Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Nama : Hidayatun Nikmah, S.Pd.
NIP :19960103 201903 2 002
Golongan/Angkatan : III/XXIV
No. Urut : 17
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SDN Jleper 1 Kecamatan Mijen
Coach : Wahju Widiarsih, S.T., M.Pi.
Mentor : Burhanudin, S.Pd.
Disusun oleh:
Nama : Hidayatun Nikmah, S.Pd.
NIP : 19960103 201903 2 002
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Telah diseminarkan:
Di : BKPP Demak
Hari,Tanggal : Senin, 29 April 2019
Peserta Pelatihan Dasar CPNS
iii
Coach, Mentor,
PRAKATA
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................iii
PRAKATA.....................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Identifikasi Isu.....................................................................................3
D. Rumusan Masalah.............................................................................9
E. Tujuan.................................................................................................9
F. Manfaat............................................................................................10
vii
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat..........................................................28
C. Role Model.......................................................................................30
BAB V PENUTUP.....................................................................................42
A. Simpulan..........................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................43
DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................44
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) dijelaskan bahwa ASN adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara (ASN)
mempunyai peranan penting dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi tersebut tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 Tentang
tugas dan fungsi ASN sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik, 2) Pelayan
publik, 3 ) Perekat dan pemersatu bangsa. ASN memiliki peran strategis
dalam mewujudkan good governance di Indonesia. Good
governance diarahkan untuk mengimplementasikan tata kelola
pemerintahan yang ideal. (UU No 5 tahun 2014)
ASN dituntut untuk memahami nilai-nilai dasar yang menjadi
landasan dalam menjalankan profesinya. Nilai-nilai dasar tersebut
meliputi: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA). Kelima dasar tersebut memiliki peranan penting demi
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme sesuai dengan harapan dari pemerintah.
Pembentukan PNS yang mampu melaksanakan tugas dan
perannya sebagai pelayan masyarakat secara profesional yang dilakukan
didasarkan pada nilai-nilai dasar profesi PNS dilaksanakan melalui
pendidikan dan pelatihan dasar. Pelatihan dasar CPNS telah mengalami
inovasi dalam pelaksanaannya yang memungkinkan peserta mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS melalui kegiatan pembelajaran
di kelas dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut pada
unit kerja masing-masing. Aktualisasi kelima nilai dasar profesi PNS
disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing serta visi dan
misi unit kerja.
1
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan zaman. Pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia,
berbudi pekerti luhur, berilmu, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam
pembangunan manusia. Proses pendidikan berkaitan dalam upaya
pencapaian tujuan pembangunan, karena hal tersebut tidak dapat
dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan
dan ditujukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang
berkualitas, untuk mencapai tujuan tersebut, pembangunan dilakukan
secara menyeluruh termasuk pembangunan kesehatan.
Lingkungan yang bersih merupakan salah satu unsur yang harus
ada, dibina dan dikembangkan terus agar dalam proses pendidikan yang
berjalan mencapai hasil yang diharapkan. Semua warga sekolah berperan
penting dalam menjaga kebersihan sekolah sehingga berfungsi dengan
baik sebagai wadah untuk mendidik anak agar mereka memiliki kesadaran
lingkungan dan berkemauan berbuat sesuatu yang positif bagi kelestarian
lingkungan sekolah khususnya dan lingkungan hidup.
Agar ilmu dapat terserap maksimal oleh siswa, maka kondisi
sekolah haruslah nyaman dan bersih. Walaupun kebersihan sering kali
dianggap tidak penting, namun hal kecil tersebut dapat berdampak besar
terhadap proses belajar mengajar di sekolah. Sekolah yang kotor akan
membuat kegiatan belajar terganggu dan menjadi sarang penyakit bagi
seluruh warga sekolah. Kebersihan menjadi sesuatu yang penting jika
bersangkutan dengan kebersihan baik di dalam maupun di luar sekolah,
baik di dalam maupun di luar kelas dan juga keseluruhan lingkungan
2
sekolah yang harus menjadi perhatian penting bagi seluruh warga di
sekolah.
Lingkungan sekolah mempunyai peran penting dalam proses
pemberian contoh pada siswa, terutama bagi siswa sekolah dasar.
Berdasarkan pengamatan, siswa di SDN Jleper 1 Kecamatan Mijen
Kabupaten Demak belum memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Masih
ditemukan siswa yang membuang sampah di dalam kelas, tempat
sampah bercampur antara sampah organik sisa makanan dan sampah
plastik yang menganggu pemandangan. Kondisi kelas dan lingkungan
yang kotor tersebut menyebabkan siswa kurang nyaman dalam proses
belajar. SDN Jleper 1 mempunyai halaman yang luas, akan tetapi
halaman yang luas tersebut kurang dimanfaatkan dengan maksimal.
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan
tugas sebagai Guru Kelas Ahli Pertama di instansi tempat bekerja, yaitu di
SDN Jleper 1. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit
kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan
aktualisasi ini bersumber dari aspek:
1. whole of government (WoG),
2. pelayanan publik, dan
3. manajemen ASN.
3
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
1. kurang optimalnya pengembangan karakter peduli lingkungan
di sekolah;
2. kurangnya peran aktif orang tua dalam mendampingi kegiatan
belajar siswa;
3. rendahnya tingkat literasi siswa SDN Jleper 1;
4. belum optimalnya penggunaan media dalam pembelajaran di
kelas;
5. belum optimalnya penggunaan perpustakaan dalam menunjang
kegiatan literasi siswa SDN Jleper 1.
