Anda di halaman 1dari 14

BAB III

TUGAS KHUSUS/TOPIK LAPORAN


“GROUNDING ROD”

1. Pengertian Grounding Rod


Pengertian Grounding rod merupakan sebuah alat yang dipakai sebagai
jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi (earthing / ground), dengan alat
Grounding Rod ini, diharapkan petir tidak merusak benda-benda yang
dilewatinya. Standar kelayakan Grounding rod atau pembumian harus bisa
memiliki nilai tahanan sebaran resistansi maksimal 5 Ohm (Bila di bawah 5 Ohm
lebih baik). Material Grounding rod dapat berupa batang tembaga, lempeng
tembaga atau kerucut tembaga, semakin luas permukaan material Grounding rod
yang di tanam ke tanah maka resistansi akan semakin rendah atau semakin baik.
Adapun Grounding sistem dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Grounding sistem


( Sumber : http://pakarpetir.com.2018)

43
Simbol Grounding pada elektronika dasar maupun pada sistem
kelistrikan digambarkan pada gambar dibawah. Simbol ini diperlukan saat
membuat gambar rangkaian elektrik ataupun rangkaian elektronik. Berikut
ini adalah beberapa simbol yang menjelaskan arti Grounding pada gambar
teknik. Adapun simbol Grounding dapat dilihat pada gambar 2.32.

Gambar 3.2 simbol grounding


( Sumber :http://infopromodiskon.com.2018)

1 Cara Kerja Grounding Rod


Pada saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi,
maka muatan listrik positif di tanah (bumi) akan segera tertarik keatas. Muatan
listrik itu kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor, menuju ke
ujung batang Grounding rod. Pada saat muatan listrik negatif berada cukup dekat
di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif
di ujung-ujung tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan
menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah
melalui kabel, sehingga sambaran petir tidak mengenai bangunan/gedung. Tetapi
sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik
dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke
jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau
ledakan.Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir,
biasanya di dalam bangunan dipasangi alat Grounding rod internal yang disebut
penstabil arus listrik (surge arrestor).

44
3. Pemilihan Lokasi
3.1 Tempat Pembumian (grounding)
Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan semua muatan
listrik dari kabel konduktor (kabel bc) ke batang pembumian (ground rod)
yang tertanam di tanah. Batang pembumian sebaiknya terbuat dari bahan
tembaga murni, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m.
Untuk mencapai nilai grounding tersebut, tidak semua areal bisa terpenuhi,
karena ada beberapa aspek yang mempengaruhinya, yaitu :
a. Kadar air, bila air tanah dangkal atau musim penghujan maka nilai
tahanan sebaran mudah didapatkan.
b. Mineral logam, kandungan mineral tanah sangat mempengaruhi tahanan
sebaran atau resistansi karena jika tanah semakin banyak mengandung
logam maka arus petir semakin mudah menghantarkan.
c. Derajat keasaman, semakin asam PH tanah maka arus petir semakin
mudah menghantarkan.
d. Tekstur tanah, untuk tanah yang bertekstur pasir dan poros akan sulit
untuk mendapatkan tahanan sebaran yang baik karena jenis tanah
seperti ini air dan mineral akan mudah hanyut.

3.2 Tahanan Pentanahan


Adalah besarnya tahanan pada kontak/hubung antara masa (body)
dengan tanah. Faktor-faktor yang mem pengaruhi besarnya pentanahan:
a. Tahanan jenis tanah.
b. Panjang jenis elektroda pentanahan.
c. Luas penampang elektroda pentanahan.

harga tahanan maksimum yang diperbolehkan adalah 5 ohm. Demikian


juga halnya pada menara transmisi, untuk menghindarkan lompatan karena
naiknya tegangan/potensial pada waktu terjadi sambaran petir maka tahanan
kaki menara perlu dibuat sekecil mungkin.

45
4. Cara Pemasangan dan Penanaman Grounding
4.1 Penanaman Grounding Rod

Gambar 3.3 penanaman grounding


( Sumber :https://khedanta.files.wordpress.com.2018)

a. Lakukan penggalian tanah ukuran 30 x 30 kedalaman 50 cm.


b. Pertama coba tancapkan Grounding rod tersebut apakah mudah atau
susah ditancapkan.
c. Jika agak susah, buatkan bentuk lubang dimana Grounding rod akan
ditanamkan.
d. Tuangkan air kedalam lubang tersebut hingga penuh.
e. Tancapkan Grounding rod kedalam lubang tersebut dan tekan secara
pelan pelan hingga beberap centimeter.
f. Angkat sedikit Grounding rod, dan biarkan air turun kebawah.
g. Tekan kembali Grounding rod hingga beberapa centimeter dari
kedalaman awal.

46
h. Tuangkan kembali air kedalam lubang, lalu ulangi menekan Grounding
rod. Sepanjang anda tidak menemukan tanah yang keras atau tanah
berbatu, air akan membantu anda untuk menggeser lumpur atau pasir di
dalam tancapan hingga Grounding rod tertancap sampai habis.
i. Lakukan hal tersebut secara berulang hingga Grounding rod tertanam
sampai habis.

