Anda di halaman 1dari 6

Vol.

12 Nomor 3 Juli 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP TINGKAT


PERSEPSI NYERI INSERSI ARTERIOVENOSA FISTULA PADA
PASIEN HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PURBALINGGA

Endiyono1, Meida Laely Ramdani2


Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto1,Dosen Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto2.
email : endiyono@ump.ac.id

Abstrak

Pendahuluan : Hemodialisis adalah tindakan yang sering digunakan pada terapi penggantian ginjal pada
pasien dengan gagal ginjal kronis. Pasien dengan hemodialisis akan mengalami nyeri pada saat dilakukan
penusukan pada arteriovenosa fistula, hal ini disebabkan karena kanul yang besar. Penggunaan sensasi
dingin dengan menggunakan kompres dingin akan menghambat transmisi nyeri sehingga dapat
menimbulkan efek anestesi. Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kompres dingin
terhadap tingkat persepsi nyeri saat dilakukan insersi arteriovenosa fistula pada pasien hemodialisis di
Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metoda quasi eksperimental dengan
pendekatan pre test – post test group design. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik consecutive
sampling dengan jumlah responden 15 orang. Tehnik pengambilan data menggunakan numeric rating
scale (NRS). Uji stasistik dengan menggunakan Paired T Test.
Hasil : Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji statistik Paired T Test. diperoleh nilai p value 0,00
dengan demikian p value < α (0,001<0,05). Terdapat perbedaan yang bermakna skala nyeri sebelum dan
sesudah diberikan kompres dingin pada insersi arteriovenosa fistula.
Kesimpulan : Pemberian kompres dingin dapat menurunkan skala nyeri pada insersi arteriovenosa fistula
pada pasien dengan hemodialisis.

Kata Kunci : Kompres dingin, hemodialisis, insersi, nyeri.

LATAR BELAKANG arteriovenosa fistula (AV shunt) menjadi standar

Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan untuk akses vaskular pada pasien yang menjalani

masalah medik, sosial dan ekonomi yang sangat terapi hemodialisis (Kostadaras, 2007).

besar bagi pasien dan keluarganya, khususnya di Pasien dengan hemodialisis akan

negara-negara yang sedang berkembang yang mengalami nyeri pada saat dilakukan penusukan

memiliki sumber-sumber terbatas untuk pada arteriovenosa fistula, hal ini disebabkan

membiayai pasien dengan gagal ginjal terminal. karena kanul yang besar. Namun, meskipun

Sebagian besar negara-negara yang sedang insersi pada arteriovenosa fistula menyebabkan

berkembang ini tidak memiliki registrasi sakit, tidak direkomendasikan untuk dilakukan

nasional untuk penyakit ginjal. anastesi lokal karena akan menimbulkan

Hemodialisis adalah yang paling sering vasokonstriksi, sensasi terbakar, bekas luka dan

digunakan pada terapi penggantian ginjal, di infeksi pada arteriovenosa fistula (Crespo,

mana pada prosedur ini dilakukan penusukan 2004). Prosedur insersi pada arteriovenosa

pada arteriovenosa fistula. Pemasangan fistula akan menyebabkan rasa nyeri selama
pasien melakukan hemodialisis (Park, 1994).

