Anda di halaman 1dari 8

c  


       
JUMAT, 30 OKTOBER 2009 09:38

ADDIS ABABA (Berita SuaraMedia) ± Tanah Ethiopia yang kering kerontang memerlukan bantuan untuk dapat
mengatasi kelaparan yang mendera penduduknya, namun sejumlah kritikus mengatakan bahwa kebijakan-kebijakan
dari negara paling "dermawan" untuk negara tersebut, AS. AS diklaim justru memperparah gelombang kelaparan
yang terjadi.

70 persen bantuan yang dialirkan untuk Ethiopia yang kelaparan berasal dari AS. Namun menurut sebuah laporan
baru yang disampaikan oleh organisasi bantuan kemanusiaan, Oxfam Internasional, bantuan yang diberikan AS
tersebut ternyata harus dibayar dengan harga yang mahal.

Hukum AS menggariskan bahwa uang bantuan makanan harus dibelanjakan untuk bahan makanan yang tumbuh di
tanah AS. Setidaknya setengahnya harus melalui proses pengemasan di AS, dan sebagian besar harus dikirimkan
oleh kapal-kapal AS.

Oxfam menyatakan bahwa hal tersebut lebih mahal dan menguras waktu jika dibandingkan dengan membeli
makanan setempat.

"Kasarnya, untuk setiap $1 yang dikucurkan melalui bantuan, para pembayar pajak AS harus membayar $2," kata
Carolyn Gluck, juru bicara Oxfam.

Kebijakan bantuan AS juga menggerogoti strategi pengembangan jangka panjang yang dapat merusak siklus
kekeringan dan kelaparan di Ethiopia.

"Hal itu sama seperti memilliki layanan kesehatan yang diberikan di ambulan gawat darurat untuk menangani orang-
orang sakit setiap saat," kata Gluck. "Anda tidak bisa begitu saja menangani masalah itu. Anda harus mencari tahu
penyebab dibaliknya, jika tidak, maka Anda akan terpasung dalam siklus donor makanan asing untuk selamanya."

Seperempat abad yang lalu, Ethiopia dilanda kekeringan yang menewaskan 1 juta orang, hal itu membuat dunia
internasional meluncurkan upaya bantuan besar-besaran.

Kini, negara tersebut kembali dihadapkan pada gelombang kekeringan yang mematikan dan mencari bantuan untuk
menghindari terus meluasnya kelaparan di negara tersebut. The World Food Program di Ethiopia telah mengajukan
permohonan bantuan senilai $285 juta, atau 419 ton sereal dalam enam bulan ke depan untuk membantu
mengamankan pasokan makanan bagi populasi penduduk yang dilanda kekeringan.

Lembaga tersebut juga mendorong laporan Oxfam mengenai bantuan makanan miliaran dollar yang diberikan untuk
Ethiopia. Oxfam bukanlah satu-satunya pengkritik kebijakan AS. Lembaga Akuntabilitas Pemerintah (GAO) AS
melaporkan bahwa dari $2 miliar per tahun yang dialokasikan untuk program bantuan makanan asing, lebih dari
setengahnya dihabiskan untuk mengongkosi transportasi, bukan makanan itu sendiri.

"Itu adalah sebuah sumber daya yang aneh," kata Chris Barnett, seorang profesor ekonomi perkembangan di
Universitas Cornell, kepada ABC News. Barrett, mantan editor America Journal for Agricultural Economics,
mengatakan bahwa sisitem bantuan makanan yang berlaku saat ini bukan hanya terlalu mahal, namun juga
kontraproduktif terhadap gagasan memberikan bantuan kepada negara yang tengah berada dalam keadaan gawat
darurat.

"Untuk mengirimkan bantuan gawat darurat dari AS, diperlukan waktu nyaris lima bulan," kata Barrett. "Pada saat
bantuan makanan amat diperlukan dan lebih penting dari segalanya, kita tidak melakukan praktik global yang
terbaik."

