Anda di halaman 1dari 45

KERANGKA ACUAN PROGRAM

KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Kualitas dan kinerja dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat akan dicapai jika penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
tersebut dikelola dengan baik sesuai dengan standar dan pedoman
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat, dan peningkatan mutu dan
kinerja yang menunjang berkesinambungan.
Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat harus memperhatikan
standar struktur, standar proses penyelenggaraan dan standar hasil.
Indikator kinerja upaya kesehatan masyarakat perlu ditetapkan,
distandarkan dan diukur secara periodik, dianalisis sebagai dasar untuk
melakukan upaya perbaikan mutu dan kinerja yang berkesinambungan
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyakarat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Berdasarkan Permenkes nomor 13 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas, Pelayanan Kesehatan Lingkungan
adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan
untukmewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik,
kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.

B. LATAR BELAKANG
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama
derajat kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan,
penyuluhan,pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur
standar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan
menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang
dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terkendali dalam satu siklus
waktu tertentu yang menekankan kegiatan pada sumber, ambient
(lingkungan), pemaparan dan dampak pada manusia.
Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah
pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Keadaan STBM
ditandai dengan Open Devecation Free (ODF) adalah kondisi ketika setiap
individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan, Cuci tangan
pakai sabun, pengelolaan air minum rumah tangga yang baik, menggunakan
jamban sehat, dan pengelolaan limbah rumah tangga.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut kegiatan utama yang dilaksanakan
meliputi antara lain pengawasan kualitas lingkungan, pemantauan
pemaparan, pengendalian pencemaran lingkungan, penanggulangan
kejadian luar biasa, pendidikan dan pelatihan serta penyuluhan kesehatan
lingkungan.
Di bidang pengawasan kualitas lingkungan kegiatan yang dilaksanakan
meliputi pendataan, inspeksi sanitasi, pengambilan dan pemeriksaan
sampel, analisa dan rekomendasi. Untuk kegiatan ini perlu didukung
kegiatan lain seperti kajian- kajian, penyusunan standar, peraturan
perundang- undangan, serta kegiatan penunjang lainnya.
Pengawasan kualitas lingkungan dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui kondisi kesehatan lingkungan pada objek atau sasaran yang
diawasi. Sarana yang diawasi terdiri dari perumahan dan lingkungan
pemukiman, rumah makan/ restoran, lokasi sentra makanan jajanan dan
pengrajin makanan, tempat- tempat umum, tempat pengelolaan pestisida,
tempat pembuangan sampah sementara/akhir, serta lingkungan kerja/
industri RT.

C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif
dan promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.

b. Tujuan Khusus
1. Menurunkan prevalensi penyakit berbasis lingkungan
2. Mewujudkan lingkungan sehat
3. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis
lingkungan.
4. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector
dalam program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan
lingkungan dengan memberdayakan masyarakat.
5. Menurunkan prevalensi penyakit berbasis lingkungan
6. Mewujudkan lingkungan sehat
7. Meningkatkan pengetahuan,
keterampilandankemampuanmasyarakatuntukmencegahdanmenang
gulangipenyakitberbasislingkungan
8. Terciptanyaketerpaduankegiatanlintas program danlintassektordalam
programpemberantasanpenyakitmenulardanpenyehatanlingkungande
nganmemberdayakanmasyarakat
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No KegiatanPokok RincianKegiatan
1. Perencanaan a. Inventarisasi Data Sasaran
/Persiapan Kegiatan b. Inventarisasisarana,
prasaranadanAlatpenunjangpelayanan
c. Penyusunan Pedoman,
StandarOperasionalPelayanan (SOP) dan
Penyediaan format IKL

2. Pelaksanaan a. Menyusunrencanakegiatan Program


Kesehatan Lingkungan
b. SosialisasidanKoordinasiLintasSektor
c. SosialisasiLintas Program terkait
d. MenyiapkanSaranadanPrasaranapenunjang
e. Melaksanakan kegiatan

3. Pelaporan PencatatandanPelaporan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No Kegiatan Metode
1. a. Inventarisasi Data - Pendataanmelaluikaderdan bides
Sasaran - Cek kebutuhan alat dan bahan
b. Inventarisasisarana, serta format IKL
prasaranadanAlatpenunja - Inventarisasi pedoman kerja yang
ngpelayanan ada, penyusunan SOP dan
c. Penyusunan Pedoman, penyediaan format IKL
StandarOperasionalPelaya
nan (SOP) dan
Penyediaan format IKL
2. a. Menyusunrencanakegiata - MembuatKerangkaAcuanKegiata
n Program Kesehatan n(KAK)
Lingkungan - Lokmin lintas sektor
b. SosialisasidanKoordinasiL - Lokmin bulanan
intasSektor - Alat dan bahan (sanitarian kit
c. SosialisasiLintas Program dan form IKL)
terkait - Pelaksanaan kegiatan pembinaan
d. MenyiapkanSaranadanPr dan pengawasan dilakukan
asaranapenunjang dengan menggunakan form IKL
e. Melaksanakan kegiatan
3. Pencatatan dan Pelaporan Membuat laporan hasil kegiatan
Kegiatan

