Anda di halaman 1dari 7

Application Methods Using Burn Care and NaCl 0.

9% Prontosan
Against Infected Burn Wound Healing

Penerapan Metoda Perawatan Luka Bakar Dengan Menggunakan Prontosan dan


NaCl 0,9% Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Terinfeksi

Yulida S

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bandung


Jn.Dr.Otten No.32 Bandung
E-mail: youngyulida@gmail.com

Abstract
In consideration of cost-effectiveness for the treatment of burn patients both as an effort to
improve the quality of care, impact on the reduction of treatment time (Length Of Stay / LOS). So the
shorter time will reduce maintenance costs, in Dr. Hasan Sadikin burn treatment using 0.9% NaCl and
Moist Exposed Burn oitment or combination deengan sufratule, wearing modern treatments
(woundress). Prontosan is a breakthrough as an alternative treatment of burns, the active substance
content in prontosan also produce healing time relative faster or less 7-14 days compared with
conventional therapy.This study is a comparative experimental study design that is observed on the
observation that treatment and control, using a quasi-experimental design (quasi experiment
designs),80% of respondents male sex, the wound healing process in a significant decrease prontosan the
first day (12.5), day 5 (1.0), while on the first day of 0.9% NaCl (14) decrease occurred on day 8 (1.0), the
difference between pre da post both the treatment group and the control group there was significant
difference obtained p value <0.05.

Key words: Prontosan, NaCl 0.9%, Burn Care, long time care

Abstrak
Dengan pertimbangan cost-effectiveness untuk perawatan pasien luka bakar yang baik sebagai
upaya meningkatkan kwalitas dari perawatan, berdampak terhadap berkurangnya waktu perawatan
(Length Of Stay/LOS). Sehingga dengan waktu yang lebih pendek akan mengurangi biaya perawatan, di
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung perawatan luka bakar menggunakan NaCl 0.9% dan Moist Exposed
Burn Oitment atau kombinasi deengan sufratule, memakai perawatan modern (woundress). Prontosan
merupakan suatu terobosan sebagai alternative perawatan luka bakar, kandungan zat aktif pada
prontosanjuga menghasilkan waktu penyembuhan yang relative lebih cepat atau berkurang 7 – 14 hari
dibandingkan dengan terapi konvensional.Penelitian ini bersifat komparatif dengan rancangan
penelitian eksperimen yaitu yaitu mengamati hasil observasi perlakuan dan kontrol, dengan
menggunakan rancangan eksperimen semu (quasi eksperiment designs).80% responden berjenis kelamin
laki-laki, proses kesembuhan luka pada prontosan terjadi penurunan yang signifikan yakni hari pertama
(12,5), hari ke 5 (1,0), sedangkan pada NaCl 0,9% hari pertama (14) penurunan terjadi pada hari ke 8 (1,0),
perbedaan antara pre da post baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol terjadi
perbedaan yang signifikan didapat nilai p < 0,05.

