SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal 1
URAIAN PEKERJAAN
Pasal 2
JENIS DAN MUTU BAHAN
2.1. Jenis dan mutu bahan yang dipakai dari produksi dalam Negeri sesuai dengan
keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian dan
Menpan.
Nomor : 472/Kab/XII/1980
Nomor : 813/MENPAN/1980
Nomor : 064/MENPAN/1980
Pasal 3
PERATURAN – PERATURAN TEKNIS PELAKSANAAN
1. Untuk melaksanakan pekerjaan ini digunakan ketentuan dan peraturan yang sesuai
dengan bidang pekerjaan seperti tercantum dibawah ini termasuk segala
perubahannya hingga kini ialah :
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor 11/PRT/M/2013 tentang Analisa
Harga Satuan Pekerjaan Berdasarkan PED.AHSP BID. PU.
b. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahan kedua Nomor 70 Tahun
2012 serta perubahan terakhir Nomor 4 Tahun 2015.
c. Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor :
339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi Pemerintah.
d. Instruksi Presiden Rl Nomor 1 Tahun 1988.
e. Aigemene voorwearden voor de uitvoering bij aaneming van openbare warken,
yang disahkan dengan Surat Keputusan - Pemerintah Hindia Belanda nomor 28
tanggal 9 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 14571 (khusus pasal-
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
Pasal 4
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
4.1. Kontraktor wajib meneliti semua Gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-
syaratnya (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan
dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
4.2. Bila Gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syaratnya (RKS), maka yang
mengikat/berlaku adalah ketentuan yang ada dalam RKS. Bila suatu gambar tidak
cocok dengan gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala besar yang
berlaku.
4.3. Bila perbedaan-perbedaan tersebut menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam
pelaksanaan menimbulkan kesalahan, maka Kontraktor wajib menanyakan kepada
Pengawas/Direksi dan Kontraktor harus mengikuti keputusannya.
Pasal 5
JADWAL PELAKSANAAN
5.1. Sebelum memulai pekerjaan nyata di lapangan pekerj aan, Kontraktor wajib
membuat rencana pekerjaan pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa
Bart-chart atau CURVA "S", yang telah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Direksi/Pengawas.
5.2. Kontraktor wajib memberikan Salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada
Direksi/Pengawas. Satu salinan rencana kerja harus ditempel pada dinding bangsal
Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan di
lapangan.
5.3. Pengawas/Direksi akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan Rencana
Kerja tersebut.
Pasal 6
KETELITIAN KERJA
tenaga ahli yang bertugas di lapangan tersebut ditujukan kepada Pemberi Tugas
dan Assisten Pengawas Teknis serta Pengawas sebagai tembusannya.
6.2. Dengan adanya Pelaksana Lapangan, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas
tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan kewajibannya
6.3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Assisten Pengawas Teknis
Proyek dan Pengawas, nama dan Jabatan Pelaksana untuk mendapatkan
persetujuan.
6.4. Bila kemudian hari, menurut pendapat Assisten Pengawas Proyek dan Pengawas
pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan, maka akan
diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti Pelaksana Lapangan
tersebut.
6.5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor
harus sudah menunjuk Pelaksana baru atau Kontraktor sendiri (Penanggung
Jawab/Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.
6.6. Pemborong harus menyediakan alat – alat yang diperlukan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan secara sempurna dan efisien, minimal: 1) Pick Up : 1 Unit
Kapasitas 1.3 s/d 1.5 M3; 2) Beton Molen : 1 Unit Kap 0.3 s/d 0.6 M3; 3) Water Pass
: 1 Unit; 4) Pompa Air : 1 Unit; 5) Mesin Genset : 1 Unit; 6) Peralatan Tukang Kayu 2
Set; 7) Peralatan Tukang Semen 2 Set.
Pasal 7
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR
7.1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya kerja diluar jam kerja (lembur) apabila
terjadi hal-hal yang mendesak, Kontraktor atau pelaksana wajib memberitahukan
secara tertulis alamat lengkap dilokasi kepada Assisten Pengawas Proyek dan
Pengawas.
7.2. Alamat Kontraktor atau pelaksana diharapkan tidak berpindah-pindah selama
pekerjaan Bila terjadi perubahan alamat, Kontraktor/Pelaksana wajib memberitakan
secara tertulis.
Pasal 8
PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
Pasal 9
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
Pasal 10
SITUASI DAN UKURAN
10.1. Situasi.
a. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah dan kondisi
bangunan, sifat serta luasnya pekerjaan dan hal -hal lain yang dapat
mempengaruhi Harga Penawarannya.
b. Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan
untuk mengajukan alasan untuk mengajukan tuntutan.