26
Vol. 12 Nomor 3 Juli 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Timby (2009) menjelaskan bahwa METODE


strategi untuk mengurangi nyeri dengan Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
menggunakan pendekatan farmakologis dan non menggunakan metoda quasi eksperimental
farmakologis. Pendekatan non farmakologis dengan pendekatan pre test – post test group
salah satunya adalah dengan kompres dingin. design. Sampel penelitian ini adalah pasien
Hughes (2008) menjelaskan bahwa kompres dengan hemodialisis di RSUD Purbalingga
dingin digunakan untuk pengobatan rasa sakit berjumlah 15 responden. Tehnik pengambilan
dan / atau peradangan oleh menurunkan suhu sampel menggunakan tehnik consecutive
kulit di atas daerah yang dilakukan kompres sampling dimana pengambilan sampel yang
dingin. Efek fisiologis penggunaan kompres dilakukan dengan memilih sampel yang
dingin dengan dengan ice massage pada area memenuhi kriteria penelitian sampai kurun
seluas 10-15 cm2 dipelukan waktu selama 10 waktu tertentu sampai jumlah sampel terpenuhi.
menit sehingga akan muncul efek anastasi Tehnik pengambilan data dengan cara
(Smyth, 2009; Schilling McCann, 2009). observasi menggunakan numeric rating scale.
Sabhita et al (2008) merekomendasikan
kompres dingin sebelum venipuncture sangat HASIL
efektif mengurangi nyeri akibat insersi fistula 1. Analisa Univariat
arteriovenosa pada pasien dengan hemodialisis No Karakteristik Jumlah Prosentase
dan dapat diadopsi sebagai terapi alternative 1 Jenis Kelamin
Laki-laki 5 33.3
yang efektif dalam manajemen nyeri di rumah
Perempuan 10 66.7
sakit. 15 100
2 Umur
Perawat sebagai advokat pasien wajib
26 – 35 tahun 2 13.3
meminimalisasikan efek emosional dan fisik dari 36 – 45 tahun 4 26.7
prosedur yang menyakitkan, jadi perawat 46 – 55 tahun 7 46.7
56 – 65 tahun 2 13.3
dituntut untuk melakukan suatu studi tentang 15 100
metoda yang tepat untuk mengontrol nyeri akibat 3 Pekerjaan
IRT 8 53.3
suatu prosedur dengan kompres dingin (cold Swasta 5 33.3
therapy) sebagai manajemen nyeri non Tani 1 6.7
PNS 1 6.7
farmakologis yang diharapkan akan terintegrasi
15 100
dengan pengobatan medis modern karena
Berdasarkan tabel diatas responden berdasarkan
merupakan bagian dari terapi komplementer (AI-
jenis kelamin paling banyak responden
Mutairi et al., 2010).
perempuan yaitu 66,7%, responden berdasarkan
umur paling banyak responden pada umur
TUJUAN PENELITIAN
rentang 46-55 tahun yaitu sebanyak 46,7 %,
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
distribusi responden berdasarkan pekerjaan
pengaruh kompres dingin terhadap tingkat
adalah IRT yaitu sebanyak 53,3% dan distribusi
persepsi nyeri saat dilakukan insersi
responden berdasarkan lama hemodialisis
arteriovenosa fistula pada pasien hemodialisis di
Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga.

27
Vol. 12 Nomor 3 Juli 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

terbanyak pada rentang 3 tahun yaitu sebanyak insersi pada arteriovenosa fistula dan akan
26,7%. terus dilakukan sepanjang hidupnya atau
2. Analisa Buvariat sampai pencangkokan ginjal yang tepat pada
Perbedaan nyeri sebelum dan sesudah pasien dengan gagal ginjal kronis. Prosedur
dilakukan kompres dingin insersi pada arteriovenosa fistula akan
Variabel N Mean SD p-value menyebabkan rasa nyeri dalam jangka waktu
Nyeri pre 15 3,66 1,87 0,034 yang lama (Park, 1994). Insersi pada kulit
Nyeri post 15 2,66 1,34 merupakan stimulus pada jaringan yang akan
Berdasarkan tabel diatas persepsi nyeri pre dan
merangsang nosiseptor melepaskan zat-zat
post menggunakan uji paired t test didapatkan
kimia, yang terdiri dari prostalglandin,
nilai p<0,005.
histamine, bradikinin, leukotrien, substansi p
dan enzim proteolotik. Zat - zat kimia ini
PEMBAHASAN
akan menstimulasi ujung syaraf dan
1. Tingkat persepsi nyeri kelompok tanpa
menyampaikan impuls ke otak.
intervensi
2. Tingkat persepsi nyeri kelompok dengan
Analisa deskriptif tingkat persepsi
kompres dingin
nyeri pada kelompok yang tidak mengalami
Analisa deskriptif tingkat persepsi
intervensi diperoleh hasil yang menunjukkan
nyeri pada kelompok yang tidak mengalami
bahwa hampir sebagian responden berada
intervensi diperoleh hasil yang menunjukkan
pada tingkat persepsi nyeri 3. Dampak dari
bahwa sebagian responden berada pada
nyeri yang dialami pasien akan membuat
tingkat persepsi nyeri 2. Pada analisis bivariat
pasien cemas saat akan dilakukan insersi.
diperoleh hasil yang menunjukkan adanya
Kecemasan yang dialami pasien sebelum
perbedaan median tingkat persepsi nyeri dari
dilakukan insersi berkontribusi terhadap
kelompok tanpa intervensi dan kompres
peningkatan skala nyeri pada saat dilakukan
dingin.
pemasangan AV shunt.
Penurunan nyeri dengan
Selain itu pasien dengan
cryotherapy sesuai dengan (Saputra, 2009)
hemodialisis akan mengalami nyeri pada saat
dimana cryotherapy pada lokasi large
dilakukan insersi pada arteriovenosa fistula,
intestine 4 akan menyebabkan transduksi
hal ini disebabkan karena ada injuri yang
interseluler yang akan merangsang reflex
disebabkan penggunaan kanul yang besar.
kutano somato visceral sehingga
Meskipun insersi pada arteriovenosa fistula
menyebabkan kulit tidak bisa merasakan
menyebabkan nyeri, tidak direkomendasikan
nyeri (baal). Selanjutnya rasa baal ini
untuk dilakukan anastesi lokal karena akan
dihantarkan oleh serabut A-delta dan serabut
menimbulkan vasokonstriksi, sensasi
C ke medulla spinalis yang akan
terbakar, bekas luka dan infeksi pada
menyebabkan pelepasan neurotransmitter
arteriovenosa fistula (Crespo, 2004).
endorphin. Dengan adanya endorphin akan
Pasien dengan hemodialisis rata-
menghambat transmisi nyeri dan juga akan
rata akan mengalami nyeri saat dilakukan

