Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LANDASAN TEORI
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya
penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan
atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk
mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait dengan hal tersebut, maka yang dimaksud
dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja
bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan
ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan, 2003). dan menurut
teori tentang motivasi :
Menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti motif, penimbulan motif
atau hal yang menimbulkan dorongan. Dalam kamus administrasi, Drs. The Liang Gie
CS, memberikan perumusan akan motivating atau pendorong kegiatan sebagai berikut:
“pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan insprasi,
semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya untuk
mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan
orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil
sebagaimana dikehendaki dari orang-orang tersebut.
Di bawah ini tercantum beberapa definisi atau pengertian motivasi kerja dari
sejumlah penulis sebagai berikut:
George R. Terry berpendapat “motivasi kerja adalah suatu keinginan dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.
Dr. Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa: “Motivasi kerja merupakan
keseluruhan proses pemberian motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa
sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis.
Wahjosumadjo menyatakan, “motivasi kerja merupakan suatu prsoses psikologis
yang mencerminkan interaksi antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan yang
terjadi pada diri seseorang
G. Terry mengemukakan bahwa “Motivasi diartikan sebagai mengusahakan
supaya seseorang dapat menyelesaikan mempekerjaan dengan semangat karena ia
ingin melaksanakannya”.
M. Manullang memberikan pengertian motivasi sebagai pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat dan dorongan
kepada orang lain, dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan.
Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang karyawan agar
mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari
orang-orang tersebut.
Bagan 9.1
motivasi sebagai pembangkit dorongan
UNSATISFIED
NEED INCENTIVE
GOAL
4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai
orang lain
Hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow ditunjukkan dengan bentuk piramida pada
bagan 9.2
Bagan 9.2
Hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow
Self
Actualization
(doing your thing
Esteem
Safetyand
(self security
and peer value
(freedom,physcial and mental
feelings of being secure)
Belongingness
(friendship,attilation,love)
Physiological needs
(food,drink,shetter,relief from pain)
Selanjutnya, Abraham Maslow mengungkapkan bahwa orang dewasa secara normal
memuaskan kira-kira 85 peresen kebutuhan fisiologi, 70 persen kebutuhan rasa aman,
50 persen kebutuhan untuk memiliki dan mencintai, 40 persen keebutuhan harga diri,
dan hanya 10 persen dari kebutuhan aktualisasi diri. Hal ini dapat diperhatikan pada
bagan 9.3
Bagan 9.3
Proporsi kebutuhan yang terpuaskkan
Esteem (40%)
Belongingness (50%)
physiological
Note shaded area respresent persentage of each need
Category satisfied by average adult
Dalam studi motivasi lainnya, David McClelland (1961) mengukakan adanya tiga
macam kebutuhan manusia, yaitu berikut ini.
1. Need for Achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi
dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Seorang pegawai
yang akan mempunyai kebutuhan akan prestasi tinggi cenderung untuk mengambil
resiko. Kebutuhan untuk berperstasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan
lebih baik daripada sebelummnya, selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih
tinggi.
2. need for affiliation, yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan
untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau
melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.
3. need for power, yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan refleksi dari
dorongan untuk mencapai otoritas untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain.
teori ERG merupakan refleksi dari nama tiga dasar kebutuhan, yaitu :
a. Existence needs, kebutuhan ini berhubungan dengan fisik dari eksistensi pegawai,
seperti makanan, minum, pakaian, bernafas, gaji, keamanan kondisi kerja, friange
bebefits.
a. Terori ERG kurang menekan pada susunan hirerki. Pegawai dapat memuaskan
lebih dari satu kebutuhan dalam waktu yang bersamaan. Kepuasan terhadap suatu
kebutuhan dapat menggambarkan peningkatan kepaa kebutuhan yang lebih tinggi.
b. Perubahan orientasi merupakan kegagalan dari kebutuhan yang lebih tinggi dapat
menunjukkan regresi dengan penambahan pada tingkat kebutuhan yang lebih rendah.
3. Teori insting
Teori motivasi insting timbulnya berdasarkan teori evaluasi Charles Darwin. Darwin
berpendapat bahwa tindakan yang intelligent merupakan refleks dan instigtif yang
diwariskan. Oleh karena itu, tidak semua tingkah laku dapat direncanakan
sebelummnya dan dikontrol oleh pikiran.
