BAB II BATUAN BEKU Jef
BAB II BATUAN BEKU Jef
Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara
alamiah, bersifat mudah bergerak (mobile), bersuhu antara 900°C - 1.100°C dan
berasal atau terbentu pada kerak bumf bagian bawah hingga selubung bagian a tas.
Pembentukan magma merupakan serangkaian proses kompleks yang meliputi
proses pemisahan (differentiation), percampuran (assimilation), anateksis dan
hibridisasi serta metamorfisma regional. Komposisi magma ditentukan oleh
komposisi bahan yang meleleh, derajat fraksinasi dan jumlah pengotoran dalam
magma oleh batuan samping (parent rock). Senyawa kimiawi magma yang
dianalisa melalui basil konsolidasinya dipermukaan dalam bentuk batuan
gunungapi, dapat dikelompokkan menjadi ;
a. Senyawa-senyawa volatil, yang terutama terdiri dari fraksi gas seperti CH4,
CO2 HC1, H2S, SO2, NH3 dan sebaginya. Komponen volatil ini akan
mempengaruhi magma, antara lain : Kandungan volatil, khususnya H2O akan
menyebabkan pecahnya ikatan Si - O - Si yang akan mempengaruhi inti kristal.
Apabila nilai viskositas magma rendah maka difusi akan bertambah dan
pertumbuhan kristal pun terjadi. Kandungan volatil khususnya H20 akan
mempengaruhi suhu kristalisasi sebagian besar fasa mineral. Pada beberapa jenis
magma, fasa mineral yang menghablur akan berubah sehingga terjadi
penyimpangan terhadap reaksi Bowen.
c. Unsur-unsur lain yang disebut unsur jejak (trace element) dan merupakan minor
element seperti Rubidium (Rb), Barium (Ba), Stronsium (Sr), Nikel (Ni),
Universitas Gadjah Mada
1 Cobalt (Co), Vanadium (V), Crom (Cr), Lithium (Li), Sulphur (S) dan Plumbum
(Pb). Menurut beberapa ahli magma dapat terbagi menjadi beberapa jenis
berdasarkan dari kriteria-kriteria tertentu, diantaranya :
Magma menengah 52 - 66
Magma basa 45 - 52
Berdasarkan kriteria harga alkalilina index (A.) menurut Peacock (1931) JENIS
MAGMA Alkalic
} Atlantik
} Pasifik
3. pada suhu dan waktu tertentu, akan terjadi kristalisasi secara spontan daridua
komponen yang mempunyai perbandingan tertentu, kondisi ini disebut titik
eutektik. Contoh percampuran antara 58% diopsid degnan 42% anortitUniversitas
Gadjah Mada24.Beberapa mineral akan meleleh pada suhu tertentu secara
inconcruent, yaitumemisah lalu membentuk dua mineral yang berbeda. Contoh,
pada suhu 1.557°C akan terjadi pemisahan enstatit menjadi olivin dan silika.
2MgSiO3 =MgSiO4(silika)5.+ (olivin)SiO2 (silika)Pembekuan yang cepat tidak
akan menghasilkan kristal sehingga keadaansuper cooled akan membentuk kaca.
Suatu kristal dapat berkembang dan tumbuh dengan baik didalam magma encer.
Cairan magma yang mempunyai viskositas tinggi akan mengkristal secara lambat,
sehingga magma bass pada umumnya akan membentuk batuan bertekstur kristalin
; sedangkan magma asam pada kondisi rate of cooling asam dapat saja super
cooled dan membentuk kaca.Pada proses pembekuan magma, terjadi beberapa
perubahan seperti penurunan suhu, perubahan viskositas, kristalisasi yang sesuai
dengan tahapannya, keluarnya gas dari magma dan perubahan tekanan gas.
Pada saat contoh-contoh diplotkan dalam diagram dan terletak di daerah alkali
dng dibutuhkan untuk mengubah 1 gram mineral padat menjadi lelehan pada suhu
tetap disebut latent heat fusion. dan harga latent heat fusion sama dengan jumlah
pans yang dikeluarkan apabila mineral tersebut menghablur. 3.pada suhu dan
waktu tertentu, akan terjadi kristalisasi secara spontan daridua komponen yang
mempunyai perbandingan tertentu, kondisi ini disebut titik eutektik.
Contoh percampuran antara 58% diopsid degnan 42% anortit. Beberapa mineral
akan meleleh pada suhu tertentu secara inconcruent, yaitu memisah lalu
membentuk dua mineral yang berbeda. Contoh, pada suhu 1.557°C akan terjadi
pemisahan enstatit menjadi olivin dan silika. 2MgSiO3 =MgSiO4(silika)5.+
(olivin)SiO2 (silika)Pembekuan yang cepat tidak akan menghasilkan kristal
sehingga keadaansuper cooled akan membentuk kaca. Suatu kristal dapat
berkembang dan tumbuh dengan baik didalam magma encer. Cairan magma yang
mempunyai viskositas tinggi akan mengkristal secara lambat, sehingga magma
bass pada umumnya akan membentuk batuan bertekstur kristalin ; sedangkan
magma asam pada kondisi rate of cooling asam dapat saja super cooled dan
membentuk kaca.Pada proses pembekuan magma, terjadi beberapa perubahan
seperti penurunan suhu, perubahan viskositas, kristalisasi yang sesuai dengan
tahapannya, keluarnya gas dari magma dan perubahan tekanan gas.
1. Kesamaan antara batuan nonnal dengan batuan yang memiliki nilai K yang
tinggi (Wilson, 1991)Diagram persentase berat Na2O + K2O dengan persentase
berat SiO2 bisa juga digunakan untuk menentukan deferensiasi antara anggota
basalt dari seri alkali dan subalkali (Middlemost, 1975, dalam Wilson 1991). Pada
saat contoh-contoh diplotkan dalam diagram dan terletak di daerah alkali dan
daerah subalkali maka contoh-contoh inilah yang disebut dengan basalt transisi.