28
Vol. 12 Nomor 3 Juli 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

menyebabkan perubahan tingkat persepsi yang menunjukan kompres dingin


nyeri. berpengaruh secara signifikan terhadap
Kompres dingin terbukti efektif penurunan nyeri pada injeksi intramuscular.
dalam menurunkan persepsi nyeri pada Juga senada dengan penelitian D’Souza
pasien dengan insersi AV shunt. Hasil (2010) yang menunjukan bahwa kompres
penelitian ini didukung hasil penelitian dingin pada lokasi insersi menurunkan nyeri
Sabhita (2008) tentang pengaruh kompres pada pemberian obat kemoterapi secara intra
dingin terhadap penurunan nyeri pada insersi vena.
arterivenosa fistula menunjukan penurunan Dalam penelitian yang dilakukan
nyeri. Pada penelitian yang dilakukan oleh Joy (2011) disebutkan bahwa terdapat
Sabhita dilakukan kompres dengan ice pengaruh kompres dingin terhadap intensitas
massage pada lokasi large intestine 4 nyeri setelah dilakukan pemberian obat
kontralateral selama 10 menit sebelum kemoterapi secara intra vena. Menurut
dilakukan insersi menunjukkan penurunan Sabhita (2008) aplikasi kompres dingin dapat
nyeri yang sangat signifikan. meurunkan persepsi nyeri pada pasien
Perbedaan penelitian yanag dengan insersi AV shunt di unit hemodialisis.
dilakukan oleh peneliti adalah dengan Smyth (2009) menyebutkan bahwa
melakukan kompres dingin selama 10 menit kompres dingin adalah modalitas terapi yang
pada lokasi large intestine 4 ipsilateral umum dan berguna sering digunakan dalam
selama 10 menit sebelum dilakukan insersi mengobati berbagai kondisi. Sangat mudah
menunjukan penurunan nyeri pada skala 2. untuk menerapkan kepada pasien untuk
Hal ini sesuai dengan Sesuai dengan teori melakukan tindakan secara mandiri.
TCM, salah satu efek akupuntur adalah Sabhita (2008) merekomendasikan
dengan melakukan sensasi khusus titik kompres dingin sebelum venipuncture sangat
meridian pada sisi yang sama (ipsilateral) efektif mengurangi nyeri akibat insersi fistula
terkait dengan perubahan perfusi darah dalam arteriovenosa pada pasien dengan
titik meridian (Kuo,2004). Rangsangan pada hemodialisis dan dapat diadopsi sebagai
titik meridian tidak hanya meningkatkan terapi alternative yang efektif dalam
sirkulasi umum dan sirkulasi pada organ manajemen nyeri di rumah sakit. Kompres
tertentu, tetapi juga mengubah mikrosirkulasi dingin merupakan modalitas terapi yang
kulit pada area tersebut. dapat menyerap suhu jaringan sehingga
Penelitian ini mendukung penelitian terjadi penurunan suhu jaringan melewati
Hasanpour (2006) dengan pendekatan studi mekanisme konduksi. Efek pendinginan yang
komparatif yang menyimpulkan bahwa terjadi tergantung jenis aplikasi terapi dingin,
kompres dingin pada lokasi insersi lama terapi dan konduktivitas. Pada dasarnya
berpengaruh secara signifikan terhadap agar terapi dapat efektif, perlu dilakukan
penurunan nyeri pada injeksi intramuscular. penuruanan suhu pada lokasi cedera.
Penelitian ini juga selaras dan mendukung Perubahan suhu jaringan bervariasi
penelitian yang dilakukan Movahedi (2006) tergantung pada waktu pemaparan, suhu awal