Praktik-praktik yang lebih baik, misalnya, membeli makanan untuk didistribusikan secara lokal atau regional.
Contohnya, ketimbang harus mengapalkan gandum dari Iowa ke Kenya, USAID, lembaga AS yang berwenang
menangani distribusi bantuan makanan untuk kemanusiaan, dapat membeli bahan makanan dari Uganda, atau
mempergunakan cara-cara yang lebih mudah dan lebih murah untuk mengirimkan makanan ke tempat tujuan,
sehingga lebih banyak dana yang bisa diberikan untuk bantuan, dan mengurangi biaya logistik.
Oxfam mengatakan bahwa lebih banyak dana yang harus dikeluarkan, bukannya melakukan program-program
jangka panjang seperti Pastoralis Livelihood Initiative. Kelompok tersebut menangani komunitas penggembala ternak
yang berjumlah besar di Ethiopia, mencari cara untuk mempertahankan ternak mereka dalam keadaan kekeringan
dan memperkuat pasar hewan ternak. Program tersebut dimulai pada tahun 2005 dan telah meningkatkan derajat
keselamatan melebihi 10 persen dalam bencana kekeringan di sebuah komunitas.

Sebuah laporan GAO yang dirilis bulan lalu, menyelidiki mengenai bantuan makanan internasional. Disimpulkan
bahwa bantuan makanan dari AS dikirimkan ke 10 negara sub-Sahara Afrika. Biaya yang ditelan 34 persen lebih
banyak dibandingkan dengan membeli makanan secara lokal dan regional oleh World Food Program.

Ada dorongan besar oleh kelompok-kelompok bantuan internasional untuk melakukan reformasi terhadap peraturan
tersebut, sesuatu yang ± menurut Barnett ± sulit diterima oleh para anggota Kongres yang memiliki jaringan
konstituen (pemilih) yang berlatar belakang pertanian.

"Tidak banyak anggota Kongres yang mau menyerahkan wilayah kekuasaan," kata Barrett. "Komite-komite Kongres
yang memiliki kepentingan dalam industri pertanian dan pengapalan tidak memiliki perasaan yang serupa dengan
komite hubungan luar negeri. Mereka memandangnya dalam konteks pertanian secara lebih luas, bukan dalam hal
perkembangan."

Rebecca Bratter, direktur kebijakan Asosiasi Gandum AS, mengatakan bahwa kebijakan yang dianut saat ini
bukanlah bertujuan untuk menguntungkan industri pertanian AS, namun untuk memastikan bahwa orang-orang yang
kelaparan mendapatkan metode bantuan yang "paling aman dan paling efektif."

"Kami memberi makan orang-orang yang berada dalam situasi gawat. Tidak ada pihak lain yang memberikan
sumbangan lebih besar dari AS," kata Bratter. "Negara-negara memang harus menjadi pasar komersial, bukannya
pasar donasi, namun hal itu tidak mungkin terjadi dalam waktu satu tahun."

Sejumlah perubahan telah dilakukan terhadap peraturan tersebut. Melalui rancangan udang-undang pertanuan,
pemerintahan Bush mendorong peningkatan fleksibilitas terhadap pembatasan pemberian bantuan. Setelah melalui
perdebatan, Kongres AS menyetujui dana sebesar $60 juta untuk dikucurkan dalam empat tahun ke depan untuk
membeli bahan makanan lokal dan regional.

Pemerintahan Obama juga memperlihatkan ketertarikan untuk mendapatkan fleksibilitas yang lebih dalam hal
kebijakan bantuan makanan. Juru bicara USAID, dala sebuah pernyataan, menyampaikan kepaqda ABC News,
"Pemerintah (AS) mengajukan $200 juta untuk mendanai bantuan makanan darurat. Dana ini mengembangkan
bantuan kemanusiaan pemerintah AS dan memungkinkan kami untuk mendapatkan makanan lokal atau regional,
atau untuk memberikan voucher makanan yang tersedia di pasar-pasar setempat, jika bantuan makanan kami sendiri
masih terlalu jauh, atau jika ada cukup makanan di pasar, namun karena krisis yang mendera, maka masyarakat
kehilangan daya beli."