Pada gambar 3, basalt sub-alkali bisa dibagi ke dalam jenis normal dan rendah K.
2. Klasifikasi dari alkali basalt dan subalkali dangan parameter (a) persen berat
K2O Terhadap SiO2 (b) persen berat Na2O Terhadap SiO2 (Middlemost, 1975,
dalam Wilson 1991)Secara umum, magma seri subalkali dapat dibagi ke dalam
seri alumina tinggi atau kalk alkali dan toleiit rendah K, Anggota dari seri basalt
ini secara berturut-turut yaitu subalkali dan subalkali rendah K. Dua seri ini dapat
dipisahkan berdasarkan diagram AFM dengan trend yang besar maka toleiitik
kaya akan besi pada awal pemisahannya, sedangkan seri kalk alkali trendnya
memotong diagram karena penumpukan besi pada saat kristalisasi pertama oksida
Fe-Ti. Perbedaan kimia yang utama dari seri toleiitik dengan kalk alkali adalah
kandungan Al2O3, basalt kalk alkali dan andesit mengandung 16-29%, sedangkan
toleiitiknya hanya mengandung 1216% Al2O3. Basalt kalk alkali dibagi lagi
menjadi basalt kalk alkali rendah K, sedang, dan tinggi berdasarkan pada diagram
perbandingan K2O dengan SiO2 di atas.
3. Allotriomorfik granular :
a. Tekstur Poikilitik Kristal-kristal kecil yang tertanam secara acak dalam kristal
yang lebih besarb. Tekstur Ophitic Kristal-kristal plagioklas tertanam secara acak
dalam kristal Nang lebih besar olivin atau piroksen. Dijumpai pada gabro (b) dari
basaltc. Tekstur Sub-ophitic Kristal-kristal plagioklas dan kristal olivin atau
piroksen, tumbuh bersama, Seperti tekstur ophitik, tetapi ukuran kirstal relatif
sama Dijumpai pada diabasUniversitas Gadjah Mada18d. Mikroporfiritik
Porfiritik terlihat di bawah mikroskop. e. Vitrofirik Fenokris tertanam dalam masa
dasar gelas.f. Felsofirik Bila masa dasar terdiri atas intergrowth kuarsa dengan
feldspar. g. Poikilitik Adanya inklusi-inklusi mineral secara random dalam suatu
mineral besar. h. Hyalopilitik Mikrolit-mikrolit plagioklas dijumpai bersama-sama
dengan mikrokristalin piroksen dengan arah yang random dalam masa dasar gelas.
i.Pilotasitik Mikrolit-mikrolit plagioklas menunjukkan kesejajaran (sub-paralel)
dan dijumpai bersamasama dengan mineral-mineral mikrokristalin atau
kriptokristalin. j.Felled textureApabila masa dasar terdiri dari mikrolit-mikrolit
yang tidak beraturan k.VesicularBiasa dijumpai pada lava, merupakan lubang-
lubang bekas gas l.AmydaloidBiasa dijumpai pada lava, merupakan bekas lubang
gas yang telah diisi oleh mineralmineral sekunder seperti zeolit, opal, kalsedon,
klorit, kalsit dan lain-lain. m.Tekstur Sperulit dalam RiolitBentuk radial dari
kristal fibrus di dalam matrik gelas. Kemungkinan komposisi sperulit alkali
felsdpar dan polymorf SiO2 n.Tekstur Graphickristal-kristal kuarsal yang
tertanam secara acak dalam kristal K-feldspar o.Tekstur MrymekiteSeperti tekstur
graphic dimana bentuk kuarsa menyerupai cacing dengan letak tak teratur
Hal ini berkaitan dengan proses pemecahan kubah tubuh terobosan & hilangnya
tekanan intrusi yang diikuti oleh melesahnya country rocks bagian alas sehingga
dapur magma kosong Vein adalah pengisian mineral/batuan di dalam pecahan
host rocks berbentuk tabular kecil/lempengan, kerapkali berasosiasi dengan
replacement host rocks6. BATHOLITHS Suatu tubuh pluton intrusif yang besar
dengan dinding yang terjal tanpa dasar yang dikenal Umumnya berkomposisi
silisik Berukuran 100 - ribuan km2 Universitas Gadjah Mada23 Banyak
batholith yang concordance terhadap struktur regional, padahal bila dipetakan
otete//sangat discordance Pluton silisik yang besar kerap kali granit (deskripsi
lapangan) meskipun komposisinya kerap kati granodiorite atau monzonite
kuarsaStruktur batuan beku adalah bentuk batuan beku dalam skala yang besar.
Seperti lava bantal yang terbentuk di lingkungan air (taut), lava bongkah, struktur
aliran dan lain-lainnya. Suatu bentuk dari struktur batuan sangat erat sekali
dengan waktu terbentuknya. a. Struktur Bantal. Struktur bantal (pillow structure)
adalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu, yang dicirikan oleh
masa yang berbentuk bantal. Dimana ukuran dari bentuk lava ini pada umumnya
antara 30 — 60 cm. Biasanya jarak antara bantal berdekatan dan terisi oleh bahan-
bahan yang berkomposisi sama dengan bantal tersebut, dan juga oleh
sedimensedimen klastik. Karena adanya sedimen-sedimen klastik ini maka
struktur bantal dapat dianggap terbentuk dalam air dan umumnya terbentuk di
Taut dalam. b. Struktur Vesikular. Di dalam lava banyak terkandung gas-gas yang
segera dilepaskan setelah tekanan menurun, ini disebabkan perjalanan magma ke
permukaan bumf. Keluamya gas-gas dari lava akan menghasilkan lubang-lubang
yang berbentuk bulat, clip, silinder ataupun tidak beraturan.
