Anda di halaman 1dari 7

Laporan Modul I, MG2213

CRUSHING
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian
Jefri M. A. Lumban Gaol (12515010) / Kelompok 5 / Selasa,
Prodi Teknik Metalurgi 21-03-2017
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Asisten : Rifqi (12514046)

Abstrak – Praktikum Modul I – Pada praktikum kali ini akan dilakukan peremukan pada bongkahan bijih yang ditambang.
Peremukan bertujuan untuk meliberasikan mineral untuk meningkatkan kadar suatu mineral. Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk menentukan P80 Jaw Crusher, P80 dan RR80 Roll Crusher dengan gape 1,25 cm dan menentukan P 80 dan RR80 Roll
Crusher dengan gape 1,75 cm. Pertama-tama, bongkahan bijih ditimbang lalu dimasukkan kedalam jaw crusher, kemudian
diayak dengan berbagai ukuran ayakan, setelah itu berat perfraksi hasil pengayakan ditimbang dan dicatat. Hasil peremukan
dari jaw crusher kemudian digunakan untuk meremuk bijih pada roll crusher dengan gape 1,25 cm dan 1,75 cm. Kemudian
dilakukan pengayakan, setelah itu berat perfraksi hasil pengayakan ditimbang dan dicatat. Adapun hasil dari praktikum kali
ini adalah nilai P80 Jaw Crusher 49,643 mm. P80 dan RR80 roll crusher dengan gape 1,25 cm berturut-turut adalah 21,495 mm
dan 2,309. P80 dan RR80 roll crusher dengan gape 1,75 cm berturut-turut 41,853 mm dan 1,186. Dapat disimpulkan juga
bahwa jika lebar gape semakin besar maka nilai RR80 semakin kecil karena nilai P80 semakin besar (partikel semakin halus).

A. Tinjauan Pustaka sampai dengan sembilan. Untuk pengecilan ukuran yang


menggunakan jaw crusher atau cone crusher akan lebih
Kominusi merupakan salah satu tahapan pada efisien jika menerapkan reduction ratio sekitar tujuh.
pengolahan bijih, mineral atau bahan galian. Pada Operasi crushing biasanya melibatkan beberapa tahapan
kominusi, bijih atau mineral dari tambang yang berukuran yaitu primary crushing, secondary crushing dan tertiary
besar lebih dari daripada 1 meter dapat dikecilkan menjadi crushing. Primary crushing merupakan tahap awal
bijih berukuran kurang dari 100 mikron. Pada umumnya pengecilan ukuran bijih. Bijih yang baru datang dari
bijih, mineral atau bahan galian dari tambang masih tambang dan biasanya dilakukan secara terbuka. Untuk
berukuran cukup besar, sehingga sangat tidak mungkin bijih yang keras dan kompak digunakan jaw crusher dan
dapat secara langsung digunakan atau diolah lebih lanjut. gyratory crusher, sedangkan untuk bahan galian yang lebih
Bijih atau mineral dalam ukuran besar biasanya berkadar brittle dapat menggunakan hummer mill atau impactor
sangat rendah dan terikat dengan mineral pengotornya. atau impact breaker.
Liberasi mineral berharga masih rendah pada ukuran biih
yang besar. Sehingga untuk dapat diolah dan untuk dapat Beberapa tahap dalam crushing atau peremukan sebagai
meningkatkan kadar mineral tertentu harus melalui operasi berikut :
pengecilan ukuran terlebih dahulu. Operasi pengecilan 1. Primary crushing adalah peremukan tahap pertama,
ukuran bijih umumnya dibagi dalam dua tahapan yaitu : alat peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini
operasi peremukan atau crushing dan operasi penggerusan adalah Jaw Crusher dan Gyratory Crusher. Umpan
atau grinding. yang digunakan biasanya dengan ukuran antara 1500
mm, dengan ukuran setting antara 30 mm sampai 100
Pada prinsipnya tujuan operasi pengecilan ukuran bijih,
mineral atau bahan galian adalah : mm. Ukuran terbesar dari produk peremukan tahap
pertama biasanya kurang dari 200 mm.
1. Membebaskan ikatan mineral berharga dari
gangue-nya. 2. Secondary Cruher adalah peremukan tahap kedua, alat
2. Menyiapkan ukuran umpan sesuai dengan ukuran peremuk yang digunakan adalah Jaw Crusher,
operasi konsentrasi atau ukuran pemisahan. Gyratory Crusher, Cone Crusher, Hammer Mill dan
3. Mengekspos permukaan mineral berharga, untuk Rolls Crusher. Umpan yang digunakan berkisar 150
proses hydrometalurgi tidak perlu benar-benar mm, dengan ukuran antara 12,5 mm sampai 25,4 mm.
bebas dari gangue. Produk terbesar yang dihasilkan adalah 75 m.
4. Memenuhi keinginan konsumen atau untuk
tahapan berikutnya. 3. Tertiary crushing crushing adalah peremukan tahap
lanjut dari secondary crushing, alat yang digunakan
Salah satu besaran yang penting dalam operasi adalah Rolls, Dry Ball Mills, Disc Mills dan Ring
kominusi adalah rasio ukuran bijih awal terhadap ukuran Mills. Umpan yang biasanya digunakan kurang dari
bijih hasil atau produk, atau biasa disebut dengan 25,4 mm. Material hasil dari peremukan kemudian
reduction ratio atau rasio reduksi. Nilai reduction ratio
dilakukan pengayakan atau screening yang akan
akan berpengaruh terhadap kapasitas produksi dan juga
menghasilkan dua macam produk yaitu undersize dan
berpengaruh terhadap energi produksi. Pada operasi
oversize.
crushing, reduction ratio biasanya berkisar antara dua
Mekanisme peremukan terbagi tiga yaitu :
1. Compression atau tekanan yaitu peremukan dengan
energi yang cukup sehingga produk yang dihasilkan
berukuran seragam.

