Anda di halaman 1dari 7

Bahasa pemrograman ( di kenal juga dengan istilah “bahasa komputer” atau “bahasa

pemrograman komputer” ) merupakan sebuah instruksi atau sekumpulan instruksi yang


di gunakan untuk memerintahkan komputer dalam melakukan suatu pekerjaan ( proses
), seorang programmer ( orang yang membuat suatu program/aplikasi/perangkat lunak
dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman ) dapat menentukan secara presisi
data yang akan di olah oleh komputer, cara data di simpan atau di teruskan, dan
langkah apa yang harus di lakukan oleh komputer dalam berbagai situasi.

Bahasa pemrograman, menjembatani bahasa manusia atau bahasa yang dapat di


fahami oleh manusia dengan bahasa mesin atau bahasa yang dapat di fahami oleh
komputer, bahasa pemrograman haruslah di fahami oleh programmer ( manusia )
dalam menyusun instruksi yang di butuhkan serta harus pula di mengerti oleh komputer
dalam menjalankan instruksi yang di berikan, beragam bahasa pemrograman banyak
bermunculan dan di gunakan oleh para programmer dalam pengembangan perangkat
lunak, namun tahukan Anda bahwa ternyata bahasa pemrograman terbagi ke dalam
tingkatan-tingkatan tertentu? mari kita bahas bersama.

Semakin mendekati bahasa manusia (bahasa inggris), maka tingkatan bahasa


pemrograman tersebut semakin tinggi, sebaliknya semakin mendekati bahasa mesin
maka tingkatan bahasa pemrograman tersebut semakin rendah.
Kemunculan bahasa pemrograman dimulai bersamaan dengan kemunculan komputer
itu sendiri. Bahasa pemrograman dan komputer merupakan dwitunggal yang tidak
terpisahkan karena sebuah komputer hanya bisa berfungsi jika ada program.
Sementara itu, sebuah program yang dibuat dengan bahasa pemrograman hanya bisa
hidup dan diterapkan dengan menggunakan komputer sebagai media.
Tokoh pertama yang dianggap memperkenalkan bahasa pemrograman pada komputer
adalah Charles Babbage. Charles Babbage adalah seorang ilmuwan yang hidup di
Inggris pada abad pertengahan. Beliau adalah orang yang pertama kali mendesain
mesin menyerupai komputer. Mesin tersebut diisi beberapa program yang dapat
berjalan di dalamnya (identik dengan bahasa assembly sekarang ini). Pembuat program
tersebut adalah Byron Countess of Lovelace, putri dari Lord Byron.

Generasi bahasa pemrograman


Jika Anda seorang programmer atau seorang pelajar/mahasiswa yang tengah
mempelajari suatu bahasa pemrograman, tentu Anda akan menemukan bahasa
pemrograman yang mirip sekali dengan bahasa manusia ( bahasa inggris ) seperti
bahasa pemrograman favorit Saya Visual Basic ( .NET ) atau PHP ( walaupun masih
banyak melibatkan simbol / karakter khusus ) yang relatif mudah untuk di gunakan ( di
hafal dan di fahami strukturnya ) serta mengadopsi prinsip berorientasi obyek, namun
bahasa tersebut tidak serta-merta muncul, bahasa pemrograman berkembang hingga
kini menginjak generasi ke-5, berikut uraiannya.
 Generasi ke-1: machine language (bahasa mesin)

Pemrograman dengan bahasa mesin nampaknya sudah jarang di gunakan pada era
sekarang untuk membuat suatu perangkat lunak, adapun penggunaannya saat ini
mungkin akan sangat terbatas misalnya di lingkungan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran, betapa tidak, bahasa mesin dapat di katakan sebagai “bahasa komputer
asli” yang hanya terdiri dari karakter “0” ( nol ) dan “1” ( satu ) saja, juga di kenal dengan
sebutan “bahasa biner”.

 Generasi ke-2: assembly language

Pemrograman dengan bahasa pemrograman assembly ( rakitan ) merupakan generasi


ke dua setelah generasi bahasa mesin, bahasa
pemrograman assembly memiliki keyword yang lebih kompleks dari pada bahasa mesin
yang hanya berisi karakter “0” dan “1” saja sehingga relatif lebih mudah di mengerti
oleh programmer. Assembler adalah nama bahasa pemrograman ( nama produk ) pada
generasi ini.

Kode – kode pada bahasa pemrograman assembly cenderung berupa singkatan yang
di kenal dengan sebutan kode mnemonic seperti MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL,
LOOP, dan lain sebagainya. Kode – kode tersebut mungkin sedikit – banyak mirip
dengan kode Terminal ( pada sistem operasi Linux ) atau kode Command Prompt (
pada sistem operasi Windows ), misalnya “mkdir” (make directory, untuk membuat
folder baru) namun hal tersebut merupakan kode yang berbeda walaupun sama – sama
cenderung mudah di ingat di bandingkan dengan bahasa biner.

