HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KEPUTIHAN DALAM

UPAYA PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA MAHASISWI AKPER PEMKAB MUBA

TAHUN 2018

Indri Rasyilia Tanti1, Listyaningsi2, Hapizoh3

Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Jl. Kol Wahid Udin Lingkungan 1 Kayuara Telp Sekayu 30700
email : irasyiliagmail.com
ABSTRAK
Keputihan adalah cairan atau lender putih kekuningan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak
berupa darah, produk berlebihan yang berupa lendir putih yang berasal dari vagina. Di Indonesia sendiri
75% wanita pernah mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya dan setengah di antaranya
mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih. Hal ini berkaitan dengan cuaca yang lembab yang
mempermudah wanita Indonesia mengalami keputihan, dimana cuaca yang lembab dapat mempermudah
berkembangnya infeksi jamur (Anggit Eka,2016)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan
Pengetahuan dan Sikap tentang Keputihan dengan Upaya Pencegahan Keputihan pada Mahasiswi Akper
Pemkab Muba tahun 2018. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 - 26 juni 2018. Jenis penelitian ini
termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
yaitu seluruh Mahasiswi Akper Pemkab Muba Tahun 2018 berjumlah 75 Mahasiswi. Teknik pengambilan
sampel yaitu purposive sampling dengan sampel menggunakan total populasi. Pengumpulan data
dilakukan dengan penyebaran kuisioner, analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji
statistic chi square. Berdasarkan hasil penelitian dari 75 responden di dapatkan ada hubungan bermakna
antara pengetahuan (p value = 0,001), sikap (p value = 0,004) dengan upaya pencegahan keputihan pada
Mahasiswi Akper Pemkab Muba tahun 2018.Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan pada
mahasiswi agar dapat menambah pengetahuan tentang keputihan dengan upaya pencegahan keputihan
dan diharapkan pada institusi pendidikan agar dapat menambah informasi mengenai factor yang dapat
menyebabkan terjadinya keputihan.

Daftar Pustaka : 29 (2008-2018)

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Keputihan, Upaya pencegahan Keputihan

ABSTRACT

White Odour is a liquid or white yellowish smooth liquid that ejected from female genital but not in the
blood substance, over production liquid product that come originally from vagina. In Indonesia, 75 %
females have ever feel the white odour at least once in the life time and half of them have twice or more.
This things is really closely related with the humidity of the weather and it will make the Indonesian
female will easily infected with white odour and of course the humid weather is the best reason why the
furgus infection grow faster and fertile (Anggit Eka,2016)This research in purpose to know the
relationship of knowledge and attitude about hite Odour white the effort of its prevention to the students
Nursing Academy Government Regency Of Musi Banyuasin 2018. This research is conduvted from 20 –
27 june 2018. This research is a kind of quantitative research by using Cross Sectional design. Population
of the research is the whole female students of Nursing Academy Government Regency Of Musi
Banyuasin 2018 with total female students about 75 (Seventy Five) persons. The sample taking technique
is using Pirposive Sampling with sample use total of population. The data collecting performed by
spreading questioner, the data analysis is performed with Univariat and Bivariat Chi Square Statistic Test.
According the result of the research from 75 respondent, it is obtained that there is significant relationship
between Knowledge p Value = 0,001, attitudes p Value = 0,004 with the effort of its prevention to the
students Nursing Academy Government Regency Of Musi Banyuasin 2018.According the result of the
reasarch it is hoped that the students can increase the knowledge about White Odour with the prevention
effort and also it is hoped to the related institution especially the educational institution to increase the
wider information about the factors that can cause the White Odour.
References : 29 (2008-2018)
Keywords : Knowledge, Attitudes, White Odour, The Prevention, Effort Of White Odour

