EMA402 11 Metode Transportasi 2015 2 3
EMA402 11 Metode Transportasi 2015 2 3
Keterangan Gambar 1:
a1, a2, ..., am = Jumlah supply (pasokan) pada sumber ke 1, 2, ..., m.
bA, bB, ..., bn = Jumlah demand (permintaan) pada sumber ke A, B, ..., n.
c1A, ..., cmn = Biaya yang terjadi akibat perpindahan dari sumber ke tujuan (dari
sumber 1 ke A, ..., dari sumber m ke n).
x1A, ..., xmn = Jumlah yang terjadi akibat perpindahan dari sumber ke tujuan (dari
sumber 1 ke A, ..., dari sumber m ke n).
Merupakan metode yang memulai langkah awalnya dari pojok kiri atas. Langkah-
langkah untuk menyelesaikan masalah transportasi dengan menggunakan metode ini,
adalah sebagai berikut:
1) Mulai dari sudut kiri atas (x1A), alokasikan sejumlah maksimum produk dengan
melihat jumlah pasokan dan permintaan (atau supply dan demand).
2) Kemudian, bila xmn merupakan kotak terakhir yang dipilih, lanjutkan dengan
mengalokasikan pada xm,n+1 (kotak sebelah kanan dari kotak terpilih pada baris yang
sama) bila n mempunyai kapasitas permintaan (demand) yang tersisa.
3) Bila tidak (kapasitas permintaan/demand pada baris kotak terpilih sudah terpenuhi),
maka alokasikan ke xm+1,n (kotak di bawah kotak terpilih), dan seterusnya sehingga
semua kebutuhan telah terpenuhi.
Contoh Soal
Ada 3 kota tempat penyimpanan beras yaitu 1, 2, dan 3, yang akan mengirim ke 3
tempat penggilingan beras yang berlokasi di A, B, dan C dengan menggunakan kereta
api, dimana tiap gerbongnya memuat 1 ton beras. Data pasokan beras dan data
permintaan beras untuk setiap bulannya, serta data biaya pengiriman dapat dilihat pada
tabel berikut.
1) Distribusikan data yang ada di soal ke dalam tabel transportasi seperti berikut ini.
(Lihat Tabel 2).
2) Mulai dari pojok kiri atas (x1A), dengan jumlah supply = 200 dan demand = 150, maka
jumlah maksimum yang dapat dialokasikan pada x1A = 150 (sejumlah demand),
karena jika dialokasikan sebesar 200 (sejumlah supply) akan melebihi kapasitas
demand. Dari alokasi x1A ini, maka x1B dan x1C yang berada pada baris yang sama
(baris 1) tidak perlu di alokasikan (=0). Sehingga tabel akan menjadi seperti berikut
ini. (Lihat Tabel 3).
3) Karena baris 1 sudah memenuhi demand (n tidak ada sisa) sehingga alokasi pada
xm,n+1 (kotak sebelah kanan dari kotak terpilih pada baris yang sama, yaitu x1B) tidak
dapat dilakukan, maka lanjutkan alokasi ke xm+1,n (kotak di bawah kotak terpilih),
dalam hal ini yaitu x2A. Dengan jumlah supply = 200, namun telah digunakan x1A =
150, maka sisa jumlah supply = 50, dan demand = 175, sehingga jumlah maksimum
yang dapat dialokasikan pada x2A = 50 (sejumlah sisa dari supply) dan x3A tidak perlu
dialokasikan (=0). (Lihat Tabel 4).
4) Karena baris 2 belum memenuhi demand (n masih ada sisa), maka lakukan alokasi
pada xm,n+1 (kotak sebelah kanan dari kotak terpilih pada baris yang sama), dalam hal
ini yaitu x2B. Dengan jumlah supply = 100, dan demand = 175, namun telah digunakan
x1B = 50, maka sisa jumlah demand = 125, sehingga jumlah maksimum yang dapat
dialokasikan pada x2B = 100 (sejumlah supply), dan x3B tidak perlu dialokasikan (=0).
(Lihat Tabel 5).
5) Karena baris 2 belum memenuhi demand (n masih ada sisa), maka lakukan alokasi
pada xm,n+1 (kotak sebelah kanan dari kotak terpilih pada baris yang sama), dalam hal
ini yaitu x2C. Dengan jumlah supply = 300, dan demand = 175, namun telah digunakan
x1B = 50 dan x2B = 100, maka sisa jumlah demand = 25, sehingga jumlah maksimum
yang dapat dialokasikan pada x2C = 25 (sejumlah sisa dari demand). (Lihat Tabel 6).
6) Karena xm,n+1 (kotak sebelah kanan dari kotak terpilih) tidak dapat dilakukan, maka
lanjutkan alokasi ke xm+1,n (kotak di bawah kotak terpilih), dalam hal ini yaitu x3C.
Dengan jumlah supply = 300, namun telah digunakan x2C = 25, maka sisa jumlah
supply = 275, dan demand = 275, sehingga jumlah maksimum yang dapat
dialokasikan pada x3C = 275 (sejumlah sisa dari supply dan demand). (Lihat Tabel 7).
