Alat & K3 Fix
Alat & K3 Fix
Prosedur :
1. Cuci tangan.
2. Buka penutup mikroskop dan bersihkan lensa dengan tisu
Prosedur lensa dan pembersih lensa.
3. Tancapkan kontak ke sumber listrik dan nyalakan lampu.
4. Letakkan preparat pada tempatnya.
5. Atur lensa obyektif pada pembesaran kecil (10x).
6. Naikan preparat dengan perlahan sambil dilihat dengan mata
telanjang.
7. Sambil melihat pada lensa okuler, gunakan tombol pengatur
kasar untuk memfokuskan preparat dan cari lapang
pandang.
8. Pindah ketombol pengatur halus untuk lebih memfokuskan
preparat lebih detail lagi.
Atur jumlah cahaya yang masuk dengan menutup
diagfragma dan menurunkan kondensor.
9. Ganti lensa obyektif dengan pembesaran besar (100x) sama
seperti tahap 7 – 9.
PENGGUNAAN MIKROSKOP
LAB/SPO/052 00 1/2
RUMAH SAKIT
NINDHITA
10. Turunkan preparat, teteskan satu tetes minyak imersi.
11. Naikan lagi preparat dan sambil dilihat dengan mengatur
tombol pengatur halus untuk memfokuskan preparat.
12. Tingkatkan jumlah cahaya dengan membuka diafragma dan
menaikkan kondensor.
13. Identifikasi preparat.
14. Kembali ke pembesaran kecil.
15. Turunkan preparat dan lepaskan.
Prosedur 16. Matikan lampu dan lepaskan kontak.
17. Bersihkan lensa dengan tisu dan pembersih lensa.
18. Tutup mikroskop dengan penutupnya.
19. Bersihkan tempat kerja.
20. Cuci tangan.
LAB/SPO/053 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
Sampang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ANDI TRI SUTRISNO
HASANUDDIN
Pengertian Mikropipet dan Pipet Volume adalah suatu alat yang dipakai
untuk mengambil suatu larutan/cairan untuk kepentingan
pemeriksaan.
Prosedur Mikropipet :
1. Larutan/cairan yang diperlukan untuk pemeriksaan diambil
dengan mikropipet sesuai ukuran yang dibutuhkan.
2. Ujung pipet/tip dibersihkan dengan tissue.
Prosedur 3. Cairan di keluarkan seluruhnya dari pipet dengan menekan
ujung pipet sampai maksimal.
4. Yellow tip yang digunakan harus sekali pakai/dispossible.
5. Mikropipet harus dikalibrasi paling sedikit setahun sekali
untuk ketetapan dan ketepatan volumenya.
LAB/SPO/054 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
Sampang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ANDI TRI SUTRISNO
HASANUDDIN
LAB/SPO/055 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
Sampang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ANDI TRI SUTRISNO
HASANUDDIN
1. Tabung EDTA
Di dalam tabung EDTA sudah terdapat anti koagulasi EDTA
sesuai kebutuhan darah, biasanya digunakan untuk
pemeriksaan darah lengkap (WBC, RBC, PLT, HCT,
LED ,dll).
Prosedur
2. Tabung Centrifuge
Biasanya digunakan untuk pemisahan sampel berupa serum
dan plasma darah.
3. Tabung Serologi
Biasanya digunakan untuk mereaksikan pemeriksaan kimia
darah.
Pengertian Metrolab dan Data pro adalah alat otomatis untuk pemeriksaan
parameter kimia klinik di laboratorium.
Tujuan Agar semua analis laboratorium dapat mengoprasikan alat
tersebut dengan baik dan benar sehingga mendapatkan hasil
yang tepat dan akurat.
1. Prasyarat
a) SDM siap terlatih.
b) Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat.
c) Alat layak pakai.
2. Persiapan
a) Tempatkan alat di ruangan pemeriksaan.
b) Siapkan bahan operasional.
3. Pemanasan
Prosedur a) Sambungkan alat dengan sumber arus listrik.
b) Tekan tombol power ON
c) Tekan tombol MENU hingga muncul tampilan “System
Set Up, Please Wait”
Pengukuran Sampel
1. Pada tampilan Menu, tekan tombol 5 ‘METHODS’,
kemudian tombol 2 ‘RUN METHOD’.
2. Tekan tombol ‘Change’ unruk mengubah nomor Metode,
kemudian masukkan nomor Metode yang akan
dijalankan, tekan Enter. Setelah muncul tampilan
Metode-nya, pilih SEL (Select).
PENGGUNAAN FOTOMETER
(PICTUS BDIATRON)
1. Prasyarat.
a) SDM siap terlatih.
b) Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat.
c) Alat layak pakai.