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Keputihan Dalam Upaya Pencegahan Keputihan
pada Mahasiswi Akper Pemkab Muba Tahun 2018
Indri Rasyilia Tanti, Listyaningsi, Hapizoh
 PENDAHULUAN
Masalah reproduksi pada wanita
perlu mendapat penanganan serius seperti
keputihan karena tidak mengenal usia,
masalah tersebut paling banyak muncul
pada negara berkembang, seperti
Indonesia karena cuaca lembab juga ikut
mempengaruhi terjadinya keputihan.
Organ reproduksi merupakan salah satu
organ tubuh yang sensitive dan
memerlukan perawatan
khusus.pengetahuan dan perawatan organ
yang baik merupakan factor penentu
dalam memelihara kesehatan reproduksi.
Salah satu terjadinya kelainan atau
penyakit pada organ reproduksi adalah
keputihan (Ayuningtyas,2011 dalam Tri
Hartati dkk, 2012)
Beberapa definisi keputihan
adalah cairan atau lendir putih kekuningan
yang dikeluarkan dari alat-alat genital
yang tidak berupa darah, produk
berlebihan yang berupa lendir putih yang
berasal dari vagina, dan pelepasan produk
vagina atau saluran leher rahim yang
berwarna putih, keputihan, kental, mirip
lendir, biasanya akibat infeksi vagina
(Anurogao, 2011 dalam jurnal Noor
Azizah dkk, 2015).
Menurut Putranto (2006) masalah
kesehatan reproduksi perempuan yang
buruk telah mencapai 33% dari jumlah
total beban penyakit yang diderita para
perempuan di dunia salah satunya adalah
keputihan. Sekitar 75% wanita didunia
pasti akan mengalami keputihan paling
tidak sekali seumur hidup dan sebanyak
45% wanita mengalami keputihan dua kali
atau lebih, sedangkan pada kaum wanita
yang berada di Eropa angka keputihan
sebesar 25%, dimana 40-50% akan
mengalami kekambuhan (World health
organization, 2010 dalam Rita
Purnama,2012 ).
METODE PENELITIAN
Desain ini menggunakan
rancangan penelitian dengan pendekatan
Cross Sectional yaitu variabel sebab atau
resiko (independen) atau variabel akibat
atau efek (dependen) atau kasus yang
terjadi pada objek penelitian diukur dan
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Keputihan Dalam Upaya Pencegahan Keputihan pada Mahasiswi Akper
Pemkab Muba Tahun 2018
Indri Rasyilia Tanti, Listyaningsi, Hapizoh
dikumpulkan secara simutan
(Notoatmojo,2012).
Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni
Tahun 2018. Pengambilan sampel
dilakukan dengan tehnik purposive
sampling dengan jumlah sampel 75
Mahasiswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 5.5 Hubungan
Pengetahuan terhadap
upaya pencegahan keputihan
Dari tabel 5.5 menunjukan bahwa
dari total 48 (64,0%) responden yang
mempunyai pengetahuan baik dan
mempunyai upaya pencegahan yang baik
sebanyak 37 responden (49,3%)
responden, yang mempunyai pengetahuan
baik dan upaya pencegahan keputihan
yang baik sebanyak 10 responden (13,3%)
dan reponden yang mempunyai
pengetahuan kurang baik dan upaya
pencegahan yang kurang baik sebanyak 7
resonden (22,7%), sehingga jumlah total
sampel sebanyak 75 (100%).
Berdasarkan hasil uji chi-square
diperoleh nilai p value = 0,001, maka
dapat disimpulkan bahwa secara statistik
ada hubungan antara pengetahuan dengan
upaya pencegahan keputihan, dengan
demikian hipotesis yang menyatakan ada
hubungan antara pengetahuan dengan
upaya pencegahan keputihan terbukti.
Penelitian ini sejalan dengan Anggit
Eka (2016) yang berjudul Hubungan
Pengetahuan tentang keputihan dengan
upaya pencegahan keputihan pada Remaja
Putri di SMP N 3 Bantul tahun 2016
dengan hasil Sebagian besar remaja yang
berpengetahuan cukup berjumlah 63 orang
(78,8%), baik berjumlah 13 orang (16,3%)
dan kurang baik berjumlah 5 orang (5,0%)
(Eka,2016).
 Penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian Gipfel Remedina (2015)
yang berjudul Hubungan Pengetahuan
Dengan Tindakan Pencegahan Keputihan
Pada Siswi Di SMK YPKK 2 Sleman
dengan hasil distribusi frekuensi untuk
variabel pengetahuan keputihan maka
diperoleh paling banyak memiliki
pengetahuan yang kurang sebesar 75
responden (62%) sedangkan yang
memiliki pengetahuan yang baik hanya
sebanyak 46 responden (38%) dan hasil
Hubungan antara pengetahuan pencegahan
keputihan untuk tingkat baik dan tindakan
pencegahan tepat sebanyak 35 responden
(28.9%) dan pengetahuan baik namun
