Anda di halaman 1dari 14

NERACA

Disusun Oleh Kelompok 2:


1. Rizky Aprilia Bunga P
2. Fitri Aprilia C
3. Laela Kurnia Sari
4. Fitri Sufatmawati
AKUNTANSI 6E

Mata Kuliah: Analisis Laporan Keuangan

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullohi wabarakatuh

Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allat SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada kita sehingga sampai pada saat ini kita
masih diberi kesempatan dan keselamatan. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman yang
penuh kejahiliahan ke zaman yang penuh dengan cahaya iman dan islam dan semoga kita
selalu mendapat syafaatnya dihari akhir nanti.
Dengan ridha Allah SWT akhirnyakami dapat menyelesaikan tugas Analisis Laporan
Keuangandengan judul “Neraca” dengan baik. Kamimenyadari dan mengakui bahwa dalam
mengemban tugas ini masih banyak melakukan kesalahan dan kekurangan yang sengaja
maupun yang tidak disengaja. Tapi kamiberusaha semaksimal mungkin untuk memberikan
dan menjadikan tugas ini sebaik mungkin. Demikian pengantar dari kami, atas perhatian dan
kerjasamanya, kamiucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullohi wabarakatuh

Ponorogo, April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 1
1.3 TUJUAN........................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 PENGERTIAN NERACA ............................................................................................... 3
2.2 BAGIAN POKOK DARI NERACA ............................................................................... 3
2.3 BENTUK PENYUSUNAN NERACA ............................................................................ 3
2.4 MASALAH PENILAIAN ................................................................................................ 4
2.5 PERBEDAAN ANTARA PENGELUARAN MODAL DAN PENGELUARAN
PENGHASILAN .................................................................................................................... 4
2.6 AKTIVA LANCAR DAN AKTIVA TIDAK LANCAR ................................................ 5
2.7 UTANG DAN MODAL SENDIRI .................................................................................. 7
2.8 PRINSIP PELAPORAN PROSES KEUANGAN MENURUT IKATAN AKUNTANSI
INDONESIA .......................................................................................................................... 8
BAB III .................................................................................................................................... 10
PENUTUP ............................................................................................................................... 10
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 10
3.2 SARAN .......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai posisi dan
hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan dimana informasi tersebut nantinya
akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, baik oleh
manajemen perusahaan maupun pihak ekstern.
Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakainya dalam pengambilan keputusan ekonomi (TAI: 1994). Pada
umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba dan sebagai tambahan dari
perusahaan disusun laporan perubahan modal. Dimana neraca menggambarkan jumlah aktiva
utang dan modal dari perusahaan pada waktu tertentu. Menurut Munawir (2002: 27) neraca
atau balance sheet adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari suatu
perusahaan atau aktiva kewajiban-kewajibannya atau hutang dan hak para pemilik
perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut atau modal pemilik pada saat tertentu.
Oleh karena itu neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran
mengenai posisi keuangan perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana pengertian neraca?
2. Apasaja bagian pokok dari neraca?
3. Bagaimana bentuk penyusunan necara?
4. Apasaja masalah dalam penilaian?
5. Bagaimana perbedaan antara pengeluaran modal dan pengeluaran penghasilan?
6. Apasaja yang termasuk dalam aktiva lancar dan aktiva tidak lancar?
7. Apasaja yang termasuk dalam utang dan modal sendiri?
8. Bagaimana prinsip posisi keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia?
1.3 TUJUAN
1. Dapat mengetahui pengertian neraca
2. Dapat mengetahui bagian pokok neraca
3. Dapat mengetahui bentuk penyusunan neraca

1
4. Dapat mengetahui masalah dalam penilaian
5. Dapat mengetahui perbedaan antara pengeluaran modal dan pengeluaran penghasilan
6. Dapat mengetahui aktiva lancar dan aktiva tidak lancar
7. Dapat mengetahui tentang utang dan modal sendiri
8. Dapat mengetahui prinsip posisi keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia1

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN NERACA
Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva, utang, dan modal sendiri
dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.

2.2 BAGIAN POKOK DARI NERACA


Tiga bagian pokok, yakni sebagai berikut:
a. Aktiva
Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Bentuknya berupa harta
kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang
bersangkutan.
b. Utang
Utang menunjukan sumber modal yang berasal dari kreditur. Dalam jangka waktu
tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau wajib memenuhi tagihan
yang berasal dari pihak luar tersebut.
c. Modal Sendiri
Modal sendiri merupakan sumber modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Dalam
catatan akuntansi modal sendiri ditentukan dengan mengurangkan modal pinjaman
dari jumlah keseluruhan modal yang ditatamkan dalam aktiva.

