
a b c d e (jumlah/5) Kompeten
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Aspek yang di nilai:


a. Keterampilan menggunakan alat ukur
b. Kerapian dalam menggunakan pakaian kerja
c. Kebersihan tempat kerja dan peralatan yang digunakan
d. Hasil pengukuran yang benar sesuai dengan soal
e. Benar dalam melaksanakan prosedur servis berkala
Penafsiran angka :1=60, 2.=70, 3.=80, 4.=90, 5.=100

CHECK LIST DAN SCORE PELAKSANAAN PRAKTEK


PERAWATAN PERAWATAN SISTEM UTAMA ENGINE DAN MEKANISME KATUP
(ENGINE KONVENSIONAL DAN EFI VVTI)

PELAKS PENILAIAN
URAIAN
KET.
ANAAN KOMPETENSI
YA TDK 0 1 2 3 K BK
Persiapan :
1.Persiapan tempat kerja:
 Menempatkan kendaran pada stall
2.Persiapan Peralatan :
 Peralatan kerja
 SST (spesial service tool)
 Measurement (alat ukur)
 Tool Box
 Bahan material
 Steering, Vender dan site cover
 Equipment standar work shop
POSISI LIFT 1

- 27 -
1. Pekerjaan Sebelum Pemeriksaan
 Pemasanagan Site Coper
 Pemaangan alas kaki
 Pemasangan cover steering
 Menarik tuas pembebas kap mesin
 Membuka kap mesin
 Memasang fender cover
 Memasang front cover
 Memasang wheel stopper
2. Pemeriksaan Ruang Mesin
 Lepaskan dan Periksa Fuse EFi
 Periksa kualitas dan kuantitas cairan
pendingin
 Periksa kualitas dan kuantitas minyak
rem
 Periksa kondisi tutup pemasukan oli
mesin
 Periksa kualitas dan kuantitas Oli mesin

3. Periksa celah katup


 Sesuai spesifikasi kendaraan
4. Engine Oil ( drain ) & Oil Filter :
 Periksa kebocoran oli mesin pada saluran
dan sumbat pengurasan
 Kuras oli mesin dan Pasang sumbat
penguras oli ( simulasi )
 Ganti Oil Filter ( simulasi )
5. Busi
 Penggantian busi ( simulasi )
6. Baterai
 Periksa permukaan elektrolit
 Periksa kondisi fisik kotak baterai
 Periksa terminal baterai
 Periksa kabel terminal baterai
 Periksa ventilasi tutup sel baterai
A. Setelah Mesin Mati
 Periksa Permukaaan oli mesin
 Periksa Permukaan cairan pendingin
NILAI TOTAL =

......................., ...................... 201...

Guru Diklat, Siswa,

............................ ............................

- 28 -
Ket. :
 K : Kompeten, BK. : Belum Kompeten

REKAPITULASI PELAKSANAAN ASSESMENT

Unit Kendaraan :
Kendaraan dengan Engine EFI (Electric Fuel Injection) dan VVTI (Variable Valve
Timing Intelegent)
Alokasi Waktu :
a. Waktu persiapan : 10 menit
b. Waktu pelaksanaan praktek : 60 menit

Total Waktu Uji : 70 menit

UMPAN BALIK

Prosedure penilaian Uraian Pelaksanaan Ya Tidak


1. Persiapan 1. Apakah dalam persiapan dokumen sudah
lengkap ?

2. Apakah penjelasan isi materi uji tersebut


dimengerti dan dipahami ?

2. Pelaksanaan 1. Apakah pelaksanaan uji baik materi, redaksi


dan instruksi mudah dimengerti dan dipahami
?

3, Komentar/
Saran

KEPUTUSAN PENILAIAN

Nama kandidat : ……………………………………………………


Materi Pokok : PERAWATAN PERAWATAN SISTEM UTAMA ENGINE DAN
MEKANISME KATUP (ENGINE KONVENSIONAL DAN EFI VVTI)

Unsur Penilaian Competen Not Yet Competen


Test Teori
Test Interview
Test Praktek

- 29 -
KEPUTUSAN AKHIR
I. HASIL PENILAIAN
A Competent

B Not Yet Competent

II. Catatan :
....................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................

......................., ...................... 201...

Guru Diklat, Siswa,

............................ ............................

Ka. Prodi TKR

.....................................

- 30 -

Anda mungkin juga menyukai