2. Impact atau benturan yaitu benturan atau peremukan


suatu bijih dengan energi yang besar sehigga bijih
remuk dan menghasilkan ukuran produk yang
beragam. Alat yang menerapkan cara ini adalah
hammer mill.

3. Abrasion atau abrasi yaitu proses peremukan dengan


energi yang kecil atau gesekan pada permukaan bijih.
Partikel remuk yang dihasilkan ada dua ukuran yaitu B. Data Percobaan
berukuran besar dan partikel-partikel yang berukuran Berat awal umpan Jaw crusher : 3,8 kg
kecil Berat awal umpan Roll crusher gape 1,25 cm : 1,9 kg
Berat awal umpan Roll crusher gape 1,75 cm : 1,9 kg
Jaw crusher merupakan crusher primer yang
digunakan untuk memecahkan batuan dengan ukuran Berat Tertampung per fraksi (gr)
setting antara 30 mm dan 100 mm. Jaw crusher terdiri dari Roll cusher Roll Crusher
dua tipe yaitu blake dan dodge. Alat peremuk jaw crusher Mesh Jaw
(gape 1,25 (gape 1,75
dalam prinsip kerjanya adalah 2 buah rahang dimana salah Crusher
cm) cm)
satu rahang diam dan yang satu dapat digerakan, sehingga
dengan adanya gerakan rahang tersebut menyebabkan - +
material yang masuk ke dalam kedua sisi rahang akan 1 1700 72,2 700
mengalami proses penghancuran. Material yang masuk 1 2 1150 700 550
diantara dua rahang akan mendapat jepitan atau kompresi. 2 3 405 600 250
Ukuran material hasil peremukan tergantung pada 3 8 250 209,5 132,4
pengaturan mulut pengeluaran yaitu bukaan maksimum 8 14 96,7 81,6 57
dari mulut alat peremuk. Ukuran umpan masuk adalah 80 14 20 62 50,8 36,9
% dari ukuran gape atau bukaan jaw crusher. 20 112,8 90,4 64,2