2.3 BENTUK PENYUSUNAN NERACA


Terdapat 2 bentuk umum yakni bentuk rekening dan bentuk laporan. Dalam bentuk
rekening, aktiva ditempatkan di sebelah kiri dan utang beserta modal sendiri di sebalah
kanan. Neraca dalam bentuk laporan, aktiva ditempatkan di bagian atas sedangkan utang
beserta modal sendiri berada dibawah aktiva secara vertikal.
Penyajian neraca dapat ditunjukkan untuk kepentingan umum, yakni untuk
kepentingan pihak – pihak di luar perusahaan seperti kreditur, pemegang saham, lembaga
pemerintah, dan masyarakat umum, maupun untuk kepentingan khusus yang bersifat intern
bagi kepentingan manajemen. Dalam praktiknya, neraca itu disusun dengan mengikuti kaidah
– kaidah sebagai berikut:
 Harus disebutkan judul laporan yang memuat nama perusahaan, nama laporan, dan
tanggal penyusunan laporan.

3
 Dalam bentuk rekening, sebelah kiri diberi judul “Aktiva” dan yang kanan diberi
judul “Utang dan Modal Sendiri”.
 Dalam neraca, metode penilaian harta kekayaan yang dianut berdasarkan harga
pokoknya.
 Pos – pos dalam neraca harus dikelompokkan secara logis dan tepat.
 Pos – pos yang tidak sejenis tidak akan dikelompokkan tersendiri dalam neraca.
 Jumlah suatu kelompok atau sub kelompok harus ditunjukkan dengan jelas.
 Aktiva = Utang + Modal sendiri
 Laporan harus menunjukkan hal yang sebenarnya agar supaya jangan sampai
menyesatkan.
 Harus digunakan judul pos – pos aktiva dan utang yang bersifat deskriptif.
 Untuk keperluan analisis laporan keuangan maka jumlah dan dapat diabaikan atau
dihilangkan.

2.4 MASALAH PENILAIAN


Masalah utama bagi manajemen, akuntan, dan pemeriksa keuangan adalah masalah
penilaian pos-pos dari laporan keuangan. Masalah penilaian berkaitan dengan jumlah rupiah
dari pos-pos aktiva, utang, modal sendiri, biaya, dan penghasilan yang tertera pada neraca
dan laporan laba-rugi. Di dalam akuntansi tidak ada cara tunggal dalam menilai pos-pos dari
laporan keuangan. Harga surat-surat berharga yang lebih rendah daripada harga perolehannya
dalam neraca dicantumkan berdasarkan harga rillnya. Piutang dagang dicatat jumlah
bersihnya, yakni setelah dikurangi dalam taksiran piutang yang tidak dapat ditagih.
Persediaan barang dinilai berdasarkan mana yang lebih rendah antara harga historis dengan
harga pasar. Investasi jangka panjang dan tanah dicatat berdasarkan harga perolehannya.
Biaya yang dibayar dimuka, penghasilan yang masih akan diterima, pabrik dan alat
perlengkapannya dicatat berdasarkan pengeluaran yang belum menjadi biaya atau yang akan
dialokasikan untuk periode mendatang.

2.5 PERBEDAAN ANTARA PENGELUARAN MODAL DAN PENGELUARAN


PENGHASILAN
Pembelian aktiva yang tidak untuk konsumsi periode sekarang dimasukkan sebagai
pengeluaran modal. Pengeluaran ini akan mmepengaruhi pendapatan pada periode akuntansi
yang akan datang. Sebaliknya pembelian bahan – bahan yang akan dikonsumsi selama
periode akuntansi yang akan berjalan dimasukkan sebagai pengeluaran penghasilan.

4
Pengeluaran – pengeluran dibawah ini termasuk ke dalam pengeluaran modal, yaitu:
 Pengeluaran yang bersifat menambah kuantitas fisik harta kekayaan
perusahaan.
 Pengeluaran yang tidak menambah kuantitas fisik tetapi bersifat meningkatkan
efisiensi, produktivitas, umur, atau keawetan fasilitas pabrik .
 Pengeluaran untuk reparasi berat dan penggantian Spare – parts yang bersifat
memperpanjang umur pemakaian aktiva tepat atau meningkatkan efisiensi,
produktivitas, atau kegunaannya .
Pengeluaran – pengeluaran dibawah ini trmasuk ke dalam pengeluaran penghasilan,
yaitu:
 Pengeluaran yang bersifat mempertahankan efisiensi aktiva tetap.
 Pengeluaran yang jumlahnya relatif sedikit, manfaat dimasa yang akan datang
tidak begitu berarti, atau sulit untuk mengukur manfaatnya dimasa yang akan
datang, biasanya dikelompokkan sebagai pengeluaran penghasilan.
Pembedaan antara pengeluaran modal sengan pengeluaran penghasian, penerimaan
juga dibedakan antara penerimaan modal dengan penerima penghasilan. Penerimaan modal
adalah penerima dana yang bersifat tetap melekat selama umur perusahaan atau melebihi satu
periode akuntansi. Penerimaan ini tidak diperhitungkan sebagai penghasilan untuk periode
yang sedang berjalan.