Key words: Prontosan, NaCl 0.9%, perawatan luka, penyembuhan luka

514 Application Methods Using Burn Care and NaCl 0,9


1. Pendahuluan enzim-enzim seperti karboksi peptidasedan
Pengalihan energi dari suatu protease inhibitor (bradikinase) yang
sumber panas ke tubuh menyebabkan bekerja mengganggu atau menginaktivasi
radiasi, sehingga terjadi perubahan pada bradikinin, yang berperan mengurangi
struktur kulit yang secara permanen. Dalam pembengkakkan dan kemerahan pada
pengelompokan luka bakar dapat peradangan. (Funawanti:2002).
dikategorikan dalam luka bakar termal dan Di RSUP Dr.Hasan Sadikin
luka bakar radiasi atau kimia. (Elisabeth J. Bandung saat ini perawatan luka bakar di
Corwin, 2000. Hal 611). masing-masing ruangan khususnya
Berdasarkan data prevalensi luka diruang-ruang bedah memberikan
bakar di AS = 2,5 juta / tahun atau 12 000 perawatan yang berbeda-beda, ada yang
orang. Sedangkan untuk kasus Kecelaka masih maemakai Povidine Iodine saja, atau
25%, industri 75 % kejadian luka bakar di AS kombinasi dengan Sofratulle, memsakai
merupakan akibat kelalaian sendiri (Human perawatan modern (woundress), dengan
Error). Data Statistik menunjukkan bahwa Moist exposed Burn Ointment atau
60% luka bakar terjadi karena kecelakaan perawatan konvensional (NaCl 0.9%). Data
rumah tangga, 20% karena kecelakaan kerja, dari rekam medis RSUP Dr. Hasan Sadikin
dan 20% sisanya karena sebab-sebab lain, Bandung hampir 43% dari pasien luka
misalnya bus terbakar, ledakan bom, dan bakar yang dirawat adalah pasien yang
gunung meletus. (Moenadjad, 2001).Di tergolong tidak mampu, karena
Indonesia sampai saat ini belum ada laporan keterbatasan dana untuk pembelian obat
tertulis mengenai jumlah penderita luka atau untuk perawatan luka yang modern.
bakar dan jumlah angka kematian yang Penanganan luka bakar
diakibatkannya.. (sumber : menggunakan prontosan merupakan suatu
www.geogle.com; Irna Bedah RSUD Dr. terobosan, sebagai alternative upaya
Soetomo, 2001). perawatan luka bakar yang selain
Dalam steknik perawatan luka menggunakan cairan yang telah digunakan
bakar dewasa ini menggunakan berbagai sebelumnya. Menurut Andressen A,
macam, ada yang menggunakan sesuai Eberlein T (2008) di jelaskan bahwa
standar klinis yaitu cairan air garam (Nacl) kandungan pada prontosan ini tidak
dan air mineral. Ada juga menggunakan menyebabkan nyeri pada proses
berbagai bahan-bahan herbal yang yaitu: pembersihan luka bakar, disamping hal itu
aloe vera atau lidah buaya.(Lilley & kandungan zat aktif pada prontosan 0.1%,
Aucker,1999). Natrium Klorida 0,9% Undecylenamidopropyl Betaine, 0,1%
merupakan larutan isotonis aman untuk Polyaminopropyl Biguanide
tubuh, tidak iritan, melindungi granulasi (Polihexanide), Purifed Water ini juga
jaringan dari kondisi kering, menjaga menghasilkan waktu penyembuhan yang
kelembaban sekitar luka dan membantu relative lebih cepat atau berkurang 7 – 14
luka menjalani proses penyembuhan serta minggu dibandingkan dengan terapi
mudah didapat dan harga relatif lebih konvensional.
murah. Perawatan pada luka bakar yang
Adapaun penanganan luka bakar dilakukan menggunakan air garam (Nacl)
menggunakan Aloe vera dapat berperan masih belum efektif karena reaksi yang
mempercepat penyembuhan kerusakan ditimbulkan berupa rasa nyeri dan waktu
jaringan epitel pada ulkus melalui: (1) penyembuhan yang relative lama, sehingga
Penyediaan mikronutrien essential, (2) Efek dengan demikian penanganan terhadap
anti-inflamasi, (3) Efek anti mikroba, (4) luka bakar perlu dilakukan terobosan
Merangsang fibroblas kulit. Aloe vera menggunakan zat lain. Selain itu hal ini
berkerja dan efeknya dalam penyembuhan merupakan suatu upaya untuk
luka bakar, Enzim. Pada aloe vera terdapat memberikan perawatan luka bakar secara