2. Persiapan.
a) Tempatkan alat di ruangan pemeriksaan.
b) Siapkan bahan operasional.
Prosedur
3. Pemanasan.
a) Hubungkan alat dengan catu daya.
b) Hidupkan alat dengan menekan tombol ON di belakang
alat.
c) Perhatikan protap, lakukan pemanasan secukupnya
dengan alat bekerja sendiri.
4. Pelaksanaan
a) Set bahan/sampel yang akan diperiksa.
b) Set sistem parameter yang akan diperiksa, pastikan
lampu indikator berwarna hijau pada alat.
PENGGUNAAN URINE ANALYZER
( DocU READER )
4. Jalankan Sampel.
Prosedur Memasukkan ID sampel
a) Dalam posisi READY, tekan tombol MENU pada layar
kemudian pilih ENTER ID untuk memasukkan ID
sampel.
b) Untuk ID numeric, masukkan 4 digit ID numeric dengan
tombol angka pada bagian kanan layar.
c) Untuk memasukkan ID dengan nama, pilih tombol
ALPHA .
d) Masukkan ID dengan keypad, maka ID yang
dimasukkan akan tertera pada kolom ID. Setelah selesai,
tekan OK pada keypad.
Pengukuran Sampel
a) Set ID pasien
b) Tempatkan sampling nozzle (jarum sampel) hingga
menyentuk dasar tabung sampel, kemudian tekan count
switch. Sampling noozle (jarum sampel) akan menyedot
sample sampai terdengar bunyi tanda bahwa penyedotan
telah berakhir dan sampling nozzle (jarum sampel) akan
tertarik ke dalam instrument. Sampel akan otomatis
diukur dan hasil akan ditampilkan.
PENGGUNAAN HEMATOLOGY ANALYZER
(NIHON KOHDEN)
6. Kalibrasi
Parameter yang bisa dikalibrasi adalah :
WBC, RBC, HGB, HCT, MCV, PLT.
Kalibrasi dapat dilakukan dengan menggunakan control
hematologi yang tidak kadaluarsa, jangan membekukan
control karena dapat menyebabkan hemolisis.
Untuk melakukan kalibrasi dengan cara :
1. Tekan tombol “kalibrasi” dari layar “menu” untuk
masuk ke layar (normal) CAL.
2. Lakukan perhitungan dengan menggunakan control
hematologi sebanyak 3 kali dalam posisi double
counting. Cara mengubah setting untuk perhitungan
Prosedur single dan double, sebagai berikut :
a) Tekan tombol setting pada layar Menu.
b) Tekan tombol “Meas Mode”.
c) Tekan tombol “count” untuk memilih
perhitungan single/double.
d) Tekan “OK” untuk kembali ke layar setting.
3. Pilih parameter yang akan dikalibrasi dengan
menekan tombol parameter pada layar CAL
(normal). Tekan tombol parameter untuk
memudahkan kursor dari hasil pengukuran ke
koefisien kalibrasi.
4. Masukkan nilai koefisien kalibrasi yang baru dengan
menggunakan tombol numerik. Apabila ada
kesalahan dalam memasukkan data tekan tombol
“CE” untuk menghapus data.
5. Tekan enter untuk memasukkan data ke kolom
parameter yang akan dikalibrasi.
6. Lakukan langkah 5 – 7 untuk mengkalibrasi
parameter lain.
7. Tekan “OK” dari layar CAL (normal) untuk kembali
ke layar menu.
Tujuan Agar alat dapat bekerja dengan baik dan benar sehingga
mendapatkan hasil yang tepat dan akurat.
Daftar Alat:
1. Hematologi analyzer
Kalibrasi oleh teknisi alat yang bersangkutan sesuai
jadwal pemeliharaan dan autokalibrasi oleh alat
dilakukan setiap hari oleh analis laboratorium.
Prosedur 2. Fotometer
Kalibrasi oleh tenaga analis laboratorium dan teknisi alat
yang bersangkutan.
3. Glukometer
Kalibrasi dilakukan setiap pergantian box strip, dimana
setiap box sudah disertakan strip kalibrasinya.
4. Sentrifus
Kalibrasi oleh BPFK.
5. Mikropipet
Kalibrasi oleh BPFK.
LAB/SPO/062 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
15 Mei 2017 Sampang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ANDI TRI SUTRISNO
HASANUDDIN
Alat :
a) Refrigerator
b) Thermometer
Prosedur c) Almari
A. PERMINTAAN
1. Petugas logistik instalasi laboratorium klinik mengecek
persediaan reagen setiap akhir bulan.
2. Petugas logistik instalasi laboratorium klinik akan
membuat laporan kebutuhan reagen tiap bulannya.