F. SASARAN
Sasaran kegiatan program Kesehatan Lingkungan ini adalah :
1. Penyehatan Air
Sasaran KK yang menggunakan Sarana Air Bersih
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Rumah-rumah yang berpenghuni di wilayah kerja puskesmas
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Tempat-tempat umum yang memiliki potensi dampak besar
terhadap kesehatan masyarakat, seperti : puskesmas, sekolah,
pasar dan tempat ibadah
4. Klinik Sanitasi
Penderita (pasien) yang menderita penyakit berbasis lingkungan dan
yang datang untuk konseling tentang kesehatan lingkungan (klien)
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
KK yang tidak memiliki akses terhadap jamban dan SAB
6. Pelatihan Natural Leader
Masyarakat yang telah terpicu dalam kegiatan STBM
7. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Seluruh depot air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas
8. Penyehatan Makanan dan Minuman
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja
puskesmas
G. JADWAL KEGIATAN
Waktu (Bulan)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
1. Perencanaan Kegiatan
2. a. Menyusunrencana bulanankegiatan Program Kesehatan
Lingkungan
b. SosialisasiLintas Program terkait
c. MenyiapkanSaranadanPrasaranapenunjang
d. MelaksanakanKegiatan PL
- Pengawasan dan pengambilan sampel air DAM
- Pengawasan TTU
- Pengawasan TPM
- Pemeriksaan sanitasi dasar dan rumah sehat
- Pemeriksaan/penyehatan SAB
- Klinik sanitasi
- Pemicuan STBM
- Pelatihan Natural leader
3. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN
Kegiatan monitoring dilakukanmelaluipencatatandanpelaporan
yangadaataulangsunguntukmelihatapakahpelaksanaansesuaidenganrencan
a yang ditetapkandankeberhasilankegiatan, disampingmelihathambatan
/masalah yang timbul. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pemanfaatan
data hasil pencatatan dan pelaporan. Evaluasi dilaksanakan pada Lokakarya
Mini Bulanan dan Triwulanan.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan yang diperlukanpadapelayanan kesehatan lingkungan
diantaranya; laporan rumah sehat, akses air minum, akses jamban, TTU,
TPM, STBM dan laporan pengawasan kualitas air minum. Pencatatan dan
pelaporan dilakukan setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Pelaporan
diberikan kepada Kepala Puskesmas dan diteruskan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten.

Plt. Kepala UPTD Puskesmas Penanggung Jawab Program PL


Gunung Malintang

Depi Peringki, SKM Yana Fatul Rahmi, SKM


NIP. 19740928 199403 1 002 NIP. 19911118 201902 2003
KERANGKA ACUAN KERJA
KEGIATAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TPM
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di
tempatusahanya;Restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang
bertempat disebagian atau seluruh bangunan yang permanen di lengkapi
dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan,
penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum
di tempat usahanya.
Industri Rumah Tangga (IRT) adalah perusahaan pangan yang memiliki
tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan
manual hingga semi otomatis. Untuk keperluan operasional disebut Industri
Rumah Tangga Pangan (IRTP).
Hygiene Sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor
makanan,orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin
dapatmenimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, warung makan
jajanan dan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) adalah pemantauan
secara terus menerus terhadap perkembangan tindakan atau kegiatan serta
persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat dan dilakukan
tindak lanjut dari kegiatan pemeriksaan.

B. LATAR BELAKANG
Hygiene Sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor
makanan,orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin
dapatmenimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Persyaratan hygiene sanitasi yang harus dipenuhi sebagaimana
dimaksud padaKeputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1098/Menkes/SK/VII/2003TentangPersyaratan hygiene sanitasi rumah
makan dan restoran pasal 9 ayat (1) meliputi:persyaratan lokasi dan
bangunan;persyaratan fasilitas sanitasi;persyaratan dapur, ruang makan
dan gudang makanan;persyaratan bahan makanan dan makanan
jadi;persyaratan pengolahan makanan;persyaratan penyimpanan bahan
makanan dan makanan jadi;persyaratan penyajian makanan
jadi;persyaratan peralatan yang digunakan.
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pangkalanterdapat sebanyak 4 Rumah
makan dan 64 Warung Kopi, 70 penjual makanan jajanan yang aktif
beroperasi.

C. TUJUAN
a. TujuanUmum
Terlindungi masyarakat darin potensi penyakit akibat konsumsi
makanan yang berasal dari Rumah makan dan IRTP, dengan demikian
masyarakat akan terhindar dari kemungkinan resiko terkena penyakit
yang bersumber dari makanan.

b. TujuanKhusus
a. Tersosialisasinya hygiene sanitasi Rumah makan, warung kopi dan
makanan jajanan
b. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas
c. Teridentifikasinya permasalahan Rumah makan, warung kopi dan
makanan jajanan yang harus dibina secara bersama dengan lintas
sektor terkait.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No KegiatanPokok RincianKegiatan
1. Perencanaan a. Validasi data Rumah makan, warung kopi
/Persiapan Kegiatan dan makanan jajanan setiap tahunnya
dan berkelanjutan
b. Inventarisasisarana,
prasaranadanAlatpenunjangpelayanan
c. Penyusunan
PedomandanStandarOperasionalPelayanan
(SOP)

2. Pelaksanaan kegiatan a. MenyusunrencanakegiatanPembinaan dan


pembinaan dan Pengawasan RM, warung kopi dan
pengawasanRM, makanan jajanan
warung kopi dan b. SosialisasidanKoordinasiLintasSektor
makanan jajanan c. SosialisasiLintas Program terkait
d. MenyiapkanSaranadanPrasaranapenunjan
g
e. Melaksanakankegiatan

3. Pelaporan PencatatandanPelaporan
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
No Kegiatan Metode
1. a. Validasi data Rumah makan, - Pendataanmelaluikaderdan
warung kopi dan makanan bides
jajanan setiap tahunnya dan - Cek kelengkapan
berkelanjutan form/check list dan
b. Inventarisasisarana, lembaran saran
prasaranadanAlatpenunjangpe - Penyusunanpedomandan
layanan SOP
c. Penyusunan
PedomandanStandarOperasion
alPelayanan (SOP)
2. a. MenyusunrencanakegiatanPe - MembuatKerangkaAcuanKeg
mbinaan dan Pengawasan RM, iatan(KAK)
warung kopi dan makanan - Lokmin
jajanan - Form IKL RM dan Form
b. SosialisasidanKoordinasiLintas Pemeriksaan Sarana
Sektor Produksi Pangan Industri
c. SosialisasiLintas Program Rumah Tangga
terkait - Pelaksanaan langsung di
d. MenyiapkanSaranadanPrasara lokasi TPM yang ada di
napenunjang wilayah kerja dan konseling
e. Melaksanakankegiatan pada klinik sanitasi
3. Pencatatan dan Pelaporan Membuat laporan hasil kegiatan
Kegiatan