Kurang optimalnya pengembangan karakter peduli lingkungan di
sekolah mencerminkan bahwa Pelayanan Publik masih perlu ditingkatkan
lagi. Kepedulian lingkungan berdampak pada kebersihan dan
kenyamanan dalam proses pembelajaran. Maka dari itu kepedulian
terhadap lingkungan dan kebersihan juga akan berdampak pada
keberhasilan pembelajaran.
Keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah tidak luput dari
peran serta orangtua di dalamnya. Orangtua harus menjadi kontrol dan
pendamping bagi anak-anaknya. Namun yang terjadi adalah orangtua
seringkali mengabaikan peran tersebut dikarenakan harus mencari
nafkah, tidak menguasai materi, dan alasan lainnya. Akibatnya banyak
anak yang tidak mengerjakan PR/tugas dan tidak belajar ketika ada
ulangan. Tentu ini akan menghambat proses belajar di kelas, karena
maksud dari penugasan dan pemberian PR di sekolah adalah untuk
memantapkan materi yang diperoleh siswa di sekolah. Untuk itu peran
dan keterlibatan dalam pendampingan kegiatan belajar anak di rumah
sangat penting.
Selanjutnya, rendahnya tingkat literasi siswa di SDN Jleper 1
diakibatkan oleh kurangnya pembiasaan dan budaya membaca di
lingkungan SDN Jleper 1. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat pemahaman,
ketepatan, dan kecepatan membaca yang masih rendah. Perlu partisipasi
aktif dari pihak sekolah dan keluarga agar dapat meningkatkan semangat
membaca yang tinggi di kalangan siswa.
Belum optimalnya penggunaan media dalam pembelajaran di kelas
merupakan salah satu kendala dalam keberhasilan mencapai tujuan
4
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam
memusatkan minat dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Minimnya media
pembelajaran yang digunakan mengakibatkan kurangnya minat siswa
dalam pembelajaran yang berdampak pada pemahaman siswa.
Lemahnya pemahaman siswa tersebut akan berdampak pada rendahnya
nilai siswa, baik ulangan harian maupun ulangan tengah semester dan
ulangan akhir semester.
Fasilitas perpustakaan seharusnya dapat menjembatani siswa
dalam mengumpulkan informasi dalam menunjang pengetahuan dan
pembelajaran. Namun, minimnya pemanfaatan perpustakaan merupakan
indikator bahwa tingkat minat siswa dalam membaca masih rendah.
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri
Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di identifikasi isu-
isu sebagai berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
5
No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
6
2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan;
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya;
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah.
Tabel 1.2 Analisis Isu Strategis
Kriteria A Kriteria B
Prinsip
Identifikasi Isu A P K L Ket U S G ∑ Peringkat
ASN
Pelayanan Kurang optimalnya
Publik pengembangan
karakter peduli Memenuhi
+ + + + syarat 5 4 4 13 I
lingkungan di
sekolah
Manajemen Kurangnya peran
ASN aktif orang tua dalam
mendampingi Memenuhi
+ + + + syarat 5 3 4 12 II
kegiatan belajar
siswa
Whole of Kurangnya peran
Government aktif orangtua siswa Tidak
dalam pendidikan + + - - memenuhi - - - - -
siswa SDN Jleper 1 syarat
7
Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel 1.2.
Analisis Isu Strategis, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat,
yaitu sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya pengembangan karakter peduli lingkungan di
sekolah
2. Rendahnya tingkat literasi siswa di SDN Jleper 1
3. Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran di kelas
Dari kelima isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling
prioritas yakni “Kurang optimalnya pengembangan karakter peduli
lingkungan di sekolah” dengan perolehan skor USG 13.
C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode
USG akan memiliki dampak ketika tidak dilaksanakan. Dampak dari isu
yang tidak dilaksanakan tersaji dalam Tabel 1.3 berikut.
Tabel 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
Pelayanan Kurang optimalnya Sekolah yang kotor akan
Publik pengembangan karakter mengakibatkan kegiatan belajar
peduli lingkungan di sekolah mengajar terganggu,
ketidaknyamanan siswa dalam
menangkap materi yang diajarkan
guru, menjadi sarang penyakit
dan media penyebaran penyakit
bagi seluruh warga sekolah.
Sehingga kebersihan baik di
dalam maupun di luar sekolah,
baik di dalam maupun di luar
kelas dan juga keseluruhan
lingkungan sekolah yang harus
menjadi perhatian seluruh warga
sekolah. Siswa juga kurang peduli
terhadap kebersihan lingkungan,
serta kurang pengetahuan
terhadap pengolahan
sampah/barang bekas menjadi
karya yang bermanfaat.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi
isu dengan menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan core
8
issue yakni Kurang optimalnya pengembangan karakter peduli
lingkungan di sekolah. Dari isu tersebut maka rumusan masalah
kegiatan aktualisasi melalui habituasi adalah:
1. Bagaimana rancangan kegiatan aktualisasi yang harus dilakukan
untuk memberikan kontribusi pada optimalnya karakter peduli
lingkungan di SDN Jleper 1?
2. Bagaimana output atau hasil yang dihasilkan dari kegiatan-
kegiatan tersebut?
3. Bagaimana Nilai Dasar ASN (ANEKA) dapat diimplementasikan
selama kegiatan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja?
Gagasan Pemecahan Isu pada unit kerja SDN Jleper 1 Demak
adalah “Kurang optimalnya pengembangan karakter peduli lingkungan di
sekolah”.
E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini
adalah sebagai berikut :
1. Menemukan isu-isu yang ada di satuan kerja kemudian
melakukan analisis terhadap isu-isu tersebut sehingga dapat
menemukan pemecahan masalah dalam bentuk kegiatan yang
berkontribusi dalam pemecahan isu.
2. Mengetahui output atau hasil dari kegiatan tersebut.
3. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN ke dalam setiap
kegiatan habituasi yang dilakukan di satuan kerja.
