Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat
diperlukan bagi pertumbuhan perekonomian suatu negara. Potensi yang kaya akan
besar, berjangka panjang, syarat risiko, dan adanya ketidakpastian yang tinggi,
perusahaan.
sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebagai berikut:
2
Indonesia sejak tahun 1990 sampai tahun 2014 ini. Perusahaan sektor
Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa terjadi perbedaan jumlah laba antar perusahaan
pertambangan yang terdaftar di BEI dari tahun 2011-2013 pada perusahaan sektor
pertambangan yang terdaftar di BEI. Pada tahun 2011 jumlah laba tertinggi
dicapai oleh Adaro Energy Tbk sebesar $552.000.000 dan Petrosea Tbk memiliki
4
jumlah laba terendah yaitu $52.643.000. Tahun 2012 Indo Tambangraya Megah
Tbk mencapai laba tertinggi sebesar $432.043.000 dan laba terendah sebesar
2013 laba tertinggi perusahaan sektor pertambangan masih dicapai oleh Indo
Tbk memiliki jumlah laba terendah sebesar $12.600.000. Rata-rata jumlah hutang
atau menggunakannya sebagai laba ditahan perusahaan. Semakin besar laba yang
membayar dividen.
hutang. Tentu saja hal ini akan berdampak pada kebijakan dividen perusahaan.
terdaftar di BEI :
5
Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa terjadi perbedaan jumlah hutang antar
perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI. Pada tahun 2011 sampai
dengan tahun 2013 jumlah hutang tertinggi dimiliki oleh Adaro Energy Tbk yaitu
Energy Tbk memiliki jumlah hutang terendah dari tahun 2011 sampai dengan
saham.
pendapatan dividen maupun capital gain yaitu selisih dari harga jual saham
6
karena perusahaan harus selalu menyisihkan laba yang diperolehnya setiap tahun
keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi
kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk
Semakin besar laba yang dibagikan dalam bentuk dividen maka akan semakin
menarik bagi calon investor. Ketika kinerja perusahaan dinilai bagus, maka
Menentukan jumlah distribusi dividen merupakan hal yang sulit dan dilematis
pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 yang diproksikan oleh dividend
payout ratio(DPR).
7
Tabel 1.4 dapat terlihat bahwa rata-rata dividend payout ratio (DPR) perusahaan
sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2011 sampai 2013 mengalami
fluktuasi yaitu sebesar 42,2340 % pada tahun 2011 turun menjadi 34,9249 % pada
tahun 2012, dan naik kembali menjadi 42,9512% pada tahun 2013. Hal ini
kaitan dengan dividend payout ratio (DPR) antara lain laba dan hutang
perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, maka peneliti tertarik
2013”.
8
2013?
Tujuan yang ingin dicapai penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
periode 2011-2013.
1. Manajemen
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
diukur oleh dividend yield dan dividend payout ratio. Peneliti menggunakan
dividend payout ratio (DPR) sebagai variabel dependen karena pada dasarnya
proksi ini digunakan untuk menentukan seberapa besar jumlah bagian dari
keuntungan yang akan dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham.
melalui profit margin, return on assets (ROA), dan return on equity (ROE).
bersih (setelah dikurangi dengan biaya-biaya untuk pihak lain termasuk pajak
seluruh hutang dengan menggunakan seluruh modal atau aset yang dimiliki
perusahaan. Solvabilitas dapat diukur melalui debt to equity ratio (DER), debt to
assets ratio (DAR), dan times interest earned. Solvabilitas dalam penelitian ini
diproksikan oleh debt to equity ratio (DER) karena berhubungan langsung dengan
perusahaan.
Sesuai dengan penelitian Michell Suharli (2003), variabel return to equity (ROE)
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio (DPR).
Nilai return on equity (ROE) yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu
Nilai debt to equity ratio (DER) yang semakin tinggi pada suatu perusahaan,
perusahaan itu sendiri dan kewajiban untuk membayar hutang tersebut tentunya
akan lebih diutamakan daripada pembagian laba atau dividen kepada para
sesuai dengan penelitian Tita Deitiana (2009), yang menunjukkan tidak terdapat
pengaruh yang signifikan debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio.
hutang ini dapat meningkatkan dividen yang dibagikan. Berdasarkan atas latar
belakang masalah dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan sebelumnya, maka
Profitabilitas
Kebijakan Dividen
Perusahaan
Pertambangan
Solvabilitas
1.6 Hipotesis
2013 .