F. SASARAN
Sasaran kegiatan adalah pembinaan dan pengawasan pada RM
sebanyak4 Rumah makan dan 64 Warung Kopi, 70 penjual makanan
jajanan yang ada diwilayah kerja UPTD Puskesmas Gunung Malintang. Serta
pihak pengelola usaha yang datang sebagai pengunjung klien klinik sanitasi.
G. JADWAL KEGIATAN
Waktu (Bulan)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
1. A. MenyusunrencanakegiatanPembinaan
dan Pengawasan RM, warung kopi dan
makanan jajanan
B. SosialisasiLintas Program terkait
C. MenyiapkanSaranadanPrasaranapenunj
ang
D. MelaksanakanIKL RM, warung kopi dan
makanan jajanan
2. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN
Kegiatan monitoring dilakukanmelaluipencatatandanpelaporan
yangadaataulangsunguntukmelihatapakahpelaksanaansesuaidenganrencan
a yang ditetapkandankeberhasilankegiatan, disampingmelihathambatan
/masalah yang timbul. Evaluasikegiatandilakukanmelaluipemanfaatan data
hasilpencatatandanpelaporan.EvaluasidilaksanakanpadaLokakarya Mini
BulanandanTriwulanan.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan sejalan
dengan seluruh pelaporan kegiatan Program Penyehatan Lingkungan UPTD
Puskesmas Gunung Malintang.PelaporandiberikankepadaKepalaUPTD
Puskesmas Gunung Malintang danditeruskankeDinasKesehatanKabupaten.

Kepala Puskesmas Pangkalan Penanggung Jawab Program PL

Depi Peringki, SKM


NIP. 19740928 199403 1 002 Yana Fatul Rahmi, SKM
NIP. 19911118 201902 2003

KERANGKA ACUAN KERJA


KEGIATAN PELATIHAN NATURAL LEADER
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal dibidang kesehatan
pada saat ini diupayakan melalui perbaikan mutu pelayanan di fasilitas
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
bertanggung jawab dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat melalui penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan.

Upayakesehatanmasyarakatdanupayakesehatanperoranganharusdiselen
ggarakansecaraberkualitasadildanmerata, memuaskanseluruhmasyarakat
yang menjaditanggungjawabnya.

Kualitas dan kinerja dalam penyelenggaraan upaya kesehatan


masyarakat akan dicapai jika penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
tersebut dikelola dengan baik sesuai dengan standar dan pedoman
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat, dan peningkatan mutu dan
kinerja yang menunjang berkesinambungan .

Penyelenggaraanupayakesehatanmasyarakatharusmemperhatikanstanda
rstruktur, standar proses penyelenggaraandanstandarhasil.
Indikatorkinerjaupayakesehatanmasyarakatperluditetapkan
,distandarkandandiukursecaraperiodik,
dianalisissebagaidasaruntukmelakukanupayaperbaikanmutudankinerja
yang berkesinambungan.

B. LATAR BELAKANG
Menurut Hendrik L.Blum derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi
oleh empat faktor yaitu ; Lingkungan (45%), Perilaku (35%), Pelayanan
Kesehatan (15%) dan Keturunan (5%). Lingkungan yang sehat adalah
kondisi lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat dengan keadaaan
lingkungan yang bersih, nyaman, aman sehingga layak untuk dihuni.

Ciri – ciri lingkungan sehat ; udara segar dan bersih, kualitas air sungai
yang memenuhi kualitas mutu, penyediaan air minum yang layak,
pembuangan limbah domestik yang tidak mencemari lingkungan,
pengelolaan sampah yang hygiene dan saniter, pengelolaan drainase yang
bebas banjir dan penataan lingkungan perumahan yang sehat.
Permasalahan yang ada; kader kesling belum ada, pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya kesling masih kurang, kesadaran
masyarakat dalam menerapkan PHBS masih belum optimal.

C. TUJUAN
a. Tujuan Umum.
Membentuk natural leader yang berperan sebagai pelaku penggerakan
masyarakat untuk berperilaku PHBS, pengamatan terhadap masalah
kesehatan lingkungan di wilayahnya, pencegahan terhadap penyakit
berbasis lingkungan, dan dalam hal pencatatan dan pelaporan.
b. Tujuan Khusus.
1. Membentuknatural leader yang berkualitas
2. Sebagaipenggerakmasyarakatdalammenjagakesehatanlingkunganda
n PHBS
3. Melaksanakantugasdalamhalpengawasanrumahsehat
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No KegiatanPokok RincianKegiatan
1. Perencanaan a. Menetapkan jadwal pelaksanaan kegiatan,
/Persiapan Kegiatan peserta dan kebutuhan anggaran kegiatan.
1) Pelaksanaan bulan Oktober2017
2) Jumlah peserta 40 orang
b. Menyusun KAK kegiatan
pertemuan/pelatihan
c. Mempersiapkan undangan kegiatan
d. Mempersiapkan kebutuhan administrasi
pertemuan/ pelatihan; daftar hadir, form
isian, materi, komitmen (bila ada), ATK, dan
kwitansi transpor.
2. Pelaksanaan a. Mempersiapkan sarana dan prasarana
kegiatan pelaksanaan kegiatan pelatihan.
PelatihanNatural b. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
Leader susunan acara dan materi yang telah
ditetapkan.
c. Menyepakati komitmen dengan peserta
untuk tindak lanjut setelah kegiatan
orientasi dilakukan

3. Tindak lanjut a. Natural leader yang telah


kegiatan dilatih/diorientasikan melakukan
kunjungan rumah ke lapangan sesuai
dengan jumlah sampel yang ditetapkan.
b. Hasil kegiatan survei diserahkan ke
Puskesmas sesuai waktu yang telah
disepakati. (1 bulan setelah kegiatan
orientasi dilaksanakan)
4. Pelaporan PencatatandanPelaporan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Kegiatan Metode
1. a. Menetapkan jadwal pelaksanaan - Koordinasikan dengan
kegiatan dan kebutuhan anggaran Kepala Puskesmas
kegiatan. - Menandatangani
b. Menyusun KAK kegiatan undangan dan di
pertemuan/pelatihan serahkan kepada
c. Mempersiapkan undangan kegiatan sasaran
d. Mempersiapkan kebutuhan - Lembar daftar hadir,
administrasi pertemuan/pelatihan; angket isian
daftar hadir, form isian, materi,
komitmen (bila ada), ATK, blangko,
dan kwitansi transpor.
2. a. Mempersiapkan sarana dan - Soundsystem dan
prasarana pelaksanaan kegiatan media pelatihan
orientasi. (komputer dan infokus)
b. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan - Susunan acara
susunan acara dan materi yang - Diskusi dan Rencana
telah ditetapkan. Tindak Lanjut pasca
c. Menyepakati komitmen dengan kegiatan pelatihan
peserta untuk tindak lanjut setelah
kegiatan pelatihan dilakukan
3. a. Natural leader yang telah - Distribusi dokumen
dilatih/diorientasikan melakukan - Kunjungan lapangan
kunjungan rumah ke lapangan - Rekapitulasi data
sesuai dengan jumlah sampel yang survei
ditetapkan.
b. Hasil kegiatan survei diserahkan ke
Puskesmas sesuai waktu yang telah
disepakati. (1 bulan setelah kegiatan
orientasi dilaksanakan)
4. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Membuat laporan hasil
kegiatan