 Generasi ke-3: procedural programming

Pada generasi ini mulai muncul bahasa pemrograman prosedural yang mengadopsi
bahasa yang mirip dengan bahasa manusia namun masih mencampurkan unsur
simbol/karakter khusus seperti {, }, ?, <<, >>, &&, ||, ; dan lain sebagainya, kemudian
pada generasi ini juga mulai di kembangkan otomatisasi pengkodean
agar programmer fokus pada fungsi utama program yang di kembangkan, unsur simbol
/ karakter khusus pun mulai di kurangi bahkan pada beberapa bahasa pemrograman
telah di hilangkan.

 Generasi ke-4: 4 GL ( fourth-generation language )

Generasi ke – 4 adalah generasi bahasa query terstruktur ( SQL, Structured Query


Language ), SQL sebenarnya merupakan bahasa pemrograman namun penerapannya
saat ini lebih banyak pada basis data ( database ) misalnya MySQL, Oracle Database,
SQL Server, PostgreSQL, SQLite dan masih banyak lagi.

Pada bidang pemrograman, SQL umumnya di gunakan sebagai bahasa sekunder


dengan library built – inatau terpisah, query yang di sematkan dalam kode suatu
bahasa pemrograman tujuannya adalah untuk mendefinisikan basis data dan
memanipulasi basis data, di kenal dengan DDL ( Data Definition Language ) dan DML
( Data Manipulation Language ).

 Generasi ke-5: Programming Language Based Object Oriented & Web Development

Generasi bahasa pemrograman yang ke lima lebih menekankan pada aspek efisiensi
dan penggunaan kembali ( re-use-able ) modul – modul yang di buat dengan bahasa
pemrograman tingkat tinggi tertentu, generasi ke – 5 ini juga di kenal dengan nama
“intellegent programming” ( pemrograman kecerdasan ) yang menekankan aspek
otomatisasi dalam setiap prosesnya.

Tingkatan bahasa pemrograman


Pengklasifikasian bahasa pemrograman ke dalam tingkatan tertentu sebenarnya tidak
baku, beberapa sumber mungkin menyatakan tingkatan yang berbeda seperti bahasa
pemrograman tingkat rendah, bahasa pemrograman tingkat menengah, dan bahasa
pemrograman tingkat tinggi, sumber lain juga menyatukan bahasa pemrograman
tingkat menengah dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi sehingga hanya
ada bahasa pemrograman tingkat rendah dan bahasa pemrograman tingkat tinggi saja.

Sumber lain menyatakan ada tingkatan yang lebih tinggi dari bahasa pemrograman
tingkat tinggi, di sebut dengan bahasa pemrograman tingkat sangat tinggi (very-high),
ada juga yang menyebutnya pemrograman berorientasi obyek ( PBO ) atau
pemrograman visual, oleh karena itu pengklasifikasian bahasa pemrograman tidak
bersifat mengikat, suatu bahasa pemrograman dapat di kategorikan sebagai bahasa
pemrograman tingkat menengah, tingkat tinggi, atau tingkat sangat tinggi ( PBO / Visual
).

1. Bahasa pemrograman tingkat rendah

Bahasa mesin atau kode mesin merupakan satu-satunya bahasa yang bisa di olah
komputer secara langsung tanpa transformasi sebelumnya (kompilasi). Saat ini,
programmer hampir tidak pernah menulis program secara langsung dalam kode mesin,
karena memerlukan perhatian pada banyak detail yang di tangani oleh bahasa tingkat
tinggi secara otomatis.

 Bahasa mesin (machine language)

Pada jaman bahasa pemrograman masih tergolong tingkat rendah, kompleksitas


instruksi masih sangat terbatas sehingga belum ada “nama” bahasa pemrograman
yang resmi, seorang programmer menulis “kode mesin” dengan instruksi berupa biner
atau di kodekan kembali dengan bentuk yang lebih mudah di baca seperti desimal,
oktal, atau heksadesimal yang di terjemahkan oleh program yang di sebut “loader”.
Anda dapat menemukan contoh menarik dan interaktif mengenai bahasa mesin di situs
web edukasi https://chortle.ccsu.edu/java5/Notes/chap04/ch04_4.html.
2. Bahasa pemrograman tingkat menengah
Bahasa tingkat menengah memberikan satu tingkat abstraksi di atas kode mesin.
Bahasa assembly memiliki sedikit semantik atau spesifikasi formal, karena hanya
pemetaan simbol yang dapat di baca manusia. Biasanya, satu instruksi mesin di wakili
sebagai satu baris kode assembly. Assembler menghasilkan file objek yang bisa
dihubungkan dengan file objek lain atau dimuat sendiri.

