(RPP) -1
3.1 Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup
(engine konvensional dan Efi VVTi)
4.1 Merawat berkala sistem utama Engine dan mekanisme katup
(engine konvensional dan Efi VVTi)
Mata Pelajaran: Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Kelas XI Semester 3
MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Disusun Oleh:
Syamsudin Hidayat
NIP. 196701272000121001
B. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti
1. Menerapkan, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
C. Kompetensi Dasar
Pengetahuan
3.1 Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup
(engine konvensional dan Efi VVTi).
Keterampilan
4.1 Merawat berkala sistem utama Engine dan mekanisme katup (engine
konvensional dan Efi VVTi).
2
Menjelaskan fungsi perawatan sistem engine dan mekanisme katup (engine
konvensional dan Efi VVTi)
Menentukan cara perawatan sistem engine dan mekanisme katup (engine
konvensional dan Efi VVTi)
E. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menggali informasi dan berdiskusi, peserta didik mampu Menjelaskan
fungsi perawatan sistem engine dan mekanisme katup sesuai dengan minimal
satu sumber dengan percaya diri.
2. Setelah melakukan identifikasi masalah dan system, peserta didik mampu
menentukan cara perawatan sistem engine dan mekanisme katup sesuai
prosedur (SOP) dengan teliti.
3. Dengan disediakan alat dan bahan yang sesuai, peserta didik dapat melakukan
perawatan sistem utama engine dan mekanisme katup sesuai dengan prosedur
dngan teliti.
4. Setelah melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang
dilakukan, peserta didik mampu Mengontrol hasil perawatan sistem engine dan
mekanisme katup.
F. Materi Pembelajaran
1. Periksa oli dan fluida
Kerja engine memerlukaan pendinginan daan pelumasan. Merawatan atau
pemeliharaan mesin yang pertama tama adalah dengan melakukan pemeriksaan oli
dan fluida. Untuk engine, cairan pendingin dan oli mesin harus terjamin
pemenuhannya. Maka sebelum pemeriksaan/ penyetelan katup Oli dan fluida,
khususnya fluida pendingin dan Oli/minyak pelumas perlu diperiksa.
a. cairan pendingin (Avanza).
1) Periksa Cara Kerja Cooling Fan Pada Temperatur Rendah (di bawah 83°C
(181°F))
a. Periksa bahwa cooling fan tidak berputar ketika switch pengapian diputar ke ON
dengan switch A/C OFF.
b. Lepaskan konektor sensor temperatur cairan pendingin mesin, kemudian putar
switch pengapian ke ON. Periksa bahwa cooling fan berputar.
2) Periksa Cara Kerja Cooling Fan Pada Temperatur Tinggi (di atas 97,6°C (208°F))
a) Setelah mesin dipanaskan, periksa bahwa switch A/C OFF.
b) Periksa bahwa cooling fan mulai berputar ketika temperatur cairan pendingin
lebih tinggi dari 97,6°C (208°F) dan bahwa kipas berhenti berputar ketika
temperatur cairan pendingin lebih rendah dari 95,5°C (204°F).
PERHATIAN:
Temperatur cairan pendingin mesin diindra oleh sensor temperatur cairan
pendingin mesin pada saluran keluar air (engine outlet) pada cylinder head.
3) Periksa Motor Cooling Fan
a) Lepaskan konektor motor cooling fan.
b) Periksa bahwa cooling fan berputar dengan lembut ketika baterai dihubungkan
ke konektor motor fan.
c) Menggunakan ammeter, ukur arusnya dengan mempertahankan langkah (b).
3
(Avanza) Kuat arus standar:5,2 sampai 8,2 A
d) Hubungkan konektor motor cooling fan.
PERHATIAN:
Dianjurkan untuk menggunakan air deionisasi atau air suling ketika
mengencerkan cairan pendingin mesin.
Jangan gunakan air bekas.
(4) Kencangkan katup bleeding udara A saat cairan pendingin mesin meluap dari
katup A.
(5) Kencangkan katup bleeding udara B saat cairan pendingin mesin meluap dari
katup B.