F. SASARAN
Sasaran kegiatan adalah natural leader yang telah ditunjuk oleh bidan
desa yang mengutus untuk mengikuti kegiatan pelatihan/ orientasi natural
leader.
G. JADWAL KEGIATAN
Waktu (Bulan)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Okt Nov Des

1. Perencanaan Kegiatan

2. Pelaksanaan kegiatan
Pelatihan/Orientasi Natural Leader

3. Tindak lanjut kegiatan

4. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan


H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN
Kegiatan monitoring dilakukanmelaluipencatatandanpelaporan
yangadaataulangsunguntukmelihatapakahpelaksanaansesuaidenganrencan
a yang ditetapkandankeberhasilankegiatan, disampingmelihathambatan
/masalah yang timbul. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pemanfaatan
data hasil pencatatan dan pelaporan. Evaluasi dilaksanakan pada Lokakarya
Mini Bulanan dan Triwulanan.

G. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan setelah hasil tindak lanjut
kegiatan orientasi dilakukan sesuai dengan target sasaran yang telah
diberikan kepada kader kesling agar segera menyerahkan hasil pendataan
yang dilakukan untuk dilakukan rekapitulasi dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan dan capaian target yang telah ditetapkan, seluruh pelaporan
kegiatan diberikan kepadaKepalaUPTD PUSKESMAS GUNUNG MALINTANG
danditeruskankeDinasKesehatanKabupaten.

Kepala Puskesmas Pangkalan Penanggung Jawab Program PL

Depi Peringki, SKM Yana Fatul Rahmi, SKM


NIP. 19740928 199403 1 002 NIP. 19911118 201902 2003
KERANGKA ACUAN KERJA
KEGIATAN SANITASI TEMPAT – TEMPAT UMUM (TTU)
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum
(semua orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul
melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus.Jadi
tempat – tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempat – tempat umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit.Tempat –
tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai
tempat sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan
pemerintah, swasta dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh
masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya
dengan tempat – tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi
social, belajar maupun melakukan aktivitas lainnya.Tempat – tempat umum
memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, penularan
lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan
tempat – tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya
resiko penyebaran penyakit serta penularan lingkungan sehingga perlu
dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang
baik dan tempat – tempat umum perlu dijaga sanitasinya.
B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya
agar tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya
menimbulkan penyakit berbasis lingkungan.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara
akan keberadaan tempat – tempat umum di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Gunung Malintang
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU
2. Untuk mengetahui sanitasi jamban di TTU
3. Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
4. Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU
5. Untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara
dengan baik yang memenuhi syarat kesehatan TTU

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No KegiatanPokok RincianKegiatan
1. Perencanaan a. Validasi data TTU setiap tahunnya dan
/Persiapan Kegiatan berkelanjutan
b. Inventarisasisarana,
prasaranadanAlatpenunjangpelayanan
c. Penyusunan
PedomandanStandarOperasionalPelayanan
(SOP)
2. Pelaksanaan a. Menyusunrencanakegiatan Pembinaan dan
kegiatan pembinaan Pengawasan TTU
dan pengawasan b. SosialisasidanKoordinasiLintasSektor
TTU c. SosialisasiLintas Program terkait
d. MenyiapkanSaranadanPrasaranapenunjang
e. Melaksanakan kegiatan
3. Pelaporan PencatatandanPelaporan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


No Kegiatan Metode
1. a. Validasi data TTU setiap - Pendataanmelaluikaderdan
tahunnya dan berkelanjutan bides
b. Inventarisasisarana, - Cek kelengkapan
prasaranadanAlatpenunjangpelay form/check list dan
anan lembaran saran
c. Penyusunan - Penyusunanpedomandan
PedomandanStandarOperasional SOP
Pelayanan (SOP)
2. a. Menyusunrencanakegiatan - MembuatKerangkaAcuanKe
Pembinaan dan Pengawasan TTU giatan(KAK)
b. SosialisasidanKoordinasiLintasSe - Lokmin
ktor - Form IKL TTU
c. SosialisasiLintas Program terkait - Pelaksanaan langsung di
d. MenyiapkanSaranadanPrasarana lokasi TTU yang ada di
penunjang wilayah kerja dan konseling
e. Melaksanakankegiatan pada klinik sanitasi
3. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Membuat laporan hasil
kegiatan

F. SASARAN
Sasaran kegiatan pembinaan dan pengawasan TTU adalah :

1. Sekolah
2. Puskesmas
3. Perkantoran
4. Pustu dan Poskesri
5. Pasar
6. Kolam renang
7. Tempat ibadah
G. JADWAL KEGIATAN
Waktu (Bulan)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
1. a. Menyusunrencanakegiatan Pembinaan
dan Pengawasan TTU
b. SosialisasiLintas Program terkait
c. MenyiapkanSaranadanPrasaranapenunj
ang
d. Melaksanakan IKL TTU
2. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN
Kegiatan monitoring dilakukanmelaluipencatatandanpelaporan
yangadaataulangsunguntukmelihatapakahpelaksanaansesuaidenganrencan
a yang ditetapkandankeberhasilankegiatan,
disampingmelihathambatan/masalah yang timbul. Evaluasi kegiatan
dilakukan melalui pemanfaatan data hasil pencatatan dan pelaporan.
Evaluasi dilaksanakan pada Lokakarya Mini Bulanan dan Triwulanan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan sejalan
dengan seluruh pelaporan kegiatan Program Penyehatan Lingkungan UPTD
Puskesmas Gunung Malintang.Pelaporandiberikan kepadaKepalaUPTD
Puskesmas Gunung Malintang danditeruskankeDinasKesehatanKabupaten.

