Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PHBS RUMAH SAKIT


(CUCI TANGAN & ETIKA BATUK)

Di Ruang 29 RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Di susun Oleh
Profesi Ners STIKES Widyagma Malang
1. Nur halimah
2. Mirda Y. Latarissa
3. Aditya Kurniawan
4. Agustina

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2019

LEMBAR PENGESAHAN
Susunan Acara Penyuluhan di Ruang 29 RSUD dr. Saiful Anwar

Malang telah di setujui pada:

Hari : Jum at

Tanggal : 5 Juli 2019

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

( ) ( )

Kepala Ruangan

( )

SATUAN ACARA PENYULUHAN


( SAP )
Hari/tanggal : jumat, 5 juli 2019
Waktu : 30 menit
Tempat/ruang : Ruang 29 RSSA malang
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di ruang tunggu
29 Rumah Sakit Saiful Anwar Malang
Pelaksana : Profesi Ners stikes widyagama husada
Topik Penkes : Cuci Tangan & Etika Batuk

A. Pendahuluan
Pelayanan Kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan
oleh pemerintah/swasta, atau perorangan yang digunakan untuk
kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat seperti rumah sakit,
puskesmas dan klinik swasta. Lalu lalang berkumpulnya orang sakit
dan sehat di pelayanan kesehatan dapat menjadi sumber penularan
penyakit bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung.
Dengan itu diterapkan Hidup Bersih dari Sehat (PHBS) di Pelayanan
Kesehatan agar dapat membuat orang sakit tidak bertambah sakit dan
yang sehat menjadi semakin sehat. Kesehatan adalah hak asasi
manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan
bangsa.
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Pelayanan
Kesehatan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk
mencegah penularan penyakit dan mewujudkan Pelayanan
Kesehatan Sehat. Salah satu bentuk upaya perilaku hidup bersih dan
sehat yang sederhana dapat dilakukan adalah dengan menjaga
kebersihan tangan ( Mencuci tangan) dan cara etika batuk yang baik
dan benar.
B. TIU (Tujuan Instruksional Umum) :
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu memahami
tentang cuci tangan yang benar dan etika batuk
C. TIK (Tujuan Instruksional Khusus) :
Setelah mendapatkan penyuluhan peserta dapat :
1. Menjelaskan pengertian cuci tangan dan etika batuk dengan
bahasanya sendiri
2. Menyebutkan tujuan cuci tanagn dan etika batuk secara tepat
3. 5 waktu cuci tangan di lingkungan rumah sakit
4. Memperagakan cara cuci tangan yang baik dan benar
5. Memperagakan cara batuk yang baik dan benar
D. Analisa Situasi
1. Peserta penyuluhan adalah Pasien dan keluarga pasien di ruang
29 :
a. Peserta siap mengikuti penyuluhan kesehatan dari mahasiswa
b. Peserta sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan terbukti
dengan adanya beberapa pertanyaan yang disampaikan.
c. Penyuluhan dikatakan berhasil karena saat dievaluasi peserta
mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh
mahasiswa yang menyuluh.
2. Penyuluh Mahasiswa Profesi Ners Stikes Widyagama Husada
Malang yang praktik Keperawatan Medikal Bedah di Ruang 29
Rumah sakit Saiful Anwar Malang:
a. Mahasiswa menguasai materi yang disampaikan.
b. Mahasiswa dapat membuat suasana menarik saat penyuluhan
berlangsung.
E. Materi :
a. Pokok Bahasan :
Cuci tangan dan Etika Batuk
b. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian tentang Cuci Tangan dan Etika Batuk
2. Tujuan Cuci tangan dan pentingnya Etika Batuk
3. 5 momen cuci tangan di lingkungan rumah sakit
4. Cara cuci tangan yang baik dan benar
5. Cara batuk yang baik dan benar
F. Metode :
Ceramah
- Mahasiswa menjelaskan tentang cuci tangan dan etika batuk serta
memberikan kesempatan bertanya pada Pasien dan keluarga pasien
G. Media :
- Leaflet
- LCD
- Laptop
H. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pendahuluan
Pembukaan dan menjelaskan tujuan
2. Penyajian
Menjelaskan materi ( sesuai TIK atau sub pokok bahasan )
3. Penutup
Merangkum dan melakukan evaluasi
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1. Pendahuluan 5 menit · Menyiapkan materi,· Menyiapkan diri


