Anda di halaman 1dari 14

GIZI MASAKAN MINANG

ASPEK PROMOTIF MASAKAN MINANG

Disusun Oleh :
1. DESI RAHAYU 1711226010
2. RESTU TRI JULIAN 1711226003
3. RISA IRNIA SARI 1811226001
4. ZENEZA OVIA 1711226007
5. LEMBAYUNG SUTITA N 1711226015
6. LESTARI SURYANINGSIH 1711226002
7. ISRAINI RAHAYU 1811226009
8. WAHYU DWI SUZANTI 1811226005

UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PRODI S-1 GIZI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Aspek Promotif Masakan Minang”.
Penulisan dan penyusunan makalah ini merupakan suatu rangkaian dari
proses untuk memenuhi mata kuliah Gizi Masakan Minang, Prodi Gizi Intake
Universitas Andalas.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

. Padang, Oktober 2018

. Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Promotif .............................................................................. 3
B. Makanan Khas Sumatera Barat ............................................................ 3
C. Pemasaran .............................................................................................. 4
D. Komunikasi Pemasaran…….…………………………………………...5
E. Strategi Promosi .................................................................................... 6
F. Periklanan ............................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wisata kuliner sangat pesat perkembangannya di Indonesia. Hal itu
ditandai dengan gencarnya publikasi yang dapat dilihat pada media cetak,
televisi, dan internet. Sejak lima tahun belakangan ini memang tampak nyata
sekali ‘komersialisasi ‘informasi tentang kuliner melalui berbagai media.
Publikasi di berbagai media cetak ini sangat menarik, karena
memperkenalkan kekayaan budaya, dan masakan khas dari berbagai suku
bangsa yang mendiami kepulauan nusantara Indonesia yang kaya ini.
Salah satu bidang usaha yang bergerak di bidang kuliner adalah rumah
makan Padang. Rumah makan Padang merupakan sebutan untuk rumah makan
yang menyediakan menu masakan yang berasal dari wilayah Sumatra Barat,
atau yang dikenal dengan sebutan masakan Padang. Dalam hal masakan,
masakan dari Minangkabau merupakan makanan yang banyak digemari
masyarakat, termasuk yang bukan orang dari Sumatera Barat.
Kekhasan dan bumbu rendang dan kuah santan yang membuat lahap saat
makan adalah salah satu daya tarik dari masakan Padang. Tidak hanya soal
pedas dan kemantapan dari sambal Padang, beragam jenis masakan pun dengan
mudah bisa didapatkan, seperti rendang, gulai gajebo, soto padang, dendeng
balado, dan gulai kepala ikan kakap disertai sambal balado. Pengelola rumah
makan Padang juga mempertahankan keaslian rasa masakan Minang.
Dalam rangka memasarkan produk maka diadakanlah kegiatan promosi.
Promosi berfungsi untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa
pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengkonsumsinya. Kegiatan promosi tidak berhenti hanya pada
memperkenalkan produk kepada konsumen saja, akan tetapi harus dilanjutkan
dengan upaya untuk mempengaruhinya agar konsumen tersebut menjadi
senang dan kemudian membeli produknya.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah :
1. Pengertian Promotif
2. Masakan Khas Sumatera Barat
3. Pemasaran
4. Komunikasi Pemasaran
5. Strategi Promosi
6. Periklanan

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami pengertian promotif
2. Mengetahui dan memahami masakan khas sumatera barat
3. Mengetahui dan memahami pemasaran
4. Mengetahui dan memahami komunikasi pemasaran
5. Mengetahui dan memahami strategi promosi
6. Mengetahui dan memahami periklanan

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Promotif
Promotif adalah suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pelayanan yang
lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi. Kata promotif biasanya
dipakai dalam kegiatan pelayanan kesehatan.
Secara defenisi promosi adalah unsur dan bauran pemasaran perusahaan
yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk dan mengingatkan
tentang produk perusahaan.
Menurut Hamdani dalam Kasmir (2006) promosi merupakan salah satu
variable dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh
perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi berfungsi sebagai
alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian.
Promosi bertujuan untuk mendapatkan tempat yang cepat ditempat
pembelian. Tanpa promosi pelanggan tidak dapat mengenal produk atau jasa
yang ditawarkan.

