Anda di halaman 1dari 11

Angelina Dona L (AKF16020)

1. Macam-macam sediaan obat


A. Oral
a. Sediaan padat
1) Pulvis/pulveres/serbuk (Ex. Puyer, oralit)
2) Tablet
- Tablet salut
a) Tablet bersalut gula (Dragee). Ex. Curcuma
b) Tablet salut selaput (film coat). Ex. Curcuma FCT
c) Tablet salut enteric (Acetosal)
- Tablet effervescent (CDR)
- Tablet sublingual (Isosorbide Dinitrate)
- Tablet lepas lambat (Voltaren SR)
- Tablet lozenges (Xon-Ce)
- Tablet kunyah (Antasida doen)
3) Kapsul (Ambeven)
4) Pil (Andalan)
b. Sediaan cair
1) Sirup
2) Elixir
3) Guttea (obat tetes) Ex. Drop
4) Suspensi (Polysilane)
5) Emulsi
B. Obat Luar
a. Sediaan padat
1) Implant (Andalan)
b. Sediaan setengah padat
1) Salep
2) Krim
3) Pasta
4) Gel
c. Sediaan cair
1) Guttea (obat tetes) Ex. Tetes mata, tetes telinga, tetes hidung
2) Enema (Microlax)
3) Gargle
4) Douche (Y-rins)
5) Infusa
d. Sediaan lain
1) Sediaan gas (Inhalasi, spray)
2) Injeksi
3) Vaginal dosage form
4) Suppositoria
2. Cara pemakaian
A. Inhaler
1) Cuci tangan menggunakan sabun dan air

2) Buka penutup inhaler dan posisi mulut inhaler dibawah dan bagian kepala berada
diatas
3) Kocok terlebih dahulu wadah inhaler agar merata

4) Hembuskan nafas melalui mulut secara perlahan-lahan

5) Pegang inhaler sesuai yang tertera pada gambar atau sesuai dengan yang
disarankan oleh dokter
6) Tarik nafas ketika anda menekan inhaler agar obat yang terdapat di inhaler bisa
masuk kedalam
7) Tarik nafas secara perlahan agar obat yang masih tersisa di mulut dapat masuk
kedalam
8) Tarik nafas anda selama 10 detik, agar obat inhaler di dalam paru-paru dapat
memberikan efek terapi

9) Ulangi tahap 3 sampai tahap 8 sesuai dengan petunjuk penggunaan yang


diresepkan oleh dokter
10) Masukkan air kedalam mulut kemudian kumur-kumur untuk membersihkan sisa
obat yang ada di dalam mulut

11) Kemudian buang air kumur-kumur dan jangan diminum

B. Suppositoria
1) Cuci tangan dengan sabun dan air
2) Jika suppositoria lembek, masukkan kedalam kulkas atau letakkan didalam air
dingis selama 30 menit agar mengeras kembali

3) Buka kemasan suppositoria

4) Jika sulit membukanya maka gunakan alat pemotong agar tetap bersih, dapat
menggunakan pisau silet/gunting
5) Gunakan sarung tangan ketika membukanya
6) Lumasi suppositoria dengan menggunakan air lubrikan dan jangan menggunakan
vaselin

7) Miringkan tubuh anda, dan tarik kaki kanan anda setinggi perut dan bagian kaki
kiri dengan posisi lurus

8) Angkat pantat dengan tangan kanan agar area rektal terbuka


9) Masukkan suppositoria dengan bagian yang runcing dahulu sedalam ½-1 inci
untuk anak-anak dan 1 inchi untuk dewasa

10) Tahan ujung jari anda yang digunakan untuk memasukkan suppositoria
11) Kemudian luruskan kaki anda dengan posisi berbaring miring selama 5 menit
agar suppositoria tidak keluar kembali

12) Cuci tangan ada menggunakan sabun dan air untuk membersihkan sisa obat yang
menempel

C. Ovula
1) Hal terbaik adalah dengan menggunakan produk-produk ini sebelum tidur.
Berbaring akan mengurangi kebocoran obat dari vagina anda yang mungkin bisa
terjadi saat berdiri atau berjalan

2) Cuci daerah vagina anda dengan sabun lembut dan air dan benar-benar kering.
Jika menggunakan aplikator, lompat ke langkah 5
3) Untuk produk krim vagina : pasang aplikator pada lubang tabung krim dan putar
sampai melekat erat. Tekan krim dari tabung ke aplikator hingga mencapai
anjuran pemakaian dosis. Putar aplikator untuk melepas dari tabung

4) Untuk tablet atau suppositoria, letakkan di ujung alat aplikator

5) Masukkan aplikator kedalam vagina secara perlahan, dapat menggunakan salah


satu cara dari dua posisi penggunaan aplikator. Jika menggunakan cara dengan
berdiri, anda bisa mengaplikasikan dengan berdiri dengan kaki terpisah dan lutut
ditekuk kemudian masukkan aplikator sedalam yang membuat anda masih terasa
nyaman