tempat dan sasaran
· Pembukaan ( salam dan· Menjawab salam
perkenalan )
· Memperhatikan
· Menjelaskan tujuan dan
kontrak waktu

2. Penyajian 20 menit · Menanyakan pendapat· Menjawab / merespon


peserta tentang cuci
tangan dan etika batuk
· Menjelaskan pengertian· Merespon
cuci tangan dan etika
batuk · Mendengar/
· Memberi kesempatan memperhatikan.
kepada peserta untuk· Bertanya
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

bertanya
· Menjelaskan mengenai
tujuan cuci tangan dan· Merespon/ mengulang
etika batuk · Memperhatikan
· Memberi kesempatan
pada peserta untuk· Bertanya
bertanya
· Memberi reward · Merespon
· Menjelaskan mengenai 5· Mendengar
momen cuci tanag /memperhatikan
dilingkungan rumah sakit · Merespon/bertanya
· Memberikan kesempatan
bertanya · Mendengar atau
· Memperagakan cara cuci memperhatikan.
tangan yang baik dan· Merespon/bertanya
benar
· Memberikan kesempatan· Mendengar atau
bertanya memperhatikan
· Memperagakan cara batuk· Merespon
yang baik dan benar
· Memberikan kesempatan
bertanya
3. Penutup 5 menit · Mengajukan pertanyaan· Menjawab pertanyaan
untuk mengevaluasi
· Memberikan reward · Merespon
· Merangkum
· Menutup pertemuan dan· Memperhatikan dan
mengucapkan salam menjawab
I. Evaluasi
a. Evaluasi Hasil :
Setelah diberikan penkes pasien dan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan kembali pengertian cuci tangan dan etika batuk
2. Menyebutkan kembali tujuan cuci tangan dan etika batuk
3. Menyebutkan kembali 5 momen cuci tangan di lingkungan
rumah sakit
4. Memperagakan kembali cara cuci tangan yang baik dan benar
5. Memperagakan kembali cara etika batuk yang baik dan benar
b. Evaluasi struktur :
1. Kelengkapan media-alat ( AVA ); tersedia dan siap digunakan
2. Pelaksana siap melakukan penkes
c. Evaluasi proses :
Pelaksana dan sasaran merngikuti penkes sesuai waktu yang
ditetapkan:
· Sasaran aktif dalam proses penkes
· Sasaran mampu menjawab pertanyaan
· Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap
J. Denah

Keterangan :
: moderator : Penangung jawab

: penyaji : Perlengkapan & fasilitator

K. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab : Nur halimah .
2. Moderator : Aditya Kurniawan
3. Penyaji : Mirda Y. latarisa
4. Perlengkapan & fasilitator : Agustina
·
MATERI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CUCI TANGAN DAN ETIKA BATUK

A. DEFINISI CUCI TANGAN DAN ETIKA BATUK


Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan
dengan kuat secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang
sesuai dan dibilas dengan air mengalir dengan tujuan menghilangkan
mikroorganisme sebanyak mungkin. Mencuci tangan adalah proses yang
secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES, 2007).
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara
menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri
tidak menyebar ke udara dan tidak menular ke orang lain.
B. TUJUAN CUCI TANGAN DAN ETIKA BATUK
1. Tujuan Cuci Tangan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini
dilakukan dengan tujuan yaitu :
a. Supaya tangan bersih.
b. Membebaskan tangan dari kuman dan bakteri.
c. Terhindar dari sakit perut dan diare.
2. Tujuan Etika Batuk
Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara
bebas (Droplets) dan membuat kenyamanan pada orang di
sekitarnya. Droplets tersebut dapat mengandung kuman infeksius
yang berpotensi menular ke orang lain disekitarnya melalui udara
pernafasan. Penularan penyakit melalui media udara pernafasan
disebut “air borne disease”
C. 5 Momen Cuci Tangan Di Lingkungan Rumah Sakit
1. Sebelum Kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan asepsis
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
D. 6 Langkah Cara Cuci Tangan Yang Baik Dan Benar