F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
9
Membantu mengUpaya Meningkatkan Kepedulian Terhadap
Lingkungan serta mewujudkan visi dan misi SDN Jleper 1.
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
10
tentang Standar Nasional Pendidikan; Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2005 tentang Dewan Pendidikan
dan Komite Sekolah; dan Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Pada era globalisasi sekarang ini dibutuhkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan untuk menghadapi dan
menjawab tantangan yang ada. Pembentukan Sumber Daya Manusia
(SDM) bermutu yang mampu dan siap menghadapi dan menjawab
tantangan di era globalisasi tidak lepas dari unsur pendidikan.
Program pendidikan dasar merupakan salah satu titik tolak kegiatan
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional harus dijabarkan dengan
jelas dan terarah yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
Profil sekolah secara rinci dijelaskan sebagai berikut.
a. Nama Sekolah : SD Negeri Jleper 1
b. NSS/NPSN : 101032110002/100020
c. Bentuk Pendidikan : SD
d. Status kepemilikan : Negeri
e. Tahun Berdiri : 1912
f. Alamat : Jalan Mijen-Wedung Desa
Jleper Kecamatan Mijen Kabupaten
Demak 59583
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi
Visi dan misi sekolah mengacu pada dan berusaha mendukung
tercapainya visi dan misi kabupaten demak.
a. Visi Organisasi
Terwujudnya masyarakat demak yang agamis lebih
sejahtera, mandiri, maju, kompetitif, kondusif, berkepribadian dan
demokratis.
b. Misi Organisasi
Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu
organisasi harus ada, apa yang harus dilakukannya dan bagaimana
melakukannya untuk mewujudkan visi tersebut. Adapun misi dari
SDN Jleper untuk mencapai visi tersebut adalah :
1) Menjadikan nilai-nilai agama melekat pada setiap kebijakan
pemerintah dan perilaku masyarakat.
11
2) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih,
efektif, efisien, dan akuntabel.
3) Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan
berbasis potensi local serta mengurangi tingkat
pengangguran.
4) Mengakselerasikan pembangunan infrastruktur strategis,
pembangunan kewilayahan dan menyerasikaan
pembangunan antara kota dan desa.
5) Meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan dan
perlindungan sosial sesuai standar.
6) Menciptakan keamanan, ketertiban dan lingkungan yang
kondusif.
7) Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga, seni budaya,
meningkatkan keberdayaan perempuan, perlindungan anak
dan mengendalikan pertumbuhan penduduk.
8) Mewujudkan kualitas pelayanan investasi dan meningkatkan
kualitas pelayanan publik.
9) Mengoptimalkan pengelolaan Sumber Daya Alam
berwawasan lingkungan .
c. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di
SDN Jleper 1 adalah berasal dari nilai-nilai Tata Nilai Budaya Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun nilai-nilainya
adalah sebagai berikut:
1) Integritas
Yang dimaksud dengan integritas adalah keselarasan
antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Indikator dari
integritas adalah konsisten, jujur, menghindari benturan
keinginan, berpikiran positif, arif, bijaksana, dan mematuhi
peraturan perundang-undangan.
2) Kreatif dan Inovatif
Kreatif dan inovatif adalah memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari
yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.
Indikator dari kreatif dan inovatif adalah memiliki pola piker,
cara pandang yang variatif terhadap setiap permasalahan,
12
bersikap terbuka, berani mengambil terobosan, dan
memanfaatkan teknologi secara efektif dan efisien.
3) Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk bertindak
melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan.
Indikator dari inisiatif adalah responsive, bersikap proaktif, dan
memiliki dorongan untuk menyelesaikan masalah.
4) Pembelajar
Pembelajar adalah selalu berusaha untuk
mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Indikator
dari pembelajar adalah berkeinginan untuk selalu menambah
wawasan, mengambil hikmah atas segala kesalahan, dan
berbagi pengetahuan dengan rekan kerja.
5) Menjunjung Meritokrasi
Menjunjung meritokrasi adalah menjunjung tinggi
keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang
kompeten. Indikatornya adalah berkompetisi secara maksimal,
memberikan kesempatan yang sama dalam mengembangkan
kompetensi pegawai, memberikan penghargaan dan hukuman
secara secara proporsional,tidak sewenang-wenang, dan tidak
mementingkan diri sendiri.
6) Aktif
Aktif adalah senantiasa berpartisipasi dalam setiap
kegiatan. Inidkator dari aktif adalah terlibat langsung dalam
setiap kegiatan dan memberi dukungan kepada rekan kerja.
7) Tanpa Pamrih
Tanpa pamrih adalah bekerja dengan tulus ikhlas dan
penuh dedikasi. Indikator yang termasuk dalam tanpa pamrih
adalah penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan, rela
membantu rekan kerja, dan menunjukkan sikap 4S (senyum,
sapa, sopan, dan santun)
d. Tujuan Organisasi
Sesuai dengan visi dan misi sekolah SDN Jleper 1, mempunyai
tujuan sebagai berikut:
1) Meningkatkan prestasi dengan capaian rata-rata nilai US
yang kebih baik.
13
2) Mengusahakan peserta didik menerima pelajaran dengan
baik, agar memperoleh prestasi yang baik.
3) Berusaha menyatukan sekolah dengan masyarakat
sehingga merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
4) Mengoptimalkan peran satuan-satuan sekolah guna
meningkatkan kualitas siswa.
5) Memiliki ketrampilan dan pengalaman dasar beragama
dalam kehidupan sehari-hari.
6) Siswa kreatif, terampil dan bekerja untuk dapat
mengembangkan diri secara terus menerus.
14
STRUKTUR ORGANISASI SDN JLEPER 1
KEPALA SEKOLAH
BURHANUDIN, S.Pd.
