Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR ANEMIA DEFISIENSI BESI

No. Dokumen :C/VII/PU/SOP/VIII

SOP /2016/001
No. Revisi :
Tgl. Terbit : 15 Agustus 2016
Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS Surahman, S.Kep., M.Kes.


TODANAN NIP.19670327 198803 1 011

1. Pengertian Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah


massa eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk
membawa oksigen dalam jumlah cukup kejaringann perifer.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat dimaksud agar petugas kesehatan di puskesmas
Todanan dapat melakukan penanganan Penderita Anemia dengan
baik dan benar.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : C / VII / UKP / SK / VIII / 2016 / 001
Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi KMK No 514 / 2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 2015.
5. Prosedur / 1. Petugas memanggil pasien masuk ke ruang Pemeriksaan umum
Langkah - 2. Petugas menanyakan kembali identitas pasien
langkah 3. Petugas menganamnesa pasien
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana
Pemeriksaan Fisik
Gejala umum Pucat dapat terlihat pada: konjungtiva, mukosa
mulut, telapak tangan, dan jaringan di bawah kuku.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah: hemoglobin (Hb),hematokrit (Ht), leukosit,
trombosit, jumlah eritrosit, morfologi darah tepi (apusan darah
tepi)
5. Petugas melakukan penegakan diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan hasil pemeriksaan darah dengan kriteria Hb darah kurang
dari kadar Hb normal.

1
Nilai rujukan kadar hemoglobin normal menurut WHO:
1. Laki-laki: >13 g/dL
2. Perempuan: >12 g/dL
3. Perempuan hamil: >11 g/dL
6. Petugas memberikan terapi pengobatan
Setelah penegakan diagnosis dapat diberikan sulfas ferrosus 3 x
200 mg (200 mg mengandung 66 mg besi elemental).
7. Petugas memberikan konseling dan edukasi
a. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga tentang
perjalanan penyakit dan tata laksananya.
b. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat berupa
mual, muntah, heartburn, konstipasi, diare, serta BAB
kehitaman.
c. Bila terdapat efek samping obat maka segera kepelayanan
kesehatan.
Kriteria rujukan
 Anemia tanpa gejala dengan kadar Hb < 8 g/dl
 Anemia dengan gejala tanpa melihat kadar Hb segera dirujuk
 Anemia berat dengan indikasi tranfusi (Hb < 7 g/dl)
 Jika didapatkan kegawatan (missal perdarahan aktif atau
distress pernafasan) pasien segera dirujuk.
6. Diagram Alir
7. Hal – hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait  Pemeriksaan Umum
 Laborat
 IGD
 Rawat Inap
 Gizi
9. Dokumen terkait

2
10. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai