Anda di halaman 1dari 7

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC)

(NOC)
1 Pengaturan Suhu Aktivitas – aktivitas
 Monitor suhu paling tidak
setiap 2 jam, sesuai
kebutuhan
 Monitor suhu bayi baru lahir
sampai stabil
 Pasang alat monitor suhu inti
secara kontinue, sesuai
kebutuhan
 Monitor tekanan darah, nadi
dan respirasi sesuai
kebutuhan
 Moniotr suhu dan warna kulit
 Monitor dan laporkan adanya
tanda dan gejala dari
hipotermia dan hipertermia
 Tingkatan intake cairan dan
nutrisi adekuat
 Selimuti bayi segera setelah
lahir untuk mencegah
kehilangan panas
 Selimuti bayi berat badan
lahir rendah dengan selimut
berbahan dalam plastik
(misalnya, polyethylene,
polyurethane) segera setelah
lahor ketika masih tertutup
cairan amnion, sesuai
kebutuhan dan protokol
institusi
 Berikan topi stockinette
untuk mencegah kehilangan
panas pada bayi baru lahir
 Tempatkan bayi baru lahir di
bawah penghangat, jika
diperlukan
 Pertahankan kelembapan
pada 50% atau lebih besar
dalam inkubator untuk
mencegah hilangnya panas
 Sebelumnya hangartkan
(misalnya, selimut) yang
ditempatkan dekat dengan
bayi di inkubator
 Instruksikan pasien
bagaimana mencegah
keluarnya panas dan serangan
panas
 Diskusikan pentingnya
termoregulasi dan
kemungkinan efek negatif
dari demam yang berlebihan,
sesuai kebutuhan
 Instruksikn pasien, khusunya
pasien lansia, mengenai
tindakan untuk mencegah
hipotermia karena paparan
dingin
 Informasikan pasien
mengenai indikasi adanya
kelelahan akibat panas dan
penanganan emergensi yang
tepat, sesuai kebutuhan
 Informasikan mengenai
indikasi adanya hiportermia
dan penanagan emergensi
yag tepat sesuai kebutuhan
 Gunakan matras penghangat,
selimut hangat, dan
hangatkan lingkungan sekitar
untuk menigkatkan suhu
tubuh, sesuai kebutuhan
 Gunakan matras pendingin,
selimut yang mensirkulasikan
air, mandi air hangat,
kantong es atau bantalan jel,
dan kateterisasi pendingin
intravaskular untuk
menurunkan suhu tubuhm
sesuai kebutuhan
 Sesuaikan suhu lingkungan
untuk kebutuhan pasien
 Berikan medikasi yang tepat
untuk mencegah atau
mengkontrol menggigil
 Berikan pengobatan
antipiretik, sesuai kebutuhan
 Pelihara suhu normal pad
apasien yang baru meninggal
yang mendonorkan organ
dengan meningkatakan suhu
udara segera : gunakan lampu
penghangat infra merah,
hangatkan udara, atau selimut
air, atau pemasangan cairan
IV yang dihangatkan sesuai
kebutuhan
2 Perawatan Bayi Baru Aktivitas – aktivitas
Lahir  Bersihkan sekresi dari
saluran mulut dan hidung
 Lakukan evaluasi Apgar pada
menit pertama dan kelima
setelah kelahiran
 Ukur dan timbang berat bayi
baru lahir
 Monitor suhu bayi baru lahir
 Jaga suhu tubuh yang
adekuat dari bayi baru lahir
(misalnya, keringkan bayi
setelah lahir, membedong
bayi dalam selimut jika tidak
diletakkan di tempat yang
hangat, pakaikan topi rajut
bayi dan instruksikan orang
tua untuk menjaga kepala
tetap tertutup, dan letakkan
bayi baru lahir dalam ruang
isolasi (bayi) atau tempatkan
bayi dibawah pemanas sesuai
kebutuhan)
 Monitor frekuensi pernafasan
dan pola nafas (bayi)
 Respon pada tanda – tanda
distress pernafasan
(misalnya, takipnea,
pernafasan, cuping hidung,
mendengkur, retraksi,
rhonchi, dan rales)
 Monitor frekuensi denyut
nado bayi baru lahir
 Moniutor warna kulit bayi
baru lahir
 Letakkan bayi baru lahir
dengan kontak kulit ke kulit
dengan orang tua yang tepat
 Ukur lingkar kepala
 Tentukan usia janin
 Bandingkan berat badan bayi
baru lahir dengan perkiraaan
usia janin
 Letakkan bayi baru lahir di
dada segera setelah
persalinan
 Moniutor makanan pertama
bayi baru lahir
 Monitor refleks menghisap
bayi baru lahir selama
menyusui
 Sendawakan bayi baru lahir
dengan kepala ditegakkan
 Monitor berat badan bayi
baru lahir
 Monitor asupan dan
pengeluaran
 Catat apa yang menjadi
output (bayi) pertama kali
dan pergerakkan usus bayi
baru lahir
 Bantu orang tua untuk
memandikan bayo baru lahir
pertama kali setelah suhu
stabil
 Peluk dan sentuh bayo baru
lahir yanga ada di ruang
isolasi bayi secara teratur