PERHATIAN:
Tutup generator yang ditempatkan di bawah sumbat bleeder udara
dengan kain majun atau potongan kain sehingga generator tidak basah
oleh cairan pendingin mesin.
Jika cairan pendingin mesin tidak meluap dari katup A atau B, selama
langkah (e) hingga (f), kencangkan katup setelah cairan pendingin mesin
meluap dari radiator.
(6) Pasang tutup radiator saat cairan pendingin mesin meluap dari radiator.
4
PETUNJUK:
Amati level cairan pendingin mesin di dalam radiator dengan menekan
selang masuk dan selang keluar radiator beberapa kali dengan tangan. Bila
level cairan pendingin mesin turun, tambahkan cairan pendingin mesin.
(7) Isi tangki reservoir radiator sampai pada permukaan penuh.
(8) Hidupkan mesin dan pertahankan pada putaran 2.000 rpm. Panaskan mesin
hingga cooling fan bekerja.
PETUNJUK:
Ketika memanaskan mesin, tekanlah selang inlet dan outlet radiator
beberapa kali.
(9) Matikan mesin dan tunggu hingga temperatur cairan pendingin mesin
menjadi dingin. Kemudian buka tutup radiator dan periksa level cairan
pendingin mesin.
(10) Jika permukaan cairan pendingin menjadi turun, ulangi langkah (b) sampai
(i).
(11) Ketika permukaan cairan pendingin berhenti turun, aturlah jumlah cairan
pendingin di dalam tangki reservoir radiator.
Kapasitas:
M/T: 6,95 liter (7,3 US qts, 6,1 lmp. qts)
M/T: 6,8 liter (7,2 US qts, 6,0 lmp. qts)
PERHATIAN:
Untuk mencegah bahaya panas, jangan membuka tutup radiator selagi mesin
dan radiator masih panas. Cairan dan uap panas dapat menyemprot keluar di
bawah tekanan. Ekspansi panas dapat menyebabkan cairan pendingin mesin
yang panas dan uap menyembur ke luar dari radiator.
b) Isi radiator dengan cairan pendingin mesin dan pasang radiator cap tester.
c) Panaskan mesin.
d) Pompa sampai 137 kPa (1.4 kgf/cm2, 17,1 psi), kemudian periksa bahwa tekanan
tidak turun. Jika tekanannya turun, periksa kebocoran selang, radiator dan water
pump. Jika tidak terdapat tanda kebocoran eksternal cairan pendingin mesin, periksa
inti heater, blok silinder dan cylinder head.
e) Pasang kembali tutup radiator.
f) pasang Penutup Mesin Bagian Bawah (untuk Tipe Logam)
Pasang tutup bawah mesin dengan 6 baut dan klip.
b. Oli mesin
1. Periksa Level Oli Mesin
a. Mesin memanas, kemudian hentikan mesin dan tunggu selama 5 menit.
b. Periksa bahwa level oli mesin di antara tanda level low dan tanda level full pada
level gauge.
Jika level oli mesin berada di low, periksa kebocoran oli dan tambahkan oli mesin
hingga mencapai tanda level full.
PERHATIAN:
Jangan menambahkan oli mesin sampai di atas tanda level full.
Pada 3.000 rpm 225 kPa (2,3 kgf/cm2, 32,6 psi) atau lebih
2. Mekanisme Katup
a. Bagian-Bagian Mekanisme Katup
Mekanisme katup adalah sekelompok komponen yang membuka dan
menutup katup hisap dan katup buang di kepala silinder pada waktu yang tepat.
Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan
gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan
mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang.
6
Poros engkol
Timing sprocket
Rantai timing
Poros cam hisap
(Intake camshaft)
Katup hisap
Poros cam buang
Gambar 1.7. Mekanisme Katup
(Exhaust camshaft)
2. Mekanisme Katup dengan Poros Kam Di Bawah
Katup buang
a. Katup di Samping (Side Valve atau banyak komponen/bagian-bagian
SV) yang bergerak, berarti kelembaman
Konstruksi SV memiliki ciri massa besar sehingga tidak ideal
katup berdiri dan berada di samping untuk mesin putaran tinggi.
blok motor serta poros kam terletak di
bawah. Keuntungannya konstruksi
mesin sederhana, mesin pendek/tidak
memakan tempat, suara tidak berisik,
namun bentuk ruang bakar kurang
menguntungkan bagi proses
pembakaran yang ideal dan
penyetelan celah katup sulit.