C. Pengolahan Data Percobaan


1. Prosedur Percobaan

Nyalakan mesin jaw crusher

Masukkan umpan yang telah ditimbang (3,8 kg)


kedalam jaw crusher

Umpan yang sudah diremuk kemudian diayak


Roll crusher adalah mesin pengecilan ukuran bijih
dengan ayakan 1, 2, 3, 8, 14, 20 mesh
dengan menekan material antara dua permukaan yang
keras. Permukan yang digunakan biasanya berbentuk roll
yang berputar dan besi landasan yang diam, atau dua roll
dengan diameter sama yang berputar pada kecepatan sama Hasil dari setiap fraksi ayakan pun ditimbang dan
dan arahnya berlawanan. Permukaan roll bisa rata, dicatat
berkerut atau bergigi. Roll crusher biasanya digunakan
untuk mereduksi material yang keras. Karakteristik mesin
peremuk tipe ini adalah termasuk berkecepatan rendah dan Kemudian hasil peremukan bijih dibagi menjadi dua
relatif memiliki rasio reduksi yang rendah, berkisar 3:1 umpan untuk proses peremukan dengan roll crusher
sampai 8:1. Produk dari crusher tipe ini biasanya
berbentuk butiran atau gravel dan sedikit yang berbentuk
halus. Kandungan air yang pada material yang melebihi
5% akan menyulitkan operasi crusher, karena akan Nyalakan mesin roll crusher, atur gape sebesar 1,25
menyebabkan terjadinya penyumbatan–penyumbatan. cm
Log % Berat
Log ukuran
lolos kumulatif
Masukkan umpan bagian pertama kedalam roll
crusher 1,405 1,740
1,104 1,390
0,828 1,140
Hasil peremukan kemudian diayak dengan ayakan 1, 0,377 0,857
2, 3, 8, 14, 20 mesh 0,076 0,666
-0,075 0,476

Hasil dari setiap fraksi ayakan pun ditimbang dan


dicatat
Jaw Crusher
2.000

Log % Berat lolos kumulatif


Lakukan hal yang sama pada umpan kedua dengan
gape sebesar 1,75 cm y = 0.797x + 0.5514
1.500
R² = 0.9868

1.000

2. Rumus-rumus yang digunakan 0.500


Berat mineral
Persentase Berat = 𝑥 100% 0.000
Total berat
-0.500 0.000 0.500 1.000 1.500
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑓𝑒𝑒𝑑
RR = Log ukuran
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟


% Berat Hilang = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 Dari kurva diperoleh persamaan, y = 0,797x + 0,5514
Gaudin-S : - Untuk memperoleh nilai P80 substitusi y = log 80
1,903 = 0,797x + 0,5514
𝑥 𝑚
y = 100 ( ) 0,797x = 1,3516
𝑘
= 1,695
x = 101,695
= 49,643 mm
3. Pengolahan Data
pada jaw crusher, F80 = P80
Asumsi: 1 mesh = 1 inchi = 25,4 mm
Asumsi: 2 mesh = ½ inchi = 12,7 mm 3,8−3,7765
% Berat Hilang = x 100% = 0,618%
3,8

