Anda di halaman 1dari 1

BERITA TERKINI

Efikasi Terapi Allopurinol pada Outcome Ginjal:


Review Sistematik dan Meta-Analisis

P
asien penyakit ginjal kronik (PGK) ekskresi asam urat dari ginjal. Pada 3 uji klinik acak, terapi allopurinol tidak
memiliki laju filtrasi glomerulus <60 mL/ meningkatkan kadar kreatinin serum dari nilai
menit/1,73 m2 dan/atau rasio albumin- Terdapat sejumlah uji klinik tidak acak (non- dasar (MD -0,4 mg/dL, 95% CI -0,8, -0,0 mg/dL;
kreatinin ≥30 mg/g sekurang-kurangnya random) yang mengaitkan kadar asam heterogeneity χ2 = 3, I2 = 34%, P = 0,22).1
selama 3 bulan. Pasien tersebut akan meng- urat dengan progresifitas PGK. Bose dkk.
alami peningkatan progresifitas PGK, dengan melakukan review sistematik dan meta-analisis Review sistematik ini menyebutkan
risiko mortalitas akibat kardiovaskuker yang dipublikasikan pada jurnal Nephro Dial bahwa walaupun sejumlah studi kohort
dan segala penyebab mortalitas lainnya.1 Transplant 2013. Tujuannya adalah untuk observasional menunjukkan bukti hubungan
Pencegahan agar pasien tidak mengalami merangkum sejumlah uji klinik acak ter- antara allopurinol dengan penurunan
progresifitas PGK selama ini dengan pem- kontrol yang menilai manfaat dan risiko terapi progresifitas PGK maupun PGK stadium akhir,
berian agen anti-hipertensi dan statin. Studi penurun asam urat (allopurinol) dibanding- namun data efikasi terapi allopurinol pada
menunjukkan pemberian obat-obatan ini kan plasebo pada keluaran/outcome ginjal. penurunan progresifitas PGK ternyata sedikit.
menghasilkan penurunan relative risk (20%) Allopurinol sebagai obat golongan xanthine Jika dibandingkan plasebo, efikasi allopurinol
untuk mengalami gangguan ginjal lebih oxidase inhibitor sampai saat ini merupakan pada laju filtrasi glomerulus, proteinuria,
berat maupun mortalitas akibat penyakit terapi lini pertama hiperurisemia menurut progresifitas stadium akhir PGK dan tekanan
kardiovaskuler. Namun tatalaksana sering panduan American College of Rheumatology darah masih belum jelas. Sehingga efikasi
kurang tepat akibat kurangnya identifikasi (ACR) 2012.2 allopurinol pada mortalitas total, kejadian
faktor risiko.1 kardiovaskuler mayor, perawatan di RS, dan
Melalui Medline, Excerpta Medical Database kejadian efek samping lainnya masih belum
Salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan Cochrane Central Register of Controlled cukup untuk dapat diinformasikan atau
sehingga dapat memperlambat progresifitas Trials, didapatkan 8 uji klinik acak (476 subyek) dipraktekkan pada pasien sehari-hari.
penderita PGK adalah kadar asam urat.1 yang sesuai kriteria inklusi.1 Pada 5 uji klinik
Sejumlah studi epidemiologi menunjukkan acak, tidak terdapat perbedaan signifikan Simpulannya, terapi penurun asam urat
bahwa kondisi hiperurisemia asimtomatis pada perubahan laju filtrasi glomerulus dengan allopurinol dapat mengurangi
berkaitan erat dengan munculnya PGK dari nilai awal antara kelompok allopurinol progresifitas PGK. Namun diperlukan suatu
dan PGK stadium akhir yang memerlukan dan kontrol [mean difference (MD) 3,1 mL/ uji klinik acak dengan power adekuat untuk
hemodialisis.1 Hiperurisemia menandakan menit/1,73 m2, 95% confidence interval (CI) -0,9, dapat mengevaluasi manfaat dan risiko terapi
gangguan fungsi ginjal karena penurunan 7,1; heterogeneity χ2 = 1,9, I2 = 0%, P = 0,75].1 asam urat pada pasien PGK.  (PMD)

REFERENSI:
1. Bose B, Badve SV, Hiremath SS, Boudville N, Brown FG, Cass A, et al. Effects of uric acid-lowering therapy on renal outcomes: a systematic review and meta-analysis. Nephrol Dial Transplant.
2013;0:1–9. doi: 10.1093/ndt/gft378.
2. Khanna D, Fitzgerald JD, Khanna PP, Bae S, Singh MK, Neogi T, et al. 2012 American College of Rheumatology Guidelines for Managemnet of Gout. Part 1: Systematic Nonpharmacologic
and Pharmacologic Therapeutic Approaches to Hyperuricemia. Arthritis Care & Research. October 2012;64:1431-46.

CDK-221/ vol. 41 no. 10, th. 2014 759

Anda mungkin juga menyukai