Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRATIKUM MESIN LISTRIK

“Motor DC Penguat Terpisah”

DISUSUN OLEH : FARIS ABUL KHOIR


KELOMPOK :2
ANGGOTA KELOMPOK : Daniel Elgi O
: Dharu Danendra
: Dika Herdian
: Fadhil Ramadhan W
: Faris Abul Khoir
: Fildza Sondia
: Iman Nur Fauzi
KELAS : 2-J
TANGGAL PRATIKUM : 20 Maret 2019
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 27 Maret 2019
PEMBIMBING : Benhur Nanggolan, Ir. MT

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DAFTAR ISI LAPORAN

BAB I.PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan Percobaan
1.3.Pelaksanaan

BAB II. DASAR TEORI


2.1.Teori Rangkaian

BAB III.LANGKAH KERJA


3.1.Daftar Peralatan
3.2.Langkah Kerja

BAB IV.DATA PERCOBAAN DAN ANALISIS DATA


4.1.Data Hasil Percobaan
4.2.Analisis Data

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1.Kesimpulan
5.2.Saran

LAMPIRAN
A. Data Hasil Pengukuran
B.
BAB I
PENDAHULUAN

Program studi teknik konversi adalah salah satu program studi yang ada pada jurusan
teknik mesin yang mempunyai keahlian pada bidang mesin dan kelistrikan. Untuk memenuhi
standar keahlian dibidang listrik salah satunya pratikum instalasi listrik.

1.1 Latar Belakang


Pratikum instalasi listrik dilaksanakan untuk mengaplikasikan mata kuliah teknik listrik,
gambar teknik dan intalasi listrik. Sehingga diharapkan mahasiswa teknik energi dapat
mengetahui dan melaksanakannya sendiri seperti yang didapati dibidang pekerjaannya.

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan diadakan pratikum instalasi listrik ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengenal peralatan instalasi listrik dan melaksanakan sesuai dengan
fungsinya.
2. Mahasiswa dapat melaksanakan hubungan pada titik terminal yang diinginkan.
3. Mahasiswa dapat menginstalasi penerangan sesuai dengan peralatan dan komponen
yang dibutuhkan.
4. Mahasiswa dapat mengstalasi distribusi tenaga untuk penerangan dan motor listrik.
5. Mahasiswa dapat mengaplikasikan informasi instalasi listrik.
6. Mahasiswa dapat mengenal komponen – komponen instalasi untuk menjalankan motor
listrik.
7. Mahasiswa dapat menginstalasi kontrol untuk menjalankan motor secara langsung
(Direct on line).
8. Mahasiswa dapat menginstalasi kontrol untuk menjalankan motor dengan kecepatan.
9. Mahasiswa dapat menginstalasi kontrol untuk menjalankan motor Y/A
10. Mahasiswa dapat mengenal jenis – jenis kabel instalasi listrik.

1.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan pratikum instalasi listrik teknik energi dilaksanakan secara bertahap.
Pratikum instalasi listrik ada 3 kelompok seperti:
1. Kelompok terminal papan terminal.
2. Kelompok instalasi penerangan.
3. Kelompok instalasi motor listrik.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Teori Rangkaian