2.6 AKTIVA LANCAR DAN AKTIVA TIDAK LANCAR


1) Aktiva Lancar.
yang termasuk dalam aktiva lancar adalah sebagai berikut:
 Kas
 Investasi jangka pendek
 Wesel tagih
 Piutang dagang
 Penghasilan yang akan diterima
 Persediaan barang
 Biaya yang dibayar dimuka
2) Investasi Jangka Panjang.
Investasi Jangka Panjang tersebut berupa:
 Saham dan obligasi dari, dan pinjaman kepada perusahaan lain

5
 Harta kekayaan yang tidak digunakan dalam operasi rutin perusahaan
 Dana yang diperuntukkan bagi tujuan khusus selain pembayaran utang jangka
pendek
 Pinjaman kepada anak perusahaan atau perusahaan afiliasi
Investasi jangka panjang mempunyai tujuan :
 Untuk dapat mengawasi perusahaan lain
 Untuk memperoleh manfaat tau hasil dari investasinya
 Menciptakan dana untuk berbagai tujuan
 Membangun hubungan atau kerja sama dengan perusahaan lain
 Menganekaragaman usaha perusahaan
3) Aktiva Tetap.
Merupakan harta kekayaan yang berwujud, yang bersifat relatif permanen,
digunakan dalam operasi reguler lebih dari satu tahun, dibeli dengan tujuan untuk
tidak dijual kembali. Yang termasuk dalam aktiva tetap yaitu:
o Tanah
o Bangunan atau gedung
o Mesin – mesin
o Perabot dan peralatan kantor
o Perabot dan peralatan toko
o Alat pengangkutan
o Sumber – sumber alam
4) Aktiva Tidak Berwujud.
Yang termasuk aktiva tidak berwujud adalah sebagai berikut:
 Hak cipta
 Hak sewa/ kontrak
 Hak monopoli
 Hak paten
 Merek dagang
 Goodwill
5) Beban Biaya yang Ditangguhkan.
Adalah pengeluaran – pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat
jangka panjang, di mana pembebanannya sebagai biaya usaha berlangsung untuk

6
beberapa tahun atau periode. Yang termasuk dalam biaya yang ditangguhkan seperti
biaya pemasaran dan biaya penelitian.
6) Aktiva Tidak Lancar Lainnya.
Adalah harta kekayaan perusahaan lain yang tidak termasuk pada kelompok –
kelompok aktiva tersebut sebelumnya. Seperti uang kas pada bank tertutup atau di
negara asing, investasi lain yang tidak termasuk dalam investasi jangka pendek
maupun investasu jangka panjang.

2.7 UTANG DAN MODAL SENDIRI


Utang
merupakan suatu kewajiban perusahaan kepada pihak lain untuk membayar sejumlah
uang atau menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu.
a) Utang jangka pendek
Merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi
dalam jangka waktu yang normal umumnya yaitu 1 tahun atau kurang dari 1 tahun.
Yang termasuk utang jangka panjang yaitu sebagai berikut:
 utang dagang
 wesel bayar
 penghasilan yang ditangguhkan
 utang deviden
 kewajiban yang masih harus dipenuhi
 utang jangka panjang yang telah jatuh tempo
b) Utang jangka panjang
merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi
dalam jangka waktu melebihi 1 tahun.
yang termasuk utang jangka panjang adalah sebagai berikut:
 utang hipotik
 utang obligasi
 dan wesel bayar jangka panjang
Modal Sendiri
Merupakan dana yang bersumber dari pemilik perusahaan. Dalam neraca besarnya
Modal sendiri dihitung dengan mengurangkan keseluruhan utang perusahaan dari total
aktiva.

7
Metode penyebutan pos modal sendiri dalam neraca tergantung pada bentuk
perusahaan. Pada perusahaan berbentuk perorangan dimana perusahaan hanya dimiliki satu
orang, modal sendiri dicerminkan dalam satu rekening.

