PENDAHULUAN
Gambaran Umum RS
Rumah Sakit merupakan rumah sakit swasta yang berlokasi di Jl.HR.Soebrantas No.88 ,
dilengkapi fasilitas kesehatan yang lengkap dan modern serta didukung sumber daya
manusia yang profesional. Luas bangunan sekitar + 10399 m2, dan menjadi salah satu rumah
sakit di Grup.Rumah Sakit yang mulai beroperasi sejak 22 Januari 2014, memiliki
kapasitas109 tempat tidur.
Untuk menjalankan rumah sakit, Direksi , selaku pemilik RS perlu menyusun dan
menetapkan peraturan internal rumah sakit yang merupakan anggaran dasar/ anggaran
rumah tangga yang mengatur pemilik atau yang mewakili, Direksi rumah sakit dan staf medis
RS yang merupakan “triad” atau tiga tungku sehingga perlu ada pengaturan yang jelas agar
fungsi sosioekonomi dapat berjalan selaras yang pada akhirnya dapat tercapainya efisiensi,
efektifitas dan kualitas pelayanan RS .
Peraturan internal rumah sakit ini bukan hanya sekedar dokumen tetapi untuk dilaksanakan
karena merupakan konstitusi rumah sakit sekaligus dapat menjadi acuan dalam
menyelesaikan permasalahan/konflik rumah sakit.
Pasal 1
PENGERTIAN
Pasal 2
1
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/Menkes/Per/2011 tentang Penyelenggaraan
Komite Medikdi Rumah Sakit.
BAB II
Pasal 3
Pasal 4
Tujuan Umum
Dimilikinya suatu tatanan peraturan dasar yang mengatur antara Pemilik rumah sakit (Direksi
), Direktur rumah sakit dan staf medis sehingga penyelenggaraan rumah sakit dapat efektif,
efisien dan berkualitas.
Tujuan Khusus
a) Dimilikinya pedoman oleh RS dalam hubungannya dengan pemilik, Direktur rumah
sakit dan staf medis.
b) Dimilikinya pedoman dalam pembuatan kebijakan teknis operasional rumah sakit.
c) Dimilikinya pedoman dalam pengaturan staf medis.
Pasal 5
2
a) Memiliki acuan tentang batas kewenangan, hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang
jelas sehingga memudahkan dalam menyelesaikan masalah yang timbul serta dapat
menjaga hubungan serasi dan selaras diantara pemilik, direktur dan staf medis.
b) Memiliki acuan hukum dalam bentuk anggaran rumah tangga.
c) Memiliki kepastian hukum dalam pembagian kewenangan dan tanggung jawab, baik
eksternal maupun internal yang dapat menjadi alat/sarana perlindungan hukum bagi
rumah sakit atas tuntutan/gugatan.
d) Memiliki kejelasan arah dan tujuan dalam melaksanakan kegiatannya.
e) Menunjang persyaratan Akreditasi.
Pasal 6
KETENTUAN UMUM
DEFENISI OPERASIONAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Adalah segala ketentuan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang berlaku di
Indonesia.
ANGGARAN DASAR
Adalah anggaran dasar Rumah Sakit yang tercantum dalam Akta Pendirian Perseroan
Terbatas . .
STRUKTUR ORGANISASI
Adalah susunan secara Hirarki dan Tata Kerja RS yang merupakan Anggaran Rumah
Tangga RS .
RUMAH SAKIT
Adalah Rumah Sakit yang berada dibawah naungan yang selanjutnya disebut dengan nama
Rumah Sakit Awal Bros .
PEMILIK
Pemilik rumah Sakit adalah ( )
3
PENGAWASAN
Adalah seluruh proses kegiatan penilaian terhadap RS dengan tujuan agar RS
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan berhasil mencapai tujuan sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
KOMITE MEDIK
Adalah wadah non struktural di Rumah Sakit dengan tugas membantu Direktur dalam
menyusun standar pelayanan medik dan memantau pelaksanaannnya, melaksanakan
pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan dan melaksanakan pembinaan etika profesi
anggota Staf Medik serta penelitian dan pengembangan.