á  
    , yang memimpin inisiatif pemerintah AS sebanyak $3,5 miliar berjangka waktu
3 tahun untuk dipergunakan dalam bantuan makanan global, telah berulangkali menegaskan bahwa prioritas
pemerintah AS tetaplah membantu negara-negara miskin untuk mengembangkan sektor pertanian. Dua minggu yang
lalu, Menteri Pertanian AS, Tom Vilsack, mengatakan kepada para wartawan bahwa dirinya ingin meliht kebijakan
yang ada saat ini untuk berkembang menjadi sebuah hubungan kemitraan antara sektor pertanian AS dan kebutuhan
pertanian dari negara-negara berkembang.

Akan tetapi, Bratter memperingatkan bahwa pergeseran total dari kebijakan bantuan makanan, menjadi pemberian
dana untuk membeli makanan lokal dapat menjadi sebuah "pukulan" bagi pendanaan bantuan makanan.

"Ada kepentingan agrikultur yang diperjuangkan setiap tahunnya untuk program ini di (Capitol) Hill, tapi jika benar
hanya uang yang diberikan, maka hal itu menghapuskan peranan pertanian," kata Bratter. "Hal tersebut bisa
memberikan dampak negatif terhadap dukungan (petani) di masa mendatang."

Judith Schuler, juru bicara World Food Program untuk Ethiopia, mengatakan bahwa perubahan tidak mungkin terjadi
dalam satu malam.

"Kami memang harus merumuskan strategi jangka panjang, namun kami memiliki program jaring pengaman produktif
yang mampu mencukupi kebutuhan 7,5 juta orang," kata Schuler kepada ABC News. "Saat ini, ada 6,2 juta orang
mengalami kesulitan mendapatkan makanan, mereka memerlukan bantuan sesegera mungkin." (dn/abc)
www.suaramedia.com
@  

    
     
@
  @


c  
 




  
  

m 


 m 
m  
 


 



  


 




 

  
 



 


  

  m 



 


  !    m 
 "   



#$%# 
  
%$& m 

 

   m 

%'
 (
  
) 
 
 m 
   





   
%$$ 
 

 
  
   m 


 
 (
 



 


   
 

 *  
  
  
 


 


 



)
 


  

 


  

 
  

 *



m m  
*    *
 
 
 




 #$$+ "  m 
 

#' 
,
 
 m 
-
(
-
   

*m 
  

 
 "  *-
*  
m 
  
 





 



 





 

 
*


m   
m 



'$$$.  

 
%$$$
.
 
  
 
        
m 






)

 
  
 





 
  


  

 )




 


 

 




 

 
 (
  
 

    




  *
*     

"    
m
 /  

 
 
   m 
 



 

0)  0
 

 
  

 m 
 



  




 

  
 







%$&
 

  

 1# #$$' 


   
m 


 
  
)
%212  #$$3
 
 
 
 
 m 
 

@            ! ! !
"
! ! 

POLITIK DAN EKONOMI? ?


Ekonom Afrika Usul Penghapusan Bantuan Pembangunan

?

 ? 
?? ? ?   ??

?  ?

Akibat krisis, kemungkinan dana bantuan bagi negera berkembang akan


berkurang. Namun menurut kalangan pakar ekonomi Afrika bukan suatu hal yang
buruk.
  ? ?   ?  ?  ? ?  ?? ?  ?
 ?  ?? ? ? ? ?  ?  ?   ?  ?
?! ?
" ?!#?"   ? ?  $   %?% ? & ? ?    ?!#?  ?
   ? ? ?  ?% ? ? ? ???
   ?  ?
    ??

'( ?)* ??)+# ??, %?    -?., ?  ? ?  ?  ?
  ?  %?' %
?/?  ??  ?

?  
 %? ? ?  ?
? ?  ?0 ? ? ?  ??  ?  ?1$ ?
!#?    ? ? ? ? ?  ?.?