Kepala Puskesmas Pangkalan Penanggung Jawab Program PL

Depi Peringki, SKM


NIP. 19740928 199403 1 002 Yana Fatul Rahmi, SKM
NIP. 19911118 201902 2003
KERANGKA ACUAN KERJA
KEGIATAN PENGAWASAN DEPOT AIR MINUM(DAM)
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan
makanan. Tanpa air manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain
berguna untuk manusia, air juga diperlukan oleh makhluk hidup lain
misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia air diperlukan
untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang layak untuk
diminum tanpa mengganggu kesehatan atau air yang harus dimasak
terlebih dahulu sebelum dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan
metabolism dan fisiologi tubuh setiap waktu.Konsumsi air diperlukan
karenasetiap saat tubuh bekerja dan berproses.Disamping itu air juga
digunakan untuk melarutkan dan mengolah makanan agar dapat dicerna
tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta sel. Komponen terbanyak dari
sel adalah air. Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak
dapat berfungsi dengan baik. Begitu pula air merupakan bagian EKSKRETA
CAIR (keringat, air seni, air mata), uap pernapasan, dan cairan tubuh
(darah, lymphe).
B. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air
yang dialirkan melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan
(AMDK), maupun depot air minum (DAM).Selain itu air tanah dangkal dari
sumur – sumur gali (SG) atau pompa serta air hujan yang diolah oleh
penduduk menjadi air minum setelah di masak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai
sangat besar, sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh
subur.Perlu dilakukan pengawasan, pembinaan dan pengawasan kualitas
air dari DAM agar selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air
minum yang berasal dari depot air minum (DAM). Dengan demikian
masyarakat akan terhindar dari kemungkianan resiko terkenan penyakit
bawaan air.
b. Tujuan Khusus :
1. Tersosialisasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAM) di seluruh
masyarakat
2. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan
sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual
3. Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum (DAM)
yang melaksanakan kaidah hygiene sanitasi serta perlakuan hidup
bersih dan sehat (PHBS) dalam melayani masyarakat.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
N
KegiatanPokok RincianKegiatan
o
1. Perencanaan a. Validasi data DAM setiap tahunnya dan
/Persiapan berkelanjutan
Kegiatan b. Inventarisasisarana,
prasaranadanAlatpenunjangpelayanan
c. Penyusunan
PedomandanStandarOperasionalPelayanan
(SOP)
2. Pelaksanaan a. Menyusunrencanakegiatan Pembinaan dan
kegiatan Pengawasan DAM
pembinaan dan b. SosialisasidanKoordinasiLintasSektor
pengawasan c. SosialisasiLintas Program terkait
DAM d. MenyiapkanSaranadanPrasaranapenunjang
e. Melaksanakan kegiatan
3. Pelaporan PencatatandanPelaporan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


N
Kegiatan Metode
o
1. a. Validasi data DAM setiap - Pendataanoleh petugas
tahunnya dan berkelanjutan sanitarian
b. Inventarisasisarana, - Cek kelengkapan
prasaranadanAlatpenunjangpelay form/check list dan
anan lembaran saran
c. Penyusunan - Penyusunanpedomandan
PedomandanStandarOperasionalP SOP
elayanan (SOP)
2. a. Menyusunrencanakegiatan - MembuatKerangkaAcuanKe
Pembinaan dan Pengawasan DAM giatan(KAK)
b. SosialisasidanKoordinasiLintasSek - Lokmin
tor - Form IKL DAM
c. SosialisasiLintas Program terkait - Pelaksanaan langsung di
d. MenyiapkanSaranadanPrasaranap lokasi DAM yang ada di
enunjang wilayah kerja dan konseling
e. Melaksanakan kegiatan pada klinik sanitasi
3. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Membuat laporan hasil
kegiatan

F. Sasaran
Sasaran kegiatan pembinaan dan pengawasan DAM adalah 6 DAM yang
ada diwilayah kerja UPTD Puskesmas Gunung Malintang.
G. JADWAL KEGIATAN
Waktu (Bulan)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
1. a. Menyusunrencanakegiatan Pembinaan
dan Pengawasan DAM
b. Koordinasi dan SosialisasiLintas
Program terkait
c. Koordinasi dan Sosialisasi Lintas Sektor
terkait
d. Menyiapkan Alat dan bahan penunjang
e. Melaksanakan IKL DAM
2. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN
Kegiatan monitoring dilakukanmelaluipencatatandanpelaporan
yangadaataulangsunguntukmelihatapakahpelaksanaansesuaidenganrencan
a yang ditetapkandankeberhasilankegiatan, disampingmelihathambatan
/masalah yang timbul. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pemanfaatan
data hasil pencatatan dan pelaporan. Evaluasi dilaksanakan pada Lokakarya
Mini Bulanan dan Triwulanan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan sejalan
dengan seluruh pelaporan kegiatan Program Penyehatan Lingkungan UPTD
Puskesmas Pangkalan.Pelaporan diberikan kepadaKepalaUPTD Puskesmas
Gunung Malintang danditeruskankeDinasKesehatanKabupaten.