Jika anda mengalami kesulitan saat penancapan Grounding rod, anda


bisa menggunakan alat bantu berupa palu untuk memukul ujung atas
Grounding rod hingga tertancap semuanya, atau bisa juga dengan
menggunakan alat bantu stang pipa, lakukan penjepitan stang pipa ke
Grounding rod kemudian anda berdiri di stang pipa sambil menekan
Grounding rod kebawah. Untuk hal tertentu anda kemungkinan
membutuhkan penanaman Grounding rod yang lebih dalam dari ukuran
panjang Grounding rod misalnya sampai kedalamna 20 m, sehingga
penancapan tidak bisa dilakukan lagi. Anda dapat menggunakan cara
dengan mengebor tanahnya lebih dahulu. Anda bisa meminta tuakng bor
untuk melakukan pengeboran lobang dengan diameter +/- 10 cm. Setelah
kedalaman yang dibutuhkan tercapai, anda kemudian menanamkan stick
road ke dalamnya. Sebelumnya lakukan pengikatan (soldering) antara
Grounding rod dengan kabel rod. Dengan menggunakan pipa besi (yang
bisa disambung), lakukan pendorongan Grounding rod ke dalam lubang.
Anda bisa menandai jarak dari ujung Grounding rod dan kabel Grounding
untuk memastikan penanaman kabel sudah sesuai dengan kedalaman yang
diinginkan.

47
4.2 Cara Menyambung Grounding Rod dengan Kabel Grounding

Gambar 3.4 menyambung Grounding rod dengan kabel grounding


( Sumber :https://khedanta.files.wordpress.com.2018)

Cara menghubungkan yang paling bagus antara Grounding rod


dengan kabel Grounding adalah dengan sistim pengelasan. Setiap
penyambungan harus menggunakan bubuk mesiu standar, karena pemakaian
bubuk mesiu akan memepengaruhi kekuatan sambungannya. Hal ini juga
dilakuan untuk penyambungan antara kabel Grounding dengan kabel
Grounding dan juga untuk penyambungan antara kabel Grounding ke plat
terminal grounding.

Gambar 3.5 sambungan Grounding rod dengan kabel grounding


( Sumber :https://khedanta.files.wordpress.com.2018)

48
Cara lain yang bisa digunakan untuk penyambungan Grounding rod
dan kabel Grounding dengan cara sederhana adalah menggunakan clamp.
Dan ada juga yang menggunakan solder listrrik tapi, cara ini tidak terlalu
menjamin pengikatan yang sempurna.

4.3 Penanaman Kabel Grounding


Sebelum dilakukan penanaman/penimbunan kabel lakukan
pengukuran tahanan Grounding terlebih dahulu, bilamana nilai yang
dihasilkan belum sesuai standard maka akan lebih mudah untuk
penambahan Grounding rod tambahan. Jika nilai tahanan sudah sesuai
standar lakukan penanaman kabel dengan segera.
a. Lakukan penggalian tanah dari titik dimana Grounding menuju
masing masing titik Grounding yang saling terhubung. Dan juga
lakukan penggalian kea rah terminal grounding.
b. Buat galian disepanjang jalur lintasan dengan kedalaman antara 50 -60
cm.
c. Tarik kabel Grounding melalui jalur kabel tersebut, kemudian
tempatkan di bawah galian. Pastikan panjang kabel sudah cukup
hingga proses pengikatan dengan Grounding rod tidak akan susah.
d. Setelah semua sambungan telah di koneksi dengan sistim cadwell,
berikan pipa marking di tempat Grounding Rod tersebut. Gunakan
pipa PVC 4 dan ditutup dop pipa.
e. Kemudian lakukan penimbunan tanah didaerah galian sampai
ketinggian 20 cm. Lalu padatkan. Kemudian beri tanda misalanya batu
bata supaya dikemudian hari jika ada penggalian di sepanjang areal
penanaman kabel, maka kabel akan aman.
f. Setelah bata terpasang semua, kemudain timbun kembali hingga
penuh. Lakukan penimbunan hingga betul betul padat.

49
5. Komponen-Komponen Grounding
1. Copper Butter Connector
Alat ini digunakan untuk menyambung kabel, dan biasanya kabel
yang disambung pada instalasi penangkal petir Flash Vectron adalah
kabel Grounding sistem, karena kabel penyalur pada penangkal petir
Flash Vectron tidak boleh terputus atau tidak boleh ada sambungan.
Adapun Copper Butter Connector dapat dilihat pada gambar 3.6.