29
Vol. 12 Nomor 3 Juli 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

dan lokasi anatomis. Suhu yang dingin dapat kapasitas "all or nothing", beberapa stimulasi
menghambat kemampuan jaras-jaras nyeri yang mendepolarisasi saraf secara temporer
dalam menyalurkan rangsang nyeri menginaktifkan sensasi lainnya. Dalam hal
(Bleakley, 2004). Pada penelitian ini ini, protein transmembran nyeri tidak dapat
0
menggunakan air dingin dengan suhu 13,6 C menghilangkan potensial aksi ketika
pada suhu ruangan. Sebelumnya ice pack di transduser dingin diaktivasi. Melalui
masukan kedalam frezer sampai membeku. penghambatan kompetitif, sensasi dingin
Pada saat digunakan untuk ice massage, es menghambat transmisi nyeri hingga
tersebut dikeluarkan dari frezer dan di ukur menimbulkan efek anestesi.
0
dengan thermometer es sampai suhu 13,6 . Keterbatasan Penelitian
Peneliti mengalami kesulitan pada saat air Pada penelitian ini tidak di kontrol
dingin harus pada suhu 13,6 0C dibutuhkan beberapa faktor yang berpotensi
waktu 10 menit setelah es dikeluarkan dari mempengaruhi persepsi nyeri pasien
0
frezer. Setelah air dingin pada suhu 13,6 C, diantaranya sudah berapa lama menjalani
es tersebut dimasukan kedalam sarung tangan proses hemodialisis, pengalaman nyeri
yang bertujuan untuk menghindari es insersi sebelumnya dan single setting.
mencair setelah itu baru digunakan untuk
melakukan ice massage pada lokasi KESIMPULAN DAN SARAN
ipsilateral dengan arteriovenosa fistula yang A. Kesimpulan
akan dilakukan insersi selama 10 menit. Berdasarkan pengujian hasil
Menurut Bautista et al., 2007; penelitian dan pembahasan dapat
Henning and Firoz, 2010 penggunaan sensasi dirumuskan simpulan sebagai berikut :
dingin untuk menghambat nyeri merupakan 1. Pada pasien non intervensi menunjukan
peran dari prinsif anatomi dan fisiologi median skala nyeri lebih tinggi
nociceptor (nyeri) pada kulit. Ketika serabut dibandingkan dengan median skala
saraf sensori terpapar pada nyeri selanjutnya nyeri pada pasien yang diberikan
akan mentransmisikan sinyal nyeri ini ke kompres dingin.
otak. Serabut A delta yang bermielin tipis 2. Pada pasien yang diberikan kompres
mentransmisikan nyeri akut. Sedangkan dingin menunjukan median skala nyeri
serabut C yang tidak bermielin lebih rendah dibandingkan pada pasien
mentransmisikan stimulus nyeri kronis dan yang non intervensi.
rasa gatal. Detektor panas, dingin dan nyeri 3. Terdapat perbedaan yang bermakna
adalah protein transmembran yang terdapat tingkat persepsi nyeri insersi
pada membran plasma neuron sensori dan di arteriovenosa fistula setelah dilakukan
sekitar sel. Satu neuron mampu merespon kompres dingin pasien hemodialisis di
beberapa stimulus. Sinyalnya merambat dari Rumah Sakit Umum Daerah
akson ke akar ganglion dorsal (DRG) korda Purbalingga dengan nilai p=0,005
spinalis dan selanjutnya ke otak. Karena B. Saran
impuls saraf bereaksi berdasarkan prinsif