Terak (scoria) adalah lava yang sebagian besar terdiri dari lubang-lubang
yang tidak beraturan, hal ini disebabkan lava tersebut sebagian besar mengandung
gas-gas sehingga sewaktu lava tersebut membeku membentuk rongga-rongga
yang dulu ditempati oleh gas. Biasanya pada dasar dari aliran lava terdapat
gelembung-gelembung berbentuk silinder yang tegak lures aliran lava. Hal ini
disebabkan gas-gas yang dilepaskan dari batuan sedimen yang berada di
bawahnya karma proses pemanasan dari lava itu. c. Struktur Aliran. Lava yang
disemburkan tidak ada yang dalam keadaan homogen. Dalam perjalanannya
menuju ke permukaan selalu terjadi perubahan seperti komposisi, kadar gas,
kekentalan, derajat kristalisasi. Ketidak homogenan lava menyebabkan
terbentuknya struktur aliran, hal ini dicer -minkan dengan adanya goresan berupa
garis-garis yang sejajar, perbedaan wawa dan tekstur. Struktur aliran jugs
dijumpai pada batuan dimana perlapisan-perlapisan digambarkan dengan
perbedaan-perbedaan dalam komposisi atau tekstur mineralnya. Struktur aliran
dapat pula berbentuk sangat halus dan disebut tekstur aliran. Dan untuk dapat
melihatnyaUniversitas Gadjah Mada24diperlukan mikroskop, foto 8 lembar 5
memperlihatkan tekstur aliran pada batuan yang berupa pengarahan dari mineral-
mineral tertentu seperti plagioklas. Bentuk mineral-mineral dalam batuan yang
mempu-nyai bentuk memanjang atau pipih akan condong untuk mengarah
menjadi sejajar dengan arch aliran lava pada waktu itu.d. Struktur Kekar. Kekar
adalah bidang-bidang pemisah yang terdapat dalam semua jenis batuan. Kekar
biasanya disebabkan oleh proses pendinginan, tetapi ada pula retakan-retakan
yang disebabkan oleh gerakan-gerakan dalam bumi yang berlaku sesudah batuan
itu membeku. Kenampakan di lapangan menunjukkan bahwa kekar-kekar itu
tersusun dalam sistem tertentu yang berpotongan sate dengan yang lainnya.
Retakan-retakanada
yangmemotongsejajardenganpermukaanbumi,danmenghasilkan struktur
periapisan, sedangkan yang tegak lurus dengan permukaan bumi akan
menghasilkan struktur bpngkah. Periapisan ini pada umumnya akan makin tipis
pada bagian yang mendekati permukaan bumi. Retakan-retakan dapat pula
membentuk kolom-kolom yang dikenal dengan struktur kekar meniang (columnar
jointing). Struktur ini disebabkan karena adanya pendinginan dan penyusutan
yang merata dalam magma dan dicirikan oleh perkembangan empat, lima atau
enam sisi prisma, kemungkinan juga dipotong oleh retakan yang melintang.
Bentuk seperti tiang ini umumnya terdapat pada batuan basal, tetapi kadang-
kadang juga terdapat pada batuan beku jenis lainnya. Kolomkolom ini
berkembang tegak lurus pada permukaan pendinginan, sehingga pada sil atau lava
aliran tersebut akan berdiri vertikal sedangkan pada dike kurang lebih akan
horizontal.II.7.
KLASIFIKASI BATUAN BEKU
A. Tekstur granular subtrat dalam granodiorit. Diam. 3 mm. Benton Range, Mono
County, California. Kristal euhedral dan subhedral dari hornblende hijau dan
biotit coklat, .latter mengandung inklusi apatit dan sphene sekunder. Kristal
subhedral dari plagiodase, dan kristal yang terbentuk lebih buruk dari onhoklas
yang diubah sebagian (stippled), dengan bercak bening yang jelas, anhedral,
interstisial dari kuarsa. Universitas Gadjah Mada40B. Tekstur porfiritik di mika
lamprophyre. Diam. 2 mm. Boundary Butte, Navajo Reservation, Utah. Prisma
Euhedral dari diopside dan serpihan dari bioning terukur, dalam matriks mikrolit
sanidin yang diubah, oksida opaque, dan kalsit. C. Tekstur granular anhedral
dalam granit aplite. Diam. 3 mm. Dekat Wellington, Nevada. Interlocking butir
anhedral kuarsa, microdine, orthoclase, dan albite, dengan aksesori hornblende
dan magnetit. Gambar II. 14. Tekstur IgneousA. Tekstur Poikilitic di hornblende
peridotite, Odenwald, Jerman. Diam. 3 mm. Satu kristal hornblende membungkus
butiran bulat olivin dan prisma subhedral dari diopside segar. B. Tekstur tiram di
basal, Kauai, Kepulauan Hawaii. Diam. 3 mm. Piring-piring besar merpati
sebagian mengapit laths labradorite, dan butiran olivin sedikit diubah ke
iddingsice. C. Tekstur subophitic di basalt, Medicine Lake, California. Diam. 2
mm. Kristal augit sebagian menutupi beberapa feldspars dan sebagian interstisial
di antara keduanya. Satu phenocryst dan butiran kecil olivin yang melimpah.