Yulida S 514
secara maksimal terhadap pasien. yaitu mengamati hasil pasien luka bakar
Proses perawatan luka bakar derajat IIA yang mendapat metoda
merupakan suatu perencanaan secara perawatan luka bakar menggunakan NaCl
matang dan terstruktur, karena diperlukan 0.9% dan menggunakan Prontosan.
penangana khusus berdasarkan luas dan Rancangan penelitian yang digunakan
dalamnya luka bakar. Luka bakar dalam dalam penelitian ini adalah rancangan
penanganannya dilakukan dalam tiga fase eksperimen semu (quasi eksperiment
tahapan yaitu: fase darurat/ resusitasi, fase designs). Bentuk rancangan Pretest-Postest,
akut/ intermediate dan fase rehabilitasi. karena dalam rancangan ini ada kelompok
Tahapan penanganan dan cairan yang pembanding (kontrol) setelah dilakukan
digunakan dalam perawatan luka ini akan observasi pertama (pretest) yang
berdampak pada waktu penyembuhan memungkinkan peneliti dapat menilai
luka tersebut, karena menggunakan zat perubahan-perubahan yang terjadi setelah
yang tepat akan mempercepat proses adanya perlakuan.
pengeringan dan penyembuhan luka. Analisis data yang terkumpul dari
Disamping itu penggunaan cairan yang penelitian ini berupa data kategori maka
tepat memberikan efek pada tidak terasa untuk mengetahui ada atau tidaknya
nyeri pada luka bakar yang ditangani. perbedaan yang terjadi pada variabel yang
Dengan penanganan dan penggunaan dibandingkan digunakan uji parametrik.
cairan yang tepat maka proses Untuk mengetahui perbandingan hasil pre
dan post intervensi yang terjadi diantara
pengeringan dan penyembuhan luka
kelompok yang sama dilakukan uji t-
bakar lancar sesuai dengan prosedur dan
berpasangan dan untuk mengetahui
perencanaan yang disusun.
perbandingan hasil setelah dilakukan
Perbaikan jaringan kulit dengan
intervensi pada kelompok perlakuan dan
penanganan sesuai dengan prosedur
kelompok kontrol maka dilakukan uji t-tida
dengan menggunakan cairan yang tepat,
berpasang (Dahlan, 2009)
memeberikan efek pada cepatnya proses
perbailkan jaringan/ granulasi pada luka.
3. Hasil dan Pembahasan
Sebagai pemecahan atau solusi terhadap
Pada sesaat setelah terjadi kontak
persoalan diatas maka diperlukan
dengan objek yang menyebabkan luka
penelitian untuk mendukung efektifitas
bakar, maka pada pasien secara langsung
perawatan luka bakar menggunakan
sudah masuk pada tahapan peradangan.
prontosan.
Yang mana berdasarkan hasil analisa pada
Berdasarkan problematika yang
hari ke 3 telah terjadi penurunan
melatarbelakangi tersebut maka untuk
peradangan terhadap infeksi yang
memperoleh solusi terkait penanganan
dihasilkan, seperti warna merah pada kulit,
luka bakar dengan Nacl 0,9% dan
bengkak pada sekitar luka dan nyeri pada
Prontosan, melalui tulisan ini akan
luka.
diperoleh terobosan baru terkait
Pada prontosan tahapan pada hari
penanganan luka bakar. Sehingga penulis
ke 4 mulai terlihat pembentukan granulasi,
tertarik melakukan penelitian : Penerapan
hal tersebut apabil;a dikaitkan dengan hasil
Metode Luka Bakar Dengan Menggunakan
analisis yang dilakukan yaitu bahwa luas
Prontosan Dan Nacl 0,9% Terhadap
luka terlihat menurun secara signifikan
Penyembuhan Luka Bakar Terinfeksi Di
dibandingkan pada hari sebelumnya.
Burn Unit RSUP Dr. Hasan Sadikin
Kemudian pada hari ke 5 proses perawatan
Bandung.
terjadi pembentukan jaringan parutdan
semakin mengering kondisi luka, dampak
2. Metode
dari proses kimia yang terjadi oleh
Penelitian ini bersifat komparatif kandungan betaine dan olyhexanide pada
dengan rancangan penelitian eksperimen prontosan. Dan pada hari ke 5 inilah proses