OHC (Overhead
Camshaft) Timing belt
Tipe ini menggunakan Poros cam
poros cam tunggal Batang pendorong
untuk menggerakkan
seluruh katup melalui (push rod)
rocker arm. Rocker arm
b. Dua Poros Kam Di Kepala (Double Over Head Camsaft atau DOHC)
Konstruksi DOHC memiliki dua kam di kepala silinder, kam langsung menggerakkan
mangkok penumbuk katup. Keuntungannya bentuk ruang bakar baik dan susunan katup-
katup bentuk V menguntungkan bagi performance atau unjuk kerja mesin. Kelembaman
massa paling kecil, sehingga baik untuk motor putaran tinggi. Kerugiannya konsrtuksi
mesin mahal, mesin lebih berat dan penyetelan celah katup lebih sulit.
1) 2)
Timing Belt
Roda gigi
gunting (Scissor
gear)
Poros cam
- 13 -
Agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada semua keadaan
temperature mesin.
Ada dua tipe celah katup, bergantung pada konstruksi dan bahan mesin. Satu tipe meningkat
ketika mesin panas sementara tipe yang lain menurun ketika mesin memanas.
- 14 -
Gambar 1.14. Penyetel Katup Melalui Tuas Ayun
1) Tipe yang membutuhkan penggantian valve lifter ketika menyetel celah valve
Dengan tipe ini, celah valve disetel dengan mengganti valve lifter.
2) Tipe yang membutuhkan penggantian shim ketika menyetel celah valve
Dengan tipe ini, celah valve disetel dengan mengganti shim penyetel. Dalam tipe ini ,
ada beberapa macam:
(1) Shim di bagian dalam. (Membongkar camshaft dan mengganti shim.)
(2) Shim pada bagian luar. (Mengganti shim menggunakan SST.)
(3) Shim di bawah rocker arm. (Mengganti shim menggunakan SST.)
PETUNJUK:
Karena ukuran valve lifter dan shim sangat bersesuaian untuk mesin, harap pilih mana
yang tepat.
- 15 -
Gambar 1.16. Penyetel Katup Dengan Eksenter Penyetel
- 16 -
Gambar 1.18. Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder
4) Kencangkan baut atau mur unit tuas penekan katup dengan kunci momen sesuai
dengan urutan pengencangan yang benar seperti gambar.
5) Pengencangan jangan terlalu keras. Data kekuatan pengencangan baut lihat di
buku manual.
Gambar 1.19. Urutan Pengencangan Baut /Mur Unit Tuas Penekan Katup
6) Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA tepat. Tanda TMA
terletak pada puli motor (gambar) atau pada roda gaya.
7) Tentukan posisi saat akhir langkah kompresi pada silinder 1.
Ketika tanda TMA tepat maka torak silinder 1 (silinder yang posisinya terjauh dari
roda gaya) pada posisi TMA, namun terdapat 2 kemungkinan langkah/proses yang
terjadi, yaitu akhir langkah kompresi atau akhir langkah
buang/awal langkah isap (katup overlaping). Akhir langkah kompresi dapat
diketahui dari adanya celah pada kedua katupnya, karena posisi kedua katup
tertutup atau tidak ada penekanan pada komponen penekan katup.
Sementara untuk akhir langkah buang/awal langkah isap dapat diketahui dari
adanya penekanan pada komponen penekan katup isap dan buang atau
adanya pergerakan katup isap dan buang (overlaping) jika puli digerakkan
bolak-balik pada daerah sekitar TMA.
Contoh penentuan posisi saat akhir langkah kompresi pada silinder 1 pada engine
Avanza/Xenia:
a) Putar crankshaft searah jarum jam 2
putaran, kemudian atur silinder No. 1
ke TDC/kompresi.
a. Periksa bahwa tanda timing pada
drive gear dan driven gear pada
camshaft telah lurus.
