PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hasil data dari Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar ) tahun 2013 dari
sectio caesarea dilaksanakan atas dasar indikasi medis tertentu dan kehamilan
dengan komplikasi.
adalah melahirkan janin dari rahim dengan tindakan pembedahan pada dinding
perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi (Padila, 2015).
pada pasien (Ghofur, 2009 dalam Pinandita 2012). Tindakan operasi yang
baik di rumah sakit pendidikan maupun di rumah sakit swasta. Angka kejadian
Sectio Caesarea di Indonesia menurut data survey nasional pada tahun 2007
tidak merasa nyeripada saat dibedah. Namun setelah operasi selesai, saat
pasien mulai sadar dan efek anastesi sudah habis bereaksi, pasien akan
Caesarea dapat menyebabkan resiko komplikasi pada bayi maupun pada ibu.
Ibu post Sectio Caesarea akan merasakan nyeri dan dampak dari nyeri akan
apabila ibu bergerak. Hal ini mengakibatkan respon ibu terhadap bayi kurang,
sehingga ASI sebagai makanan terbaik bagi bayi dan mempunyai banyak
manfaat bagi bayi maupun ibunya tidak dapat diberikan secara optimal
(Purwandari, 2009).
Manajemen nonfarmakologi yang sering diberikan antara lain yaitu
meridian energi yang terhubung dengan berbagai organ dan emosi (Cane,
pada meridian (energi channel) yang terletak pada jari tangan kita (Liana,
2008).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
terhadap penurunan skala nyeri pada pasien post Sectio Caesarea di ruang
2. Tujuan Khusus
3. Manfaat
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP NYERI
1. Definisi
Secara umum nyeri adalah rasa tidak nyaman, baik ringan maupun berat.
2007).
nyeri.
2. Jenis Nyeri
a. Nyeri Akut
yang actual atau potensial aau digambarkan dalam hal kerusakan jaringan,
awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan
akhir yang dapat diantisipasi atau dipresiksi dan berlangsung < 6 bulan .
b. Nyeri kronik
nyeri yang berlangsung selama enam bulan atau lebih. Meskipun enam bukan
merupakan suatu periode yang dapat berubah untuk membedakan nyeri akut
3. Skala Nyeri
Tidak ada nyeri nyeri ringan nyeri sedang nyeri hebat nyeri sangat hebat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
c. Skala Analog Visual (VAS)
nyeri yaitu Verbal Rating Scale (VRS), Visual Analaog Scal (VAS), dan
“nyeri hebat”.
Numerical Rating Scale adalah suatau alat ukur yang meminta pasien
untuk menialai rasa nyerinya sesuai dengan level intensitas nyerinya pada
scala numeral dari 0-10 atau 0-100. Angka 0 berarti “no pain” dan 10 atau
100 berarti “severe pain” (nyeri hebat) dengan skala NRS -101 dan NRS-111
point, Dokter atau terapis dapat memperoleh data basic yang berarti dan
kemudian digunakan skala tersebut pada setiap pengobatan berikutnya untuk
ujungnya ditandai dengan intensitas level nyeri (ujung kiri diberi tanda “no
pain” dan ujung kanan di beri tanda “bed pain” / nyeri hebat
pembedahan pada dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Amru, 2012).
b. Etiologi
sectio caesarea dibagi menjadi dua yaitu dari ibu dan dari janin.
Yaitu fetal distress / gawat janin, mal presentasi dan mal posisi
1)) Sectio caesarea klasik atau corporal : dengan insisi memanjang pada
uteri kira – kira 10 cm. Kelebihan dari tindakan ini yaitu dapat
konkat pada segmen bawah rahim (low servical transversal) kira – kira 10
cm. Kelebihan dai tindakan ini yaitu penjahitan luka lebih mudah, perdarahan
berikut :
d. Indikasi
akan menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin, dengan pertimbangan
hal – hal yang perlu tindakan SC proses persalinan normal lama / kegagalan
5) Plasenta previa
6) Kelainan letak
dan panggul)
9) Hydrocephalus
e. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi akibat sectio caesarea pada bayi yaitu bayi
menjadi kurang aktif dan banyak tidur karena efek dari anestesi, sehingga
kelahiran yang terlalu cepat. Bayi tidak dapat beradaptasi pada saat proses
transisi dari dalam rahim menjadi ke luar rahim yang menyebabkan bayi
takipneu. Komplikasi dapat terjadi juga pada ibu seperti nyeri pada area
insisi, potensi terjadinya infeksi puerperal (Nifas), terjadi perdarahan
karena banyaknya pembuluh darah yang terputus dan terbuka, terjadi luka
kandung kemih, emboli paru, dan kemungkinan rupture tinggi spontan pada
jari tangan serta aliran energi di dalam tubuh kita. Teknik genggan jari
Tangan (jari dan telapak tangan) merupakan alat bantuan sederhana dan
seimbang. Setiap jari – jari tangan kita berhubungan dengan sikap kita sehari
serta emosi yang terletak pada jari tangan kita. Pada saat genggaman titik
a. Genggam tiap jari, mulai dari ibu jari sampai dengan jari kelingking
dan bayangkan emosi yang mengganggu tersebut keluar dari pikiran kita).
d. Rasakan getaran atau rasa sakit keluar dari setiap ujung jari – jari
tangan.
sehingga hanya fokus pada perasaan yang nyaman dan damai saja.
2) Lakukan cara diatas beberapa kali pada setiap jari tangan yang lain.
BAB III
A. Pengorganisasian
Caesarea di RS Ciremai”
B. Tujuan Kegiatan
C. Pengumpulan Data
D. Perencanaan
Nifas (Widya). Studi pendahuluan yang kami lakukan adalah observasi secara
langsung kebutuhan dengan menanyakan skala nyeri pada ibu Post Sectio
Caesarea.
Ruangan dan CI Ruangan yang akan diteliti yaitu pasien Post Sectio Caesarea
impelemntasi yang telah dilakukan untuk mengehtahui hal apa saja yang perlu
di perbaiki.
Plan Of Action
1 Mengidentifikasi dan
menganalisa program
inovasi
3 Mempersiapkan dan
4 Menerapkan program
inovasi di Ruangan
5 Mengevaluasi program
dilakukan
6 Seminar persentasi
a. Genggam tiap jari, mulai dari ibu jari sampai dengan jari kelingking
dan bayangkan emosi yang mengganggu tersebut keluar dari pikiran kita).
d. Rasakan getaran atau rasa sakit keluar dari setiap ujung jari – jari
tangan.
sehingga hanya fokus pada perasaan yang nyaman dan damai saja.
2) Lakukan cara diatas beberapa kali pada setiap jari tangan yang lain.
bekker.
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, Huda A., & Kusuma Hardhi. 2013. Aplikasi asuhan keperawatan
Mediaction
Medika
Pawatte, I., Pali, C., Opod, H. 2013. Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada
Ibu Pre Sectio Caesarea di RSIA Kasih Ibu dan RSUP. Prof. Dr. D
no. 3
Keperawatan. Vol 8. No 1
Muhammadiyah Surakarta.
Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : EGC
SalembaMedika
PROSEDUR PENATALAKSAAN TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI
B. Genggam tiap jari, mulai dari ibu jari sampai dengan jari kelingking selama
C. Tarik nafas dalam – dalam (ketika menarik nafas, hiruplah bersama rasa
dan bayangkan emosi yang mengganggu tersebut keluar dari pikiran kita).
E. Rasakan getaran atau rasa sakit keluar dari setiap ujung jari – jari
tangan.
G. Lakukan cara diatas beberapa kali pada setiap jari tangan yang lain.