a) Jaw Crusher

%Berat b) Roll crusher dengan gape 1,25 cm


%Berat %Berat
Berat tertampu
Ukuran (mm) tertamp lolos %Berat
(gr) ng %Berat %Berat
ung kumulatif Berat tertampu
kumulatif Ukuran (mm) tertamp lolos
- + (gr) ng
ung kumulatif
kumulatif
25,4 1700 45,015 45,015 54,985
- +
25,4 12,7 1150 30,451 75,466 24,534
25,4 72,2 4,001 4,001 95,999
12,7 6,73 405 10,724 86,19 13,81
25,4 12,7 700 38,792 42,793 57,207
6,73 2,38 250 6,62 92,81 7,19
12,7 6,73 600 33,250 76,043 23,957
2,38 1,19 96,7 2,56 95,37 4,63
6,73 2,38 209,5 11,610 87,653 12,347
1,19 0,841 62 1,641 97.011 2,989
2,38 1,19 81,6 4,522 92,175 7,825
0,841 112,8 2,989 100 0
1,19 0,841 50,8 2,815 94,990 5,010
3776,
Total 100 0,841 90,4 5,010 100 0
5
Total
1804 100
,5
Log % Berat Log % Berat
Log ukuran Log ukuran
lolos kumulatif lolos kumulatif
1,405 1,982 1,405 1,785
1,104 1,757 1,104 1,480
0,828 1,379 0,828 1,210
0,377 1,092 0,377 0,946
0,076 0,893 0,076 0,752
-0,075 0,700 -0,075 0,555

Roll Crusher (Gape 1,25 Roll Crusher (Gape 1,75


cm) cm)
2.500 2.000

Log % Berat lolos kumulatif


Log % Berat lolos kumulatif

2.000 y = 0.8443x + 0.7781


R² = 0.988 1.500 y = 0.7796x + 0.6387
1.500 R² = 0.9885
1.000
1.000
0.500 0.500
0.000
0.000
-0.500 0.000 0.500 1.000 1.500
-0.500 0.000 0.500 1.000 1.500
Log ukuran
Log ukuran

Dari kurva diperoleh persamaan, y = 0,8443x + 0,7781


Dari kurva diperoleh persamaan, y = 0,7796x + 0,6387
- Untuk memperoleh nilai P80 substitusi y = log 80
- Untuk memperoleh nilai P80 substitusi y = log 80
1,903 = 0,8443x + 0,7781
1,903 = 0,7796x + 0,6387
0,8443x = 1,1249
0,7796x = 1,2643
= 1,332
= 1,621
x = 101,332
x = 101,621
= 21,495 mm
= 41,853 mm
- Untuk memperoleh nilai RR80
49,643 𝑚𝑚 - Untuk memperoleh nilai RR80
RR80 = = 2,309 49,643 𝑚𝑚
21,495 𝑚𝑚 RR80 = = 1,186
41,853 𝑚𝑚

1,9 −1,8045
% Berat Hilang = x 100% = 5,026%
1,9
1,9 −1,7905
% Berat Hilang = x 100% = 5,763%
1,9

