Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PEMBAHASAN

Hernia inguinal sering terlihat sebagai tonjolan intermitten yang secara


berangsur-angsur meningkat dalam ukuran dan menjadi ketidaknyamanan yang
progresif dan persisten yang progresif. Gejala ketidaknyamanan pada hernia
biasanya meningkat dengan durasi atau intensitas dari kerja, tapi kemudian dapat
mereda atau menghilang dengan istirahat, meskipun tidak selalu. Rasa tidak enak
yang ditimbulkan oleh hernia selalu memburuk di senja hari dan membaik pada
malam hari, saat pasien berbaring bersandar dan hernia berkurang.Tekanan
intraabdomen yang tinggi secara kronik seperti batuk kronik, mengedan saat miksi
atau defekasi, asites, obesitas atau mengangkat beban berat sering mendahului
hernia inguinalis.
Pada pasien ini ditemukan keluhan sesuai dengan teori. Pasien
mengeluhkan benjolan di lipat paha sebelah kiri yang muncul dilipat pahanya
sejak 2 SMRS yang muncul jika pasien melakukan pekerjaan berat. Namun dalam
3 bulan terakhir, benjolan dapat muncul saat pasien berdiri ataupun batuk dan
harus dimasukkan dengan jari. Pasien ini didiagnosis dengan hernia inguinalis
lateralis tipe reponibilis karena isi kantong hernia masih dapat keluar masuk. Pada
pemeriksaan fisik, isi hernia masih dapat didorong masuk dengan jari. Serta tidak
ditemukan tanda-tanda hernia inkarserata ataupun strangulata seperti keluhan
nyeri dan tanda obstruksi usus, seperti keluhan BAB dan kentut. Faktor yang
dipandang berperan kausal adalah adanya prosesus vaginalis yang terbuka,
peninggian tekanan intra abdomen lebih lanjut, dan kelemahan otot dinding perut
karena usia. Faktor risiko yang ditemukan pada pasien ini adalah riwayat
pekerjaan dan usia tua.
Tatalaksana pada hernia inguinalis lateralis adalah konservatif dan
operatif. Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan
pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang
telah direposisi. Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata,
kecuali pada pasien anak-anak. Pengobatan operatif merupakan satu-satunya

27
pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu
diagnosis ditegakkan. Pada pasien ini dilakukan tatalaksana operatif berupa hernia
repair yang terdiri dari 3 prosedur, herniotomi, herniorafi, dan hernioplasti.
Pasien mendapatkan terapi berupa IVFD Asering 1500 cc/24 jam, injeksi
Cefotaxime 1 gr/8 jam, injeksi Ketorolac 30 mg/ 8 jam, dan injeksi Ranitidin 50
mg/8 jam. Kemudian pasien disarankan untuk istirahat selama 1 minggu hingga
dapat melakukan aktivitas secara bertahap. Pasien dipulangkan setelah perawatan
selama 3 hari dengan memperhatikan berkurangnya rasa nyeri post operasi dan
luka operasi yang baik, tidak terdapat pus, darah, ataupun luka yang terbuka.

28

Anda mungkin juga menyukai