2.8 PRINSIP PELAPORAN PROSES KEUANGAN MENURUT IKATAN


AKUNTANSI INDONESIA
Posisi keuangan atau neraca tidak dimaksudkan untuk menyatakan besarnya nilai
konstanta aktiva perusahaan maupun besarnya besarnya nilai yang bisa didapatkan pada
keadaan likuidasi.
Prinsip prinsipnya adalah sebagai berikut
 Pos yang di klarifikasikan sebagai aktiva lancar harus mempunyai
kemungkinan yang beralasan untuk dapat dicairkan dalam waktu tidak
melebihi jangka waktu perputaran normal dari perusahaan yang bersangkutan.
 Aktiva tetap harus dinyatakan sebesar biaya historis daripada perolehannya
atau pembangunannya terkecuali apabila nilai tersebut tidak menggambarkan
lagi sisa kegunaan aktiva tetap yang bersangkutan.
 Untuk aktiva yang dapat disusutkan harus dilakukan penyusutan yang layak
aras beban biaya operasi selama taksiran jangka hidup aktiva tersebut.
 Investasi jangka panjang dalam surat berharga biasanya dicantumkan dengan
harga belinya
 Sifat dan luasnya aktiva – aktiva yang dihipotikkan atau dijaminkan harus
dinyatakan.
Semua utang dan kewajiban yang diketahui dinyatakan sedemikian rupa, sehingga
apabila susunannya dihubungkan dengan aktiva dan modal sendiri dapat memberikan
gambaran yang layak mengenai posisi keuangan perusahaan pada awal dan akhir periode
yang bersangkutan.
Prinsip – prinsip adalah sebagai berikut.
 Semua kewajiban yang diketahui harus dicatat, tanpa memperhatikan apakah
jumlah yang pasti dapat ditentukan atau tidak.
 Kewajiban jangka panjang harus diuraikan secara jelas dan tanggal jatuh
tempo sert tingkat bunga harus disebutkan.

8
 Sifat dan luasnya ikatan suatu kewajiban khusus yang dijamin dengan hak
utama atas aktiva tertentu, hendaknya dinyatakan.
 Pendapatan yang diterima dimuka hendaknya digolongkan tersendiri dan
diberi penjelasan.
 Utang – utang bersyarat yang penting, harus dijelaskan diluar neraca.
Modal yang dimasukkan oleh pemegang saham berupa aktiva atau keuntungan yang
tidak dibagikan harus dinyatakan secara jelas atas dasar akumulatif, demikian juga
perubahannyaselama masa – masa yang bersangkutan.
Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:
 Apabila ada 2 atau lebih golongan saham nyatakanlah modal mana yang
berhubungan dengan golongan – golongan saham itu, dan nyatakan bila ada
hak dan hak – hak preferen atas dividen dan modal dalam likuidasi.
 Dipandang dari sudut finansial
 Surplus modal
 Pos lapa yang tidak dibagikan harus menunjukkan saldo kumulatif dari
keuntungan periodik dikurangi pembagian deviden dalam bentuk uang tunai,
aktiva lainnya, atau dalam bentuk saham.
 pas laba yang tidak dibagikan dapat berkurang dengan pemindahan kapas
modal yang ditanam bila berdasarkan tindakan formil dari perusahaan untuk
mengubah komposisi dari modal.
 jumlah tiap penilaian kembali pos kredit neraca harus dipisahkan dari pos
modal lainnya dan jumlah penilaian kembali tidak boleh dibebani oleh biaya-
biaya dalam bentuk apapun.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva, utang, dan modal sendiri
dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
Tiga bagian pokok dari neraca yakni sebagai berikut:
a. Aktiva
Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Bentuknya berupa harta
kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang
bersangkutan.
b. Utang
Utang menunjukan sumber modal yang berasal dari kreditur. Dalam jangka waktu
tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau wajib memenuhi tagihan
yang berasal dari pihak luar tersebut.
c. Modal Sendiri
Modal sendiri merupakan sumber modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Dalam
catatan akuntansi modal sendiri ditentukan dengan mengurangkan modal pinjaman
dari jumlah keseluruhan modal yang ditatamkan dalam aktiva.

3.2 SARAN
Perusahaan harus menggunakan Analisis laporan keuangan dalam sistem operasional
perusahaannya dan juga perusahaan tersebut harus memilih seorang analis yang mampu
untuk menganalisis data perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan
atau akan memperoleh hasil yang memuaskan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Jumingan. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara

11

Anda mungkin juga menyukai