PENDAHULUAN
teknologi agar dapat memperoleh banyak informasi dengan cepat dan mudah dari
sistematis, logis, kreatif, dan kemampuan bekerja sama yang efektif. Cara
berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui belajar matematika. Maka dari
itu, mata pelajaran matematika selalu dihadirkan di sekolah pada setiap tingkat
satuan pendidikan, dari tingkat dasar sampai tingkat menengah, bahkan sampai
2006. Salah satu tujuan tersebut adalah agar peserta didik mampu memecahkan
1
2
adalah tipe belajar yang tingkatnya paling tinggi dan kompleks dibandingkan
dengan tipe belajar yang lainnya”. Lenchner (Wardhani, Sri, dkk, 2010:15)
kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik masih rendah. Hal ini
ditunjukan dengan nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik kelas VII pada
ujian semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 sebesar 69. Nilai tersebut masih
75.
didik sering kali tidak dengan mudah ditemukan jawabannya, padahal ia dituntut
yang banyak melibatkan keaktifan peserta didik dalam belajar sebagai upaya
didik.
bahwa salah satu model pembelajaran yang menuntut peserta didik membangun
menurut Slavin (Trianto, 2010:74), “Satu prinsip paling penting dalam psikologi
pikiran guru ke pikiran peserta didik. Akan tetapi peserta didik harus aktif secara
yang dimilikinya. Dengan kata lain, peserta didik tidak diharapkan sebagai gelas-
gelas kosong yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan
kehendak guru. Teori konstruktivisme inilah yang yang akan digunakan dalam
membangun sendiri pengetahuan dari informasi yang ada dan pengalaman belajar
yang didapat yang dilandasi oleh struktur kognitif yang dimilikinya. Dengan
demikian materi yang ia pelajari tidak akan mudah terlupakan, karena materi
matematik peserta didik. Selain itu peserta didik dapat meningkatkan sikap
Agar penelitian ini terarah dan sesuai dengan apa yang diharapkan,
maka masalah ini dibatasi sebagai berikut. Penelitian ini dilaksanakan terhadap
peserta didik kelas VII SMP Negeri 4 Tasikmalaya semester dua tahun pelajaran
himpunan dalam pemecahan masalah. Sampel penelitian yaitu dua kelas dari
5
keseluruhan kelas VII yang ada digunakan untuk pelaksanaan penelitian sebagai
Peserta Didik”. (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 4
B. Rumusan Masalah
didik?
pembelajaran konstruktivisme?
C. Definisi Operasional
berikut:
6
yang menekankan pada peran aktif peserta didik dalam pembelajaran. Peserta
didik diajak untuk membangun sendiri pengetahuan dari informasi yang ada
dan pengalaman belajar yang didapat yang dilandasi oleh struktur kognitif
4 (empat) tahap yaitu: tahap apersepsi, tahap eksplorasi, tahap diskusi dan
langsung.
tidak suka peserta didik terhadap pelajaran matematika, dan sikap peserta
D. Tujuan Penelitian
mengetahui:
pembelajaran konstruktivisme.
E. Kegunaan Penelitian
bagi guru,dan bagi peneliti. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan
matematik. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik
masa yang akan datang. Melalui pembelajaran yang menekankan pada keaktifan
peserta didik ini diharapkan dapat terus menggali potensi dan kreativitas peserta
didik dalam matematika. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat terus
memberikan motivasi bagi guru untuk mencari strategi pembelajaran baru yang
matematika.
9