7) Karena semua telah teralokasi maja telah dicapai solusi optimal. Sehingga alokasi
optimal dari metode NWC adalah x1A= 150, x1B= 0, x1C= 0, x2A= 50, x2B= 100, x2C= 25,
x3A= 0, x3B= 0, dan x3C= 275.
8) Menghitung biaya pengiriman yang harus dikeluarkan dengan persamaan sebagai
berikut.
Min. Z = 6x + 8x + 10x + 7x + 11x + 11x + 4x + 5x + 12x
1A 1B 1C 2A 2B 2C 3A 3B 3C
Metode ini jauh lebih baik secara umum jika dibandingkan dengan metode NWC.
Hal ini karena dalam metode LC mempertimbangkan hal-hal yang ada dalam metode
transportasi, yaitu biaya selnya, sehingga mendekati solusi optimal yang diinginkan. Sel
yang memiliki biaya-biaya yang tertinggi otomatis tidak akan terpakai, tetapi jika ada sel
yang memiliki biaya yang sama, maka penentuan sel yang akan di isi dapat dilakukan
secara bebas.
Langkah-langkah dalam menyelesaikan permaslahan transportasi dengan
metode ini adalah sebagai berikut:
1) Mulai dari kotak/sel yang memiliki biaya paling keci/minimal, kemudian alokasikan
jumlah produk semaksimal mungkin dengan melihat jumlah pasokan dan
permintaan (atau supply dan demand).
2) Selanjutnya pilih kembali kotak/sel yang memiliki biaya paling kecil/minimal kecuali
kotak/sel yang sudah dipilih dan kotak/sel yang sudah tidak mungkin di alokasikan
jumlah produk. Kemudian alokasikan jumlah produk di kotak/sel yang dipilih
dengan memeprhatikan jumlah pasokan dan permintaan (atau supply dan demand).
Dengan menggunakan contoh soal yang sama pada metode NWC, berikut akan
disajikan penyelesaian masalah dengan metode LC.
1) Distribusikan data yang ada di soal ke dalam tabel transportasi seperti berikut ini.
(Lihat Tabel 8).
2) Pilih kotak/sel yang memiliki biaya paling kecil/minimal, dalam hal ini adalah x3A
dengan biaya sebesar $4. Kemudian alokasikan sejumlah produk semaksimal
mungkin dengan melihat jumlah supply dan demand. Dengan jumlah supply = 200,
dan demand = 275, maka jumlah yang dapat dialokasikan pada x3A = 200 (sesuai
jumlah supply), sehingga x1A dan x2A tidak perlu dialokasikan. (Lihat Tabel 9).
3) Pilih kembali kotak/sel yang memiliki biaya paling kecil/minimal (tanpa x3A, x1A, dan
x2A yang sudah tidak mungkin dialokasikan), dalam hal ini adalah x3B dengan biaya
$5. Dengan jumlah supply = 100, dan demand = 275, namun telah digunakan oleh x3A
= 200, maka sisa jumlah demand = 75, sehingga jumlah yang dapat dialokasikan pada
x3B = 75 (sesuai sisa jumlah demand), dan x3C tidak perlu dialokasikan. (Lihat Tabel
10).
4) Pilih kembali kotak/sel yang memiliki biaya paling kecil/minimal (tanpa kotak/sel
yang sudah tidak mungkin dialokasikan), dalam hal ini adalah x1B dengan biaya $8.
Dengan jumlah supply = 100, namun telah digunakan oleh x3B = 75, maka sisa jumlah
supply = 25, dan demand = 150, sehingga jumlah yang dapat dialokasikan pada x1B =
25 (sesuai sisa jumlah supply), dan x2B tidak perlu dialokasikan. (Lihat Tabel 11).
5) Pilih kembali kotak/sel yang memiliki biaya paling kecil/minimal (tanpa kotak/sel
yang sudah tidak mungkin dialokasikan), dalam hal ini adalah x1C dengan biaya $10.
Dengan jumlah supply = 300, dan demand = 150, namun telah digunakan oleh x1B =
25, maka sisa jumlah demand = 125, sehingga jumlah yang dapat dialokasikan pada
x1C = 125 (sesuai sisa jumlah demand). (Lihat Tabel 12).
6) Kotak terakhir yang masih dapat dialokasikan adalah x2C dengan biaya $11. Dengan
jumlah supply = 300, namun telah digunakan oleh x1C = 125, maka sisa jumlah supply
= 175, dan demand = 175, sehingga jumlah yang dapat dialokasikan pada x2C = 175
(sesuai sisa jumlah supply dan demand). (Lihat Tabel 13).
7) Karena sudah tidak ada lagi kotak/sel yang tersisa, maka solusi optimal sudah
dicapai. Alokasi optimal dengan metode LC adalah x1A= 0 ; x1B= 25 ; x1C= 125 ; x2A= 0 ;
x2B= 0 ; x2C= 175 ; x3A= 200 ; x3B= 75 ; x3C= 0
8) Menghitung biaya pengiriman yang harus dikeluarkan dengan persamaan sebagai
berikut.