Gambar II. 15. Tekstur batu Beku Universitas Gadjah Mada41A. Tekstur
mikrographic di granophyre, Rosskopf, Vosges, Jerman. Diain. 2 mm. Cuneiform
ntergrowth dari kuarsa dan orthoclase diubah. Di bagian bawah bagian adalah
butiran magnetit dan serpihan hematit dan mika lithium. B. Kelyphitic rims di
sekitar spinel hijau di troccolite, Quebec. Diam. 2 mm. Di bagian atas bagian,
spinel hijau termasuk dalam pyrope garnet; di bagian bawah, spinel diselimuti
oleh pelek anthophyllite dan phlogopite pucat, dikelilingi oleh intergritas berserat
dari tremolite dan aktin-olite. Pelek ini dihasilkan dari reaksi antara tulang
belakang! dan labradorit yang membentuk sisa bagian ini. C. Kelyphitic rim di
sekitar olivin di gabbro, Quebec. Diam. 2 mm. Olivin diapit oleh shell
ofhypersthene, sekitar yang merupakan shell kedua terdiri dari aktinolit dan spinel
hijau. Sisa dari bagian ini terdiri dari labradorite. Gambar II. 16. Tekstur batuan
BekuA. Tekstur intergranular di basalt picrite, Kilauea, Hawaii. Diam. 2,5 mm.
Butir-butir halus dari olivin berkerut dengan magnetit dan hematit dalam matriks
intergranular yang terdiri dari laths labrodorite dan butiran interstisial dari augite
dan pigeonite. B. Tekstur intersertal dalam diabase tholeiltic, Northumberland,
Inggris. Diam. 2 mm. Augite dan labradorite terjadi di intergrowth ophitic; di
antara mereka adalah kolam kaca gelap yang tidak teratur. C. Tekstur
Hyaloophitic di basal, Pedregal, Meksiko. Diam. 2 mm. Olivin, augusta diopsidis
hijau, dan laths labradorite terletak pada matriks kaca gelap yang kaya zat besi
.Universitas Gadjah Mada42Gambar II. 17. Tekstur batuan BekuA. Tekstur
trachytic di trachyte, Castello d'Ischia, Italia. Diam. 2 mm. Pheno-crysts of
sanidine dan emas-kuning, anegir-augit teroksidasi e, dalam basal fluidal riam
sanidine subparalel dengan intergranular aegirine-augite, aegirite, dan oksida besi,
ditambah aksesori apatit dan sphene. Banyak ruang segitiga dan poligonal antara
laths sanidine ditempati secara interserial oleh analcite atau sodalile. B. Tekstur
Pilotaxitic pada andesit hipersthene. Gunung Rainier, Washington. Diam. 2 mm.
Phenocrysts dari hypersthene dan labradorke, dalam suatu tanah dari mikrolit
andesin dengan bahan interstitial cryptocrystalline dan bintik-bintik oksida besi
dan augite. Bandingan nuidal jauh lebih jelas daripada di bebatuan tekstur trakitik.
C. Tekstur Hyalopilitic di pyroxene dasit, Weiselberg, Jerman Utara. Diam. 2
mm. Phenocrysts dari labradorke, bersama dengan mikrolit andesine-oligoclase
dan prisma ramping dari merpati dari orientasi acak, dalam matriks kaca coklat
jernih. Gambar II. 18. Basal dan Basaltik AndesitUniversitas Gadjah Mada43A.
Andesit basaltik, Parikutin, Meksiko. Diam. 2,5 mm. Phenocrysts of olivine,
beberapa memanjang sejajar dengan dasar, dan mikrolit oflabradorite dalam
matriks vesikuler kaca hitam. B. Glomeroporphyritic olivine-augite basalt, Copco
Dam, California utara. Diam. 2,5 mm. Sekelompok bytownite dan phenocrysts
olivin terletak di tanah dasar laths labradorit, granular augite, dan kaca hitam
interstisial. C. Oligine-augite basalt. Craters of the Moon, Idaho. Diam. 2 mm.
Dari kerak vesikuler, kaya kaca dari aliran pahoehoe baru-baru ini. Kristal kecil
dari olivin, augit, dan labradorit, disertai dengan oksida besi buram granular yang
berlimpah, di dasar gelas coklat yang jernih. Gambar II. 19. DiabasesA. Diasis
tholeiitik. West Rock, New Haven, Connecticut. Diam. 2 mm. Pigeonit tak
berwarna, sedikit diubah menjadi serpentine; piring ophitic segar dari augite
pucat-coklat; reng labradorit; butiran mineral buram; dan bahan klorida
interstisial. Tidak ditampilkan di bagian ini, tetapi ditemukan di tempat lain di
ambang dari mana spesimen ini datang, adalah biotit interstitial kecil dan miki; o-
pegmatite. \ B. Alkali olivine diabase, Pigeon Point, Minnesota. Diam. 3 mm.
Laths dari labradorit calcic; olivin; ophitic, augium keunguan; mineral buram;
biotit berwarna coklat kemerahan; dan klorit. C. Tholeiitic diabase, Pwllheli,
North Wales. Diam. 3 mm. Sepiring tunggal dari augite subkalsitik (2V == 40 °)
secara ophitis membungkus plagioklas kalsik, yang hampir seluruhnya diubah
menjadi kalsit dan prehnite dan sangat tumpang tindih dengan granul leukosena.
Butiran buram yang dekat dengan tepi bagian ini tersusun atas intergrowths
ofilmenite dan magnetit; dekat pusat adalah dua bercak bulat talc dan serpentine
setelah olivin; dekat tepi bawah adalah area kalsit .Universitas Gadjah
Mada44Gambar II. 20. Differensiasi dalam Tholeiitic Diabase Sill, New JerseyA.
Spesimen 3 m di atas pangkalan. Diam. 3 mm. Terdiri dari labradorile,
clinopyroKenes, dan sedikit hypersthene, ilmenite, dan bioiite. B. Spesimen yang
kaya olivin, 15 m di atas pangkalan. Diam. 3mm. Terdiri dari ofolivine, elitic
pigeonite, labradorite laths, ilmenite, dan, berdekatan, biotite aksesori dan
micropegmatiie. C. Spesimen dari bagian atas ambang. Diam. 3 mm. Konstituen
utamanya adalah piroksen, labradorit yang diubah, dan oksida titanium-titanium.