Berdasarkan teori Darwin, selanjutnya William James, sigmund freund, dan
McDougall mengembangkan teori insting dan menjadikan insting sebagai konsep
yang penting dalam psikologi. Teori Freud menetapkan motivasi motivasi pada
insting agrefis dan seksual. McDougall menyusun daftar insting yang berhubungan
dengan semua tingkah laku: terbang, rasa jijik, rasa ingin reproduksi, lapar,
berkelompok, ketamakan, dan membangun.
4. Teori drive
Konsep drive menjadi konsep tersohor dalam bidang motivasi sampai tahun 1981.
Woodworth menggunakan konsep tersebut sebagai energi yang mendorong organisasi
untuk melakukan suatu tindakan. Kata drive dijelaskan sebagai aspek motivasi dari
tubuh yang tidak seimbang. Misalnya kekurangan makanan mengakibatkan berjuang
untuk memuaskan kebutuhan agar kembali menjadi seimbang. Motivasi didefinisikan
sebagai suatu dorongan yang membangkitkan untuk keluar dari ketidakseimbangan
atau tekanan.
Chark L. Hull berpendapat bahwa belajar terjadi sebagai akibat dari
reinforcement. Ia berasumsi bahwa semua hadiah (reward) pada akhirnya didasarkan
atas reduksi dan drive keseimbangan (homestatic drives). teori Hull dirumuskan
secara matematis yang merupakan hubungan antara drive dan habit strenght.
Kekuatan motivasi + fungsi (drive x habit)
Habits streght adalah hasil dari faktor-faktor reinforcement sebelumnya. Drive adalah
jumlah keseluruhan ketidakseimbangan fisiologis atau (physiological imbalance) yang
disebabkan oleh kehilangan atau kekurangan kebutuhan komoditas untuk
kelangsungan hidup. Berdasarkan perumusan teori Hull tersebut dapat disimpulkan
bahwa motivasi seorang pegawai sangat ditentukan oleh kebutuhan dalam dirinya
(drive) dan faktor kebiasaan (habit) pengalaman belajar sebelummnya.
5. Teori lapangan
Teori lapangan merupakan konsep dari Kurt Lewin. Teori ini merupakan pendekatan
kognitif untuk memperlajari perilaku dan motivasi. Teori lapangan lebih
memfokuskan pada pikiran nyata seorang pegawai daripada insting atau habit. Kurt
Lewin berpendapat bahwa perilakunmerupakan suatu fungsi dari lapangan pada
momen waktu. Kurt Lewis juga berpendapat para ahli psikologi Gestalt yang
mengemukakan bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari seseorang pegawai dengan
lingkungannya. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan life space opada bagan 9.6
Bagan 9.4
Life space
Region
0 1 2 3 4 5
Beberapa cara manajer dapat membuat karyawannya merasa penting, antara lain:
1. Dengarkanlah mereka secara baik-baik dengan penuh perhatian;
2. Jangan sekali-sekali pada saat bawahan menghadap di ruang Anda, Anda
mendengarkan sambil menulis, menandatangani surat, atau mengangkat
telepon;
3. Hargai pendapat, dan ide-idenya, tanggapilah dengan umpan balik yang
positif;
4. memberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan training.
3. Kritik yang Konstruktif untuk Bawahan
Beberapa cara mengkritik secara konstruktif untuk bawahan yaitu sebagai
berikut.
1. Jika ada sesuatu yang tidak beres, usahakan mencara siapa yang bersalah atas
hal itu secara tepat;
2. Jelaskan kepada bawahan mengenai suatu kesalahan secara spesifik dan
berilah kesempatan pada orang yang bersalah untuk mengetahui secara jelas
kesalahannya;
3. Seharusnya kita dapat mengendalikan diri pada saat mengkritik seseorang;
4. Seharusnya kita biasa memberikan kritik secara pribadi;
5. Seharusnya kita memuji terlebih dahulu sebelum memberikan kritik;
6. Tunjukkan bahwa kita turut bertanggung jawab atas kesalahan bawahan;
7. Dengarkan dengan sabar penjelasan dan alasan dari orang yang
melakukannya.