GURU OLAHRAGA
GURU PAI
WALUYO, S.Pd.
TARJUMAH, S.Pd.I.
PUSTAKAWAN PENJAGA
RIZA DWI P. SUCIPTO
26
4. Deskripsi SDM, Sarpras, dan Sumber Daya Lain
SDN Jleper 1 Demak memiliki 8 guru, 1 kepala sekolah dan 2
karyawan. Berikut ini adalah daftar nama guru dan karyawan di SDN
Jleper 1 Demak beserta jabatannya:
27
3 Ruang perpustakaan 1 Permanen 8x7
4 Mushola 1 Permanen 8x7
5 Kamar mandi/WC pria 1 Permanen 4x3
Sumber: Dokumentasi Sekolah 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa bangunan dan
ruang belajar yang ada di SDN Jleper 1 sudah cukup memadai untuk
digunakan, dimanfaatkan dan dikembangkan dalam menunjang
kegiatan pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
28
h. melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i. melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya;
j. melaksanakan pengawas penilaian dan evaluasi terhadap
proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
k. membimbing guru pemula dalam program induksi;
l. membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
m. melaksanakan pengembangan diri;
n. melaksanakan publikasi ilmiah;
o. membuat karya inovatif
2. Jabatan Fungsional Guru
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Menurut
Pasal 5 tugas utama guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah.
Sesuai dengan Pasal 6, uraian Kewajiban Guru dalam
melaksanakan tugas adalah
a. Merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan
pembelajaran/ bimbingan yang bermutu, menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran/ bimbingan, serta
melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akedemik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, ilmu, dan teknologi.
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran.
29
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hokum, dan
kode etik guru, serta nilai agama dan etika, dan
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
C. Role Model
KI HAJAR DEWANTARA
30
pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara,
terutama setelah berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908.
Beliau juga menjadi anggota organisasi Insulinde, suatu organisasi
multietnik yang didominasi kaum indo yang memperjuangkan pemerintah
sendiri di Hindia Belanda. Ki Hajar Dewantara kemudia bergabung dengan
Indische Partij yang didirikan oleh Ernest Douwes Dekker (DD).
Pada masanya, Ki Hajar Dewantara meerupakan penulis yang ulet
dan handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotic
sehingga mampu membangkitkan semangat anticolonial bagi
pembacanyaa. Ki Hajar Dewantara sempat mempublikasikan tulisan
berjudul “Seandainya Aku Seorang Belanda” atau judul aslinya “Als ik een
Nederlander was”. Dalam tulisan tersebut beliau mengkritik kebijakan
pemerintah Hindia Belanda yang berniat merayakan kemerdekaan
Belanda dari Perancis di tanah jajahannya sendiri yaitu Indonesia.
Akibat tulisan tersebut, Ki Hajar Dewantara Bersama dua rekannya,
Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo ditangkap dan diasingkan
ke Belanda pada tahun 1913. Ketiganya kemudian dikenal sebagai tokoh
“Tiga Serangkai”.
Ki Hajar Dewantara menempuh Pendidikan tinggi hingga
memperoleh Europeesche Akta, Ijazzah Pendidikan bergengsi yang kelak
menjadi pijakan dalam mendirikan Lembaga Pendidikan yang
didirikannya. Beliau juga mempelajari berbagai ide dari tokoh Pendidikan
dari barat dan India yang menjadi landasan dalam mengembangkan
sistem Pendidikan Indonesia.
Tahun 1919, Ki Hajar Dewantara kembali ke Indonesia dan
bergabung dalam sekolah binaan saudaranya. Pada tanggal 3 Juli 1922,
Ki Hajar Dewantara mendirikan National Onderwijs Instituut Taman Siswa
atau Perguruan Nasional Taman Siswa untuk mengembangkan
Pendidikan Indonesia.
Tidak sedikit rintangan yang dihadapi dalam membina Taman
Siswa. Pemerintah kolonial Belanda berupaya merintangi dengan
mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Tetapi
dengan kerja keras dan kegigihan memperjuangkan haknya, sehingga
ordonansi itu kemudian dicabut.
31
Di tengah keseriusannya mencurahkan perhatian dalam dunia
pendidikan di Taman Siswa, beliau juga tetap rajin menulis dan
memberikan inovasi lewat tulisannya. Namun tema tulisannya beralih
nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan.
Tulisannya berjumlah raatusan buah. Melalui tulisan-tulisan itulalh beliau
berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangssa
Indonesia.
32
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
33
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil dengan ANEKA terhadap Visi Misi nilai-nilai Tidak Dilakukan
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kegiatan Sabtu 1. Membuat konsep 1. Terbentuknya 1. Akuntabilitas Kegiatan tersebut Melalui Lingkungan
bersih kegiatan konsep kegiatan Melakukan konsultasi dapat berkontribusi penerapan nilai- sekolah kurang
(Sumber untuk mendapatkan terhadap misi nilai dasar ASN terawat
Kegiatan : 2. Melakukan kosultasi 2. Mendapatkan kejelasan organisasi yaitu (ANEKA) dalam
Inovasi) kepada kepala persetujuan dan 2. Nasionalisme meningkatkan kegiatan ini,
sekolah untuk arahan dari Melakukan konsultasi pelayanan diharapkan
meminta arahan dan Kepala Sekolah dengan kepala sekolah Pendidikan, akan mampu
bimbingan mengedepankan kesehatan, dan meningkatkan
musyawarah mufakat perlindungan sosial nilai Aktif
3. Membuat tim teknis 3. Terbentuk tim 3. Etika Publik sesuai standar. sebagai ASN
kegiatan. teknis kegiatan Mengemukakan yang bertugas
pendapat dan gagasan di SDN Jleper 1
4. Mengumumkan 4. Pengumuman saat melakukan
kegiatan kepada kegiatan kepada konsultasi
siswa siswa terlaksana menggunakan bahasa
yang sopan
5. Melaksanakan dan 5. Terlaksananya 4. Komitmen Mutu
mengawasi kegiatan kegiatan Melakukan kegiatan
sabtu bersih secara
6. Mendokumentasikan efektif dan efisien
kegiatan 6. Kegiatan Sabtu 5. Anti Korupsi
Bersih Melakukan kegiatan
terdokumentasi sabtu bersih dengan
disiplin dan
tanggungjawab
34
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil dengan ANEKA terhadap Visi Misi nilai-nilai Tidak Dilakukan
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
pembelajaran kegiatan kepada mengetahui pungut sampah meningkatkan kegiatan ini,
(Sumber siswa rencana kegiatan mempunyai kejelasan pelayanan diharapkan
Kegiatan : pungut sampah target. Pendidikan, akan mampu
Inovasi) sebelum kesehatan, dan meningkatkan
pembelajaran 2.Nasionalisme perlindungan sosial nilai Integritas
Melakukan diskusi dengan sesuai standar. dan Inovatif
3. Kegiatan kepala sekolah untuk sebagai ASN
3. Melaksanakan terlaksana mufakat yang bertugas
kegiatan di SDN Jleper 1
3.Anti Korupsi
Melaksanakan kegiatan
dengan mengedepankan
sikap peduli terhadap
lingkungan
3 Menempelkan 1. Membuat konsep 1. Terbentuknya 1. Nasionalisme Kegiatan tersebut Melalui Siswa kurang
slogan tentang slogan tentang konsep kegiatan Mendengarkan dapat berkontribusi penerapan nilai- optimal dalam
kebersihan kebersihan pendapat Kepala terhadap misi nilai dasar ASN mengembangkan
untuk motivasi Sekolah saat melakukan organisasi yaitu (ANEKA) dalam keterampilan
siswa (Sumber 2. Melakukan konsultasi 2. Persetujuan dan koordinasi usulan meningkatkan kegiatan ini, seni rupa dalam
kegiatan: dengan Kepala arahan dari konten slogan pelayanan diharapkan hal membuat
Inovasi) Sekolah terkait Kepala Sekolah kebersihan Pendidikan, akan mampu slogan
konten dan lokasi 2. Etika publik kesehatan, dan meningkatkan kebersihan
penempelan slogan Melibatkan peran aktif perlindungan sosial nilai Kreatif dan
kebersihan. siswa dalam sesuai standar. Inovatif
penempelan slogan sebagai ASN
3. Membuat slogan 3. Terciptanya kebersihan dengan yang bertugas
kebersihan Slogan menjunjung tinggi nilai di SDN Jleper.
kebersihan untuk kebersamaan dan
4. Menempelkan slogan motivasi siswa kerjasama.
kebersihan bersama 4. Slogan 3. Anti Korupsi
siswa kebersihan Menanam kepedulian
tertempel di pada siswa untuk
35
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil dengan ANEKA terhadap Visi Misi nilai-nilai Tidak Dilakukan
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
lokasi strategis menjaga slogan
tersebut.
4 Membuat kebun 1. merancang konsep 1. Terbentuknya 1. Akuntabilitas Kegiatan tersebut Melalui Halaman sekolah
TOGA Bersama kegiatan konsep kegiatan Menyusun kegiatan dapat berkontribusi penerapan nilai- tidak
siswa di menanam TOGA terhadap misi nilai dasar ASN dimanfaatkan
halaman sekolah 2. melakukan 2. Persetujuan dan dengan penuh tanggung organisasi yaitu (ANEKA) dalam dengan baik dan
(Sumber konsultasi dan arahan dari jawab meningkatkan kegiatan ini, taman tidak
kegiatan: meminta arahan kepala sekolah 2. Nasionalisme pelayanan diharapkan tertata
inovasi) kepala sekolah Melakukan musyawarah Pendidikan, akan mampu
mengenai kegiatan dengan kepala sekolah kesehatan, dan meningkatkan
membuat TOGA di untuk mufakat perlindungan sosial nilai kreatif
halaman sekolah. 3. Etika publik sesuai standar. dan inovatif
3. Tersusunnya Melakukan konsultasi sebagai ASN
3. Menyusun jadwal jadwal dan dengan kepala sekolah tenaga pendidik
dan menentukan lokasi menggunakan bahasa yang bertugas
lokasi pelaksanaan penanaman yang sopan. di SDN Jleper.
kegiatan membuat TOGA
Kebun TOGA.
4. Siswa
4. Mengumumkan mengetahui
kegiatan membuat kegiatan
kebun TOGA membuat kebun
kepada siswa TOGA
5. Terdapat
5. Siswa diminta bermacam-
membawa masing- macam jenis
masing 1 jenis TOGA yang
TOGA. dibawa siswa
6. Taman sekolah
6. Melaksanakan yang telah ditata
kegiatan menanam dan ditanami
36
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil dengan ANEKA terhadap Visi Misi nilai-nilai Tidak Dilakukan
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
TOGA dibantu oleh TOGA
guru.