DOKTER TAMU
Adalah para profesional medis yang melakukan kegiatan dan pelayanan medis di RS untuk
pasien yang dibawanya sendiri
DOKTER KONSULTAN
Adalah dokter yang telah mendalami bidang tertentu dalam keilmuan kelompok penyakitnya.
4
b. Rencana Anggaran Investasi atau Reinvestasi,
c. Rencana Anggaran Kas (cash flow),
d. Rencana Anggaran lain-lain.
BAB III
Pasal 7
Nama Rumah Sakit adalah Rumah Sakit , berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pelayanan
Terpadu dan Penanaman Modal kepada , Jl. H.R.Soebrantas No.88 - , untuk
menyelenggarakan rumah sakit kelas C dengan nama Rumah Sakit .
Pasal 8
Logo RS adalah:
Pasal 9
5
1. Visi Rumah Sakit adalah: “Menjadi Rumah Sakit Terpercaya dan bermutu yang
mengutamakan Keselamatan Pasien”.
Secara keseluruhan definisi dari motto “Service With Love” adalah memberikan
pelayanan dengan penuh ketulusan, cinta kasih dan ikhlas oleh seluruh karyawan Rumah
Sakit sehingga dapat memberikan nilai lebih terhadap mutu pelayanan kesehatan yang
diterapkan sehari-hari.
6
Pelayanan Persalinan
Prosedur diagnostik / terapi dan tindakan medik Hemodialisa
Medical check up
Dan usaha-usaha promosi kesehatan.
b. Pelayanan Penunjang Medis minimal terdiri dari:
Radiologi
Laboratorium
Pelayanan Farmasi
Rehabilitasi Medik
Rekam Medik
Gizi
c. Dalam rangka untuk memberikan panduan dan informasi kepada pasien, Rumah
Sakit mempunyai pedoman/SPO/panduan tentang tata cara/alur mendapatkan
pelayanan yang mencakup seluruh jenis pelayanan yang diberikan Rumah Sakit.
Pedoman/SPO/panduan tersebut diletakkan di masing-masing unit pelayanan atau di
tempat-tempat yang mudah diakses oleh pasien.
.
6. Budaya Perusahaan
Dalam menjalankan kegiatan pelayanan seluruh karyawan menganut dan mengamalkan
Nilai-nilai Utama Rumah Sakit yaitu:
a) Selalu menjadi yang terbaik
b) Berkepribadian dan bersikap ramah dalam lingkungan Kerja
c) Menjunjung tinggi semangat kebersamaan dalam kelompok
d) Menciakan Tim Kerja yang berkualitas dan dapat menimbulkan :
Pengembangan diri anggotanya.
Inisiatif, Inovasi, dan Kreatifitas Anggotanya.
Mengutamakan Manajemen Mutu Terpadu (TQM).
Manajemen Pembiayaan Terpadu (TCM).
Mencapai bebas kecelakaan, sehingga unggul dalam Keselamatan, Kesehatan dan
Lingkungan Kerja.
Bangga sebagai Karyawan Rumah Sakit yang peduli terhadap Kesehatan.
Pasal 10
JUDUL DOKUMEN
Judul dokumen ini adalah Peraturan Internal (Hospital by Laws) Rumah Sakit yang
selanjutnya disingkat sebagai Peraturan Internal (Hospital by Laws)
BAB IV
TANGGUNG JAWAB DIREKSI
7
Pasal 11
BAB V
Pasal 12
8
1. Kepengurusan dan kepengelolaan rumah sakit dilakukan Direksi RS yang terdiri dari
minimal 5 (lima) orang manajer yang salah satunya ditunjuk sebagai Direktur Rumah
Sakit
2. Direktur Rumah Sakit yang dimaksud bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Perseroan
3. Semua pejabat pengelola dibawah Direktur bertanggung jawab kepada Direktur Rumah
Sakit sesuai bidang tanggung jawab masing-masing
Pasal 13
Pasal 14
9
2.6. Tidak dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
2.7. Tidak dapat memenuhi standar minimal atau dinyatakan tidaklulus berdasarkan
evaluasi kinerja.
