Neraca
Neraca
Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allat SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada kita sehingga sampai pada saat ini kita
masih diberi kesempatan dan keselamatan. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman yang
penuh kejahiliahan ke zaman yang penuh dengan cahaya iman dan islam dan semoga kita
selalu mendapat syafaatnya dihari akhir nanti.
Dengan ridha Allah SWT akhirnyakami dapat menyelesaikan tugas Analisis Laporan
Keuangandengan judul “Neraca” dengan baik. Kamimenyadari dan mengakui bahwa dalam
mengemban tugas ini masih banyak melakukan kesalahan dan kekurangan yang sengaja
maupun yang tidak disengaja. Tapi kamiberusaha semaksimal mungkin untuk memberikan
dan menjadikan tugas ini sebaik mungkin. Demikian pengantar dari kami, atas perhatian dan
kerjasamanya, kamiucapkan terimakasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 1
1.3 TUJUAN........................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 PENGERTIAN NERACA ............................................................................................... 3
2.2 BAGIAN POKOK DARI NERACA ............................................................................... 3
2.3 BENTUK PENYUSUNAN NERACA ............................................................................ 3
2.4 MASALAH PENILAIAN ................................................................................................ 4
2.5 PERBEDAAN ANTARA PENGELUARAN MODAL DAN PENGELUARAN
PENGHASILAN .................................................................................................................... 4
2.6 AKTIVA LANCAR DAN AKTIVA TIDAK LANCAR ................................................ 5
2.7 UTANG DAN MODAL SENDIRI .................................................................................. 7
2.8 PRINSIP PELAPORAN PROSES KEUANGAN MENURUT IKATAN AKUNTANSI
INDONESIA .......................................................................................................................... 8
BAB III .................................................................................................................................... 10
PENUTUP ............................................................................................................................... 10
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 10
3.2 SARAN .......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai posisi dan
hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan dimana informasi tersebut nantinya
akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, baik oleh
manajemen perusahaan maupun pihak ekstern.
Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakainya dalam pengambilan keputusan ekonomi (TAI: 1994). Pada
umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba dan sebagai tambahan dari
perusahaan disusun laporan perubahan modal. Dimana neraca menggambarkan jumlah aktiva
utang dan modal dari perusahaan pada waktu tertentu. Menurut Munawir (2002: 27) neraca
atau balance sheet adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari suatu
perusahaan atau aktiva kewajiban-kewajibannya atau hutang dan hak para pemilik
perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut atau modal pemilik pada saat tertentu.
Oleh karena itu neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran
mengenai posisi keuangan perusahaan.
1
4. Dapat mengetahui masalah dalam penilaian
5. Dapat mengetahui perbedaan antara pengeluaran modal dan pengeluaran penghasilan
6. Dapat mengetahui aktiva lancar dan aktiva tidak lancar
7. Dapat mengetahui tentang utang dan modal sendiri
8. Dapat mengetahui prinsip posisi keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia1
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN NERACA
Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva, utang, dan modal sendiri
dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
3
Dalam bentuk rekening, sebelah kiri diberi judul “Aktiva” dan yang kanan diberi
judul “Utang dan Modal Sendiri”.
Dalam neraca, metode penilaian harta kekayaan yang dianut berdasarkan harga
pokoknya.
Pos – pos dalam neraca harus dikelompokkan secara logis dan tepat.
Pos – pos yang tidak sejenis tidak akan dikelompokkan tersendiri dalam neraca.
Jumlah suatu kelompok atau sub kelompok harus ditunjukkan dengan jelas.
Aktiva = Utang + Modal sendiri
Laporan harus menunjukkan hal yang sebenarnya agar supaya jangan sampai
menyesatkan.
Harus digunakan judul pos – pos aktiva dan utang yang bersifat deskriptif.
Untuk keperluan analisis laporan keuangan maka jumlah dan dapat diabaikan atau
dihilangkan.
4
Pengeluaran – pengeluran dibawah ini termasuk ke dalam pengeluaran modal, yaitu:
Pengeluaran yang bersifat menambah kuantitas fisik harta kekayaan
perusahaan.
Pengeluaran yang tidak menambah kuantitas fisik tetapi bersifat meningkatkan
efisiensi, produktivitas, umur, atau keawetan fasilitas pabrik .
Pengeluaran untuk reparasi berat dan penggantian Spare – parts yang bersifat
memperpanjang umur pemakaian aktiva tepat atau meningkatkan efisiensi,
produktivitas, atau kegunaannya .
Pengeluaran – pengeluaran dibawah ini trmasuk ke dalam pengeluaran penghasilan,
yaitu:
Pengeluaran yang bersifat mempertahankan efisiensi aktiva tetap.
Pengeluaran yang jumlahnya relatif sedikit, manfaat dimasa yang akan datang
tidak begitu berarti, atau sulit untuk mengukur manfaatnya dimasa yang akan
datang, biasanya dikelompokkan sebagai pengeluaran penghasilan.