Min. Z = 6x + 8x + 10x + 7x + 11x + 11x + 4x + 5x + 12x
1A 1B 1C 2A 2B 2C 3A 3B 3C
Bila dibandingkan dengan dua metode sebelumnya, metode ini jauh lebih baik
lagi (lebih mendekati solusi optimal). Namun metode ini relative lebih rumit dalam
menentukan solusi.
Langkah-langkah dalam meyelesaikan masalah transportasi dengan metode VAM
adalah sebagai berikut.
1) Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya pengangkutan ke
dalam matrik (tabel).
2) Carilah perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu biaya terkecil
dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada matrik (tabel).
3) Pilihlah 1 nilai perbedaan yang terbesar di antara semua nilai perbedaan pada kolom
dan baris.
4) Alokasikan semaksimal mungkin jumlah produk pada kotak/sel yang termasuk
dalam kolom atau baris terpilih, yaitu pada kotak/sel yang biayanya terendah di
antara kotak/sel lain pada kolom/baris itu. Untuk alokasinya perhatikan kapasitas
supply dan demand yang ada.
Dengan menggunakan contoh soal yang sama pada metode NWC, berikut akan
disajikan penyelesaian masalah dengan metode LC.
1) Menyusun kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya pengangkutan
ke dalam matrik (tabel). (Lihat Tabel 14).
2) Mencari perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu biaya terkecil
dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada matrik (tabel). Hasilnya dapat
dilihat pada Tabel 15, dua biaya terkecil pada baris ditunjukkan dengan lingkaran
warna merah, sedangkan dua biaya terkecil pada kolom ditunjukkan dengan warna
ungu.
3) Memilih 1 nilai perbedaan yang terbesar di antara semua nilai perbedaan pada
kolom dan baris. Dari hasil pada tabel 15, nilai perbedaan terbesar adalah 4 yaitu
pada baris 2.
4) Memilih kotak/sel pada baris/kolom yang memiliki nilai perbedaan terbesar
dengan biayanya terendah di antara kotak/sel lain pada kolom/baris itu. Dalam hal
ini pada baris 2, kotak/sel x2A adalah yang dipilih. Kemudian alokasikan semaksimal
mungkin jumlah produk pada kotak/sel yang termasuk dalam kolom atau baris
terpilih. Dengan jumlah supply = 200, dan demand = 175, sehingga jumlah yang
dapat dialokasikan pada x2A = 175 (sesuai jumlah demand), dan x2B serta x2C tidak
perlu dialokasikan. (Lihat Tabel 16).
5) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2. Hasilnya pada Tabel 17.
6) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil pada tabel 17, nilai
perbedaan terbesar adalah 3 yaitu pada kolom B.
7) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada kolom B, kotak/sel
x3B adalah yang dipilih. Dengan jumlah supply = 100, dan demand = 275, maka
jumlah yang dapat dialokasikan pada x3B = 100 (sesuai jumlah supply), dan x1B tidak
perlu dialokasikan. (Lihat Tabel 18).
8) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2. Hasilnya pada Tabel 19.
9) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil pada tabel 19, nilai
perbedaan terbesar adalah 8 yaitu pada baris 3.
10) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada baris 3, kotak/sel
x3A adalah yang dipilih. Dengan jumlah sisa supply = 25, dan sisa demand = 175,
maka jumlah yang dapat dialokasikan pada x3A = 25 (sesuai jumlah sisa supply), dan
x1A tidak perlu dialokasikan. (Lihat Tabel 20).
11) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2. Hasilnya pada Tabel 21.
12) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil pada tabel 21, nilai
perbedaan terbesar adalah 2 yaitu pada kolom C.
13) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada kolom C, kotak/sel
x1C adalah yang dipilih. Dengan jumlah supply = 300, dan demand = 150, maka
jumlah yang dapat dialokasikan pada x1C = 150 (sesuai jumlah demand). (Lihat Tabel
22).
14) Karena hanya tersisa satu kotak/sel yang belum teralokasi yaitu x3C, dan jumlah sisa
supply, serta jumlah sisa demand masih ada sebesar 150, maka alokasikan semuanya
pada kotak/sel tersebut (x3C). (lihat Tabel 23)
15) Karena sudah tidak ada lagi kotak/sel yang tersisa, maka solusi optimal sudah
dicapai. Alokasi optimal dengan metode VAM adalah x1A= 0 ; x1B= 0 ; x1C= 150 ; x2A=
175 ; x2B= 0 ; x2C= 0 ; x3A= 25 ; x3B= 100 ; x3C= 150.
16) Menghitung biaya pengiriman yang harus dikeluarkan dengan persamaan sebagai
berikut.
Min. Z = 6x + 8x + 10x + 7x + 11x + 11x + 4x + 5x + 12x
1A 1B 1C 2A 2B 2C 3A 3B 3C
Referensi