- 17 -
M Katup masuk
B Katup buang
b) Motor 6 silinder
Jika silinder keenam pada saat akhir langkah kompresi, maka katup yang
dapat disetel ( X ) adalah :
Cari plat penyetel yang tebalnya sesuai (D) untuk menghasilkan celah katup
yang benar, yaitu D = E + C.
Kontrol ketebalan plat baru dengan mikrometer.
Pasang plat penyetel yang baru pada mangkok.
Kontrol celah katup kembali.
Materi Implementaif:
Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama, ujur, Disiplin, Tanggung jawab, pembeiasaan
5S.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-satu:
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (30 menit)
1. Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam dan berdo’a.
2. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik.
3. Membagi kelompok kerja ( Pokj)
4. Membaca bebas (15 menit/penguatan literasi)
Kegiatan Inti (225 menit)
1. Mengidentifikasi Mengamati
masalah; siswa dalam kelompok memperhatikan dengan seksama
penjelasan dari guru
Mengamati untuk mengidentifikasi masalah sistem
engine dan mekanisme katup.
Peserta didik menuliskan hasil identifikasi pada lembar
kerja.
2. Menetapkan masalah Mengasosiasi
melalui berpikir Guru membagi siswa secara heterogen menjadi enam
tentang masalah dan kelompok Masing-masing kelompok ditunjuk
menyeleksi pemimpinnya
informasi-informasi Guru menyampaikan rangasangan garisbesar
yang relevan; materi/masalah melalui penggunaan LCD
Siswa melakukan diskusi kelompok untuk
membuat/menetapkan masalah.
Perwakilan kelompok membacakan simpulan yang
dibuat kelompok.
Memfasilitasi siswa dalam mempresentasikan hasil
eksplorasi
Guru mengapresiasi hasil diskusi kelompok.
Penutup (15 menit)
- 20 -
1. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan bengkel.
2. Refleksi tentang kegunaan dan manfaat yang diperoleh dari materi pokok yang
baru saja didiskusikan.
3. Guru meyampaikan materi pertemuan berikutnya .
4. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdo’a.
3 . Pertemuan ke-tiga:
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (30 menit)
4. Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam dan berdo’a.
5. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik.
6. Membagi kelompok kerja ( Pokja )
5. Mengembangkan Menanya
solusi melalui Memberikan kesempatan siswa untuk
pengidentifikasian mengungkapkan ide dan hasil pekerjaannya
alternatif-alternatif, (Komunikasi)
tukar-pikiran dan Memfasilitasi siswa menjawab soal di depan kelas
mengecek perbedaan Memberikan kesempatan kepada siswa berkolaborasi
pandang; dengan teman yang lain dalam belajar
- 21 -
Melaksanakan perawatan system engine (Creativity and
Innovation)
Melaksakan perawatan mekanisme katup (Creativity
and Innovation)
5. Pertemuan ke-empat:
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (30 menit)
1. Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam dan berdo’a.
2. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik.
3. Membagi kelompok kerja ( Pokja )
7. Melihat ulang dan Mengomunikasikan
mengevaluasi Mengolah data tentang perawatan sistem engine dan
pengaruh-pengaruh mekanisme katup
dari solusi yang Mengevaluasi pelaksanaan perawatan system engine
dilakukan. Mengevaluasi pelaksanaan perawatan mekanisme katup
Membuat laporan praktik
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang belum
bisa menyelesaikan tugasnya
Memfasilitasi siswa dalam melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan.
J. Sumber Belajar
1. Bintoro, 2013, Pemeliharaan mesin kendaraan ringan, penerbit Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
2. Supriyadi,2011, Memelihara/servis engine dan komponen komponennya, penerbit
erlangga.