Gambar 3.6 copper butter connector


( Sumber :http://1.bp.blogspot.com.2018)

2. Ground Rod Drilling Head


Alat ini berfungsi untuk membantu mempercepat pembuatan
Grounding penangkal petir, dengan cara memasang dibagian bawah
Ground rod yang akan di masukkan ke dalam tanah, sehingga Ground
rod tersebut ketika didorong kedalam tanah akan cepat masuk karena
bagian ujung alat ini runcing. Selain itu, alat ini juga dapat menghindari
kerusakan Ground rod ketika di pukul kedalam tanah. Adapun Ground
Rod Drilling Head dapat dilihat pada gambar 3.7.

50
Gambar 3.7 ground rod drilling head
( Sumber :http://3.bp.blogspot.com.2018)

3. Ground Rod Driver Head


Alat ini dipasang dibagian atas Ground rod dan berfungsi untuk
menghindari kerusakan Ground rod bagian atas yang akan di masukkan
ke dalam tanah, karena disaat Ground rod didorong ke dalam tanah
dengan cara di pukul, alat pemukul tersebut tidak mengenai Ground rod
akan tetapi mengenai alat ini. Adapun Ground Rod Driver Head dapat
dilihat pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 ground rod driver head


( Sumber :http://3.bp.blogspot.com.2018)

51
4. Ground Rod Coupler
Alat ini digunakan ketika kita akan menyambung beberapa segmen
ground rod yang dimasukkan kedalam tanah sehingga ground rod yang
masuk kedalam tanah akan lebih panjang. Adapun Ground Rod Coupler
dapat dilihat pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 ground rod coupler


( Sumber :http://3.bp.blogspot.com.2018)

5. Bentonit
Dalam aplikasi Grounding system, bentonit dipergunakan untuk
membantu menurunkan nilai resistansi atau tahanan tanah. Bentonit
digunakan saat pembuatan Grounding jika sudah tidak ada cara lain
untuk menurunkan nilai resistansi. Adapun bentonit dapat dilihat pada
gambar 3.10.

52
Gambar 3.10 bentonit
( Sumber :http://2.bp.blogspot.com.2018)

6. Bus Bar Grounding

Alat ini digunakan sebagai titik temu antara kabel penyalur petir
dengan kabel grounding. Biasanya terbuat dari plat tembaga atau logam
yang berfungsi sebagai konduktor, sehingga kualitas dan fungsi
instalasi penangkal petir yang terpasangdapat terjamin. Adapun bus bar
Grounding dapat dilihat pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 bus bar grounding


( Sumber :http://3.bp.blogspot.com.2018)

53
7. Kabel Grounding
 Kabel konduktor/kabel bc terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter
jalinan kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm. Kabel konduktor/
kabel bc berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang
bermuatan listrik ke tanah atau bumi. Kabel konduktor / kabel
bctersebut dipasang pada dinding di bagian luar bangunan sebagai alat
proteksi.
 Kabel Baja, bahan yang paling banyak digunakan sebagai kawat petir
dan juga sebagai kawat pentanahan di karna kan kabel baja sangat kuat
dan juga memiliki daya hantar yang baik. Adapun kabel baja dapat
dilihat pada gambar 3.12.

Gambar 3.12 kabel baja


( Sumber :http://2.bp.blogspot.com.2018)

 Kabel Brons, yang memiliki kekuatan mekanikal yang lebih besar,


namun memiliki daya hantar listrik yang rendah. Sering dipakai untuk
kawat pentanahan di karnakan kekuatan mekanikal nya yang besar.
Adapun kabel Brons dapat dilihat pada gambar 3.13.

54
Gambar 3.13 kabel brons
( Sumber :http://2.bp.blogspot.com.2018)

6. Alat Ukur Grounding

1. Megger Earth Tester


Megger Earth Tester adalah alat untuk mengukur nilai resistansi dari
grounding, Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui
sebelum dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi
listrik. Ada dua macam Megger Earth Tester yaitu Megger Earth Tester
digital yang dapat dilihat pada gambar 3.14. Dan Megger Earth Tester
analog yang dapat dilihat pada gambar 3.15.

Gambar 3.14 megger earth tester digital


( Sumber :http://3.bp.blogspot.com.2018)

55
Gambar 3.15 megger earth tester analog
( Sumber :http://4.bp.blogspot.com.2018)

Pelaksanaan pengetesan dilakukan dengan menggunakan alat Meger Earth


Tester:

a. Tancapkan 2 buah alat bantu dengan jarak masing 5m (meter)


b. Hubungkan kabel-kabel yang ada pada megger earth tester dengan
ketentuan;
 Kabel Hitam hubungkan dengan elektroda
 Kabel biru pada alat Bantu yang ada ditengah
 Kabel merah pada alat Bantu yang paling jauh
c. On kan Megger Earth Tester pada saklar sebelah kanan

Tekan tombol kuning yang berada disebelah kiri

d. Baca hasil pengukuran pada Megger Earth Tester


e. Setelah selesai pengetesan matikan megger earth tester, lalu rapihkan
kabel-kabel dan alat bantu dengan rapih.

56

Anda mungkin juga menyukai