10.2. Ukuran.
a. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm, kecuali
ukuran-ukuran untuk Pipa/Besi yang dinyatakan dalam inch atau mm.
b. Peil lantai bangunan disesuaikan dengan bangunan yang ada atau petunjuk
dari Pengawas / Direksi di lapangan.
Pasal 11
SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
11.1. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan.
11.2. Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan Kontraktor wajib memberitahukan.
11.3. Kontraktor wajib memperlihatkan contoh bahan sebelum digunakan.
Contoh-contoh ini harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas.
11.4. Bahan bangunan yang telah didatangkan Kontraktor di lapangan pekerjaan, tetapi
ditolak pemakaiannya oleh Pengawas, harus segera dikeluarkan dan selanjutnya
dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu 2 x 24 jam, terhitung dari jam
penolakan.
11.5. Pekerja atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan Kontraktor tetapi ditolak oleh
Pengawas, maka pekerjaan tersebut harus segera dihentikan dan selanjutnya
dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh Pengawas.
Pasal 12
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
12.1. Bila telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh Pengawas, Kontraktor wajib
memintakan persetujuan kepada Pengawas. Baru apabila Pengawas telah
menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaan.
12.2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari
diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan, tidak dihitung hari raya/libur) tidak
dipenuhi oleh Pengawas, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian
yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui Pengawas, hal ini dikecualikan
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
Pasal 13
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Pasal 14
PEKERJAAN LAPANGAN
Pasal 15
PEKERJAAN TANAH
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
pasangan lainnya di dalam tanah seperti galian untuk pondasi dan semua
saluran-saluran serta lain-lain yang nyata-nyata harus dilakukan sesuai dengan
gambar rencana dan tanah kelebihannya harus digunakan untuk urugan
kembali sebagai penutup samping bangunan atau dibuang.
c. Semua unsur-unsur pengganggu yang terdapat di dalam atau di dekatkan
tanah galian seperti akar–akar dan tunas pohon serta tunggul-tunggul, kayu-
kayu, batuan dan sebagainya harus dikeluarkan dan disingkirkan.
d. Kontraktor harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air dengan jalan
menimba, memompa atau dengan cara-cara lain yang dianggap baik atas
beban dan biaya Kontraktor.
e. Galian tanah tidak boleh dibiarkan sampai lama, tetapi setelah galian
disetujui Direksi, segera mulai dengan tahap pelaksanaan berikutnya.
Pasal 16
PEKERJAAN KAYU
Pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga yang terampil sesuai dengan jenis
pekerjaan, penyediaan bahan yang cukup, peralatan tukang baik bersifat mekanik
maupun manual guna kelancaran pekerjaan ini.
Macam pekerjaan kayu yang akan dilaksanakan, terdiri atas :
a. Pekerjaan pondasi
b. Pekerjaan rangka badan
c. Pekerjaan plafond
d. Pekerjaan lain-lain.
a. Kayu yang dipakai harus sesuai PPKI 1961 (NI-5) lampiran 1, kayu berkualitas
baik, tua, kering dan tidak bercacat dan pecah -pecah sesuai Pasal III PKKI
1961 mutu A.
b. Selama Pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu harus dijaga dengan
menyimpannya di tempat kering, terlindung dari hujan dan panas terutama
kusen-kusen dan rangka pintu yang telah selesai.
c. Semua pekerjaan kayu yang akan di finis h harus diketam rata dan halus
dengan menggunakan ketam kayu, kecuali ditentukan lain.
d. Semua ukuran yang tertera dalam gambar maupun tersebut dalam Pasal ini
adalah ukuran jadi, yaitu ukuran setelah kayu selesai dikerjakan atau dipasang
dengan toleransi rata-rata maksimum 3 mm untuk setiap permukaan kayu yang
sudah dikerjakan.
Klasifikasi bahan berdasarkan PKKI dan macam pekerjaan untuk jenis pekerjaan
kayu kasar dan halus pekerjaan halus, dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
1 2 3 4 5
a. Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran bersih/ukuran jadi
(sudah diketam halus s iap difinish).
b. Semua bahan yang digunakan untuk pekerjaan halus ini proses pengerjaannya
harus menggunakan mesin, terkecuali mendapat persetujuan Pengawas.
c. Penyambungan dan pertemuan semua kayu finishing harus sedemikian rupa
sehingga susut dibagian mana saja dan bentuk konstruksi kayu tersebut.
d. Permukaan kayu yang terlihat/diexpose dan sisi bawah rangka langit-langit
harus diserut rata, khususnya bagian kayu yang siap difinishing harus benar-
benar rata dan licin, harus tidak ada lubang serta mata kayu.