Hornblende deuterik dan biotit membatasi piroksen dan oksida; tambalan
mikropegmatit interstisial di dekat tengah dan tepi kanan bagian; prisma apatit
bersebelahan dengan tepi kanan atas. Gambar II. 21. BasaltsMugearite, Isle of
Skye, Skotlandia. Diam. 3 mm. Pada dasarnya terdiri dari olivin, oligoklas, dan
oksida besi, dengan augite aksesori, apatit, dan orthoklas. Olivin yang lebih kecil
memanjang sepanjang [100], yang lebih besar, diakhiri oleh kubah, memanjang
sepanjang [001] .Universitas Gadjah Mada45B. Picrile basalt, Kauai, Kepulauan
Hawaii. Diam. 3 mm. Berlimpah besar butir ofolivine, berbingkai dengan
iddingsite dan magnetit, dalam matriks intergranular laths labradorite, augite
subhedral, dan magnetit. Gambar II. 22. Batuan SpiliticA. Spililic diabase,
Weilburg, Lahn, Jerman. Diam. 2 mm. Lempengan oligoklas dalam matriks
intersertal terdiri dari klorit, kalsit, granular ilmenit, dan leucoxene. B.
Amygdaloidal basalt. Coast Ranges, California. Diam. 2mm. Laths oligoclase
berawan dan beberapa albite, dengan butiran relik augite, dalam matriks klorit,
kalsit, ilmenit, dan leucoxene. Amygdul diisi oleh kalsit dan klorit. Basalt
variolitik, Gunung Tamalpais, California. Diam. 2 mm. Spesimen dari sarung
bantal. Menyublimkan laths albite dan prisma ramping augite, di tanah dari kalsit,
klorit, dan leucoxene. Amygdules dari kalsit dan klorit. Gambar II. 23. Gabbros
dan TroctoliteA. Gabbro, Volpersdorf, Saxony. Diam. 3 mm. Labradorit dan
diallage adalah mineral utama utama; yang terakhir menunjukkan keliphitic
fringes dari tremolite. Sisanya terdiri dari serpentine dan bedak. Universitas
Gadjah Mada46B. Gabbro, Glen Lebih banyak tanggul cincin, Mull, Skotlandia.
Diam. 3 mm. Terutama terdiri dari labradorueandaugiteophiticallyin
tergrown.Accessoryconstituentsincludeserpentinized olivine, jarum apatit,
serpihan pelat pembatas biotit dari ilmenite, dan, di bagian kiri atas, patch
mikrografi kuarsa dan K-feldspar. C. Troctolite, Volpersdorf, Saxony. Diam. 6
mm. Pada dasarnya adalah batuan olivin-labra-dorite. Olivin hampir seluruhnya
dikonversi menjadi serpentine, dan feldspar sekitarnya saling silang dengan celah
ekspansi. Augite Aksesori sebagian tertanam di feldspar dan juga membentuk
fringes di sekitar olivine. Gambar II. 24. Norites dan FerrogabbroA. Olivine
norite, Aberdeen, Skotlandia. Diam. 3 mm. Semua hipersen terlihat secara optikal
kontinyu; itu membungkus butir-butir olivin dan ditumbuk secara oplistik dengan
labradorit kalsik. Bijih besi dan biotit adalah konstituen aksesori. B. Ferrogabbro,
Iron Mine Hill, Rhode Island. Terdiri dari labradorit, olivin kaya zat besi, dan
oksida opaque yang mengandung bintik-bintik tulang belakang hijau '. Butiran
buram adalah intergrowths dari magnetit dan ilmenit. C. Quartz norite, Sudbury,
Ontario. Diam. 3 mm. Di sekitar kristal hypersthene besar adalah pelek reaksi dari
homblende hijau dan biotit coklat. Biotit juga membungkus aksesori oksida besi.
Sisa batuan terdiri dari reng labradorit dan kuarsa anhedral. Di tempat lain, tetapi
tidak ditampilkan di sini, bentuk arfvedsonite kebiruan-hijau berbaur di sekitar
beberapa homblende .Universitas Gadjah Mada47Gambar II. 25. Tipe Adirondack
AnorthositeA. Anorthosite, Frontenac County, Quebec. Diam. 1 cm. Sebuah
intergrowth granular anhedral labradorit dan aksesori hijau homblende. B.
Andesin anorthosite dari lokasi yang sama. Diam. 1 cm. Interlocking anhedra dari
calcic andesine; kristal korundum besar dengan besi oksida, tulang belakang hijau,
talc, dan clinozoisite. Gambar II. 26. AndesitesA. Pyroxene andesite, Crater Lake,
Oregon. Diam. 3 mm. Phenocrysts dari dikategorikan. labradoriteandesine,
dengan inklusi dari kaca dan ofhypersthene dan augit, di groundmass terdiri dari
oligoclase microlites, bintik-bintik oksida opaque dan pyroxene, dan materi
cryptocrystalline interstitial. B. andesit Hornblende. Black Butte, Mount Shasta,
California. Diam. 3 mm. Phenocrysts oxyhornblende, pleochroic dari emas ke
russet, dibatasi dengan magnetit granular; jugaUniversitas Gadjah
Mada48phenocrysts dari labradorite dikategorikan. Tanah percobaan Pilotaxitic
microlitic andesine dan interstitial cryptocrystalline material yang dipadatkan
dengan magnetite dan fumarolic hematite. C. Hornblende andesit, Stenzelberg,
Siebengebirge, Jerman. Diam. 3 mm. Phenocrysts hornblende sepenuhnya
digantikan oleh granular opaque oksida dan augit. Ini, bersama dengan fenokris
augides diopsidic dan calcic andesine, terletak di groundmass
cryptocrystall.Gambar II. 27. Spektrum Diorite-TonaliteA. Hornblende diorite,
dekat Stockholm, Swedia. Diam. 3 mm. Kristal submitral kasar dari andesin-
oligoklas; sedikit microdine, homblende, dan biotit; aksesori besi oksida, apatit,
dan sphene. B. Felsic tonalite (trondhjemite), Castle Towers batholith, British
Columbia. Diam. 2,5 mm. Konstituen utamanya adalah oligoklas yang
menunjukkan zonasi osilasi dan batas-batas myrmekile; selanjutnya dalam
kelimpahan adalah kuarsa, lalu orthoclase. Konstituen aksesori adalah biotit,
apatit, oksida besi, dan sphene. C. Tonalite, Adamello, Italia. Diam. 2,5 mm.