Kepala Puskesmas Pangkalan Penanggung Jawab Program PL

Depi Peringki, SKM


NIP. 19740928 199403 1 002 Yana Fatul Rahmi, SKM
NIP. 19911118 201902 2003

KERANGKA ACUAN KERJA


PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
KEGIATAN PENGAWASAN SARANA AIR BERSIH (SAB)
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
keamanan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun
1992). Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai program atau kegiatan
telah dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah,
swasta maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program
penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang – undang kesehatan No. 23
Tahun 1992 yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengamanan
dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan
manusia.
Dalam kaitan dengan hal – hal tersebut maka seharusnya air bersih yang
digunakan slain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan
sehari – hari dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah
ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Pendekatan
penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang
ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan
pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta
masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya
adalah menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta
memenuhi syarat kesehatn.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan msyarakat
melalui penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang
ditularkan melalui air.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat
dalam mengamankan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan
kehidupan manusia.

b. Tujuan Khusus :
1. Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
2. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
3. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
4. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan
pengawasan kualitas air

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


N
KegiatanPokok RincianKegiatan
o
1. Perencanaan a. Validasi data SAB setiap tahunnya dan
/Persiapan berkelanjutan
Kegiatan b. Inventarisasisarana,
prasaranadanAlatpenunjangpelayanan
c. Penyusunan
PedomandanStandarOperasionalPelayanan
(SOP)
2. Pelaksanaan a. Menyusunrencanakegiatan Pembinaan dan
kegiatan Pengawasan SAB
pembinaan dan b. SosialisasidanKoordinasiLintasSektor
pengawasan SAB c. SosialisasiLintas Program terkait
d. MenyiapkanSaranadanPrasaranapenunjang
e. Melaksanakan kegiatan
3. Pelaporan PencatatandanPelaporan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


a. Cara MelaksanakanKegiatan
No Kegiatan Metode
1. a. Validasi data SAB setiap - Pendataanoleh kader
tahunnya dan berkelanjutan - Cek kelengkapan form/check
b. Inventarisasisarana, list dan lembaran saran
prasaranadanAlatpenunjangpel - Penyusunanpedomandan SOP
ayanan
c. Penyusunan
PedomandanStandarOperasion
alPelayanan (SOP)
2. a. Menyusunrencanakegiatan - MembuatKerangkaAcuanKegi
Pembinaan dan Pengawasan atan(KAK)
SAB - Lokmin
b. SosialisasidanKoordinasiLintas - Form IKL SAB
Sektor - Pelaksanaan langsung di
c. SosialisasiLintas Program lokasi SAB yang ada di
terkait wilayah kerja dan konseling
d. MenyiapkanSaranadanPrasara pada klinik sanitasi
napenunjang
e. Melaksanakan kegiatan
3. Pencatatan dan Pelaporan Membuat laporan hasil kegiatan
Kegiatan

F. SASARAN
Sasaran kegiatan pembinaan dan pengawasan DAM adalah Seluruh SAB
yang ada diwilayah kerja UPTD Puskesmas Gunung Malintang
G. JADWAL KEGIATAN
Waktu (Bulan)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
1. a. Menyusunrencanakegiatan
b. Koordinasi dan SosialisasiLintas
Program terkait
c. Koordinasi dan Sosialisasi Lintas Sektor
terkait
d. Menyiapkan Alat dan bahan penunjang
e. Melaksanakan IKL SAB
2. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN
Kegiatan monitoring dilakukanmelaluipencatatandanpelaporan
yangadaataulangsunguntukmelihatapakahpelaksanaansesuaidenganrencan
a yang ditetapkandankeberhasilankegiatan, disampingmelihathambatan
/masalah yang timbul. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pemanfaatan
data hasil pencatatan dan pelaporan. Evaluasi dilaksanakan pada Lokakarya
Mini Bulanan dan Triwulanan.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan sejalan
dengan seluruh pelaporan kegiatan Program Penyehatan Lingkungan UPTD
Puskesmas Gunung Malintang.Pelaporan diberikan kepadaKepalaUPTD
Puskesmas Gunung Malintang danditeruskankeDinasKesehatanKabupaten.

Kepala Puskesmas Pangkalan Penanggung Jawab Program PL

Depi Peringki, SKM


NIP. 19740928 199403 1 002 Yana Fatul Rahmi, SKM
NIP. 19911118 201902 2003

KERANGKA ACUAN KERJA


KEGIATAN KLINIK SANITASI
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang
mengintegrasikan pelayanan kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang
difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah
penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan
pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau keluarganya
mengenai :
1. Keluhan utama
2. Keluhan tambahan
3. Riwayat penyakit terdahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Lamanya sakit
6. Kondisi lingkungan
7. Sarana sanitasi yang digunakan
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara
petugas konseling dan pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja
sama sehingga pasien dan klien dapat mengenali dan memecahkan masalah
kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.
B. LATAR BELAKANG
1. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit
diare, demam berdarah, malaria dan kulit.
2. Penyakit – penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi
perumahan dan lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
3. Penyakit – penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya
melalui makanan antara lain : diare, kecacingam dan keracunan
makanan
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan
kimia dan pestisida di rumah tangga.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif,
kuratif dan promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus
menerus.
b. Tujuan Khusus
1. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector
dalam program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan
lingkungan dengan memberdayakan masyarakat.
2. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan dari perilaku
masyarakat (pasien, klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan
lingkungan dan perilaku hidup bersihdan sehat.
3. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan
masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi penyakit
berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan dengan
sumber daya yang ada
4. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan
meningkatnya kondisi kesehatan lingkungan
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No KegiatanPokok RincianKegiatan
1. Perencanaan a. Inventarisasisarana,
/Persiapan Kegiatan prasaranadanAlatpenunjangpelayanan
b. Penyusunan
PedomandanStandarOperasionalPelayanan
(SOP)
2. Pelaksanaan a. MenyusunrencanakegiatanKlinik Sanitasi
kegiatan Klinik b. SosialisasidanKoordinasiLintasSektor
Sanitasi c. SosialisasiLintas Program terkait
d. MenyiapkanSaranadanPrasaranapenunjang
e. Melaksanakan kegiatan
3. Pelaporan PencatatandanPelaporan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


No Kegiatan Metode
1. a. Inventarisasisarana, - Cek kelengkapan form/check
prasaranadanAlatpenunjangpelay list dan lembaran saran
anan - Penyusunanpedomandan
b. Penyusunan SOP
PedomandanStandarOperasional
Pelayanan (SOP)
2. Dalam gedung:
a. MenyusunrencanakegiatanKlinik - MembuatKerangkaAcuanKeg
Sanitasi iatan(KAK)
b. SosialisasiLintas Program terkait - Lokmin
c. MenyiapkanSaranadanPrasarana - Form Panduan wawancara
penunjang Klinik Sanitasi
d. Melaksanakan kegiatan - Pelaksanaan kegiatan di
dalam gedung puskesmas
3. Luar Gedung :
a. Menyusunrencanakunjungan - Form Panduan kunjungan
rumah/lokasi dari pasien/klien lapangan
b. SosialisasidanKoordinasiLintasSe - Pelaksanaan kegiatan di luar
ktor gedung puskesmas
c. Sosialisasidan koordinasi Lintas
Program terkait
d. Menyiapkanalat dan bahan
penunjang
e. Melaksanakan kegiatan
3. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Membuat laporan hasil kegiatan