Hal-hal lain yang belum diuraikan di atas disesuaikan dengan bentuk dan ukuran
seperti tertera pada Gambar Rencana atau dengan petunjuk Pengawas / Direksi
Lapangan.
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
a. Tiang, sengkang dan balok kunci / tutup tiang dari kayu belian diketam bersih
dengan ukuran sesuai gambar rencana.
b. Pemasangan tiang-tiang sengkang-sengkang dan balok kunci dengan system
pen dan lobang dan diperkuat dengan terbut kayu belian dia 1–1,5 cm.
c. Pengerjaan rangka badan dikerjakan dengan halus dan rapi.
a. Pekerjaan ini meliputi rangka dan penutup plafond GRC dengan kayu klas II
sejenis mabang, punak dengan ukuran seperti pada gambar
b. Sebelum memasang lembaran-lembaran plafond, kedudukan struktur rangka
harus kuat hubungan ditahan dengan baik oleh struktur atap (kuda-
kuda) dan letak, pola dan ukuran -ukurannya sudah sesuai gambar.
c. Kayu-kayu rangka diserut pada sisi-sisi yang akan ditempeli plafond. Kerangka
kayu harus datar d an tidak melengkung.
d. Untuk pemasangan plafond renglat kayu kelas II terlebih dahulu harus diserut
tiga sisi dan dipasang dengan jarak nat 1 cm.
e. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerapian dan kesempurnaan
pekerjaan ini, apabila ada pekerjaan yang tidak sesuai maka Kontraktor harus
memperbaikinya dengan beban biaya Kontraktor, kecuali bila ada ketentuan lain
dari Pengawas.
Pasal 17
PEKERJAAN BETON
a. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan
atau persetujuan dan harus memenuhi NI–8. Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Tempat penyimpanan
harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari
air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat
penumpukan semen
b. Pasir Beton
Pasir halus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan- bahan organik,
lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang
dicantumkan dalam PBI 1971.
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
c. Batu Split
Digunakan batu yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971.
Penyimpanan/penimbunan pasir dan split beton harus dipisahkan satu
dengan yang lain, hingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak
tercampur untuk mendapatkan adukan beton yang tepat.
d. Air
Yang digunakan harus tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali dan bahan-bahan organik/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus
memenuhi NI – Pasal 10. apabila dipandang perlu Assisten Teknis dapat minta
Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan
yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
e. Besi Beton
Digunakan mutu U – 24, besi harus bersih dari lapisan minyak / lemak dan bebas dari
cacat seperti serpih-serpih dan sebagainya. Penampung besi adalah bulat dan
memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Kontraktor diwajibkan bila dipandang perlu untuk
memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan
sah atas biaya Kontraktor.
a. Mutu Beton
Mutu beton harus memenuhi ketentuan-ketentuan lain yang sesuai dengan PBI 1971.
b. Pembesian
Pembuatan tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada
PBI 1971.
Pemasangan tulangan atau wire mash beton harus sesuai dengan gambar
konstruksi.
Tulangan beton atau ware mash harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari
papan acuan dengan memasang beton decking sesuai dengan ketentuan
dalam PBI-1971.
Besi beton atau ware mash yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lapangan kerja dalam waktu 2 jam setelah ada perintah tertulis
dari Pengawas / Direksi Lapangan.
c. Cara Pengadukan
Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu
oleh Assisten Teknis dan tercapai mutu pekerjaan seperti yang ditentukan dalam
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
uraian syarat-syarat.
Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan
memeriksa slump pada setiap campuran baru.
d. Pengecoran Beton
Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan
ukuran-ukuran, ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan
penahan jarak.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan dari
Pengawas / Direksi Lapangan.
Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan
menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus
dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang
koral / split yang dapat memperoleh konstruksi.
Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari
berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Pengawas /
Direksi Lapangan.
f. Kawat Pengikat
Kawat pengikat besi beton/rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng,
dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat
besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI – 2 (PBI
1971).
i. Kontraktor harus mengikut semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan
syarat-syarat apapun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan yang
berlaku baik dalam negeri maupun luar negeri.
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
Pasal 18
PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
Pasal 19
PEKERJAAN KERAMIK
a. Bahan yang digunakan adalah jenis keramik buatan dalam negeri yang bermutu
baik dan disetujui Pengawas / Direksi Lapangan.
b. Warna akan ditentukan kemudian untuk masing-masing warna harus seragam,
warna yang tidak seragam akan ditolak.
c. Tebal minimum 7 mm, kekuatan lentur 250 kg / cm2 dari mutu tingkat1.
d. Bahan perekat dan pengisi siar dari grouting berwarna dari jenis yang disetujui
Pengawas / Direksi Lapangan.
e. Ukuran bahan dan pemasangan :
Keramik khusus lantai basah ukuran 20x20 untuk lantai Wc/Km, dan 60 x 60 cm
untuk lantai utama.