Contoh bahasa pemrograman tingkat menengah :

 Assembler
 Microsoft Macro Assembler (MASM)

Beberapa sumber mengelompokkan assembly sebagai bahasa pemrograman tingkat


rendah karena assembly mengonversi bahasa pemrograman ke bahasa mesin
tanpa compiler atau interpreter melainkan hanya loader saja, namun karena kita fokus
pada pengklasifikasian bahasa pemrograman berdasarkan “kedekatan” bahasanya
dengan bahasa yang dapat di mengerti manusia (bahasa inggris), maka di sini Saya
akan menempatkan assembly sebagai bahasa pemrograman tingkat menengah.

Contoh fungsi untuk menghitung angka Fibonacci ke-n dengan bahasa assembly:

fib:

movedx,[esp+8]

cmpedx,0

ja@f

moveax,0

ret

@@:

cmpedx,2

ja@f

moveax,1

ret
@@:

pushebx

movebx,1

movecx,1

@@:

leaeax,[ebx+ecx]

cmpedx,3

jbe@f

movebx,ecx

movecx,eax

decedx

jmp@b

@@:

popebx

ret

3. Bahasa pemrograman tingkat tinggi


Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level programming language) muncul pada
generasi ke-3 bahasa pemrograman, saat ini bahasa pemrograman generasi ke – 5
tetap di kategorikan bahasa pemrograman tingkat tinggi meskipun sudah berkembang
sangat jauh dari bahasa pemrograman tingkat tinggi semula.

Perkembangan tersebut meliputi pemrograman berorientasi obyek, pemrograman


berbasis web ( di kembangkan dengan konsep cloud ), pemrograman basis data, dan
masih banyak lagi termasuk pemrograman perangkat mobile yang saat ini marak di
gunakan dan manpaknya akan atau tengah menjadi trend perangkat lunak.

Contoh bahasa pemrograman tingkat tinggi :

 C++ (Turbo C++)


 Visual Basic (non – .NET)
 PHP (prosedural)
 Delphi (Borland)
 Pascal (Turbo Pascal)

Contoh fungsi untuk menampilkan “Message Box” dengan Visual Basic 6.0 (non –
.NET):

PrivateSubForm_Load()

' Execute a simple message box that says "Hello, World!"

MsgBox "Hello, World!"

EndSub

4. Bahasa pemrograman tingkat Object – Oriented dan Visual / Very-High Level


Beberapa sumber mungkin akan berpendapat bahwa “bahasa pemrograman tingkat
Object – Oriented dan Visual” merupakan “bahasa pemrograman tingkat tinggi”, hal
tersebut memang benar karena pendekatan Object – Oriented di terapkan pada bahasa
pemrograman tingkat tinggi seperti PHP atau Visual Basic .NET.

Namun sumber lain mencantumkan Object – Oriented Programming ( OOP atau PBO,
Pemrograman Berorientasi Obyek ) sebagai satu tingkatan khusus, dalam pembahasan
ini Saya akan mencantumkan “Object – Oriented dan Visual” dalam satu tingkatan
terpisah dengan maksud memperkaya referensi kita semua tanpa menghilangkan
keterkaitan antara “Object – Oriented dan Visual” dengan “bahasa pemrograman tingkat
tinggi”.

Bahasa pemrograman berorientasi obyek dan visual (Object Oriented Programming &
Visual) merupakan bagian dan pengembangan dari bahasa pemrograman tingkat tinggi.
Satu lagi, “Very High Language Level (VHLL)” kerap kali di setarakan dengan bahasa
pemrograman pada tingkat ini, Very High Language Level adalah bahasa pemrograman
dengan tingkat abstraksi yang sangat tinggi, yang di gunakan terutama sebagai alat
produktivitas programmer profesional.

Bahasa pemrograman tingkat tinggi biasanya berupa bahasa domain yang spesifik,
terbatas pada aplikasi, tujuan, atau jenis tugas yang sangat spesifik. Istilah Very High
Language Level digunakan pada tahun 1990-an untuk bahasa pemrograman tingkat
tinggi yang digunakan untuk skrip, seperti Perl, Python, Ruby, dan Visual Basic.
Contoh bahasa pemrograman tingkat Object-Oriented dan Visual :

 PHP
 Visual Basic .NET
 Java (termasuk Java yang di gunakan pada Android Studio)
 JSP
 ASP

Contoh fungsi untuk menampilkan “Message Box” dengan Visual Basic .NET:

PublicClassForm1

PrivateSubButton1_Click(senderAsObject,eAsEventArgs)HandlesButton1.Click

MsgBox("Hello world",MsgBoxStyle.Information,"Hello world!")' Show a message that


says "Hello world!".

EndSub

EndClass

Anda mungkin juga menyukai