Kristal subdeal dan euhedral dari andesine-oligodase, secara lokal berbingkai
dengan orthoclase; bercak anhedral kuarsa; hornblende hijau dan biotit coklat;
allanite sebagian dibatasi oleh epidote (kanan bawah); aksesori magnetit, apatit,
dan sphene .Universitas Gadjah Mada49Gambar II. 28. Monzonit dan Plagioklas-
Kaya Granit (Adamelit) A. Monzonit, Monzoni, Tyrol, diam. 2,5 mm. Rumput
euhedral dari andesin; anhedral, ortoclase sodik keruh, dan sedikit interstisial
kuarsa. Augite diopsidis, sebagian dibatasi oleh hornblende hijau dan biotit coklat.
Mineral aksesori adalah oksida opaque, apatit, dan sphene. B. monemonit
hornblende Quartz-bearing, Pine Nut Range, Nevada. Diam. 2,5 mm. Kristal
euhedral dari andesin, anhedra besar dari orthoclase yang diubah, dan yang lebih
kecil dari kuarsa. Konstituen gelap adalah hornblende, sphene, dan opaque oxides.
Jarum aksesori dari apatit. C. Granit (adamellite), Shap Fell, Westmorland,
Inggris. Diam. 2,5 mm. Euhedral, kristal oligoklas yang berubah; kuarsa anhedral
dan orthoclase yang sedikit diubah. The Hakes of biotite menunjukkan perubahan
ke klorit dengan pembebasan sekunder sphene. Konstituen aksesori adalah sphene
primer, apatit, Huor-ite (dekat pusat), dan allanite (dekat bawah) .Gambar II. 29.
SyenitesUniversitas Gadjah Mada50A. Quartz-bearing syenite (nordmarkite),
Oslo, Norwegia. Diam. 2,5 mm. Kristal besar dari microperthite, berurat lokal dan
dibatasi dengan albite; sedikit kuarsa dan biotit; aksesori oksida buram, zirkon.
dan sphene. B. Syenite, Ymir, British Columbia. Diam. 3 mm. Konstituen utama
adalah biotit, uralitized augite dan orthoclase diubah. Konstituen minor adalah
andesin euhedral kecil dan apatit. C. Alkali syenite, Cilaor, Pulau Reunion. Diam.
2,5 mm. Feldspar diubah perthite; dan ada kuarsa interstisial kecil. Mineral mafik
adalah aegi-rine-augite (pucat), aegirine (paling gelap), dan hornblende
barkevikitic, Gambar II. 30. PorphyriesA. Pneumatolyzed granit porfiri, Cornwall,
Inggris. Diam. 5 mm. Phenocrysts Euhedral kuarsa dan diubah perthite di
microgranular groundmass dari mineral yang sama disertai dengan muscovite
yang melimpah, topas (dekat atas), fluorit (tepi kanan), dan dua generasi turmalin.
B. Porfiri granodiorit, Paiyenssu, Yunnan barat laut, Cina. Diam. 3 mm. Kristal
besar kuarsa dan oligoklas kalkik, dengan yang lebih kecil, yang hornblende dan
biotile, dalam matriks mikrogranular kuarsa dan feldspar alkali dengan aksesori
sphene dan epidote. C. Porfiri diorit hornblende, leleolith Gunung Carrizo,
Arizona timur laut. Diam. 3 mm. Phenocrysts ofandesine, sebagian diubah
menjadi mineral kalsit dan lempung, dan hornblende hijau, beberapa di antaranya
bertanda pada pinacoid depan. Groundmass terutama terdiri dari feldspar
mikrogranular dengan kuarsa minor dan butir aksesori apatit dan zirkon. Batuan
ini juga bisa disebut dan / site porphyry .Universitas Gadjah Mada51Gambar II.
31. GranitesA. Hornblende "granit," Plauen, dekat Dresden, Saxony. Diam. 3 mm.
Terdiri dari hornblende hijau, orthoclase, oligoclase, dan kuarsa, dengan aksesori
magnetit, apatit, sphene, dan allanite. Perhatikan bahwa beberapa oligoclase
tertutup secara poikil oleh hornblende dan orthoklas, dan, di kiri pusat, ada sedikit
myrmekite pada kontak antara dua kristal orthoclase. Dengan penurunan kuarsa,
nilai batuan menjadi syenite. B. Biotit granit, Rockport, Maine. Diam. 3 mm.
Kristal euhedral dan subhedral dari niicrocline-perthite; kristal kuarsa anhedral
yang tegang. Dua generasi biotit; serpih besar sebelumnya; kemudian memancar
berkas yang menempati celah dan urat. Biotit selanjutnya berwarna lebih gelap
dan lebih kaya zat besi dan berhubungan dengan fluorit pneumatolitik. C.
Peralkaline riebeckite-aegirine granit, Quincy, Massachusetts. Diam. 3 mm.