515 Application Methods Using Burn Care and NaCl 0,9


kesembuhan luka yang menggunakan Hal ini dapat berpengaruh
prontosan menjadi komplet, karena secara terhadap penyembuhan luka. Menurut
keseluruhan luka bakar pada pasien terjadi Becker (1964) dalam Warner ( 2005)
pengeringan. menyatakan bahwa masa dewasa awal
Pada perlakuan menggunakan merupakan suatu masa atau periode
Nacl 0,9% terjadi peradangan berupa kulit penyesuaian diri terhadap pola-pola
sekitar luka yang memerah, bengkak pada kehidupan yang baru dan harapan-harapan
luka dan nyeri pada luka, kondisi ini terjadi sosial baru. Secara biologis, masa ini
sampai pada hari ke 6. Kemudian pada hari merupakan puncak pertumbuhan fisik
ke 7 mulai terjadi fase perbaikan granulasi, yang prima, sehingga dipandang sebagai
jaringan-jaringan terbentuk pada luka usia yang tersehat dari psopulasi manusia
seperti terlihat pada hasil analilsis table 4.3 secara keseluruhan (healthiest people in
bahwa terjadi perbaikan jaringan nekrotik. population). Mereka memiliki daya tahan
pada pasien. Warna merah pada dan taraf kesehatan yang prima sehingga
permukaan luka mulai menghilang dan dalam melakukan berbagai kegiatan
kemudian mulai terasa gatal pada tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan
permukaan luka. proaktif. Meskipun banyak yang
Pada hari ke 7 dan hari ke 8 inilah mengalami sakit, tetapi jarang sampai
mulai terbentuk jaringan parut pada parah.kesehatan fisik ini akan terpelihara
permukaan luka, kemudian kondisi luka dengan baik apabila didukung oleh kekain
juga mulai mongering dan kesembuhan katunan-kekain katunan positif, seperti:
total mulai dapatdirasakan. makan yang teratur dan tidak berlebihan,
Akan tetapi secara keseluruhan tidak merokok, tidak meminum minuman
proses atau fase penyembuhan baik pada keras atau mengkonsumsi NAPZA
prontosan maupun pada Nacl 0,9% terjadi (Narkoba), tidur yang teratur, dan berolah
secara konsisten, hanya pada lamanya raga.
waktu saja yang berbeda. Karena Hal tersebut dipaparkan oleh
perlakuan menggunakan prontosan lebih Nurul Istiqomah pada hasil penelitian nya
cepat dibandingkan dengan menggunakan dengan judul “Perbedaan perawatan luka
Nacl 0,9%. dengan menggunakan propodine iodine
Berdasarkan pada gambaran 10% dan NaCl 0,9% terhadap proses
proses kesembuhan luka bakar grade IIA penyebuhan luka pada pasien post operasi
setelah dilakukan perlakuandengan prostatektomi” bahwa Independent t-test
menggunakan prntosan terjadi penurunan menunjukkan bahwa, terdapat proses
pada luas luka pada hari pertama (2.0) pada penyembuhan luka yang signifikan antara
hari ke 3 (1,0), Jenis jaringan nekrotik (1,8) pasien operasi prostektomi yang diberikan
menjasi (1.0), jenis eksudat hari pertama perawatan luka dengan betadine 10% da
(2,4), hari ke 5 menjadi (1,0), jumlah eksudat betadine dengan p-value 0.040 maka
(2,0) hari 3 (1,0) untuk warna kulit dan betadine 10% lebih baik dari NaCl 0.9%
epitelisasi terdapat penurunan pada hari ke didalam proses penyembuhan luka post
5 operasi prostektomi. Ada perbedaan proses
Kkondisi luka antara kelompok penyembuhan antara luka post operasi
perlakuan dengan kelompok kontrol protektomi yang dirawat dengan
sebelum dilakukan intervensi tidak menggunakan betadine 10% dan NaCl
memiliki perbedaan yang bermakna dalam 0.9%. Kemudian juga di perkuat oleh Reni
kata lain bahwa yang akan dibandingkan Wulan Apriliyasari dengan judul penelitian
memiliki karakteristik yang sama, yang “Perbedaan Proses Penyembuhan Luka
ditunjukan oleh nilai p > 0,05 pada seluruh dengan Menggunakan NaCl 0.9% dan Gel
kategori yang akan dibandingkan. Madu pada Pasien Post Operasi di Ruang
Rawat Inap Bedah”, yang menyatakan
hasilnya bahwa Kelompok yang diberikan