5 Lomba kreasi 1. Merancang konsep 1. Terbentuk 1. Akuntabilitas Kegiatan tersebut Melalui Sampah
pemanfaatan kegiatan konsep Melakukan kegiatan dapat berkontribusi penerapan nilai- berserakan
barang bekas dengan penuh tanggung terhadap misi nilai dasar ASN dimana mana
(Sumber 2. Melakukan 2. Mendapatkan jawab dan kejelasan organisasi yaitu (ANEKA) dalam tanpa adanya
kegiatan: konsultasi dengan persetujuan target dari kegiatan yang meningkatkan kegiatan ini, daur ulang
inovasi) kepala sekolah dan saran dari dilakukan yaitu untuk pelayanan diharapkan sampah
mengenai kegiatan kepala sekolah mengurangi jumlah Pendidikan, akan mampu
yang akan untuk sampah. kesehatan, dan meningkatkan
dilakukan. melaksanakan 2. Nasionalisme perlindungan sosial nilai kreatif
kegiatan Melakukan konsultasi sesuai standar. dan inovatif
tersebut. dengan kepala sekolah sebagai ASN
dengan sopan untuk tenaga pendidik
3. LOmba kreasi mufakat. yang bertugas
3. Mengumumkan barang bekas 3. Etika Publik di SDN Jleper
kegiatan tersebut telah Melakukan konsultasi
kepada siswa diumumkan dengan kepala sekolah
menggunakan bahasa
4. Siswa yang sopan
4. siswa diminta membawa 4. Komitmen mutu
membawa barang barang bekas Melakukan kegiatan
bekas yang telah yang kreasi pemanfaatan
ditentukan. ditugaskan barang bekas dengan
inovatif dan menimbulkan
5. Tercipta sikap peduli terhadap
5. Guru memberikan barang kreasi lingkungan.
contoh pembuatan barang bekas
kreasi barang bekas hasil karya 5. Anti Korupsi
guru Membuat kreasi barang
6. Kegiatan bekas dengan langkah
terlaksana dan yang sederhana
37
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil dengan ANEKA terhadap Visi Misi nilai-nilai Tidak Dilakukan
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Pelaksanaan menghasilkan
kegiatan lomba karya hasil
kreasi pemanfaatan kreasi barang
barang bekas. bekas dan
mengurangi
sampah di
lingkungan.
7. Kegiatan ter-
7. Mendokumentasikan dokumentasi
kegiatan 8. Terpilih 3
8. Menentukan pemenang
pemenang lomba lomba
6 Lomba 1. membuat konsep 1. terbentuknya 1. Akuntasbilitas Kegiatan tersebut Melalui
Kebersihan konsep Melakukan kegiatan dapat berkontribusi penerapan nilai-
kelas 2. konsultasi dengan 2. mendapatkan dengan penuh tanggung terhadap misi nilai dasar ASN
(Perintah kepala sekolah persetujuan jawab organisasi yaitu (ANEKA) dalam
Pimpinan) dan arahan meningkatkan kegiatan ini,
dari kepela 2. Nasionalisme pelayanan diharapkan
sekolah Melakukan konsultasi Pendidikan, akan mampu
3. mengumumkan 3. lomba dengan kepala sekolah kesehatan, dan meningkatkan
kegiatan lomba kebersihan dengan sopan untuk perlindungan sosial nilai inisiatif
kebersihan kelas kelas telah mufakat sesuai standar. dan
kepada guru dan diumumkan menjunjung
siswa 3. Etika Publik meritokrasi
Melakukan penilaian sebagai ASN
4. melaksanakan 4. kegiatan kebersihan kelas tenaga pendidik
kegiatan terlaksana dengan cermat yang bertugas
di SDN Jleper.
5. mendokumentasikan 5. kegiatan ter-
kegiatan dokumentasi 4. Anti Korupsi
Melakukan penilaian
6. evaluasi lomba 6. terpilih kelas kebersihan kelas
38
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil dengan ANEKA terhadap Visi Misi nilai-nilai Tidak Dilakukan
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
sebagai dengan jujur dan adil
pemenang
7. menentukan lomba
pemenang lomba
kebersihan kelas
39
No Minggu ke/ Bulan
Kegiatan April Mei Juni Bukti Kegiatan
. 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Kegiatan Sabtu Bersih Dokumentasi kegiatan
2. Pungut sampah sebelum masuk
Dokumentasi kegiatan
kelas
3. Penempelan slogan kebersihan untuk
Slogan dan dokumentasi kegiatan
motivasi siswa
4. Membuat kebun TOGA Kebun TOGA dan dokumentasi kegiatan
5. Lomba kreasi barang bekas Dokumentasi kegiatan dan hasil karya
6. Lomba kebersihan kelas Dokumentasi kegiatan
40
Dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi dimungkinkan terjadinya kendala-kendala yang berisiko menghambat
kegiatan yang telah direncanakan. Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dan habituasi
dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel dibawah ini:
41
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
42
kejelasan pelaksanaan kegiatan
2. Nasionalisme (sila ke-4 Pancasila)
Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah mengedepankan
musyawarah untuk mufakat. Dengan melakukan musyawarah, maka
semua pihak turut terlibat dan dapat memberi masukan sehingga
terjadi kesepakatan dan mendapat hasil yang mufakat. Musyawarah
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan rasa peduli dan
saling menghargai antar individu
3. Etika Publik (sopan)
Mengemukakan pendapat dan gagasan saat melakukan konsultasi
menggunakan bahasa yang sopan sehingga dapat tercipta
komunikasi dan koordinasi yang berjalan baik
4. Komitmen mutu (efektif dan efisien)
Melakukan kegiatan sabtu bersih secara efektif dan efisien agar
pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat terselesaikan secara tepat
waktu
5. Anti Korupsi (disiplin dan tanggungjawab)
Melakukan kegiatan sabtu bersih dengan disiplin dan tanggungjawab
43
Tabel 4.2 Pelaksanaan Kegiatan 2
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Pembiasaan pungut sampah sebelum pembelajaran
Tanggal 4-29 Mei 2019
Pelaksanaan
Tahapan 1. Berdiskusi dengan kepala sekolah
Kegiatan 2. Mengumukan kegiatan kepada siswa
3. Melaksanakan kegiatan
Output/ Hasil 1. Mendapatkan persetujuan dan arahan
Kegiatan 2. Siswa mengetahui rencana kegiatan pungut sampah sebelum
pembelajaran
3. Kegiatan terlaksana
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan
1. Akuntabilitas
Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah agar kegiatan
pembiasaan pungut sampah mempunyai kejelasan target.