"  ?
   ?  ?    ?    ? ?  ?  ? ?   ?
    ?!#??  ? ? ?   ? %?  ?   ??
   ??

?'?   ?  ?  ?
 ? ?  ?    ?
% ?? ? ?  ??

?, %?2  ?"& ? ?    ?
?  ? ? ?   %?

.'   %? ?  %? ?  ? ??  ? ?3


?! ?  ?
 ?!#?   ? ? ? %? ?   ?   ?% ? ?  ?
"  ?% ?   ?&?!#?   ? ??  ?    ?"  ? ? ?
?  ?    ? ?  ? ?   ? ?' ?
  %?!#? ?   ?   ? ?& %??  ?  ?
   ? ? ? ?  %   ?  ?    %.??2  ?
"& ? ??

 ?"& ?    ?  $  ?!#?(? %?% ?  ?


   ?

 %?  ? ?  ?    ?
?! ?" ?% ?
 
 ?  ?  ? ?  ? ? ? %?     ?    ?% ?
  ?  ? ?  ??    ?  ?   #? ?    ?  ?
   %??

  ??   ?! %$, ?" (?   ?  ? %  ?"& ?
'  ?" (?   ?  ?% ?  ?!#??  ?  ? ? ?
&? %?&?!#?% ?  ?    ?    ??  %??

" (?   -?." ?&?!#? ??  %? ?  ?,?   ?
! ?   ?? ?" ?
 ?!#?   ??!?? ? ?  ?
  ?  ?4?!#?  %? ?    ? ? ?   ?
   ? ?3
?! ?%  ??%?    ?   ? $ ??
 %?  ? ??  ?
?  ??
?! ?" ?0 ? ? ?
  ??     ?  ?%?   ?    ? ? ?.?

" (?    ?? ?  ?  ( ? ?  ?  ?% ? ?
! ?" ?? $ ?
?  ? ? ?,?% ?'    ?
!? ?    ?  ?  ?
 ? ?(?"  %?  ?" (?
 ?   ?!#?  ?&?    %?   ? ???
?
   ?  ?    ?"& ?'  %? % ?  ?
 ?
  ?? %? ?  ?  ?  ?   ??

.   ? ??5? ??    %?   ?  ?, ? ?  ?


? %? ? ? ? ? ? %?" %?!#?    ?   ?
  ?

 ?% ?    ?!#?  ??

?  ?!#?
"   ?  %?    ? ?  ?

 ??% ?     ?
!#?    ?  ?  ?

 ?
 ?  ?  .?6  ?"& ?
"& ?   ? ? ? ?   ?  ?  ?%?   ?, ?
 ? ? ? ? ?    ?   ? ?

??

, )4
  5
 
!

6

7 
@        ##$#@


! 
 
"#    c

$" %&!  
 

 



 

 


 
 
  




.  
 
  

"
 




/ 7""
8 


 
 






 


%$$$$

"
 


 
%+5%$   
  

9

:  

 


 
  !
  

 

 

;
 








 


 

  <=



  
. .





 


  #$$ 



 4   m

:m 
 


 . 

 
   




 
 
 
 

  


=





  


  
   
  
   




>>?3m

#$$'
7m
 %3%
 @
;


  
?3







 


 
'$
  m
#$%$@ 7m 


 

 
%#  m
 

 

 

 
   


  
 ) 



 

  
  
"
 

 

    

  

)   
 . 


  
  



 A#$
  A#$ 
%&5%$5$3 

@      @% &  '


&(

@ 
   " !  @% &

@ 
  @  
 )    
"@


@ @ * @


        @  

@         
$$ @  

@        ##$$#@




 
@     
     !
@! !    !"

@ $$    ##(((#@




@           ( @  !


 ! !"! 
! ! ! "

@     


  " $$+  , -  @.@/ @  0  

@       " 


*!! @ !  !!    !! !!@


Anda mungkin juga menyukai