Anda di halaman 1dari 2

Pra-agroforestry modern

- Akhir abad ke 19 agroforestri dipraktekan sebagai system pengolahan tanah.


- Tahun 1806, Pan U Hie seorang Karen di Burma (Myanmar) membangun hutan
jati/perkebunan menggunakan metode taungya.
- Filosofi penting dari system taungya yaitu membangun hutan menggunakan pekerja tak
bertanah, sebagai imbalannya buruh tersebut diijinkan mengolah tanah untuk menanam
tanaman pertanian selama jangka waktu tertentu.
- Di Indonesia system ini dikenal dengan nama tumpangsari
- Banyak ahli yang berpendapat bahwa system taungya adalah cikal bakal agroforestri
modern.

Agroforestri modern

- Fungsi hutan sangat luas dan kompleks, yaitu sebagai protection, recreation, forage dan
wildlife.
- Tumbuhnya agroforestri modern dipelopori oleh studi yang dibiayai oleh Pusat Penelitian
Pembangunan Internasional (International Development Research Centre) di Canada
- Dalam hasil studi yang berjudul Hutan, Bahan Pangan dan Masyarakat: Pengelolaan
Lahan di Wilayah Tropis direkomendasikan pentingnya penelitian Agroforestri.
- Tahun 1997 dibentuk Badan Internasional ICRAF (International Council for Research in
Agroforestri yang menangani penelitian dalam bidang agroforestri.
- Tahun 1990 namanya berubah menjadi International Centre for Research in
Agroforestry.
- Awal Agustus 2002 namanya berubah menjadi World Agroforestry Centre, ICRAF
- Kantor pusat nya berada di Nairobi, Kenya. Kegiatan nya dilakukan di Afrika, Amerika
Latin dan Asia Tenggara.

1.2 Agroforestri sebagai system

- Agroforestri merupakan suatu system buatan (man-made) dan aplikasi praktis antara
manusia dengan sumber daya alam sekitarnya.
- Manusia merupakan komponen terpenting dalam agroforestri, sebab dalam pengolahan
lahan manusia melakukan interaksi dengan komponen agroforestri, komponen itu adalah:
1. Lingkungan abiotis : air, tanah, iklim, topografi dan mineral
2. Lingkungan biotis : tumbuhan berkayu/tidak berkayu, binatang dan mikroorganisme
3. Lingkungan budaya : teknologi dan informasi, alokasi sumber daya, infrastrutur dan
pemukiman, dan penguasaan dan pemilikan lahan
- Karakteristik tipikal system agroforestri :
 System agroforestri memiliki dua atau lebih input
 System agroforestri lebih kompleks daripada monocropping
- System agroforestri produknya beragam dan bergantung satu sama lin, siklus lebih dari
satu tahun, dan bersifat local.

Aspek-aspek Agroforestri

- Aspek ekologi dipengaruhi oleh tingkat kesuburan tanah, curah hujan, topografi, altitude
- Aspek social-budaya dipengaruhi tingkat kepadatan penduduk, luas pemilikan lahan,
tingkat pendidikan, kebiasaan petani, agama
- Aspek ekonomi tergantung pada harga, pemasaran dan keadaan infrastruktur lainnya.

1.3 Bentuk dan jenis agroforestri

- Tiga komponen pokok agroforestri yaitu kehutanan, pertanian dan peternakan.


- Penggabungan ketiga komponen tersebut memungkinkan kombinasi sebagai berikut :
 Agrisilvikultur : kombinasi antara komponen kehutanan (pohon, perdu, palaem,
bambu) dengan komponen pertanian
 Agropastura : kombinasi antara komponen pertanian dan peternakan
 Silvopastura : kombinasi antara komponen kehutanan dengan peternakan
 Agrosilvopastura : kombinasi antara komponen pertanian dengan kehutanan dan
peternakan

Anda mungkin juga menyukai