Pembedaan antara pengeluaran modal sengan pengeluaran penghasian, penerimaan
juga dibedakan antara penerimaan modal dengan penerima penghasilan. Penerimaan modal
adalah penerima dana yang bersifat tetap melekat selama umur perusahaan atau melebihi satu
periode akuntansi. Penerimaan ini tidak diperhitungkan sebagai penghasilan untuk periode
yang sedang berjalan.
5
Harta kekayaan yang tidak digunakan dalam operasi rutin perusahaan
Dana yang diperuntukkan bagi tujuan khusus selain pembayaran utang jangka
pendek
Pinjaman kepada anak perusahaan atau perusahaan afiliasi
Investasi jangka panjang mempunyai tujuan :
Untuk dapat mengawasi perusahaan lain
Untuk memperoleh manfaat tau hasil dari investasinya
Menciptakan dana untuk berbagai tujuan
Membangun hubungan atau kerja sama dengan perusahaan lain
Menganekaragaman usaha perusahaan
3) Aktiva Tetap.
Merupakan harta kekayaan yang berwujud, yang bersifat relatif permanen,
digunakan dalam operasi reguler lebih dari satu tahun, dibeli dengan tujuan untuk
tidak dijual kembali. Yang termasuk dalam aktiva tetap yaitu:
o Tanah
o Bangunan atau gedung
o Mesin – mesin
o Perabot dan peralatan kantor
o Perabot dan peralatan toko
o Alat pengangkutan
o Sumber – sumber alam
4) Aktiva Tidak Berwujud.
Yang termasuk aktiva tidak berwujud adalah sebagai berikut:
Hak cipta
Hak sewa/ kontrak
Hak monopoli
Hak paten
Merek dagang
Goodwill
5) Beban Biaya yang Ditangguhkan.
Adalah pengeluaran – pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat
jangka panjang, di mana pembebanannya sebagai biaya usaha berlangsung untuk
6
beberapa tahun atau periode. Yang termasuk dalam biaya yang ditangguhkan seperti
biaya pemasaran dan biaya penelitian.
6) Aktiva Tidak Lancar Lainnya.
Adalah harta kekayaan perusahaan lain yang tidak termasuk pada kelompok –
kelompok aktiva tersebut sebelumnya. Seperti uang kas pada bank tertutup atau di
negara asing, investasi lain yang tidak termasuk dalam investasi jangka pendek
maupun investasu jangka panjang.
7
Metode penyebutan pos modal sendiri dalam neraca tergantung pada bentuk
perusahaan. Pada perusahaan berbentuk perorangan dimana perusahaan hanya dimiliki satu
orang, modal sendiri dicerminkan dalam satu rekening.
8
Sifat dan luasnya ikatan suatu kewajiban khusus yang dijamin dengan hak
utama atas aktiva tertentu, hendaknya dinyatakan.
Pendapatan yang diterima dimuka hendaknya digolongkan tersendiri dan
diberi penjelasan.
Utang – utang bersyarat yang penting, harus dijelaskan diluar neraca.
Modal yang dimasukkan oleh pemegang saham berupa aktiva atau keuntungan yang
tidak dibagikan harus dinyatakan secara jelas atas dasar akumulatif, demikian juga
perubahannyaselama masa – masa yang bersangkutan.
Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:
Apabila ada 2 atau lebih golongan saham nyatakanlah modal mana yang
berhubungan dengan golongan – golongan saham itu, dan nyatakan bila ada
hak dan hak – hak preferen atas dividen dan modal dalam likuidasi.
Dipandang dari sudut finansial
Surplus modal
Pos lapa yang tidak dibagikan harus menunjukkan saldo kumulatif dari
keuntungan periodik dikurangi pembagian deviden dalam bentuk uang tunai,
aktiva lainnya, atau dalam bentuk saham.
pas laba yang tidak dibagikan dapat berkurang dengan pemindahan kapas
modal yang ditanam bila berdasarkan tindakan formil dari perusahaan untuk
mengubah komposisi dari modal.
jumlah tiap penilaian kembali pos kredit neraca harus dipisahkan dari pos
modal lainnya dan jumlah penilaian kembali tidak boleh dibebani oleh biaya-
biaya dalam bentuk apapun.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva, utang, dan modal sendiri
dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
Tiga bagian pokok dari neraca yakni sebagai berikut:
a. Aktiva
Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Bentuknya berupa harta
kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang
bersangkutan.
b. Utang
Utang menunjukan sumber modal yang berasal dari kreditur. Dalam jangka waktu
tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau wajib memenuhi tagihan
yang berasal dari pihak luar tersebut.
c. Modal Sendiri
Modal sendiri merupakan sumber modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Dalam
catatan akuntansi modal sendiri ditentukan dengan mengurangkan modal pinjaman
dari jumlah keseluruhan modal yang ditatamkan dalam aktiva.
3.2 SARAN
Perusahaan harus menggunakan Analisis laporan keuangan dalam sistem operasional
perusahaannya dan juga perusahaan tersebut harus memilih seorang analis yang mampu
untuk menganalisis data perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan
atau akan memperoleh hasil yang memuaskan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Jumingan. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara
11