3. Manager instalasi laboratorium klinik memeriksa
kembali laporan yang diberikan kemudian mengajukan
pemesanan reagen ke suplier
4. Lembar pemesanan dilaporkan ke Manager instalasi
laboratorium klinik dan ditandatangani
5. Reagen yang sudah disiapkan oleh bagian gudang akan
diserahkan ke petugas logistik instalasi laboratorium
klinik untuk diserahterimakan.
C. PENGGUNAAN
1. Petugas instalasi Laboratorium klinik mengambil
reagen yang masa kadaluarsanya lebih pendek
2. Penggunaan reagen selalu dicatat tanggal pengeluaran
dan jumlah regen yang keluar pada kartu stok
3. Dibuat laporan jumlah pemakaian reagen tiap bulannya
LAB/SPO/064 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
STANDAR 15 Mei 2017 Sampang
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ANDI TRI SUTRISNO
HASANUDDIN
LAB/SPO/065 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
15 Mei 2017 Sampang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ANDI TRI SUTRISNO
HASANUDDIN
LAB/SPO/066 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
15 Mei 2017 Sampang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ANDI TRI SUTRISNO
HASANUDDIN
LAB/SPO/066 00 1/2
RUMAH SAKIT
NINDHITA
Unit Terkait Instalasi Laboratorium Klinik.
K-3
PENCEGAH BAHAYA KECELAKAAN
DI LABORATORIUM
1. Bahaya Biologis
Semua bahan yang diperiksa di laboratorium klinik seperti
darah, urine, feces dll, dapat menyebabkan bahaya biologis
yaitu penularan penyakit.
3. Bahaya Elektris
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi
bahaya yang timbul disebabkan oleh listrik antara lain :
3.1. Sebaiknya semua alat dalam laboratorium dihubungkan
dengan tanah (grounded)
3.2. Bila ada kabel yang terbuka usahakan untuk segera
diperbaiki
3.3. Jangan memegang suatu alat laboratorium bila tangan
sedang basah
3.4. Bila ada reagen yang tertumpah pada suatu alat
usahakan untuk segera membersihkannya
3.5. Bila hendak membuka sesuatu alat untuk memperbaiki
pastikan bahwa alat tersebut sudah tidak berarus lagi
3.6. Bila ada sekring yang putus usahakan untuk
menggantinya dengan ukuran dengan amper yang sama.
Pastikan bahwa alat tersebut sudah mati
3.7. Penaggulangan :Segera hubungi bagian IPS
4. Bahaya Api
Bahaya yang dapat disebabkan oleh api adalah kebakaran.
Oleh karena itu harus dipadamkan dengan air atau bahan
pemadam kebakaran yang “generasi purpose”.
LAB/SPO/068 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
15 Mei 2017 Sampang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ANDI TRI SUTRISNO
HASANUDDIN
LAB/SPO/068 00 1/2
RUMAH SAKIT
NINDHITA
LAB/SPO/069 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
15 Mei 2017 Sampang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ANDI TRI SUTRISNO
HASANUDDIN
LAB/SPO/069 00 1/2
RUMAH SAKIT
NINDHITA
f. Jas laboratorium bila telah dipakai dicuci dengan deterjen
dan pisahkan dari pakaian lainnya
g. Untuk barang disposableyang infeksius seperti semprit,
jarumnya dipisahkan dan dimasukkan pada tempat tersendiri
yang terbuat dari bahan tahan tembus tusukan, setelah ¾
tempat jarum terisi, dibawa ke bagian IPAL untuk dibakar
dalam insenerator. Barang lainnya seperti tabung
penampung darah dan lainnya, sebelum cairan dibuang ke
bak penampungan, tabung dan sisa sampel direndam dulu
dalam cairan hipoklorit 5% yang diencerkan dengan air
Prosedur perbandingan 1 : 9, selama 10 – 15 menit kemudian dibilas
dengan air bersih, setelah itu direndam dalam cairan extran
yang telah diencerkan 1 : 19 dengan air selama 10 – 15
menit, terakhir dibilas dengan air sampai bersih, setelah itu
keringkan dalam inkubator.
Cara kerja :
1. Penerimaan Sampel Di Laboratorium
a. Laboratorium mempunyai loket khusus penerimaan
sampel.
b. Sampel harus ditempatkan dalam wadah tertutup
rapat untuk mencegah tumpahnya / bocornya sampel
c. Wadah harus dapat didesinfeksi.
d. Wadah terbuat dari bahan tidak mudah pecah / bocor
e. Wadah diberi label tentang identitas sampel.
f. Wadah diletakkan pada baki khusus yang terbuat dari
plastic yang dapat didesinfeksi.
g. Baki harus didesinfeksi secara teratur setiap hari.
h. Jika mungkin, wadah diletakkan dia atas baki dalam
posisi berdiri.