Kontaktor adalah suatu listrik yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus
rangkaian. Sama dengan saklar – saklar biasa, hanya pada kontaktor cara kerja dan
pemakaiannya lebih – lebih diutamakan untuk pengoperasian beban – beban yang memerlukan
pengaturan. Didalam kontaktor terdapat rangkaian magnetik berupa kumparan yang ditempatkan
pada inti (core) dimana coil tersebut mendapat suplai tegangan yang sesuai akan menyebabkan
kontak – kontak pada kontaktor tertarik. Kontak – kontak inilah yang disebut sebagai
penghubung atau pemutus tegangan input menuju beban.
Setiap rangkaian beban – beban memerlukan komponen pengaman untuk mengatisipasi
adanya gangguan pada beban, yaitu MCB (Miniature Circuit Breaker), dan TOLR (Thermal
Over Load Relay).
Gangguan yang mungkin terjadi adalah adanya hubung singkat (short circuit) atau beban
lebih (over load). Sebagai indikator saat beban bekerja, masing – masing beban dilengkapi
dengan lampu tanda (pilot lamp).
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor
ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan
menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan
dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 220 Volt atau 380 Volt, begitupun frekuensinya,
kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja.
Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih
baik dari pada saklar biasa.
Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang
dioperasikan secara manual meliputi hal :
a. Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang
cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya,
akan relatif sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus
yang besar atau tegangan yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan
dari kontaktor.
b. Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi)
dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.
c. Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan
kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan tombol dan
kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.
d. Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.
e. Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari
operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.
f. Dengan menggunakan kontaktor peralatan control dapat dipasangkan pada titik-titik yang
jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol
tekan.
g. Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan
peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic
Controller (PLC).

Simbol kontaktor biasanya seperti terlihat di bawah ini:

Dimana: 1, 3, 5: titik – titik input kontaktor (standar)


2, 4, 6: titik – titik output (bersama titik 1, 3, 5 sebagainya kontak utama)
13, 43: titik pada kondisi normally open
21, 31: titik pada kondisi normally close
(titik 13, 14, 21, 22, 31, 32, 43, disebut sebagai kontak bantu )
BAB III
LANGKAH KERJA

2.2 ALAT DAN BAHAN

No Nama Alat Jumlah Gambar Alat

1 Kontaktor 1

Saklar satu arah


2 1
( Saklar jungkit )

3 Kabel penghubung 20
4 Lampu indicator 2

5 Multimeter 1

Tombol tekan
6 3
( NO dan NC )

2.3 LANGKAH KERJA

1. Persiapkan alat dan bahan.


2. Pastikan sumber listrik dalam keadaan mati atau MCB turun.
3. Periksa semua alat dan bahan menggunakan multimeter.
4. Ganti alat atau bahan yang rusak ke tool man.
5. Rangkai kabel sesuai jobsheet yang telah diberikan,
6. Nyalakan sumber listrik dengan menaikkan MCB.
7. Catat data untuk tabel kebenaran dan grafik.
8. Setelah menyusun data dan menggambar grafik, matikan sumber dengan mematikan
MCB.
9. Rapihkan alat dan bahan, kemudian kembalikan ke ruang alat.
BAB IV
DATA PERCOBAAN DAN ANALISIS DATA
4.1 DATA PERCOBAAN
1. Percobaan 1 (Dengan Saklar)
+24V 1 2 3