Yulida S 516
NaCl 0.9% penyebuhan luka primer perawatan luka menggunakanNaCl 0,9%
sebanyak 24 (80.0%), sekunder 6 (20.0%). (kelompok kontrol) pada setiap kategori
Sedangkan pada kelompok gel madu yang dinilai menunjukan : luas luka
penyembuhan luka primer sebanyak 18 (p=0.016), jenis jaringan nekrotik (p = 1,00),
(69,0%), sekunder 12 (40,0%) keduanya jenis eksudat (p=1,00) jumlah eksudat
tidak ditemukan pasien yang mengalami (p=0,317), warna sekitar luka (p=1,00) dan
penyebuhan luka tersier. Kesimpulan epitelisasi (p=0,73). Nilai ini menunjukan
terdapat perbedaan perawatan luka bahwa dalam penelitian ini Ho gagal
menggunakan NaCl 0.9% dan gel madu. ditolak yang berarti tidak terdapat
Perawatan luka antara perbedaan hasil perawatan luka bakar
menggunakan prontosan dengan derajat II A yang terinfeksi dengan
menggunakan NaCl 0,9%, kategori luas menggunakan NaCl 0.9% dibandingkan
luka memiliki perbedaan antara kelompok dengan menggunakan Prontosan.
perlakuan dengan kelompok intervensi, Sedangkan apabila ditinjau dari
akan tetapi untuk kategori yang lain tidak karakteristik penyembuhan luka yaitu:
memiliki perbedaan yang bermakna jenis eksudat, jumlah eksudat, warna kulit
dimana penyembuhan luka pada sekitar luka, granulasi dan epitelisasi.
perawatan luka dengan menggunakan Terjadinya epitelisasi sempurna pada
NaCl 0,9 % waktu tercepat terbentuknya kelompok perlakuan sekitar luka, granulasi
epitelisasi pada kulit yaitu 5 hari dan yang dan epitelisasi. Terjadinya epitelisasi
terlama ialah 8 hari. sempurna pada kelompok perlakuan
Sedangkan prontosan waktu dicapai pada hari ke 3 setelah dilakukan
tercepat dicapai dalam waktu 3 hari dan intervensi dan waktu terlama adalah pada
terlama 5 hari. Akan tetapi perbedaan ini hari ke 5 setelah dilakukan intervensi, yang
bila dilihat dari range normal merupakan hari tercepat capaian epitelisasi
penyembuhan luka bakar derajat IIA sempurna pada kelompok kontrol.
perbandingan perawatan luka
menggunakan prontosan dan NaCl 0,9% Saran
masih dalam batas normal masa Kepada rumah sakit agar dapat
penyembuhan luka pada derajat II A yaitu 7 mempertimbangkan melakukankerjasama
sampai 14 hari. dengan prontosan guna dapat
Hasil penelitian yang penulis menggunakan prontosan sebagai standar
lakukan Di Burn Unit RSUP Dr. Hasan dalam perawatan luka bakar derajat IIA,
Sadikin Bandung telah mengidentifikasi, yang terinfeksi guna membantu rumah
menggambarkan dan membandingkan sakit dan juga klien dalam hal mengurangi
perawatan luka bakar grade IIA hari rawat di rumah sakit sehingga
menggunakan prontosan dan Nacl 0,9 %, berimplikasi positif pada pengurangan
diperoleh hasil bahwa evaluasi beban biaya yang dikeluarkan selama
penyembuhan luka pada hari terakhir perawatan dilakukan
untuk masing-masing perlakuan berbeda. Kepada universitas untuk
Yang mana perlakuan menggunakan melakukan riset di laboratorium yang lebih
prontosan lebih efektif karena dalam mendalam terkait efektifitas penggunaan
rentan kesembuhan pada luka bakar hanya Prontosan pada penyembuhan luka bakar
dalam waktu 5 hari. secara umum. Selain itu juga dapat memicu
universitas untuk memberikan
4. Simpulan dan Saran kesempatan untuk melakukan penelitian
dimaksud.
Simpulan Kepada rekan-rekan sesama
Hasil perbandingan antara
perawat agar dapat menjadikan prontosan
perawatan luka dengan menggunakan
sebagai referensi dalam perawatan luka
prontosan (kelompok perlakuan) dengan
bakar grade IIA, sekaligus diharapkan