LAB/SPO/069 00 1/3
RUMAH SAKIT
NINDHITA
g. Tamu/pasien tidak diperbolehkan menyentuh apapun
pada meja dimana sampel tersimpan
3. Petugas Pembawa Sampel
a. mengunakan jas laboratorium yang tertutup rapat
pada bagian depan saat membawa sampel.
b. membawa sampel diatas baki.
c. mencuci tangan dengan desinfektan jika terkena
tumpahan/percikan dari sampel.
d. jika sampel bocor/tumpah diatas baki, dekontaminasi
baki dan sisa sampel di dekontaminasi.
Prosedur e. Lapor pada petugas/panitia keamanan kerja di
laborat jika terluka saat kerja
LAB/SPO/070 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
15 Mei 2017 Sampang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ANDI TRI SUTRISNO
HASANUDDIN
Pengertian Pencucian botol dari limbah cair yang berupa darah dan urine
LAB/SPO/071 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
15 Mei 2017 Sampang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
IR.H. ANDI FAHRI AP
Tujuan Agar tercipta lingkungan Rumah Sakit yang bersih, indah dan
nyaman.
LAB/SPO/072 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
15 Mei 2017 Sampang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. ANDI TRI SUTRISNO
HASANUDDIN
LAB/SPO/072 00 1/2
RUMAH SAKIT
NINDHITA
Setiap habis melakukan tindakan medis petugas diminta untuk
membuang sampah medis ke tempat sampah medis sesuai
ketentuan di atas.
1. Setiap selesai tindakan pengambilan sampel darah, jarum
dan sempritnya harus langsung dibuang pada tempatnya.
2. Setiap ada kesalahan dalam pembuangan, harus segera
dibuang sesuai dengan tempatnya.
3. Kepala ruang diminta aktif memantau dan mengawasi
serta mengingatkan bila ada pelanggaran.
Setelah tempat sampah limbah padat terisi dalam satu hari,
maka petugas kebersihan akan melaksanakan tugasnya sebagai
berikut :
Prosedur 1. Petugas kebersihan mengunakan APD : masker, sarung
tangan, sepatu anti slip dan baju kerja
2. Setiap hari petugas mengambil tempat sampah medis dari
laboratorium dan memastikan apakah tidak tercampur
dengan sampah domestik.
3. Petugas kebersihan mengikat sampah medis dengan lakban
kemudian mengambilnya dan diangkut dengan kereta
sampah ke TPS medis sebelum pukul 09.01 WIB
(INCENERATOR).
4. Petugas kebersihan mencuci tong sampah, memberi
lapisan plastik dan mengembalikan ke tempat semula
5. Setelah sampah medis terkumpul semua, petugas
incinerator menimbang dan memasukkan ke dalam
incinerator.
6. Siap untuk dibakar setiap hari sampai suhu maksimal
incinerator (±10101C).
7. Hasil sisa abu pembakaran incinerator, setiap 3 hari
dikuras dan dimasukan tong khusus Abu Incinerator
berwarna kuning, kemudian disimpan tertutup.
8. Sisa abu dibuang ke TPS, selanjutnya diangkut ke TPA.
LAB/SPO/072 00 1/3
RUMAH SAKIT
NINDHITA
Cara :
a) Petugas laboratorium mengunakan APD untuk mencuci
yaitu : jas laboratorium, apron plastik, sarung tangan,
masker dan sepatu anti slip.
b) Botol berisi darah dan urine dimasukan dan direndam
Prosedur langsung ke dalam bak berisi larutan klorin selama 10
menit untuk proses dekontaminasi kemudian airnya
dibuang ke lubang saluran spoel book, yang dialirkan ke
dalam bak control yang selajutnya dialirkan ke bak
penampungan di bagian sanitasi dan lingkungan yang
kemudian akan diolah dengan system klorinasi.
c) Botol dan tabung bekas darah atau urine tadi kemudian
dicuci dan dibilas dengan air bersih.
d) Kemudian botol dan tabung yang sudah bersih tadi
direndam lagi dalam larutan Extran dan air dengan
perbandingan 1 : 9 selama selama 10 – 20 menit untuk
melarutkan sisa bahan kimia yang masih tertinggal.
e) Kemudian bilas dengan air bersih dan keringkan dalam
inkubator kering.
LAB/SPO/73 00 1/1
RUMAH SAKIT
NINDHITA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur Rumah Sakit Nindhita
15 Mei 2017 Sampang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ANDI TRI SUTRISNO
HASANUDDIN
Prosedur :