K1
S K2

A1

K1 H M
A2 H
0V H

Tabel Kebenaran
INPUT OUTPUT

NO. S1 K H M

1. 0 0 0 1

2. 1 1 1 0

3. 0 0 0 1

Flow Chart
V

S t
V

K t
V

H t
V

M t
2. Percobaan 2 (Push Button NO)
+24V 1 2 3

K1
S K2

A1

K1 H M
A2 H
0V H

2
5

Tabel Kebenaran
INPUT OUTPUT
NO.
S1 K H M

1. 0 0 0 1

2. 1 1 1 0

3. 0 0 0 1

Flow Chart
V

S t
V

K t
V

H t
V

M t
3. Percobaan 3 (Push Button NC)
+24V 1 2 3

K1
S K2

A1

K1 H M
A2 H
0V H

2
5

Tabel Kebenaran
INPUT OUTPUT
NO.
S1 K H M

1. 0 1 1 0

2. 1 0 0 1

3. 0 1 1 0

Flow Chart
V

S t
V

K t
V

H t
V

M t
4. Percobaan 4 (Pengunci NO)
+24V 1 3 4

S K1 K2 K3

A1

K1
H M
A2
H
0V H

2
6

Tabel Kebenaran
INPUT OUTPUT
NO.
S1 K H M

1. 0 0 0 1

2. 1 1 1 0

Flow Chart
V

S t
V

K t
V

H t
V

M t
5. Percobaan 5 (NO dan NC)
+24V 1 3 4

S K1 K2 K3

A1

K1
H M
A2
H
0V H

INPUT OUTPUT
NO.
SO S1 K H M

1. 0 0 0 0 1

2. 1 0 1 1 0

3. 0 1 0 0 1

Flow Chart
V

S0 t

S1 t

K t
V

H t
V

M t
4.2 ANALISIS DATA

 Percobaan 1
Pada rangkaian ini bila saklar (NO) di ON kan maka kontak kontak pada kontaktor akan
tertarik dan menyebabkan lampu indikator hijau menyala dan lampu indikator merah
mati. Lampu indikator hijau akan terus menyala sampai saklar (NO) di OFF kan.

 Percobaan 2
Pada rangkaian ini bila saklar (NO) di ON kan maka kontak kontak pada kontaktor akan
tertarik dan menyebabkan lampu indikator hijau menyala dan lampu indikator merah
mati. Apabila push botton (NO) di lepas maka seketika lampu indikator hijau akan mati
dan lampu indikator merah akan menyala kembali.

 Percobaan 3
Pada rangkaian ini bila saklar (NC) di ON kan maka kontak kontak pada kontaktor akan
tertarik dan menyebabkan lampu indikator hijau menyala dan lampu indikator merah
mati. Apabila push botton (NC) di lepas maka lampu indikator hijau akan tetap menyala.
Itu disebabkan karena ada kontak bantu yang mengunci walaupun push botton di lepas.
Jadi lampu indikator hijau akan tetap menyala.

 Percobaan 4
Pada rangkaian ini bila push botton S1 (NO) di tekan maka maka kontak kontak pada
kontaktor akan tertarik dan menyebabkan lampu indikator hijau menyala dan lampu
indikator merah mati. Apabila push botton S1 di lepas maka lampu indikator hijau akan
tetap menyala. Hal itu disebabkan karena adanya kontak bantu yang mengunci walaupun
push botton di lepas. Akan tetapi pada rangkaian ini memiliki push botton S0 (NO) yang
dapat memutus tegangan pada rangkaian. Sehingga apa bila S0 di tekan maka lampu
indikator hijau akan mati dan lampu indikator merah akan menyala kembali.

 Percobaan 5
Pada rangkaian ini bila saklar (NO) dan (NC) di saklar 1 di ON kan maka lampu
indikator merah menyala dan lampu indikator hijau mati, sedangkan pada saat saklar 2 di
ON kan dan saklar di saklar 1 di OFF kan maka lampu indikator hijau akan menyala dan
lampu indikator merah akan mati.
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN

5.1 KESIMPULAN

 Kontaktor adalah saklar elektromagnetik yang berfungsi sebagai penghubung dan


pemutus arus. Kontaktor punya kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama digunakan
untuk menghubungkan atau memutuskan arus antara beban dan sumber listrik ,pada
kontak bantu digunakan untuk membantu sebagai pengunci. Pada penggunaannya
kontaktor lebih diutamakan sebagai pengatur

 Kontaktor bekerja apabila NO menutup dan NC membuka serta sebaliknya, kontaktor


tidak bekerja apabila NO membuka dan NC menutup.

 Kontaktor digunakan karena dapat melakukan operasi majemuk dari suatu lokasi
kemudian diinterlocked dengan membuat rangkaian penguncian untuk mencegah
kesalahan dan bahaya operasi.

5.2 SARAN

Saran untuk melakukan praktek pemakaian kontaktor adalah


 dalam merangkai rangkaian, rangkailah sesuai dengan yang ada di jobsheet,karena
apabila terjadi sedikit kesalahan akan membuat lampu indicator tidak menyala atau
menjadikan saklar jungkit terbakar(tegangan turun).
 Bekerjasama dengan tim agar mendapatkan hasil yang maksimal.
 Berhati-hati dalam melakukan pekerjaan praktek pemakaian kontaktor ini karena
berhubungan dengan listrik.

Anda mungkin juga menyukai