3. Toyota, 1995, Manual servis jenis mesin 4 KF, penerbit Toyota.
2. Pedoman Penskoran
a. Pedoman Penskoran Sikap
b. Pedoman Penskoran Pengetahuan
c. Pedoman Penskoran Ketrampilan
Prosedur Penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap Pengamatan/observasi Selama pembelajaran
a. Santun kinerja lewat rubrik
b. Jujur
c. Percaya diri
d. Bertanggungjawab
e. Kerja sama
2. Pengetahuan
a. Menjelaskan kembali tentang Pengamatan & tes Penyelesaian tugas individu
prosedur perawatan sistem utama tertulis (30 menit)
engine dan mekanisme katup
(engine konvensional dan Efi VVTi)
3. Ketrampilan
a. Hasil pekerjaan siswa Pengamatan & rubrik Penyelesaian tugas
b. Penampilan saat presentasi penilaian lisan/tulisan (240 menit)
- 23 -
Lampiran RPP 1
1. Instrumen Penilaian
b. Kunci jawab
1. Untuk menjaga agar engine dan mekanisme katup pada keadaan baik sehingga
berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Terdapat beberapa item perawatan yang berhubungan dengan mesin.
• Oli mesin
• Saringan oli mesin
• Sistem pendingin & pemanas
- 24 -
• Tutup radiator
• Cairan pendingin mesin
• Drive belt
• Elemen pembersih udara
• Celah katup
• Timing belt/Timing chain
• Busi
• Baterai
• Tutup tangki bahan bakar
• Saringan bahan bakar
• Katup PCV
• Charcoal canister
• Idle mixture
3. Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut::
1. Pemeriksaan pengoperasian:
Lampu-lampu, mesin, penghapus kaca, kemudi, dll.
2. Pemeriksaan visual:
Ban-ban, penampilan eksterior, dll.
3. Part-part yang diganti secara berkala:
Oli mesin, saringan oli mesin, dll.
4. Pemeriksaan pengencangan:
Suspensi, pipa knalpot, dll.
5. Pemeriksaan oli dan permukaan fluida:
Oli mesin, fluida power steering, cairan pendingin anti beku, fluida rem, dll.
Kreteria penskoran/penilaian
Kriteria Penskoran :
No. Soal Skor
1 10
2 30
3 30
4 30
Jadi skor ideal = 100
Kreteria penilaian:
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝐍𝐈𝐋𝐀𝐈 = 𝐗 𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟎𝟎
- 25 -
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Kelas/Semester : XI TKR … / …
Tahun Pelajaran: ……………………
Pengamatan : Selama proses pembelajaran
Sikap
Nilai Akhir
No. Nama Siswa Santun Jujur Percaya Diri Tanggungjawab Kerjasama (jumlah/5)
(1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4)
1.
2.
3.
…
36.
- 26 -
LEMBAR PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN
Aspek Penilaian Nilai Akhir Kompeten/ Belum
No Nama Siswa
a b c d e (jumlah/5) Kompeten
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PELAKS PENILAIAN
URAIAN
KET.
ANAAN KOMPETENSI
YA TDK 0 1 2 3 K BK
Persiapan :
1.Persiapan tempat kerja:
Menempatkan kendaran pada stall
2.Persiapan Peralatan :
Peralatan kerja
SST (spesial service tool)
Measurement (alat ukur)
Tool Box
Bahan material
Steering, Vender dan site cover
Equipment standar work shop
POSISI LIFT 1
- 27 -
1. Pekerjaan Sebelum Pemeriksaan
Pemasanagan Site Coper
Pemaangan alas kaki
Pemasangan cover steering
Menarik tuas pembebas kap mesin
Membuka kap mesin
Memasang fender cover
Memasang front cover
Memasang wheel stopper
2. Pemeriksaan Ruang Mesin
Lepaskan dan Periksa Fuse EFi
Periksa kualitas dan kuantitas cairan
pendingin
Periksa kualitas dan kuantitas minyak
rem
Periksa kondisi tutup pemasukan oli
mesin
Periksa kualitas dan kuantitas Oli mesin
............................ ............................
- 28 -
Ket. :
K : Kompeten, BK. : Belum Kompeten
Unit Kendaraan :
Kendaraan dengan Engine EFI (Electric Fuel Injection) dan VVTI (Variable Valve
Timing Intelegent)
Alokasi Waktu :
a. Waktu persiapan : 10 menit
b. Waktu pelaksanaan praktek : 60 menit
UMPAN BALIK
3, Komentar/
Saran
KEPUTUSAN PENILAIAN
- 29 -
KEPUTUSAN AKHIR
I. HASIL PENILAIAN
A Competent
II. Catatan :
....................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
............................ ............................
.....................................
- 30 -