8. Bantulah orang tersebut untuk memperoleh kembali kepercayaan dan harga
dirinya;
9. Seharusnya kita bisa memaafkan dan melupakan suatu kesalahan.
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang cenderung untuk
menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan
keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari
dalam diri seseorang atau pun dari luar dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri
sesorang disebut motivasi instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi
ekstrinsik. Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa
memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor
yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi
yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun
keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. Motivasi mempunyai peranan
yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar
tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan
motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya
diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar. Dengan
demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan)
dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali. Dan pada
makalah ini, saya akan mencoba membahas tentang motivasi dan macam-macam teori
motivasi.
Kajian motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan
pendidikan, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya
pencapaian kinerja (prestasi) seseorang.
Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau bahasa
Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri
organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri,
tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor
internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi. Michel J. Jucius
menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau
diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.Menurut Dadi Permadi,
motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baikyang positif maupun
yang negatif.
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada
diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat menyebabkan seseorang
atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi
mempunyai peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang
pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar.
Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar
tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari.
B. Rumusan permasalahan :
1. Pengertian
2. Teori motivasi
3. Meningkatkan motivasi kerja
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika suatu
motif telahdihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai. Sedangkan motif
adalah segaladaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif tidak
dapat dilihat begitusaja dari perilaku seseorang karena motif tidak selalu seperti yang
tampak, bahkankadang-kadang berlawanan dari yang tampak. Dari tujuan-tujuan yang
tidak selalu disadariini, kita dipaksa menghadapi seluruh persoalan motivasi yang
tidak disadari itu. Karena teori motivasi yang sehat tidak membenarkan pengabaian
terhadap kehidupan tidak sadar.
Daftar Pustaka
Agus. TEORI-TEORI MOTIVASI. http://agus.blogchandra.com/teori-teori-motivasi/
Sudrajad, akhmad. 2008. TEORI-TEORI MOTIVASI
Ryanti, D.B.P & Prabowo, H. Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum 2. Jakarta: Fakultas
Abraham Sperling (1967) “psyhplogy: made simple”. london the pub lishers W.H
Allen & Co., Ltd
Ernest J. McCormick (1985), : industrial psyhology”. new york: pretice Hall, inc.
Kata pengantar
Saya panjatkan puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan ridhanya kepada kami, sehinggah kami bisa menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas psikologi industri dan organisasi.
Makalah yang mengenai tentang pengertian motivasi kerja, teori-teori motivasi kerja
dan meningkatkan motivasi kerja. Saya berharap makalah ini tidak hanya berguna
untuk memenuhi tugas makalah psikologi industri dan organisasi saja, tetapi juga
dapat memberikan informasi bagi para pembaca untuk mengetahui lebih banyak
mengenai motivasi kerja yang dapat memberi pengetahuan yang bisa diperoleh dari
makala ini.
Serang, 27 Maret 2019
Penulis
Kelompok 8
Nama :
Fara marita sari
Adimas
Giovani
Jurusan manajemen
Falkultas ekonomi
Universitas Serang Raya
Tahun 2019-2020
Contoh kasus
Kasus diberikannya sanksi kepada Citibank oleh BI, tidak membuat Citibank
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 3000 karyawannya. (Sumber:
www.finace.detik.com, Jumat, 05 Agustus 2011, Herdaru Purnomo). Sanksi
tersebut diberikan terkait kasus pembobolan dana nasabah dan kematian satu nasabah
kartu kredit Citibank. Sanksi yang diberikan berupa larangan menerima akuisisi
nasabah baru, penerbitan kartu kredit, dan jasa penagih kartu kredit pihak ketiga.
Citibank berupaya semaksimal mungkin untuk tidak memecat karyawan bagian
akuisisi kartu kredit terkait larangan yang diberikan, dengan melakukan rotasi dan
program-program baru. Berdasarkan ulasan kasus tersebut, hal yang dilakukan oleh
Citibank merupakan suatu tindakan yang baik dengan tidak melakukan pemutusan
hubungan kerja (PHK).
Para karyawan dibagian akuisisi tersebut tentunya sudah merasa gelisah dan khawatir
akan nasibnya terkait sanksi yang diberikan BI mengakibatkan mereka tidak bisa
melakukan pekerjaannya. Hal tersebut memicu timbulnya stress pada pekerja. Namun
hal tersebut dapat diatasi oleh Citibank dengan melakukan rotasi karyawan dan
membuat program baru untuk para karyawan tersebut. Citibank berupaya untuk
membangkitkan kembali moral pekerjanya dan memberikan motivasi untuk terus
berjuang bersama membangun perusahaan.