Pasal 15
Direktur bertugas untuk melaksanakan kebijakan pengelolaan rumah sakit yang telah
ditetapkan dengan persetujuan Direksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
Anggaran dasar, dan Struktur Organisasi, susunan dan Tata Kerja RS serta peraturan
penyelenggaraan kegiatan rumah sakit yang berlaku.
Pasal 16
WEWENANG DIREKTUR
Pasal 17
10
2. Dalam Rapat dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan rumah sakit
sesuai dengan tugas, wewenang dan kewajiban.
3. Keputusan Rapat diambil atas dasar musyawarah dan mufakat.
4. Pada setiap Rapat Direksi dibuat risalah.
5. Rapat Direksi RS dengan Direksi serta dengan Komite Medik dilakukan secara rutin
minimal 2 (dua) kali dalam setahun.
BAB VI
Pasal 18
STAF MEDIK
Staf Medik RS adalah pada dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis lulusan pendidikan
kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 19
2. Dokter Paruh Waktu adalah professional medis yang melakukan kegiatan dan
pelayanan medis pada waktu tertentu yang disepakati Direktur RS .
3. Dokter Tamu adalah para professional medis yang melakukan kegiatan pelayanan medis
di RS untuk pasien yang dibawanya sendiri.
4. Dokter Konsultan adalah dokter yang telah mendalami bidang tertentu dalam keilmuan
kelompok penyakitnya.
Pasal 20
1. Staf Medik Fungsional adalah kelompok Dokter yang bekerja di Rumah Sakit dalam
jabatan fungsional.
11
2. Fungsi dan wewenang serta tugas dari SMF dijabarkan di dalam Medical Staff by Laws.
Pasal 21
KOMITE MEDIK
Komite medik dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata kelola klinis
(clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih
terjamin dan terlindungi.
Komite medik dibentuk oleh direktur rumah sakit. Komite medik merupakan organisasi
non struktural yang dibentuk di rumah sakit oleh direktur. Komite medik bukan
merupakan wadah perwakilan dari staf medis.
Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga profesionalismenya melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesi medis.
Komite medik dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata kelola klinis
(clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih
terjamin dan terlindungi.
Tujuan Organisasi : Menyelenggarakan tata kelola klinik yang baik agar mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi.
12
Susunan organisasi Komite Medik Rumah Sakit adalah sebagai berikut :
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Subkomite
2. Sekretaris :
Sekretaris komite medik ditetapkan oleh direktur rumah sakit berdasarkan
rekomendasi dari ketua komite medik dengan memperhatikan masukan
dari staf medis yang bekerja di rumah sakit
Sekretaris Komite Medis dapat menjadi Ketua dari salah satu Sub
Komite.
Dalam menjalankan tugasnya, sekretaris Komite Medis dibantu oleh
tenaga administrasi (staf sekretariat) purna waktu.
4. Panitia Adhoc
13
1. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, komite medik dibantu oleh
panitia adhoc.
2. Panitia Adhoc ditetapkan oleh direktur rumah sakit berdasarkan usulan
ketua komite medik.
3. Panitia adhoc berasal dari staf medik yang tergolong sebagai mitra
bestari.
4. Staf medik yang tergolong sebagai mitra bestari dapat berasal dari rumah
sakit lain, perhimpunan dokter spesialis/dokter gigi spesialis, kolegium
dokter/dokter gigi, kolegium dokter spesialis/dokter gigi spesialis dan
atau institusi pendidikan kedokteran/kedokteran gigi.
Komite Medik mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme staf medik yang bekerja
di rumah sakit dengan cara :
1. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medik yang akan melakukan pelayanan
medis di rumah sakit.
2. Memelihara mutu profesi staf medik.
3. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medik.