F. SASARAN
1. Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan
masalah kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan
yang datang ke puskesmas
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke
puskesmas
3. Penderita penyakit / pasien / keluarga yang berhubungan dengan
masalah kesehatan lingkungan, dan penyakit yang berbasis
lingkungan yang dikunjungi rumahnya
4. Masyarakat umum / klien yang mempunyai masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit yang berbasis lingkungan yang daerahnya
dikunjungi.
G. JADWAL KEGIATAN
Waktu (Bulan)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
1. a. Menyusunrencanakegiatan
b. Koordinasi dan SosialisasiLintas
Program terkait
c. Koordinasi dan Sosialisasi Lintas Sektor
terkait
d. Menyiapkan Alat dan bahan penunjang
e. MelaksanakanKlinik Sanitasi di dalam
gedung
f. Melaksanakan Kunjungan lapangan JADWAL KUNJUNGAN SESUAI KESEPAKATAN PETUGAS DENGAN
PASIEN/KLIEN
2. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN
Kegiatan monitoring dilakukanmelaluipencatatandanpelaporan
yangadaataulangsunguntukmelihatapakahpelaksanaansesuaidenganrencan
a yang ditetapkandankeberhasilankegiatan, disampingmelihathambatan
/masalah yang timbul. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pemanfaatan
data hasil pencatatan dan pelaporan. Evaluasi dilaksanakan pada Lokakarya
Mini Bulanan dan Triwulanan.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan sejalan
dengan seluruh pelaporan kegiatan Program Penyehatan Lingkungan UPTD
Puskesmas Pangkalan.Pelaporan diberikan kepadaKepalaUPTD Puskesmas
Gunung Malintang danditeruskankeDinasKesehatanKabupaten.