c) Roll Crusher dengan gape 1,75 cm

%Berat D. Analisa Hasil Percobaan


%Berat %Berat
Berat tertampu Pada praktikum crushing kali ini, diperoleh berat total
Ukuran (mm) tertamp lolos
(gr) ng seluruh fraksi berbeda dengan berat awal bijih yang akan
ung kumulatif
kumulatif diremuk. Hal ini dikarenakan adanya berat yang hilang
- + saat peremukan ataupun saat pengayakan. Adapun % berat
25,4 700 39,095 39,095 60,905 hilang pada peremukan jaw crusher adalah sebesar
25,4 12,7 550 30,718 69,813 30,187 0,618%. Ini dikarenakan saat bijih diremuk, bijih jatuh ke
12,7 6,73 250 13,963 83,775 16,225 lantai karena wadah yang diletakkan di bawah jaw crusher
6,73 2,38 132,4 7,395 91,170 8,830 jauh dari tempat keluarnya bijih yang diremuk. Berat yang
2,38 1,19 57 3,183 94,354 5,646 hilang pada peremukan roll crusher gape 1,25 adalah
1,19 0,841 36,9 2,061 96,414 3,586 5,026% dan berat yang hilang pada peremukan roll crusher
0,841 64,2 3,586 100 0 gape 1,75 adalah 5,763%. Faktor-faktor yang
1790 mempengaruhi berat hilang adalah pertama faktor dari
Total 100 ketelitian pengamat pada saat melakukan penimbangan,
,5
faktor kedua adalah banyaknya partikel yang menempel  RR80 untuk roll crusher dengan gape 1,25 cm
pada alat pengayakan dan saat pengayakan alat yang adalah 2,309
dipakai adalah ayakan yang besar sehingga membutuhkan  Ukuran yang dibutuhkan roll crusher dengan gape
tenaga yang kuat yang mengakibatkan debu partikel yang 1,75 cm untuk meloloskan 80% produk (P80)
halus beterbangan ke udara. Berdasarkan data yang adalah 41,853 mm.
diperoleh, dapat dilihat bahwa P80 dan RR80 pada setiap  RR80 untuk roll crusher dengan gape 1,75 cm
alat nilainya berbeda. P80 pada jaw crusher 49,643 mm, adalah 1,186
artinya 80% biih hasil peremukan jaw crusher berukuran
lebih kecil dari 49,643 mm, sedangkan F80 sama dengan
P80 pada jaw crusher. P80 dan RR80 pada roll crusher
F. Daftar Pustaka
dengan gape 1,25 cm berturut-turut sebesar 21,495 mm
dan 2,309. P80 dan RR80 pada roll crusher dengan gape Wills, B.A., and Napier-Munn., Mineral Processing
1,75 cm berturut-turut sebesar 41,853 mm dan 1,186. Technology seventh edition, Butterworth-Heinemann,
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai P80 dan RR80 2006. (page. 118-145)
adalah distribusi ukuran umpan, ukuran-ukuran ayakan
yang digunakan, tingkat kekerasan mineral umpan, serta Sanwany, Edi. 2017. Slide Kuliah Pengolahan Mineral
gape antar roll pada roll crusher. Ketika gape pada roll MG2213. Bandung : ITB.
crusher semakin kecil maka hasil peremukan dari roll
crusher semakin halus sehingga lebih meloloskan banyak
partikel mineral. Sebaliknya, jika gape pada roll crusher G. Lampiran
lebar maka hasil peremukan akan semakin kasar. Adapun
kegunaan dari P80 adalah untuk mengetahui ukuran produk  Jawaban Pertanyaan dan Tugas
yang meloloskan 80% hasil ayakan. Sedangkan kegunaan
dari RR80 adalah untuk mengetahui perbandingan antara 1. Gape adalah jarak antara dua pelat yang digunakan
ukuran umpan yang masuk dengan ukuran produk yang pada crusher. Pada jaw crusher, gape adalah jarak
keluar. Kegunaan lainnya antara lain : sebagai indikator antara fixed jaw dan movable jaw-nya, sedangkan
batasan mekanik di bawah mana sebuah crusher bekerja, pada roll crusher, gape adalah jarak antara kedua
salah satu elemen dalam penentuan kapasitas crusher, dan rollnya. Gape Setting adalah pengaturan jarak
salah satu faktor dalam penentuan efisiensi crusher. antara plate pada crusher dan jarak tempat material
yang sudah diremukkan keluar. Pada Jaw Crusher,
Nilai RR80 pada roll crusher dengan gape 1,25 cm dan
angle of nip adalah sudut yang dibentuk antara 2
pada roll rusher dengan gape 1,75 cm berturut-turut
pelat yaitu movable jaw dan fixed jaw, sedangkan
sebesar 2,309 dan 1,186. Hal ini membuktikan bahwa
pada Roll Crusher, angle of nip adalah sudut yang
semakin besar nilai gape pada roll crusher maka nilai RR
akan semakin kecil karena partikel yang dihasilkan dibentuk antara garis tangensial titik kontak kedua
semakin kasar (ukuran bijih besar), karena nilai RR roll dengan material.
berbanding terbalik dengan ukuran produk. Dari percobaan
roll crusher yang memiliki RR terbesar adalah roll crusher 2. Reduction ratio adalah perbandingan antara ukuran
dengan gape 1,25 cm. Permasalahan yang terjadi pada umpan(feed) terhadap ukuran produk dan
crusher di industri adalah choking yang disebabkan oleh dirumuskan sebagai
bijih yang tidak dapat diremukkan karena lebar bijih yang 𝑓𝑒𝑒𝑑 𝑠𝑖𝑧𝑒
𝑅𝑅 = .
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡 𝑠𝑖𝑧𝑒
diumpankan sama dengan lebar gape roll crusher. Faktor
Limiting reduction ratio adalah perbandingan
yang menyebabkan permasalahan choking ini adalah,
ukuran bukaan dimana seluruh feed masuk dan
ukuran gap yang terlalu kecil dan bentuk bijih tidak sesuai
seluruh umpan keluar yang dirumuskan sebagai
dengan crusher. Solusi untuk mencegah terjadiya choking 𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑜𝑓 𝑓𝑒𝑒𝑑
dapat dilakukan dengan memperbesar ukuran gap, 𝐿𝑅𝑅 = .
𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑜𝑓 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡
penyesuaian material bijih yang akan diremukkan. Bijih Reduction ratio 80% adalah perbandingan ukuran
yang digunakan harus sesuai ukurannya agar dapat untuk 80% feed lolos terhadap 80% product yang
langsung remuk ketika masuk ke crusher, sehingga lolos. Feed-nya berasal dari hasil jaw crusher.
choking dapat dihindari. Faktor-faktor yang memengaruhi reduction ratio
adalah kapasitas dari crusher, ukuran material
beserta sifatnya, serta jarak dan sudut antara plate
E. Kesimpulan
pada crusher dan juga pada percobaan kali ini
 Ukuran yang dibutuhkan jaw crusher untuk diperhitungkan juga baagaimana ketajaman
meloloskan 80% produk (P80) adalah 49,643 mm. pngukuran alat dan ketelitian praktikan.
 Ukuran yang dibutuhkan roll crusher dengan gape
1,25 cm untuk meloloskan 80% produk (P80) 3. Jaw crusher menurut desain porosnya dibagi
adalah 21,495 mm. menjadi 2 yaitu dodge dan blake jaw crusher.
Perbedaannya antara kedua jenis Jaw Crusher ini  Foto-Foto yang diperlukan
terletak pada:
a. Ukuran produk blake lebih
heterogen
b. Blake jaw memiliki poros di atas
c. Dodge jaw memiliki kapasitas yang
lebih besar
d. Pada dodge jaw sering terjadi
penyumbatan
4. Choke crushing adalah hancurnya material akibat
dari permukaan roll dan juga material lain. Alat
yang menggunakan mekanisme ini adalah roll
crusher.
Arrested crushing adalah peremukan material
akibat dari jaw. Contoh penggunaanya adalah
pada jaw crusher.

5. Mekanisme remuknya material adalah sebagai


berikut
a. Abrasi yaitu kondisi dimana energi
yang diterima tidak cukup besar
sehingga material hanya tergerus
saja.
b. Kompresi yaitu kondisi dimana
energi yang diterima cukup singga
material terbelah dalam ukuran yang
relatif sama.
c. Impact yaitu kondisi dimana energi
yang diterima lebih besar sehingga
material terbelah dengan distribusi
ukuran yang tinggi.

6. Faktor yang memengaruhi laju partikel melewati


ayakan adalah ukuran dari lubang pada ayakan itu
sendiri, jumlah material yang diayak, sifat fisik
material, distribusi material pada ayakan, serta
gerakan ayakan.

7. Ukuran dari Jaw Crusher dapat dinyatakan dalam


bukaan (width x gape) atau setting. Untuk Konvesi mesh ke mm
Gyratory Crusher juga berlaku hal sama yaitu
(gape x diameter of mantle), pada roll crusher
berlaku (angle of nip, gape, diameter of roll), dan
pengayak getar dalam frekuensi, mesh, dan luas.

Jaw Crusher di Laboratorium PBG


Roll Crusher di Laboratorium PBG

Berat perfraksi ditimbang

Jaw Crusher di Industri

Pengayakan hasil peremukan

Roll Crusher di Industri

Anda mungkin juga menyukai