Komite Komite medik melaksanakan tugasnya melalui tiga hal utama yaitu:
1. Rekomendasi pemberian izin untuk melakukan pelayanan medis (entering to the
profession), dilakukan melalui subkomite kredensial
2. Memelihara kompetensi dan perilaku para staf medis yang telah memperoleh izin
(maintaining professionalism), dilakukan oleh Subkomite mutu profesi melalui
audit medis dan pengembangan profesi berkelanjutan (continuing professional
development)
3. Rekomendasi penangguhan kewenangan klinis tertentu hingga pencabutan izin
melakukan pelayanan medis (expelling from the profession), dilakukan melalui
subkomite etika dan disiplin profesi.
14
Dalam melaksanakan tugas kredensial komite medik memiliki fungsi sebagai
berikut:
a) Penyusunan dan pengkompilasian daftar kewenangan klinis sesuai dengan
masukan dari kelompok staf medik berdasarkan norma keprofesian yang
berlaku.
b) Menyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian :
Kompetensi
Kesehatan fisik dan mental
Perilaku
Etika profesi
c) Evaluasi data pendidikan profesional kedokteran/kedokteran gigi
berkelanjutan.
d) Wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis.
e) Penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat.
f) Pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan rekomendasi
kewenangan klinis kepada komite medik.
g) Melakukan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat
penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite medik.
h) Rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat penugasan klinis.
Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf medis komite medik
memiliki fungsi sebagai berikut :
a) Pelaksanaan audit medis.
b) Rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi staf medis.
c) Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi
staf medis rumah sakit tersebut.
d) Rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medik yang
membutuhkan.
Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medik
komite medik memiliki fungsi sebagai berikut:
a) Pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran.
b) Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.
c) Rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di rumah sakit.
d) Pemberian nasehat/pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis pada
asuhan medis pasien.
D. Wewenang
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya komite medik berwenang :
1. Memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinis (delineation of clinical
privilege)
2. Memberikan rekomendasi surat penugasan klinis (clinical appointment)
15
3. Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis (clinical privilege) tertentu
4. Memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian kewenangan klinis
(delineation of clinical privilege)
5. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medis
6. Memberikan rekomendasi pendidikan kedokteran berkelanjutan
7. Memberikan rekomendasi pendampingan (proctoring)
8. Memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin
Pasal 22
2. Tenaga Non Medis adalah tenaga yang bertugas di bidang pelayanan khusus dan dalam
melaksanakan tugasnya bertanggun jawab langsung kepada atasannya.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Paramedis dan Tenaga Non Medis berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada atasannya maisng-masing.
BAB VII
Pasal 23
Direktur dengan persetujuan Direksi berwenang untuk menetapkan berbagai ketentuan dan
peraturan pelaksanaan untuk melaksanakan Peraturan Internal (Hospital by Laws) ini meliputi
peraturan rumah sakit, peraturan tentang kepegawaian rumah sakit, pengendalian pasien dan
pengunjung serta masalah lain yang tidak dicantumkan dalam Peraturan Internal (Hospital by
Laws) ini.
BAB VII
LAIN – LAIN
Pasal 24
16
Direktur RS senantiasa mengupayakan agar Peraturan Internal (Hospital by Laws) ini dapat
diketahui dan dimengerti oleh berbagai pihak-pihak yang berkepentingan.
Pasal 25
1. Direksi berhak merubah Peraturan Internal (Hospital by Laws) ini melalui rapat khusus
yang diselenggarakan untuk itu.
2. Usulan untuk merubah Peraturan Internal (Hospital by Laws) ini hanya dapat
dilaksanakan bila pemberitahuan tertulis untuk maksud tersebut telah disampaikan kepada
setiap Direksi paling lambat tiga minggu sebelumnya.
Pasal 26
PENUTUP
Semua peraturan rumah sakit yang dilaksanakan sebelum berlakunya Peraturan Internal
Rumah Sakit (Hospital by Laws) ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan Peraturan Internal (Hospital by Laws) ini.
17