6) Atau dengan cara kedua yaitu berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan kaki
agak terpisah
7) Masukkan ujung lancip ovula dengan bantuan aplikator ke lubang vagina. Setelah
aplikator berada di dalam vagina, tekan tombol pada aplikator untuk melepaskan
ovula

8) Jika anda menggunakan aplikator yang dapat digunakan kembali, cucilah


aplikator dengan bersih, biasanya dengan membuka aplikator dan mencucinya
dengan sabun dan air atau bersihkan sesuai dengan petunjuk dari produsen yang
tertera pada kemasan. Tetapi jika anda menggunakan aplikator sekali pakai, maka
buang aplikator ditempat sampah yang tertutup dan jauhkan dari jangkauan anak-
anak ataupun hewan peliharaan

9) Cuci tangan anda menggunakan sabun dan air untuk membersihkan obat yang
mungkin menempel ditangan

D. Insulin
1) Persiapkan insulin pen, lepaskan penutup insulin pen
2) Buka kertas pembungkus dan tutup jarum
A. Tarik kertas pembungkus pada jarum pen
B. Putar jarum insulin ke insulin pen
C. Lepaskan penutup jarum luar
D. Buang penutup jarum ke tempat sampah

3) Penggunaan pertama insulin pen


A. Hilangkan udara di dalam pen melalui jarum, untuk mengatur ketepatan pen
dan jarum dalam mengatur dosis insulin. Putar tombol pemilih dosis pada 1
atau 2 unit
B. Tahan pena dengan jarum mengarah keatas. Tekan tombol dosis sambil
mengamati keluarnya insulin. Ulangi bila perlu sampai insulin terlihat di ujung
jarum. Tombol pemutar harus kembali ke nol setelah insulin terlihat di dalam
pen

4) Aktifkan tombol dosis insulin (bisa diputar-putar sesuai keinginan)


5) Pilih lokasi bagian tubuh yang akan disuntikan. Pastikan posisi nyaman saat
menyuntikkan insulin pen. Hindari menyuntik disekitar pusar, penyuntikan
insulin dapat dilakukan pada bagian perut, lengan atas dan paha. Tidak
dianjurkan untuk menyuntik di lokasi yang sama terus menerus, rotasikan posisi

6) Suntikkan insulin
A. Genggam pen dengan 4 jari, letakkan ibu jari pada tombol dosis
B. Cubit bagian kulit yang akan disuntik
C. Segera suntukkan jarum pada sudut 90 derajat, lepaskan cubitan
D. Gunakan ibu jari untuk menekan kebawah pada tombol dosis sampai berhenti
(klep dosis akan kembali pada nol). Biarkan jarum di tempat selama 5-10
detik untuk membantu mencegah insulin keluar dari tempat injeksi

7) Persiapkan pen insulin untuk penggunaan berikutnya. Lepaskan tutup luar jarum
dan putar untuk melepaskan jarum dari pen. Tempatkan jarum yang telah
digunakan pada wadah yang aman (kaleng kosong). Buang ke tempat sampah dan
jangan dibuang ditempat pendaurulangan sampah
3. Perhatian khusus
a. Betadine gargle (hanya untuk dikumur, jangan ditelan)
Hipersensiti terhadap iodium, penderita thyroid, hamil dan menyusui
b. Calos tablet (Dapat diberikan bersama atau tanpa makan, berikan bersama makan
agar diabsorpsi lebih baik dan hindari pemberian bersama makan kaya serat dalam
jumlah banyak)
Hiperkalsiuria ringan, insufisiensi ginjal ringan sampai sedang, batu saluran kemih
(jangan menggunakan dosis lebih besar dari yang disarankan)
c. Kalitake sachet (saat perut kosong/sebelum makan)
Selama pemberian kalitake, harus dilakukan monitoring terhadap kadar kalsium dan
potassium serum (HARUS DENGAN RESEP DOKTER)
d. Diatabs (sebelum atau sesudah makan. Dewasa dan anak > 12 tahun : 2 tablet tiap
diare, max 12 tablet per hari. Anak 6-12 tahun : 1 tablet tiap diare, max 6 tablet per
hari)
Jangan digunakan > 2 hari atau bila disertai demam tinggi. Tidak untuk anak < 6
tahun
4. High alert merupakan obat-obatan yang memiliki resiko lebih tinggi untuk
menyebabkan/menimbulkan adanya komplikasi/membahayakan pasien secara signifikan
jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya).
Contoh obat high alert oral Contoh obat high alert IV
Acarbose Epinephrine
Glimepiride Norepinephrine
Glurenorm Propofol
Metformin Ketamine
Pioglitazon Lidocain
Glibenclamide Amiodaron
Notisil Unfractionated heparin
Velacom plus Fondaparinux
Kendaron Bupivacain
Glubose Fargoxin inj
Phenylephrine

Anda mungkin juga menyukai