Dengan suaranya
yang menggelegar, raksasa itu bertanya, �Hei wanita tua! Apakah kau sungguh-sungguh
menginginkan seorang anak?�
Mbok Sarni terkejut. Dengan gemetar, ia menjawab, �Benar sekali. Aku mendambakan
seorang anak yang bisa menemaniku. Namun sepertinya hal itu tak mungkin, usiaku
sudah tua, dan suamiku telah meninggal.�
�Ha� ha� ha� aku bisa mengabulkan keinginanmu dengan mudah, tapi tentu ada
syaratnya. Apakah kau bersedia?� tanga si raksasa.
�Baiklah, aku bersedia,� sahut Mbok Sarni menjawab walau hatinya takut melihat
sosok raksasa yang besar dan seram.Suatu hari, raksasa yang kebetulan lewat
mendengar doa Mbok Sarni. Dengan suaranya yang menggelegar, raksasa itu bertanya,
�Hei wanita tua! Apakah kau sungguh-sungguh menginginkan seorang anak?�
Mbok Sarni terkejut. Dengan gemetar, ia menjawab, �Benar sekali. Aku mendambakan
seorang anak yang bisa menemaniku. Namun sepertinya hal itu tak mungkin, usiaku
sudah tua, dan suamiku telah meninggal.�
�Ha� ha� ha� aku bisa mengabulkan keinginanmu dengan mudah, tapi tentu ada
syaratnya. Apakah kau bersedia?� tanga si raksasa.
�Baiklah, aku bersedia,� sahut Mbok Sarni menjawab walau hatinya takut melihat
sosok raksasa yang besar dan seram.