2. Nasionalisme
Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah mengedepankan
musyawarah untuk mufakat. Dengan melakukan musyawarah, maka
semua pihak turut terlibat dan dapat memberi masukan sehingga
terjadi kesepakatan dan mendapat hasil yang mufakat. Musyawarah
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan rasa peduli dan
saling menghargai antar individu
3. Anti Korupsi
Melaksanakan kegiatan dengan mengedepankan sikap peduli
terhadap lingkungan.
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplemetasikan
1. Jika tidak ada kejelasan target, maka kegiatan tersebut tidak akan
mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Jika tidak mengedepankan musyawarah mufakat, maka tidak akan
ada persetujuan dan arahan kepala sekolah.
3. Jika tidak ada sikap peduli terhadap lingkungan, maka kegiatan
tersebut tidak akan berjalan.
Kontribusi Dilaksanakannya kegiatan pungut sampah sebelum pembelajaran akan
terhadap Visi dan meningkatkan pelayanan Pendidikan, kesehatan dan perlindungan
Misi Organisasi sosial sesuai standar.
Penguatan Nilai- Penguatan nilai:
nilai Organisasi 1. Integritas
2. Inovatif
Kendala Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pungut sampah
sebelum pembelajaran adalah terdapat beberapa siswa yang tidak mau
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Strategi Guru memberikan contoh dengan ikut berpartisipasi langsung dalam
Penyelesaian memungut sampah yang berserakan
Bukti Kegiatan Dokumentasi
(dalam Lampiran)
44
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Pelaksanaan Kegiatan 3
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Penempelan slogan tentang kebersihan untuk motivasi siswa
Tanggal 8 Mei 2019
Pelaksanaan
Tahapan 1. Membuat konsep slogan tentang kebersihan
Kegiatan 2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah terkait konten dan
lokasi penempelan slogan kebersihan
3. Membuat slogan kebersihan
4. Menempelkan slogan kebersihan bersama siswa
Output/ Hasil 1. Terbentuknya konsep kegiatan
Kegiatan 2. Persetujuan dan arahan dari Kepala Sekolah
3. Terciptanya Slogan kebersihan untuk motivasi siswa
4. Slogan kebersihan tertempel di lokasi strategis
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan
1. Nasionalisme
Mendengarkan pendapat Kepala Sekolah saat melakukan koordinasi
usulan konten slogan kebersihan
2. Etika publik
Melibatkan peran aktif siswa dalam penempelan slogan kebersihan
dengan menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan kerjasama.
3. Anti Korupsi
Setelah penempelan slogan terlaksana, maka selanjutnya perlu
adanya penanaman kepedulian pada siswa untuk menjaga slogan
tersebut.
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan
1. Jika tidak mendengarkan arahan dan bimbingan dari Kepala Sekola,
maka kegiatan tidak terlaksana dengan baik.
2. Jika tidak melibatkan peran aktif siswa, maka kegiatan tersebut akan
cenderung monoton, tidak beradaptasi dan bekerjasama dengan
warga sekolah, serta siswa enggan mengetahui pesan slogan
tersebut.
3. Jika tidak ditanamkan sikap peduli, maka slogan tersebut akan cepat
rusak.
Kontribusi Dilaksanakannya kegiatan penempelan slogan kebersihan akan
terhadap Visi dan meningkatkan pelayanan Pendidikan, kesehatan dan perlindungan
Misi Organisasi sosial sesuai standar.
Penguatan Nilai- Penguatan nilai:
nilai Organisasi 1. Kreatif
2. Inovatif
Kendala
Strategi
Penyelesaian
Bukti Kegiatan Dokumentasi
(dalam Lampiran)
45
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Pelaksanaan Kegiatan 4
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Membuat kebun TOGA
Tanggal 9 Mei 2019
Pelaksanaan
Tahapan 1. merancang konsep kegiatan
Kegiatan 2. melakukan konsultasi dan meminta arahan kepala sekolah
mengenai kegiatan membuat TOGA di halaman sekolah.
3. Menyusun jadwal dan menentukan lokasi pelaksanaan kegiatan
membuat Kebun TOGA.
4. Mengumumkan kegiatan membuat kebun TOGA kepada siswa
5. Siswa diminta membawa masing-masing 1 jenis TOGA.
6. Melaksanakan kegiatan menanam TOGA dibantu oleh guru.
Output/ Hasil 1. Terbentuknya konsep kegiatan
Kegiatan 2. Persetujuan dan arahan dari kepala sekolah
3. Tersusunnya jadwal dan lokasi penanaman TOGA
4. Siswa mengetahui kegiatan membuat kebun TOGA
5. Terdapat bermacam-macam jenis TOGA yang dibawa siswa
6. Taman sekolah yang telah ditata dan ditanami TOGA
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan
1. Akuntabilitas
Menyusun kegiatan menanam TOGA dengan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme
Melakukan musyawarah dengan kepala sekolah untuk mufakat
3. Etika publik
Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah menggunakan bahasa
yang sopan.
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan
1. Jika kegiatn tidak dilakukan dengan penuh tanggungjawab, maka
kegiatan tidak akan berjalan dengaan baik.
2. Jika tidak melakukan konsultasi/musyawarah dengan Kepala
Sekolah, maka kegiatan tidak tidak akan mendapatkan persetujuan
dan arahan agar kegiatan berjalan dengan baik.