tindakan pencegahan tidak tepat sebanyak
11 responden (9.1%).
Tabel 5.6
Hubungan Sikap terhadap
upaya pencegahan keputihan
Dari tabel 5.6 menunjukan bahwa
dari total 39 (52,0%) responden yang
mempunyai sikap positif dan mempunyai
upaya pencegahan yang baik sebanyak 31
responden (41,3%), responden yang
mempunyai sikap positif dan upaya
pencegahan keputihan yang baik sebanyak
8 responden (10,7%) dan dari total 36
(48,0%) reponden yang mempunyai sikap
negative dan upaya pencegahan yang
kurang baik sebanyak 20 resonden
(26,7%), sehingga jumlah total sampel
sebanyak 75 (100%).
Berdasarkan hasil uji chi-square
diperoleh nilai p value = 0,004, maka
dapat disimpulkan bahwa secara statistik
ada hubungan antara sikap dengan upaya
pencegahan keputihan, dengan demikian
hipotesis yang menyatakan ada hubungan
antara sikap dengan upaya pencegahan
keputihan terbukti.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Keputihan Dalam Upaya Pencegahan
Keputihan pada Mahasiswi Akper Pemkab Muba Tahun 2018
Indri Rasyilia Tanti, Listyaningsi, Hapizoh
Penelitian ini sejalan dengan Ria
Mistika (2015) yang berjudul Hubungan
Pengetahuan dan sikap dengan tindakan
kebersihan organ genitalia eksterna sebagai
upaya pencegahan keputihan pada
mahasiswi fakultas kesehatan masyarakat
Universitas Sumatra Utara tahun 2015
dengan hasil sikap terhadap tindakan
terhadap kebersihan alat kelamin eksternal
sebagai pencegahan keputihan dengan (p =
0,027). Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh sikap sebagian besar responden
terhadap kebersihan organ genitalia
eksterna termasuk dalam kategori baik
(52,5%), hal ini dikarenakan sikap lebih
melibatkan pikiran, perasaan dari
responden (respon tertutup) yang tidak
diketahui orang lain disekitarnya (Mistika
2015)
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian Dinda Regia (2015) yang
berjudul Gambaran Pengetahuan, Sikap
dan Perilaku remaja putri dalam
penanganan keputihan di desa cilayung
dengan hasil dapat diketahui bahwa sikap
positif remaja putri yang menangani
keputihan sebesar 56,8%, walaupun masih
terdapat sikap yang negatif (Regia 2015).
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari paparan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara tingkat Pengetahuan dan
Sikap tentang Keputihan Dalam Upaya
Pencegahan Keputihan pada Mahasiswi
Akper Pemkab Muba.
Peneliti menyarankan kepada
pihak institusi pendidikan agar dapat
memberikan promosi kesehatan ataau
leaflet tentang pentingnya menjaga
kebersihan organ genitalia agar dapat
terhindar dari bakteri yang
menyebakan infeksi keputihan yang
berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggit Eka Ratnawati, Dewi Utami.
2016. Hubungan Pengetahuan
Tentang Keputihan Dengan
Upaya Pencegahan Keputihan
 Pada Remaja Putri.
https://jurnal.akbiduk.ac.id, di
akses pada 20 Maret 2018.
Kusmiran, Eny. 2014. Kesehatan
Reproduksi Remaja Dan
Wanita. Salemba Medika.
Jakarta.
Notoadmojo,Soekidjo. 2012.
Metodologi Penelitian
Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta.
Noor Azizah, Ika Widiawati. 2015.
Karateristik Remaja Dengan
Kejadian Keputihan Di SMK
Muhammadiyah Kudus.
https.//ejr.stikesmuhkudus.ac.id,
di akses pada 6 Maret 2018.
Regia, Dinda dkk. 2015. Gambaran
Pengetahuan,Sikap dan
Perilaku Remaja Putri dalam
Penanganan Keputihan di Desa
Cilayung.
https//jurnal.unpad.ac.id.
diakses pada 22 juni 2018.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Keputihan Dalam Upaya Pencegahan
Keputihan pada Mahasiswi Akper Pemkab Muba Tahun 2018
Indri Rasyilia Tanti, Listyaningsi, Hapizoh
Remedina, Gifel. 2015. Hubungan
Pengetahuan dengan Tindakan
Pencegahan Keputihan pada
Siswi di SMK YPKK 2 Sleman.
https//digilib.unisayogya.ac.id.
diakses pada 22 juni 2018.
Rita Purnama Sari. 2012. Hubungan
Pengetahuan Dan Prilaku
Remaja Putri Dengan Kejadian
Keputihan Dikelas XII SMA N 1
Seunuddon Kabupaten Aceh
Utara .
https.//ejournal.uui.ac.id, di
akses pada 12 Februari 2018.
Tri Hartati Sugiarto,dkk. 2012.
Hubungan Tingkat
Pengetahuan Tentang
Kesehatan Reproduksi Wanita
Dengan Perilaku Pencegahan
Keputihan Pada Siswi Di SMA
N
1Jatinom.https.//eprints.ums.ac.
id, di akses pada 14 Februari
2018