B. Makanan Khas Sumatera Barat


Masyarakat Minang juga dikenal akan aneka masakannya. Dengan
citarasanya yang pedas, membuat masakan ini populer di kalangan masyarakat
Indonesia, sehingga dapat ditemukan di hampir seluruh Nusantara.
Di Malaysia dan Singapura, masakan ini juga sangat digemari, begitu pula
dengan negara-negara lainnya. Bahkan, seni memasak yang dimiliki masyarakat
Minang juga berkembang di kawasan-kawasan lain seperti Riau, Jambi,
dan Negeri Sembilan, Malaysia. Salah satu masakan tradisional Minang yang
terkenal adalah Rendang, yang mendapat pengakuan dari seluruh dunia sebagai
hidangan terlezat. Masakan lainnya yang khas antara lain asam pedas, soto
padang, sate padang, dan dendeng balado. Masakan ini umumnya dimakan
langsung dengan tangan.

3
Masakan Minang mengandung bumbu rempah-rempah yang kaya,
seperti cabai, serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, dan bawang merah.
Beberapa di antaranya diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat,
sehingga tidak mengherankan jika ada masakan Minang yang dapat bertahan
lama.
Pada hari-hari tertentu, masakan yang dihidangkan banyak yang berbahan
utama daging, terutama daging sapi, daging kambing, dan daging ayam. Masakan
ini lebih dikenal dengan sebutan Masakan Padang, begitu pula dengan restoran
atau rumah makan yang khusus menyajikannya disebut Restoran Padang. Padahal
dalam masyarakat Minang itu sendiri, memiliki karakteristik berbeda dalam
pemilihan bahan dan proses memasak, bergantung kepada daerahnya masing-
masing.
Hal yang membedakan makanan minang dengan masakan etnis lain adalah
pengolahan lauk terutama ikan dan daging dengan bahan utama paduan antara
kelapa, cabai, dan bumbu yang banyak sehingga menghasilkan masakan yang
mempunyai cita rasa yang khas. Kelapa memegang peranan penting dalam
pengolahan masakan minang.
Penelitian Indrawati Liputo (2009) mengenai antioksidan dalam masakan
minang diperoleh hasil kadar flavonoid masakan minang tertinggi terdapat pada
kelompok gulai dengan bahan utama daun ubi, nangka, serta kelomok goring
balado dengan bahan utama cabe hijau, bawang dan bumbu tradisional yang berisi
jahe, lengkuas, kunyit, dan berbagai jenis daun-daunan. Dalam penelitian ini juga
disebutkan bahwa konsumsi antioksidan dan serat dapat menjadi potensi protektif
terhadap risiko penyakit kardiovaskuler. Jadi dapat disimpulkan bahwa masakan
minang kaya akan antioksidan dan bagus untuk kesehatan terutama mencegah
penyakit kardiovaskuler. Karena itu dengan keunggulan ini masakan minang bisa
dipromosikan sebagai makanan yang kaya antioksidan.

C. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

4
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
Pemasaran dirancang untuk meningkatkan peluang dimana konsumen
akan memiliki anggaan dan perasaan positif terhadap produk, jasa dan merk
tertentu, akan mencoba produk, jasa atau merk tersebut dan kemudian
membelinya berulang-ulang.
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial.
Untuk mengembangkan strategi pemasaran yang kompetitif, pemasar perlu
mengetahui konsumen mana yang cenderung membeli produk-produknya, faktor
apa saja yang menyebabkan mereka menyukai produk tersebut, bagaimana
mereka memperoleh informasi tentang produk.

D. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi, dan
penyampaian pesanpesan melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok
khalayak sasaran, yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah
dengan tujuan menunjang efektivitas dan efisiensi pemasaran suatu produk.
Proses ini bersinambungan, mulai dari tahap perencanan (desain) produk,
distribusi, sampai ke kegiatan promosi (melalui iklan, pemasaran langsung, dan
special event) dan tahap pembeli dan pengguna di kalangan konsumen.
Komunikasi pemasaran melalui kegiatan promosi periklanan merupakan salah
satu strategi dalam memperkenalkan atau menjelaskan produk yang di pasarkan.
Strategi yang sering dipergunakan dalam membidik pasar sasaran adalah adanya
pengelompokan pasar/segmen sebagai wilayah calon pembeli/pemakai. Pemilihan
kelompok pasar yang spesifik akan lebih mudah mengkomunikasikan produk
melalui media periklanan. Ciri atau karakter pada sekelompok segmen pasar
merupakan data untuk memudahkan memasarkan produk. Segmen pasar menjadi
acuan dan tujuan utama dari produk yang ditawarkan melalui periklanan. Oleh
karena itu dalam merancang desain periklanan harus memahami dan mengenal

5
apa yang terjadi di pasar sebagai tempat pelemparan produk. Segmentasi pasar
adalah memilah-milahkan suatu pasar yang luas ke dalam kelompok-kelompok
berdasarkan faktor geografi, demografi, psikologi, dan behavioristik.

E. Strategi Promosi
Fungsi utama strategi promosi merupakan media komunikasi perusahaan
dengan tujuan akhir meningkatkan citra perusahaan dan memberikan informasi
yang seluas luasnya tentang manfaat produk yang dipasarkan. Tujuan utama
komunikasi perusahaan ini kemudian perlu dijabarkan kedalam lima fungsi yaitu :
 Fungsi informasi
Memberikan informasi tentang produk dan perusahaan. Tentang produk
meliputi manfaat, kelebihan produk, cara mendapatkan, dan harga.
Informasi yang lengkap dapat membantu konsumen meningkatkan
pemahaman mengenai produk.
 Fungsi membujuk
Komunikasi dalam promosi bertujuan untuk menumbuhkan kebutuhan
masyarakat terhadap produk yang ditawarkan. Dalam rangka menumbuhkan
kebutuhan ini, berbagai daya tarik dan kemudahan ditawarkan kepada
masyarakat.
 Fungsi mengingatkan
Mengingatkan seseorang terhadap nama perusahaan dan produk yang
pernah dibeli atau yang sebaiknya dibeli.
 Fungsi bersaing
Kegiatan promosi juga ditujukan dan difungsikan sebagai alat bersaing,
guna menghadapi produk sejenis yang beredar.
Ada enam strategi pokok dalam strategi promosi, yaitu strategi
pengeluaran promosi, strategi bauran promosi, strategi pemilihan media,
strategi copy periklanan, dan strategi penjualan.
Strategi bauran promosi memberikan kontribusi yang optimal dari setiap
metode promosi. Menurut Tjiptono (2008) dalam Gaby (2015) ada beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi bauran promosi yang akan

6
dilaksanakan oleh perusahaan yaitu, faktor produk, faktor pasar, faktor
pelanggan, faktor anggaran, dan faktor bauran pemasaran.
Menurut Tjiptono (2008) dalam Gaby (2015) tujuan dari strategi promosi
adalah memilih media yang tepat untuk kampaye iklan dalam rangka
membuat pelanggan tahu, paham, menentukan sikap, dan membeli produk
yang dihasilkan perusahaan. Adapun media yang dimaksud adalah
penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran berupa surat kabar,
majalah, TV, radio, media luar ruangan, iklan transit, dan direct mail.
Pemilihan setiap media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ciri produk,
jenis pesan, pasar sasaran, luas dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan
pesaing, kekurangan dan kelebihan media tersebut serta tujuan pengiklanan.
Menurut penelitian Gabby (2015) mengenai strategi promosi restoran
(studi kasus: restoran sederhana masakan padang) didaerah Jakarta adalah dengan
cara :
a. Perilkanan
 Brosur restoran masakan padang
 Brosur ini berisi daftar menu
Makanan dan minuman, harga dan pelayanan serta keunggulan
yang ditawarkan restoran.
 Pemasangan Billboard
Tujuannya adalah untuk menginformasikan menu-menu unggulan
restoran dan gambar-gambar produk untuk menarik minat konsumen.
 Pengemasan (Packaging)
Bentuk promosi berupa pemasangan logo dan tulisan restoran pada
kemasan produk di kotak makanan untuk pemesanan makanan yang
dikirim dan katering.
b. Humas
 TV
 Majalah
 Sumbangan

