Kerjasama Indonesia Chile
Kerjasama Indonesia Chile
10 AGUSTUS 2019
Dianalisa oleh :
16.11.0002
A. ARTIKEL
Chile Rodrigo Yanez Benitez. Kerja sama ini mulai berlaku pada 10 Agustus 2019.
Menurut Enggar, kerja sama ini akan membebaskan sebanyak 89,6% pos tarif Chile
akan menghapus 86,1% pos tarifnya untuk produk impor dari Chile. "Chile akan
eliminasi 89,6% atau 7.669 pos tarif termasuk CPO, tekstil, otomotif, kopi. Indonesia
akan eliminasi 86,1% atau 9.308 pos tarif," jelas dia di Kementerian Perdagangan,
tersebut akan dimulai 60 hari dari penukaran piagam yang dilakukan hari ini atau
pada 10 Agustus nanti. "60 hari dari sekarang akan aktif. Tolong diingat 10 Agustus,"
papar dia.
Sementara itu, kerja sama ini telah dimulai sejak 2013 lalu namun berhenti
sementara dan kembali dimulai di tahun 2017. Pada tahun itu, pemerintah melakukan
sama lain. "Sudah di mulai sejak 2013 tapi berhenti beberapa tahun dan mulai
kembali 2017," pungkas dia. Sebagai informasi, poduk ekspor utama Indonesia ke
Chile adalah alas kaki, pupuk, mobil, surfaktan organik, locust beans, rumput laut, bit
gula, dan tebu. Sedangkan produk utama Chile yang diekspor ke Indonesia adalah
3
buah anggur, tembaga, bubur kayu kimia, biji besi, lemak, dan minyak serta fraksinya
B. ANALISA
belas negara di Asia Pasifik dimana perjanjian ini bertujuan untuk mendorong
saat ini telah memiliki kerjasama perdagangan dengan hampir seluruh negara
anggota TPP kecuali Chile, Peru, Meksiko dan Kanada. Saat ini Indonesia terus
dengan Chile diharapkan mampu memperluas pangsa pasar ekspor dan hubungan
Amerika Latin. Hal ini menjadikan Chile sebagai negara penghubung produk
bebas tarif perdagangan antara pemerintah Indonesia dengan Chile yang akan
berlaku pada bulan Agustus 2019. Kedua negara sama-sama akan mendapatkan
tarif preferensi untuk ekspor ke pasar satu sama lain yaitu sebanyak 89,6 % pos
tarif Chile akan dieliminasi untuk produk-produk Indonesia yang masuk ke pasar
Chile, sedangkan Indonesia akan menghapus 86,1 % pos tarifnya untuk produk
pada masing-masing negara serta membuka peluang pasar ekspor yang lebih luas
lagi.
Indonesia : Alas kaki, pupuk, mobil, surfaktan organik, locust beans, mebel,
kertas dan bubur kertas, minyak sawit, rumput laut, bit gula,
Chile : Buah anggur, tembaga, bubur kayu kimia, biji besi, lemak, dan
C. KESIMPULAN
5
Kerjasama antara Indonesia dan Chile merupakan solusi yang tepat khususnya
pembebasan tarif yang cukup besar sehingga perdagangan antar kedua negara tidak
terbebani dengan tarif ekspor yang tinggi. Melalui perjanjian ini dapat meningkatkan
sendiri memiliki peluang yang lebih besar untuk mengoptimalkan potensi produk ke