 Sediakan perawatan mata
propilaktik
 Bandingan tipe darah bayi
baru lahir dengan ibu
 Bungkus bayi dengan lampin
untuk meningkatkan tidur
dan pemberian rasa aman
 Posisikan bayi baru di
punggung atau miring setelah
makan
 Tinggikan bagian kepala
kasur atau ruang isolasi bayi
untuk meningkatkan fungsi
pernafasan
 Gunakan selimut yang di
gulung dan dimirigkan pada
punggung bayi baru lahir,
tempatkan lengan kedepan
untuk mengurangi
kemungkinan perubahan
posisi (bayi) berguling atau
posisi tengkurap
 Kuatkan atau sediakan
informasi tentng bayi baru
lahir mengenai kebutuhan
nutruisinya
 Pertimbangan kondisi tali
pusar bayi baru lahir
mengenai kebutuhan
nutrisinya
 Pertimbangkan kondisi tali
pusar bayi baru lahir sebelum
transfusi dengan
menggunakan vena umbilical
 Bersihkan tali pusar dengan
persiapan (alat) yang
diresepkan
 Jaga agar tali pusar tetap
kering dan terekspose pada
udara dengan bedong bayi
baru lahir di bawah tali
(pusat)
 Monitor adanya kemerahan
dan drainase pada tali pusar
 Bersihkan adanya aplikasikan
balitan pretoleum jelly pada
sirkumsisi
 Pakaikan popok yang tidak
ketat setelah sirkumsisi
 Beri pengakangan jika
diindikasikan dan monitpr
penggunaannya setiap waktu
 Monitor respon bayi baru
lahir terhadap sirkumsisi
 Moniptr hipoglikemia dan
amonali jika ibu memiliki
diabetes
 Monitor tanda – tanda
hiperbilirubinemia, jika tepat
 Instruksikan orangtua untuk
mengenal gejala
hiperbilirubinemia
 Lindingi bayi baru lahir dari
sumber – sumber infeksi di
lingkungan rumah sakit
 Tentukan kondisi kesiapan
bayi baru lahir sebelum
menyediakan perawatan
 Buatlah kontak mata dan
berbicara pad abatyi baru
lahir sebelum menyediakan
perawatan
 Buatlah kontak mata
berbicara pada bayi baru lahir
saat memberikan perawatan
 Sediakan lingkungan yang
tentram dan menenangkan
 Berespon terhadap tanda –
tanda pa bayi baru lahir untuk
memfasilitasi perawatan dan
membangun rasa percaya
 Dukung dan fasiltasi ikatan
dan kelekatan keluarga
dengan bayi baru lahir
 Berikan informasi dan
fasilitasi skrinning bayi baru
lahir terkait gangguan
metabolik
 Instruksikan orang tua untuk
mengenal tanda (bayi)
kesulitan bernafas
 Instruksikan orangtua untuk
meletakkan bayi baru lahir di
punggung saat tidur
Monitor tanda – tanda Aktvitas – aktivitas :
vital  Monitor tekanan darah, nadi,
suhu, dan status pernafasan
dengan tepat
 Catat gaya dan fluktuasi yang
luas pada tekanan darah
 Monitor tekanan darah
setelah pasien minum obat
jika memungkinan
 Auskultasi tekanan darah di
kedua lengan dan
dibandingkan
 Monitor tekanan darah,
denyut nadim dan
pernafaasan sebelum, selama,
dan setelah beraktivitas
dengan tepat
 Inisiasi dan pertahankan
perangkat pemantauan suhu
tubuh secara terus – menerus
dengan tepat
 Monitor dan alporkan tanda
dan gejala ht
 Inisiasi dan pertahankan
perangkat pemantauan suhu
tubuh secara terus – menerus
dengan tepat
 Monitor dan laporkan tanda
dan gejala hipotermia dan
hipertermia
 Monitor keberadaan dan
kualitas nadi
 Ambil nadi apikal dan radial
secara simultan dan
perhatikan perbedaannya
dengan tepat
 Monitor terkait dengan nadi
paradoksusu
 Monitor terkait dengan nadi
alternatif
 Monitor tekanan nadi yang
melebar atau menyempit
 Monitor irama dan tekanan
jantung
 Monitor nada jantung
 Monitor irama dan laju
pernafasan (misalnya,
kedalaman dan kesimetrisan)
 Monitor suara paru – paru
 Monitor oksimetri nadi
 Monitor pola pernapasan
abnormal (Misalnya, Cheyne-
Stokes, Kussmaul, Biot,
apneustic, ataksia, dan
bernafas berlebihan)
 Monitor warna kulit, suhu
dan kelembapan
 Monitor sianosis sentral dan
perifer
 Monitor akan adanya kuku
(dengn bentuk) clubbing
 Monitor terkait dengan
adnaya tiga nanda Cushing
reflex (misalnya, tekanan
nadi lebar, bradikardia, dan
peningkatan tekanan darah
sistolik)
 Identifikasi kemungkinan
penyebab perubahan tanda –
tanda vital
 Periksa secara berkala
keakuratan instrumen yang
digunakan untuk perolehan
data pasien
Terapi Oksigen
Perawatan Hipotermi

Anda mungkin juga menyukai