30
Vol. 12 Nomor 3 Juli 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Merujuk pada kesimpulan di atas, Philadelphia, London, New York, Philadelphia,


pp 20,80-82,170.
maka penulis memberikan saran-saran
IASP, International Association for the
sebagai berikut : Study of Pain. Pain Terms. IASP Taxonomy
2012 pp 1-
1. Metoda kompres dingin dapat
Kostadaras A. End-stage renal disease:
dipertimbangkan sebagai salah satu Choosing a treatment that is right for you.
Available from: http://www.kidneydoctor.com/
tindakan non farmakologi yang dapat
esrd.htm. [last accessed on 2012 July 12].
menurunkan nyeri pada pasien LeMone, P, Burke, Karen, 2008,
Medical Surgical Nursing, Critical Thinking in
hemodialisis saat di lakukan insersi
Client Care (4th Edition), New Jersey: Prentice
pada arteriovenosa fistula. Hall Health
Moses, S. (2008). Available at:
2. Perlu ada penelitian lanjut yang
http://www. fpnotebook. com/ Cryotherapy
membandingkan kompres dingin Aka: Liquid Nitrogen, LN2. Accessd at:
20/5/2011.
diarea ipsilateral dan kontralateral
Park JS. The effect of cutaneous
pasien hemodialisis saat di lakukan stimulation on AV vistula puncture pain of
hemodialysis patients. Taehan Kanho
insersi pada arteriovenosa fistula.
1994;33:37-51.
Park JS. (1998) The effect of cutaneous
DAFTAR PUSTAKA stimulation and distraction on IV injection pain
of chemotherapy patients. J Korean Acad Nurs
Agency for Health Care Policy and 28:303-18.
Research. (1992). Acute pain management in Potter, P.A., Perry, A.G., 2005,
infants, children, and adolescents: Operative Fundamental of Nursing, (4th Edition), USA:
and medical procedures: Quick reference guide Mosby Company
for clinicians. Rockville, MD: U.S. Department Prodjosudjadi ,Wiguno. Suhardjono.
of Health and Human Services 2009. End-Stage Renal Disease In Indonesia:
Al-Mutairi, N., Al- Doukhi, A., Al Treatment Development. Ethnicity & Disease,
Farag, S., Al- Haaddad, A. (2010). Comparative Volume 19. http://www.ishib.org/journal/19-
study on the efficacy, safety, and acceptability of 1s1/ethn-19-01s1-33.pdf
lmiquimod 5% cream versus cryotherapy for Sabitha, P.B., Khakha, D.C., Mahajan,
molluscum contagiosum in children. Pediatric S., Gupta, S., Agarwal, M., and Yadav, S.L.
Dermatology, htt://www3. interscience. Wiley. (2008). Effect of cryotherapy on arteriovenous
Com / journal/122615576/abstract Accessed at: fistula puncture-related pain in hemodialysis
25/7/2011. patients. Indian J Nephrol, 18:155-8.
Calvillo, E.R., Flaskerud, J.H. (1993) Smeltzer S.C, Bare B.G., 2002, Buku
'Evaluation of the pain response by Mexican Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner and
American and Anglo American women and their Suddart. Jakarta: EGC
nurses' Journal of Advanced Nursing 18 :451- Smyth, J. (2009). Cryotherapy or Cold
459 Therapy. Available at: http://www.
Davidson (2007). A Patient Centered articlesbase.com/health. Accessed
Decision Making Dialysis Access Algorithm, at:11/12/2011.
The Journal of Vascular Access 2007; 8: 59-68 Tamsuri (2007). Ilmu Penyakit Dalam.
Gil, K., Williams, D., Keefe, F., & Jakarta : EGC.
Beckham, J. (1990). The relationship of negative Torrance, C. & Serginson, E. (1997)
thoughts to pain and psychological distress. Surgical Nursing, 12th edn. London: Baillière
Behavior Therapy, 21, 349-362. Tindall.
Grose,S. Schub, T. Pain Management:
an Overview. Cinahl Information Systems
(Glendale, California). 2011
Havens, L. & Terra, R. P, 2005,
Hemodialysis. Terdapat pada:
http://www.kidneyatlas.org.
Hughes, J. (2008). Pain management:
From basics to clinical practice, Oxford,

31

Anda mungkin juga menyukai