Kepala Puskesmas Pangkalan Penanggung Jawab Program PL

Depi Peringki, SKM


NIP. 19740928 199403 1 002 Yana Fatul Rahmi, SKM
NIP. 19911118 201902 2003

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KEGIATAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia melakukan upaya percepatan peningkatan akses
terhadap sanitasi yang layak.Tahun 2005, pendekatan Community-Led Total
Sanitation (CLTS) diujicobakan di 6 Kabupaten dan selanjutnya direplikasi
pada tahun 2006 dan 2007.Hasilnya, pada tahun 2007 ada 680 desa yang
telah mendeklarasikan kondisi terbatas dari praktek buang air besar
sembarangan (BABS) atau biasa disebut Open Defecation Free (ODF).Ini
memperlihatkan bahwa pendekatan subsidi dan penyediaan sarana fisik
(hardware), yang sebelumnya dilakukan pemerintah, tidak mampu
menjamin perubahan perilaku masyarakat maupun meningkatkan akses
sanitasi.
Tahun 2009, pemerintah menekankan perhatian kepada aspek sanitasi
dan higiene dengan memasukkan pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN 2010 – 2014) prioritas 3 bidang Kesehatan
memprioritaskan upaya preventif dan promotif terpadu melalui peningkatan
akses air minum 67 % dan sanitasi 75 % pada tahun 2014. Hal ini sejalan
dengan komitmen pemerintah dalam pencapaian target universal Akses
2019.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan yang
cukup efektif untuk mempercepat akses terhadap sanitasi yang layak
melalui perubahan perilaku secara kolektif dan pemberdayaan masyarakat.
Saat ini STBM dilaksanakan melalui berbagai program pembangunan
sanitasi, diantaranya program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Masyarakat (PAMSIMAS),PAM STBM, Program Urban Sanitation and Rural
Infrastructur (USRI), Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), dan
program-program yang dilakukan oleh mitra seperti Water Sanitation
Program-Bank Dunia, Wes UNICEF, IUWASH, High Five – USAID, Plan
Internasional Indonesia, WVI,Simavi,USDP, YPCII, CD Bethesda, Yayasan
Dian Desa dan lain-lain.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk
merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan.
STBM adalah pendekatan yang digunakan dalam program nasional
pembangunan sanitasi di Indonesia yang dipilih untuk Memperkuat upaya
pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit
berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat serta
mengimplementasikan komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses
sanitasi dasar yang layak dan berkesinambungan.
B. LATAR BELAKANG
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah air minum,
higienis dan sanitasi masih sangat besar. Hasil studi Indonesia Sanitation
Sector Development Program (ISSDP) tahun 2006, menunjukkan 47 %
masyarakat masih berperilaku buang air besar ke sungai, sawah, kolam,
kebun dan tempat terbuka lainnya.
Berdasarkan Studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia tahun
2006, perilaku masyarakat dalam mencuci tangan adalah:
a. Sebelum buang air besar 12 %,
b. Setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9 %,
c. Sebelum makan 14 %
d. Sebelum memberi makan bayi 7% dan
e. Sebelum menyiapkan makanan 6 %
Setelah studi BHS lainnya terhadap perilaku pengelolaan air minum
rumah tangga menunjukkan 99,20 % merebus air untuk mendapatkan air
minum, tetapi 47,50 % dari air tersebut masih mengandung Eschericia coli.
Kondisi tersebut berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian diare di
Indonesia. Hal ini terlihat dari angka kejadian diare nasional pada tahun
2006 sebesar 423 per seribu penduduk pada semua umur dan 16 provinsi
mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) diare dengan Case Fatality Rate (CFR)
sebesar 2,52.
Kondisi seperti ini dapat dikendalikan melalui intervensi terpadu dengan
pendekatan sanitasi total. Hal ini dibuktikan melalui hasil studi WHO tahun
2007, yaitu kejadian diare menurun 32 % dengan menigkatkan akses
masyarakat terhadap sanitasi dasar, 45 % dengan perilaku mencuci tangan
pakai sabun, dan 39% perilaku pengelola air minum yang aman di rumah
tangga. Sedangkan dengan mengintegrasikan ketiga perilaku intervensi
tersebut, kejadian diare menurun sebesar 94%.
Pemerintah telah memberikan perhatian dibidang higienis dan sanitasi
dengan menetapkan Stop Buang Air Besar Sembarangan dan peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2019 yaitu menigkatkan akses
air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh
dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan akses.
Menyadari hal tersebut diatas , pemerintah telah melaksanakan
beberapa kegiatan, antara lain melakukan uji coba implementasi Community
Lead Total Sanitation (CLTS) di 6 Kabupaten pada tahun 2005, dilanjutkan
dengan pencanangan kampanye cuci tangan secara nasional oleh Menko
Kesra Bersama Mendiknas dan Meneg Pemberdayaan Perempuan tahun
2007.
Sebagai tindak lanjut, dilakukan CTPS di berbagai lokasi oleh berbagai
lembaga, baik pemerintah maupun non pemerintah, yang menghasilkan
perubahan perilaku buang air besar disembarang tempat, sehingga pada
tahun 2006. Ujicoba ini telah berhasil menciptakan 160 desa bebas buang
air besar sembarangan (open defication free-ODF), sehingga pada tahun
2006. Sebanyak 160 desa telah ODF dan tahun 2007 mencapai 500 desa.
Perlunya strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat berangkat
dari pelaksanaan kegiatan dengan pendekatan sektoral dan subsidi
perangkat keras selama ini tidak memberi daya ungkit terjadinya perubahan
perilaku higienis dan peningkatan akses sanitasi, sehingga diperlukan
strategi yang baru dengan melibatkan lintas sektor sesuai dengan tugas dan
pokok serta fungsi masing-masing dengan leading sektor Departemen
Kesehatan karena sarana sanitasi total berbasis masyarakat ini menekankan
5 (lima) pilar perubahan perilaku higienis. Sehingga pada tahun 2008
pemerintah menetapkan kebijakan nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 852/MENKES/SK/IX/2008. Kepmenkes ini kemudian diganti
dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.3 Tahun 2014 tentang Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mencapai kondisi sanitasi total dengan mengubah perilaku higienis
dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat yang meliputi 3 strategi
yaitu: (1) Penciptaan Lingkungan yang kondusif, (2) Peningkatan
kebutuhan sanitasi, serta (3) Peningkatan penyediaan akses sanitasi.
b. Tujuan Khusus
Dibaginya pelaksanaan STBM dibawah naungan lima pilar akan
mempermudah upaya mencapai tujuan akhir STBM, tidak hanya untuk
meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang lebih baik tetapi juga
merubah dan mempertahankan keberlanjutan praktik-praktik budaya
hidup bersih dan sehat. Sehingga dalam jangka panjang dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh
sanitasi yang kurang baik, dan dapat mendorong terwujudnya
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)
2. Cuci Tangan Pakai Sabun(CTPS)
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)
Dengan melaksanakan kegiatan pemicuan CLTS dan monev Pasca
pemicuan, pelatihan natural leader.
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Dengan melakukan kampanye CTPS baik di Sekolah Dasar dan
dimasyarakat, serta monev terhadap masyarakat yang telah
mengadopsi CTPS dengan beberapa indikator yaitu: ada sabun,
gayung, air mengalir dan lap tangan
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)
Pemicuan dan penyuluhan tentang pengelolaan Air Minum dan
makanan rumah tangga di masyarakat dan permainan ular tangga
pangan dan sanitasi untuk sekolah dasar (SD).
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga
Melakukan kegiatan pengelolaan sampah di rumah tangga dengan
mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang, dan mendaur
ulang yang berkoordinasi dengan Kantor Lingkungan Hidup.
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga.
Melakukan kegiatan pengolahan limbah cair dirumah tangga yaitu
berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi dan dapur yang
memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan yang mampu memutus mata rantai penularan
penyakit.
F. SASARAN
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan
Sasaran KK yang menggunakan sarana Jamban

2. Cuci Tangan Pakai Sabun


Anak Sekolah Dasar dan Sasaran KK yang mengadopsi Cuci tangan
pakai sabun
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan di Rumah Tangga (PAMM-RT)
Rumah yang mengelola air minum dan makanan di rumah tangga
4. Pengamanan sampah rumah tangga
Rumah yang mengelola sampah rumah tangga
5. Pengamanan Limbah Cir Rumah Tangga
Rumah yang memiliki saluran pembuangan limbah rumah tangga.
G. JADWAL KEGIATAN
Waktu (Bulan)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
1. a. Menyusunrencanakegiatan
b. Koordinasi dan SosialisasiLintas
Program terkait
c. Koordinasi dan Sosialisasi Lintas Sektor
terkait
d. Menyiapkan sarana dan prasarana
penunjang
e. MelaksanakanPemicuan Stop BABS
f. Monev Pasca Pemicuan
g. CTPS
h. Monev Pasca CTPS
i. Pengelolaan air minum dan makanan
rumah tangga
j. Pengamanan sampah rumah tangga
k. Pengamanan limbah cair rumah tangga
2. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN
Kegiatan monitoring dilakukanmelaluipencatatandanpelaporan
yangadaataulangsunguntukmelihatapakahpelaksanaansesuaidenganrencan
a yang ditetapkandankeberhasilankegiatan, disampingmelihathambatan
/masalah yang timbul. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pemanfaatan
data hasil pencatatan dan pelaporan. Evaluasi dilaksanakan pada Lokakarya
Mini Bulanan dan Triwulanan.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan sejalan
dengan seluruh pelaporan kegiatan Program Penyehatan Lingkungan UPTD
Puskesmas Pangkalan.Pelaporan diberikan kepadaKepalaUPTD Puskesmas
Pangkalan danditeruskankeDinasKesehatanKabupaten.

Kepala Puskesmas Pangkalan Penanggung Jawab Program PL

Depi Peringki, SKM Yana Fatul Rahmi, SKM


NIP. 19740928 199403 1 002 NIP. 19911118 201902 2003

Anda mungkin juga menyukai