Kristal euhedral dan subhedral ofmicroperthile, dan quartz anhedral; konstituen
gelap adalah riebeckite, aegirine, dan allanite. Gambar II. 32. Peralkaline Granite
PorphyryUniversitas Gadjah Mada52A. Porfiri granit Riebeckite, Danau Brunner,
Selandia Baru. Diam. 3 mm. Phenocrysts kuarsa dan sodik orthoclase (yang
terakhir tidak ditampilkan), di tanah grafik dari dua mineral yang sama disertai
dengan riebekit acicular. B. Porfiri granit Riebeckite, Ailsa Craig, Skotlandia.
Diam. 2 mm. Pada dasarnya terdiri dari orthoclase sodik dengan riebeckite
interstisial dan kuarsa. Gambar II. 33. Granites Pneumatolisis. Granit
turmalinisasi, Cornwall, Inggris. Diam. 3 mm. Kelompok memancarkan jarum
turmalin blusihgreen, beberapa di antaranya berbatasan dengan fenokris turunan
coklat primer yang berkarat. Sisa dari batu terdiri dari microperthite dan kuarsa,
yang terakhir menyerang yang pertama. Di kanan atas adalah beberapa jarum
turmalin yang berhenti pada batas hantu yang menandai tepi kuarsa lenyap atau
kristal feldspar. B. Greisen, Geyer, Erzgebirge, Jerman. Diam. 5 mm. Terdiri dari
topaz, litium mika, dan kuarsa berdebu. C. Greisen, Grainsgill, Cumberland,
Inggris. Diam. 3 mm. Terdiri dari kuarsa dan muskovit, dengan rutil aksesori,
apatit, dan arsenopirit. Serpihan besar muskovit adalah peninggalan dari granit
asli; muscovite berbulu adalah sekunder setelah orthoclase; menit, skala padat dari
muscovite bersifat sekunder setelah plagioklas. Mineral aksesori lainnya di batu
ini, tidak ditampilkan, adalah turmalin dan molibdenit .Universitas Gadjah
Mada53Gambar II. 34. Granit dan Granodiorit A. Biotit granit, Conway, New
Hampshire. Diam. 3 mm. The feldspars aremicropenhite dan oligoklas diubah;
kuarsa adalah anhedral. Mineral gelap adalah biotit, allanite, dan magnetit kecil.
Dua kristal apatit di dekat pusat. B. Granodiorit hornblende-biotit, Yosemite,
California. Diam. 3 mm. Kira-kira sebagian besar batuan terdiri dari plagioklas
yang biasanya dikategorikan (Anso-zo), dan seperempat kuarsa. Sisanya terdiri
dariperthite, hornblende, dan biotit, dengan magnetit aksesori. C. Inklusi dasar
dalam granodiorit dari lokasi yang sama. Diam. 3 mm. Inhornblende yang lebih
kaya, biotit, plagioklas, sphene, dan apatit, tetapi lebih miskin dalam kuarsa dan
feldspar potasik dari batuan yang mengapung. Gambar II. 35. TonalitesA.
Tonalite, Adamello, Italia. Diam. 2,5 mm. Kristal zonasi subdeal dan euhedral
dari andesin-oligoklas, lokal berbingkai dengan orthoclase; bercak anhedral
kuarsa; homblende hijau dan biotit coklat; allanite sebagian dibatasi oleh epidote
(kanan bawah); aksesori magnetit, apatit, dan sphene .Universitas Gadjah
Mada54B. Tonalite felsic (trondhjemite). Castle Towers batholith, British
Columbia. Diam. 2,5 mm. Konstituen utamanya adalah oligoklas yang
menunjukkan zonasi osilasi dan batas-batas myrmekite; selanjutnya dalam
kelimpahan adalah kuarsa, lalu orthoclase. Aksesori constituen adalah biotit,
apatit, oksida besi, dan sphene. Gambar II. 36. Granit PegmatitesA. Garnetiferous
pegmatite halus, Pala, California. Diam. 2 mm. Terdiri dari spessartine, lithium
mika, albite, microcline, quartz, dan turmalin biru kecil. B. Tourmaline pegmatite,
Pala, California. Diam. 2 mm. Kristal besar elbait tidak berwarna, tersebar dalam
matriks mika litium, albite, dan kuarsa. C. Pegmatite Tourmalinized, Tuolumne
Canyon, Yosemite, California. Diam. 2 mm. Kristal besar turmalin biru yang
dikategorikan; kuarsa pasir dan mikrosel tegang yang berlimpah; aksesori
muskovit dan spessartine.Gambar II. 37. Granit-Gabbro Reaction Series, Lake
Manapouri, Selandia BaruA. Granit, diam. 3 mm. Terutama terdiri dari
microcline-perthite, kuarsa, albite, dan biotit. Bekuan gelap adalah peninggalan
gabro yang sekarang terdiri dari biotit, oksida opium sphene-rimmed, dan apatit
acicular. Universitas Gadjah Mada55B. Batu transisi. Diam. 3 mm. Konstituen,
dalam urutan kelimpahan, adalah oligoklas, biotit, ortoklas, hornblende, kuarsa,
sphene, apatit, epidot, dan oksida besi. Dalam spesimen ini sebagian besar
hornblende gabro asli telah digantikan oleh biotit. C. Batu transisional, lebih dekat
dengan kontak gabro. Diam. 3 mm. ChieHy andesine dan hornblende, yang
terakhir dalam proses penggantian oleh biotit. Besi oksida sebagian digantikan
oleh sphene, apatit berlimpah, dan sedikit kuarsa dan epidote. D. Metagabbro.
Diam. 3 mm. Material yang paling tidak berubah. Hanya perbedaan dari gabro
yang tidak berubah adalah adanya sedikit kuarsa yang diperkenalkan. Bulk of rock
terdiri dari andesine dan hornblende, dengan aksesori epidote, sphene, sementara
mika, klorit, dan opaque oxide. Gambar II. 38. DacitesA. Hyalodacite, dekat
Lassen Peak, California. Diam. 3 mm. Phenocrysts dari glasscharged, zoned
andesine, quartz, green hornblende, biotke, dan hyper-sthene, dalam groundmass
glassmass dengan kristalit. B. Inklusi dasar di dasit, Lassen Peak, California.
