Tugas Dari Mbak Lely
Tugas Dari Mbak Lely
2) Buka penutup inhaler dan posisi mulut inhaler dibawah dan bagian kepala berada
diatas
3) Kocok terlebih dahulu wadah inhaler agar merata
5) Pegang inhaler sesuai yang tertera pada gambar atau sesuai dengan yang
disarankan oleh dokter
6) Tarik nafas ketika anda menekan inhaler agar obat yang terdapat di inhaler bisa
masuk kedalam
7) Tarik nafas secara perlahan agar obat yang masih tersisa di mulut dapat masuk
kedalam
8) Tarik nafas anda selama 10 detik, agar obat inhaler di dalam paru-paru dapat
memberikan efek terapi
B. Suppositoria
1) Cuci tangan dengan sabun dan air
2) Jika suppositoria lembek, masukkan kedalam kulkas atau letakkan didalam air
dingis selama 30 menit agar mengeras kembali
4) Jika sulit membukanya maka gunakan alat pemotong agar tetap bersih, dapat
menggunakan pisau silet/gunting
5) Gunakan sarung tangan ketika membukanya
6) Lumasi suppositoria dengan menggunakan air lubrikan dan jangan menggunakan
vaselin
7) Miringkan tubuh anda, dan tarik kaki kanan anda setinggi perut dan bagian kaki
kiri dengan posisi lurus
10) Tahan ujung jari anda yang digunakan untuk memasukkan suppositoria
11) Kemudian luruskan kaki anda dengan posisi berbaring miring selama 5 menit
agar suppositoria tidak keluar kembali
12) Cuci tangan ada menggunakan sabun dan air untuk membersihkan sisa obat yang
menempel
C. Ovula
1) Hal terbaik adalah dengan menggunakan produk-produk ini sebelum tidur.
Berbaring akan mengurangi kebocoran obat dari vagina anda yang mungkin bisa
terjadi saat berdiri atau berjalan
2) Cuci daerah vagina anda dengan sabun lembut dan air dan benar-benar kering.
Jika menggunakan aplikator, lompat ke langkah 5
3) Untuk produk krim vagina : pasang aplikator pada lubang tabung krim dan putar
sampai melekat erat. Tekan krim dari tabung ke aplikator hingga mencapai
anjuran pemakaian dosis. Putar aplikator untuk melepas dari tabung
6) Atau dengan cara kedua yaitu berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan kaki
agak terpisah
7) Masukkan ujung lancip ovula dengan bantuan aplikator ke lubang vagina. Setelah
aplikator berada di dalam vagina, tekan tombol pada aplikator untuk melepaskan
ovula
9) Cuci tangan anda menggunakan sabun dan air untuk membersihkan obat yang
mungkin menempel ditangan
D. Insulin
1) Persiapkan insulin pen, lepaskan penutup insulin pen
2) Buka kertas pembungkus dan tutup jarum
A. Tarik kertas pembungkus pada jarum pen
B. Putar jarum insulin ke insulin pen
C. Lepaskan penutup jarum luar
D. Buang penutup jarum ke tempat sampah
6) Suntikkan insulin
A. Genggam pen dengan 4 jari, letakkan ibu jari pada tombol dosis
B. Cubit bagian kulit yang akan disuntik
C. Segera suntukkan jarum pada sudut 90 derajat, lepaskan cubitan
D. Gunakan ibu jari untuk menekan kebawah pada tombol dosis sampai berhenti
(klep dosis akan kembali pada nol). Biarkan jarum di tempat selama 5-10
detik untuk membantu mencegah insulin keluar dari tempat injeksi
7) Persiapkan pen insulin untuk penggunaan berikutnya. Lepaskan tutup luar jarum
dan putar untuk melepaskan jarum dari pen. Tempatkan jarum yang telah
digunakan pada wadah yang aman (kaleng kosong). Buang ke tempat sampah dan
jangan dibuang ditempat pendaurulangan sampah
3. Perhatian khusus
a. Betadine gargle (hanya untuk dikumur, jangan ditelan)
Hipersensiti terhadap iodium, penderita thyroid, hamil dan menyusui
b. Calos tablet (Dapat diberikan bersama atau tanpa makan, berikan bersama makan
agar diabsorpsi lebih baik dan hindari pemberian bersama makan kaya serat dalam
jumlah banyak)
Hiperkalsiuria ringan, insufisiensi ginjal ringan sampai sedang, batu saluran kemih
(jangan menggunakan dosis lebih besar dari yang disarankan)
c. Kalitake sachet (saat perut kosong/sebelum makan)
Selama pemberian kalitake, harus dilakukan monitoring terhadap kadar kalsium dan
potassium serum (HARUS DENGAN RESEP DOKTER)
d. Diatabs (sebelum atau sesudah makan. Dewasa dan anak > 12 tahun : 2 tablet tiap
diare, max 12 tablet per hari. Anak 6-12 tahun : 1 tablet tiap diare, max 6 tablet per
hari)
Jangan digunakan > 2 hari atau bila disertai demam tinggi. Tidak untuk anak < 6
tahun
4. High alert merupakan obat-obatan yang memiliki resiko lebih tinggi untuk
menyebabkan/menimbulkan adanya komplikasi/membahayakan pasien secara signifikan
jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya).
Contoh obat high alert oral Contoh obat high alert IV
Acarbose Epinephrine
Glimepiride Norepinephrine
Glurenorm Propofol
Metformin Ketamine
Pioglitazon Lidocain
Glibenclamide Amiodaron
Notisil Unfractionated heparin
Velacom plus Fondaparinux
Kendaron Bupivacain
Glubose Fargoxin inj
Phenylephrine