517 Application Methods Using Burn Care and NaCl 0,9


dapat menjadi motivasi kepada rekan-rekan EdwardsandHarding. 2004.
lainnya untuk berani berekperimen http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p
melakukan penel mc/articles/PMC1471990/
Apabila ditinjau dari sisi efisiensi Elizabert J Corwin. 2000.Buku Saku
ekonomis terkait beban biaya, maka baiknya Patofisiologi Corwin, EGC
dilakukan sosialisasi oleh pihak rumah sakit Effendi C. 1999. Perawatan Pasien Luka Bakar.
kepada masyarakat terkait alternative Jakarta: EGC
menggunakan prontosan. Karena meskipun Irna Bedah RSUD Dr. Soetomo. 2001.
dengan kisaran harga yang lumayan mahal www.geogle.com;
yaitu Rp216.00/botol, namun biaya Lilley and Aucker. 1999.Pharmacology and the
perawatan di kelas II intensif Rp 500.000/ Nursing Process, EGC
malam belum termasuk obat-obatan dan Ira Rubiati, Penyembuhan Luka Bakar dan
debridement, akan tetapi biaya Faktor Yang Mempengaruhi.
penyembuhan luka bakar akan lebih efektif Disampaikan pada Pelatihan
dari segi waktu lebih baik yaitu dalam Perawatan Luka Bakar RSUP
waktu 5 hari. Hal ini berbeda dengan Dr.Hasan Sadikin Bandung
menggunakan Nacl 0,9% yang lebih Tanggal:20-24 Juli 2006.
terjangkau (murah), akan tetapi waktu Irna Bedah RSUD Dr. Soetomo.
kesembuhan luka lebih lama (dalam waktu 2001.www.geogle.com;
7 hari). Sehingga dengan akses informasi Lilley and Aucker. 1999.Pharmacology and the
yang komprehensif, maka masyarakat bisa Nursing Process, EGC
membandingkan dan memilih lebih Lisa Hasibuan. 2006. Perawatan Luka Bakar.
ekonomis biaya menggunakan Nacl 0,9% Disampaikan pada Pelatihan
a t a u d e n g a n p r o n t o s a n Moenadjat Y. 2005.Petunjuk Praktis
yang komprehensif, maka masyarakat bisa Palaksanaan Luka Bakar. Jakarta
membandingkan dan memilih lebih Komite Medik Asosiasi Luka
ekonomis biaya menggunakan Nacl 0,9% Bakar Indonesia (ALBI)
atau dengan prontosan. M.Sopiyudin Dahlan. 2009. Statistik Untuk
Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:
5. Daftar Pustaka Medika
Potter and perry. 2003.Buku Ajar
A l o e v a r a ; h t t p : / / e d i -
Fundamental Keperawatan, Edisi 4
kurnianto.blogspot.com/2012/02
Selvanus, Monte Luigi Kusuma.
/kandungan-lidah-buaya.html
2009.http://pkugombong.blogspo
Bryant Ruth A and Nix Dnise P. 2007.Acute
t.com/2009/02/luka-bakar.html
& Chronic Wounds: Curren
Suryono. 2010. Kumpulan Instrumen
Management concepts (Third ed). St
Penelitian Kesehatan. Bantul: Mulia
Louis. Mosby.
Medika
B. Braun. 2009.Prontosan Availability at
Suryono. 2010. Kumpulan Instrumen
Symposium for Advanced Wound Care
Penelitian Kesehatan. Bantul: Mulia
SAWC fall event
Medika
Cherrry GW, Hughes MA, Klngsnorth AN.
Sussman Carrie and Bates-Jensenn Barbara.
1994.Wound healing. Dalam: MaltM,
2007. Wound Care a Colaborative
penyuting. Oxford textbook of
Praktice Manual (Third ed)
surgery. Oxford Univ Press; h. 3-23.
Philadelphia. Lippincot William &
Coleridge SP. 1999.Neutrophil activation and
Wilkins aWolters kluwer.
mediatorsof inflamation in chronic
T r e a t m e n t o f
venous insuff, J Vasc Res. 8: 34
Wounds.http://www.accessmedici
David S Perdanakusu. 2007.Caring to Curing,
ne.com/popup.aspx? aID =
Dr.Sutomo General Hospital;
816774&print=yes.
Surabaya

Yulida S 518
Weber J. 2002.Infection Control in Burn W o u n d C a r e g u i d e .
Patients.Texas. Nursing www.mckinley.uiuc.edu/Handouts/p
Committee of the International dfs/wound_care.pdf.
Sosiety for Burn Injuries

519 Application Methods Using Burn Care and NaCl 0,9

Anda mungkin juga menyukai