Keramik untuk dinding Wc / Km ukuran 20 x 25 cm dan 20 x 40 dinding teras,.
f. Semen Portland harus memenuhi NI – 8, pasir harus memenuhi PBBI 1982 Pasal 11
dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBBI 1982 Pasal 9.
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
Pasal 20
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasi!
pekerjaan yang bermutu baik dan sempuma.
2. Persiapan permukaan yang akan diberi cat
3. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan
4. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak disebutkan
secara khusus dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana
1. Penyedia harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
C. Persyaratan Bahan
1. Sambungan-sambungan GRC harus diberi flexsible sealant agar tidak terlihat sebagai
retakan sesudah dicat.
2. Pengendalian seluruh pekerjaan harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982
3. Pasal 54, NI-4, BS Nomor 3900-1970, AS K-41 dan sesuai ketentuan teknis dan pabrik
yang bersangkutan.
D Syarat-syarat Pelaksanaan
Cara pengerjaannya Vernis bahan kayu yaitu dengan cara dikuaskan pada permukaan
kayu atau barang yang sudah siap untuk di finishing.
1. Barang atau kayu yang akan di pernis terlebih dahulu harus disiapkan diantaranya,
2. Barang di gosok dengan menggunakan mesin gerinda memakai rampelas nomor 120
agar supaya rata,
3. Dilanjutkan dengan penggosokan manual menggunakan rampelas no 150 sampai
barang atau kayu yang akan di finishing benar-benar halus dan siap untuk proses
finishing.
Pasal 21
PEKERJAAN SANITASI AIR
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan Sanitasi Air ini dipasang dalam toilet (Kamar Mandi / WC).
a. Closet jongkok atau duduk digunakan produk INA dan setara dan Wastafel
lengkap warna standart atau dari merk yang lain yang setara dan disetujui
Pengawas / Direksi Lapangan.
b. Untuk menghubungkan closet dengan Beerfut dipasang pipa sari PVC Ø4”.
c. Sedangkan Instalasi air bersih menggunakan pipa seri PVC Ø 3/4”.
d. Kran dinding / bak / air bersih dari Produk Toto atau type lain yang setara serta
disetujui Pengawas / Direksi Lapangan.
e. Floor drain yang digunakan produk San Ei dia 2” warna vercroom atau dari merk
lain yang setara dan disetujui Pengawas / Direksi Lapangan.
f. Bak air dari fiber.
g. Semua material harus memenuhi ukuran standart dan mudah didapatkan
dipasaran, kecuali bila ditentukan lain.
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
Pasal 22
PEKERJAAN LAIN – LAIN
Disiapkan, Pekerjaan ini meliputi pekerjaan yang dalam pekerjaannya mengacu pada
Gambar kerja/Bestek atau mendapat persetujuan dari Pengawas/Direksi di lapangan.
Pasal 23
PEKERJAAN PENYELESAIAN, PEMBERSIHAN HALAMAN DAN
PEKERJAAN PENUTUP
1. Segala kerusakan yang timbul akibat adanya pelaksanan pekerjaan ini, misalnya
kerusakan jalan akibat mobilisasi kendaraan maupun kerusakan lain yang nyata-nyata
akibat pelaksanaan pekerjaan ini, yang dipandang perlu adanya perbaikan menjadi
tanggung jawab dan atas biaya Kontraktor.
2. Setelah seluruh pekerjaan selesai 100% (seratus persen) pada saat sebelum
penyerahan pertama, segala sampah, potongan -potongan kayu dan lainnya, harus
disingkirkan dan dibuang atau dibakar sesuai dengan petunjuk Pengawas.
4. Harga yang ditawarkan dalam pelelangan merupakan biaya lumpsum dan sudah
termasuk pajak-pajak, keuntungan, asuransi pelaksanaan (CAR) dan biaya perijinan
yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
5. Jika masih ada pekerjaan yang belum masuk/terlupakan menurut analisa Pemborong
dalam BQ (lampiran buku RKS), maka pemborong berhak menambahkan atau
merubahnya karena BQ yang dibuat hanya sebagai acuan penilaian penawaran.
6. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini akan diatur kemudian.
CV.MITRA ABADI
Spesifikasi teknis
…………………………….
Dibuat oleh :
KONTRAKTOR PELAKSANA
………………………..
Direktur
CV.MITRA ABADI