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan


memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan
gosok kedua telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan
cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh
bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan
memakai handuk atau tisu

E. CARA Etika Batuk Yang Benar

Hal-hal perlu anda perlukan:


a. Lengan baju
b. Tissue
c. Sabun dan air
d. Gel pembersih tangan
Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda dan tutup
hidung dan mulut anda dengan menggunakan tissue atau
saputangan atau lengan dalam baju anda setiap kali anda
merasakan dorongan untuk batuk atau bersin.
Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.
Langkah 3
Tinggalkan ruangan/tempat anda berada dengan sopan dan
mengambil kesempatan untuk pergi cuci tangan di kamar kecil
terdekat atau menggunakan gel pembersih tangan.
Langkah 4
Gunakan masker.

A.Pengertian Sampah
Sampah merupakan sesuatu bahan atau benda padat ataupun cair yang
sudah tidak terpakai lagi oleh manusia atau benda yang sudah digunakan
lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang
B.Jenis-jenis Sampah
Berdasarkan sifatnya (zat kimia yang terkandung di dalamnya), sampah
dibagi menjadi :
1.Sampah Organik
Sampah ini bersifat degradable atau dapat diurai yaitu sampah yang
mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan
sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos
2.Sampah Anorganik
Sampah ini bersifat undegradable atau tidak terurai yaitu sampah yang
tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan,
botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas
koran, HVS, maupun karton.
3.Sampah Khusus
Sampah khusus merupakan sampah yang memerlukan penanganan
khusus untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Sampah
jenis ini meliputi :
•Sampah Rumah Sakit
merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan,
peralatan operasi, botol infus dan sejenisnya serta obat-obatan. Semua
sampah ini terkontaminasi oleh bakteri, virus dan pembawa penyakit
lainnya yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.
C.Bahaya Sampah bagi Kesehatan
Menurut Soekidjo Nototmodjo (2003 : 168) sampah erat kaitannya dengan
kesehatan masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup
berbagai mikroorganisme penyebab penyakit dan juga binatang serangga
sebagai pemindah atau penyebar penyakit. Oleh karena itu, sampah
harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin sehingga tidak
mengganggu kesehatan masyarakat
Sampah yang berserakan selain merusak estetika (keindahan) juga
menjadi tempat yang cocok untuk tumbuhnya organism penyebab
timbulnya penyakit. Selain itu, tempat tersebut juga menarik hewan
perantara penyakit seperti lalat dan nyamuk. Sampah yang membusuk
juga menghasilkan gas-gas beraroma tidak sedap yang juga
mempengaruhi kesehatan. Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan
karena sampah yang dibuang sembarangan yaitu : diare, kolera, tifus,
malaria, demam berdarah, infeksi kulit.
Dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan, antara lain :
1.Dampak Terhadap Kesehatan : Pembuangan sampah yang tidak
terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa
organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing
yang dapat menimbulkan penyakit. Potensi bahaya yang ditimbulkan,
antara lain penyakit diare, kolera, tifus yang dapat menyebar dengan
cepat karena virus yang berasal dari sampah dapat bercampur dengan air
minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai, demikian pula penyakit jamur
(misalnya jamur kulit).
2.Dampak Terhadap Lingkungan : Cairan terhadap rembesan sampah
yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air, berbagai
organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan
lenyap dan hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan
biologis.
3.Dampak Terhadap Sosial Ekonomi : Pengelolaan sampah yang kurang
baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi
masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk. Hal ini
dapat berpengaruh antara lain terhadap dunia pariwisata dan investasi
D.Perilaku Membuang Sampah yang Benar
1.Buanglah selalu sampah pada tempat sampah, sekecil apapun sampah
tersebut, jangan dibuang di sembarang tempat.
2.Pisahkan antara sampah organik dengan sampah anorganik
3.Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman
4.Sampah anorganik juga bisa dimanfaatkan kembali, misalnya kaleng
bekasdimanfaatkan sebagai pot bunga.
5.Sampah yang tidak bisa dimanfaatkan sendiri, jangan dibiarkan
menumpuk terlalu lama. Secara periodik buanglah ke TPS (Tempat
Pembuangan SampahSementara) agar diangkut oleh truk sampah ke
tempat pengelolaan sampah.
6.Jangan membakar sampah sembarangan, karena selain menimbulkan
asap yangmenyesakkan nafas, sampah-sampah tertentu dapat
menghasilkan yangmenyebabkan penyakit bila di bakar (seperti bahan
plastik dan karet bila dibakar menghasilkan gas yang dapat menyebabkan
kanker). Selain itu ada juga sampahyang dapat meledak bila terkena
panas/dibakar (botol aerosol).

Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam pengelolaan


sampah antara lain :
1.Dalam pengelolaan sampah harus memperhatikan sifat sampahnya
kemudian dipilih tindakan atau langkah apa yang paling tepat untuk
menangani sampah.
2.Tersediannya sarana pembuangan/penampungan sampah yang
memenuhi syarat kesehatan sehingga tidak menjadi sumber
pengotoran/penularan penyakit. Prinsip-prinsip pengelolaan pembuangan
sampah sebagai berikut:
1). Adanya tempat sampah yang kedap air dan dilengkapi dengan tutup
2). Memisahkan sampah berdasarkan sifatnya (misalnya sampah kering
dan sampah basah) agar mudah memusnahkannya
3). Menghindari mengisi tempat sampah yang melampaui kapasitasnya
4). Kondisi kebersihan lingkungan tempat sampah harus baik sehingga
tidak ada kepadatan serangga/lalat penular penyakit lainnya yang
merugikan kesehatan; 5).Sampah tidak boleh ditampung di tempat
sampah melebihi 2 hari.
Peletakan tempat sampah.
1.Di dalam ruangan disediakan tempat sampah dalam bentuk kontainer
yang kedap air dan tertutup.
2.Tempat sampah tidak boleh diletakkan di atas/pingggiran saluran air.
Sampah dalam tempat pengumpulan sementara diperbolehkan tertimbun
paling lama 24 jam untuk selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan
akhir. Tempat pengumpulan sampah sementara hendaknya diberikan
tutup
E.Manfaat Perilaku Membuang Sampah yang Benar
1.Mencegah terjadinya penyakit seperti diare, kolera, tifus, malaria, DBD,
dll.
2.Menjaga nilai estetika lingkungan (keindahan)
3.Sampah-sampah yang dimanfaatkan kembali dapat menghemat
pengeluaran,seperti kaleng bekas yang dimanfaatkan sebagai pot bunga
sehingga tidak diperlukan lagi uang untuk membeli pot bunga
DAFTAR PUSTAKA

A.Potter, Patricia, Pery. 2002. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Mosby :


Elsevier Science
Depkes R.I. 2007. Pedoman Pengendalian Infeksi Nasokomial di Rumah
Sakit. : Direktorat Jendral Pelayanan Medik Spesialistik.
Penuntun Umum Untuk Petugas Puskesmas. (1995). Jakarta :
Departemen Kesehatan.
Potter, Patricia A & Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC
Schaffer, et all 2000. Device-Assosiate Nasokomial Infeksi In intensif Care
Unit. USA: American College of Physicians.

Anda mungkin juga menyukai