Diam. 3 mm. Laths dari labradorite dan calcic andesine, dan prisma
oxyhomblende kemerahan-coklat sebagian besar digantikan oleh magnetit dan
hematit. Kaca tidak berwarna interstisial dan kristobalit; beberapa yang terakhir
juga terjadi pada spheroids. C. Obsidian dasit berkumis. Rock Mesa, dekat Three
Sisters, Oregon Cascades. Diam. 2 mm. Microphenocrysts ofhyperstltene dan
berkorosi, andesin kaca-dibebankan, dalam matriks kaca vesikular berwarna
.Universitas Gadjah Mada56Gambar II. 39. Rhyolite dan DacitesA. Rhyolite,
Climax, Colorado, diam. 4 mm. Phenocrysts kuarsa, ortoklas, oligoklas, dan
biotit, dalam basis cryptocrystalline yang ditumbuk dengan serpihan kecil mika
putih, butiran spons topas yang lebih besar, butiran yang lebih besar dari garnet
fluorit dan merah muda. B. Dacite, Sidewinder Mountain, dekat Barstow,
California. Diam. 3 mm. Fisik kuarsa terkorosi; fenokris lainnya dari andesin dan
dari biotit dan hornblende yang diserap kembali. Groundmass terutama terdiri dari
kuarsa dan K-feld-spar (microfelsite). Feldspar sebagian diubah; cluster
piedmontite terjadi di dalam andesin porfiritik; dan bintik-bintik kecil terlihat di
dalam kristal hornblende dan biotit serta di groundmass felsitic. C. Tridymiie kaya
hypersthene dasit. Danau Crater, Oregon. Diam. 3 mm. Phenocrysts hypersthene
berbingkai dengan magnetit dan hematit yang dihasilkan dari oksidasi fumarol;
juga fenokris andesin. Cryptocrystalline ground-mass stippled dengan debu
hematit; patch tridymite yang tidak teratur dengan kembar berbentuk kipas yang
khas.Universitas Gadjah Mada57Gambar II. 40. RhyolitesA. Pitchstone Rhyolite,
dekat Shoshone, California. Diam. 2,5 mm. Phenocrysts hornblende kecoklatan-
hijau dan andesin, di dasar kaca banded menunjukkan perlilic retak dan kristal
melengkung melimpah. B. Sphyulitic biotite rhyolite, Apati, Hungaria. Diam. 3
mm. Phenocrysis kuarsa, sanidin, andesin, dan biotit berwarna coklat kemerahan
di tanah yang mengandung sphy-ulitic yang mengandung amygdules opal dan
radiating chalcedony. C. Sodic rhyolite (pantellerite), Santa Rosa, California.
Diam. 2 mm. Phenocrysts sodic sanidine atau anorthodase, kuarsa terkorosi, dan
enig-matit berwarna coklat tua. Tanah kuarsa dan sanidin dengan jarum dan
tambalan lumosslike arfvedsonite, jarum subordinat aegirine, dan bercak anhedral
dari enigmatite. Dalam spesimen lain dari lokalitas ini riolit mengandung pori-
pori lapisan opal dan tridymile yang berlimpah. Gambar II. 41. PhonolitesA.
Mafic pseudoleucite phonate, Bearpaw Mountains, Montana. Diam. 3 nini.
Phenocrysts dari pseudoleucite terdiri dari sanidine, zeolite berawan, dan sedikit
nepheline; juga dari biotit Universitas Gadjah Mada58 dan august diopsidis, yang
terakhir sebagian dibatasi oleh aegirine. Groundmass terutama terdiri dari jarum
aegristin, biotit, dan sanidin anhedral. B. Nosean phonolite, Wolf Rock, Cornwall,
Inggris. Diam. 2 mm. Phenocrysts dari sanidine dan zoned nosean, di groundmass
dari nepheline euhedral, aci-cular aegirine, beberapa mikrolit sanidin, dan sedikit
analgesia keruh interstisial. C. Aegiri ne phonolite. Lead, South Dakota. Diam. 2
mm. Neplielines kuhedral dan bercak poikilitic dari aegirine, dalam matriks yang
terutama terdiri dari mikrolit sanidin. Gambar II. 42. Batuan Ultramafik.
Melilitite, Ellioll County, Kentucky. Diam. 3 biarawati. Sebagian serpeiilini / ed
phenocrysisofolivine, serpihan phlogopite pucat-coklat, piring melilite dengan
pelek bening yang berpolarisasi dalam ultra-biru, butiran perovskit dan kromit,
dan, di dekat bagian atas, butir garnet pyrope dengan pelek reaksi. Matriks padat
terdiri dari oksida besi, perovskit, antigorit, dan kalsit, beberapa di antaranya
adalah butiran kasar dan mengisi pori-pori yang tidak beraturan. B. Lherzolite,
Haute Garrronne, Prancis. Diam. 3 mm. Diallage (di bagian bawah), bron-zite,
dan granular olivine, dengan aksesori green spinel (kanan atas) dan picotite
(kanan bawah). C. Pyroxenite, Hope, British Columbia. Diam. 3 mm. Jumlah
yang kurang lebih sama dari orto piroksen dan augium diopsidic. Beberapa yang
pertama mengandung inklusi lamelar dari clinopyroxene. Sedikit hornblende
poikilitic (dekat lop bagian) dan pyrrhotke.
TUGAS PETROLOGI BATUAN GUNUNG API
DISUSUSN OLEH
Jefri Nopriansah
410016085
YOGYAKRTA
2017