7
Selain itu, Restoran Sederhana juga melakukan kegiatan promosi melalui
word of mouth yang dilakukan oleh konsumen Restoran Sederhana yang
loyal. Restoran Sederhana juga melakukan kegiatan promosi melalui
pembukaan terus menerus cabang restoran sehingga Restoran Sederhana
dapat dengang mudah ditemui di seluruh pelosok Indonesia.
Strategi promosi yang dilakukan untuk menghasilkan tujuan yang
diinginkan harus tepat dan efisien. Oleh karena itu hal pertama yang perlu
diperhatikan dalam penentuan strategi promosi adalah menentukan tujuan
yang ingin dicapai melalui penerapan strategi promosi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi penyusunan strategi promosi tersebut.

F. Periklanan
Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan,
barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan merupakan
bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang
keunggulan dan keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa
sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran
seseorang untuk melakukan pembelian. Iklan memiliki empat fungsi utama, yaitu
menginformasikan kepada khalayak mengenai seluk-beluk produk (informative),
mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuasing), menyegarkan informasi
yang telah diterima khalayak (reminding), serta menciptakan suasana
menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi.
Periklanan adalah komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya melalui
berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta
individu-individu. Tujuan periklanan yang terutama adalah menjual atau
meningkatkan penjualan barang atau jasa. Adanya kegiatan periklanan sering
mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak juga
penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Periklanan merupakan bentuk
penyajian dan promosi ide, barang, dan jasa secara non personal oleh suatu
sponsor tertentu yang melakukan pembayaran.
Periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan iklan. Tujuan periklanan adalah untuk

8
meningkatkan reaksi pembeli berpotensi terhadap organisasi dan barang
tawarannya. Periklanan mencoba melaksanakannya dengan cara member
keterangan, menyalurkan keinginan-keinginan, dan memberi alasan-alasan untuk
lebih menyukai tawaran tertentu suatu organisasi. Tujuan periklanan dapat
digolongkan berdasarkan sasarannya, yaitu menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan. Periklanan juga dapat digunakan untuk membangun citra jangka
panjang bagi suatu produk perusahaan. Periklanan dapat ecara efisien menjangkau
berbagai pembeli yang tersebar secara geografis.
Terdapat beberapa jenis media iklan utama beserta keunggulan dan
keterbatasannya masing-masing. Jenis iklan tersebut adalah koran, televisi, surat
langsung (direct mail), radio, majalah, reklame luar ruang, yellow pages, berita
berkala, brosur, telepon, internet.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

Aldepis G. Strategi Promosi Restoran Studi Kasus Restoran Sederhana Masakan


Padang. Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut
Pertanian Bogor. 2015

Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo; 2006


Lipoeto NI. Makanan Minang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2014.

Lipoeto NI, Helmizar, Jalal F. Antioksidan dalam Masakan Minang dan Potensi
Protektif terhadap Risiko Kardiovaskuler 2009.

Nitisusastro M. Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan. Bandung:


Alfabeta; 2013.

Prasetijo R, Ihalauw J. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi; Perilaku


Konsumen.

P.Chairina, P.Genta, A Lastya.2008.Sukses mendirikan dan mengelola Rumah


Makan Padang,Transmedia.

Suyonto D. Kewirausahaan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013.

Anda mungkin juga menyukai