3. Jika tidak ada rasa sopan, maka tidak akan dapat terlaksana dengan
baik, serta orang lain akan merasa tidak dihargai.
Kontribusi Dilaksanakannya kegiatan membuat kebun TOGA akan meningkatkan
terhadap Visi dan pelayanan Pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial sesuai
Misi Organisasi standar.
Penguatan Nilai- Penguatan nilai:
nilai Organisasi 1. Kreatif
2. Inovatif
Kendala Terdapat siswa yang tidak membawa TOGA.
Strategi Guru membuat daftar hadir siswa dan daftar tanaman yang dibwa siswa.
Penyelesaian
Bukti Kegiatan Dokumentasi, daftar tanaman siswa.
(dalam Lampiran)
46
5. Lomba Kreasi Barang Bekas
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Pelaksanaan Kegiatan 5
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Lomba kreasi barang bekas
Tanggal 14 dan 15 Mei 2019
Pelaksanaan
Tahapan 1. Merancang konsep kegiatan
Kegiatan 2. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan
yang akan dilakukan.
3. Mengumumkan kegiatan tersebut kepada siswa
4. siswa diminta membawa barang bekas yang telah ditentukan.
5. Guru memberikan contoh pembuatan kreasi barang bekas.
6. Pelaksanaan kegiatan lomba kreasi pemanfaatan barang bekas.
7. Mendokumentassikan kegiatan
8. Menentukan pemenang lomba
Output/ Hasil 1. Terbentuk konsep
Kegiatan 2. Mendapatkan persetujuan dan saran dari kepala sekolah untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
3. Lomba kreasi barang bekas telah diumumkan
4. Siswa membawa barang bekas yang ditugaskan
5. Tercipta barang kreasi barang bekas hasil karya guru
6. Kegiatan terlaksana dan menghasilkan karya hasil kreasi barang
bekas dan mengurangi sampah di lingkungan.
7. Kegiatan terdokumentasi
8. Terpilih 3 pemenang lomba
Analisis Dampak Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan
1. Akuntabilitas
Melakukan kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan kejelasan
target dari kegiatan yang dilakukan yaitu untuk mengurangi jumlah
sampah.
2. Nasionalisme
Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah dengan sopan untuk
mufakat.
3. Etika Publik
Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah menggunakan bahasa
yang sopan
4. Komitmen mutu
Melakukan kegiatan kreasi pemanfaatan barang bekas dengan
inovatif dan menimbulkan sikap peduli terhadap lingkungan.
5. Anti Korupsi
Membuat kreasi barang bekas dengan langkah yang sederhana
47
Uraian Kegiatan Keterangan
baik, serta orang lain akan merasa tidak dihargai.
3. Jika tidak melakukan konsultasi/musyawarah dengan Kepala
Sekolah, maka kegiatan tidak tidak akan mendapatkan persetujuan
dan arahan agar kegiatan berjalan dengan baik.
4. Jika tidak ada sikap peduli terhadap lingkungan, maka tujuan
kegiatan tersebut tidak akan tercapai.
5. Jika kegiatan tidak dilakukan dengan langkah sedehana, maka siswa
akan sulit memahami langkah pembuatan kreasi barang bekas.
Kontribusi Dilaksanakannya kegiatan lomba kreasi barang bekas akan
terhadap Visi dan meningkatkan pelayanan Pendidikan, kesehatan dan perlindungan
Misi Organisasi sosial sesuai standar.
Penguatan Nilai- Penguatan nilai:
nilai Organisasi 1. Kreatif
2. Inovatif
Kendala Siswa bingung menentukan barang yang akan dibuat
Strategi Guru memberikan pengarahan dan contoh membuat karya dari barang
Penyelesaian bekas.
Bukti Kegiatan Dokumentasi
(dalam Lampiran)
48
Uraian Kegiatan Keterangan
3. Etika Publik
Melakukan penilaian kebersihan kelas dengan cermat
4. Anti Korupsi
Melakukan penilaian kebersihan kelas dengan jujur dan adil
7.
B.
49
Rekapitulasi nilai-nilai ANEKA akan digambarkan dalam tabel 4.7 berikut.
Capaian Nilai Dasar PNS
No Kegiatan Jumlah
A N E K A
1 Kegiatan Sabtu bersih Kejelasan Sila ke-4 Sopan Efektif dan Disiplin dan
5
efisien tanggungjawab
2 Pembiasaan pungut sampah Kejelasan Sila ke-4 Peduli
3
sebelum pembelajaran
3 Penempelan slogan tentang Sila ke-2 Aktif Peduli
3
kebersihan untuk motivasi siswa
4 Membuat kebun TOGA Tanggungjawab Sila ke-4 Sopan 3
5 Lomba kreasi barang bekas Tanggungjawab Sila ke-4 Sopan Inovatif Sederhana 5
6 Lomba kebersihan kelas Tanggungjawab Sila ke-4 Cermat Jujur dan adil 4
Jumlah 5 6 5 2 5 23
Presentse 21,7% 26,2% 21,7% 8,7% 21,7% 100%
42
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Penyusunan rancangan aktualisasi dimuali dengan identifikasi isu. Isu-isu
yang ditemukan kemudian dipilih isu utama yang akan dianalisis dan dicari solusi
penyelesaiannya.. isu utama yang ditemukan di SD Negeri Jleper 1 adalah kurang
optimalnya pengembangan karakter peduli lingkungan di sekolah. Isu tersebut
diselesaikan dengan rancangan kegiatan menggunakan penerapan nilai-nilai dasar
PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Adapaun rancangan kegiatan untuk mengatasi isu yang ditemukan yaitu: (1)
melaksanakan kegiatan Sabtu bersih; (2) melaksanakan pembiasaan pungut
sampah sebelum pembelajaran; (3) penempelan slogan tentang kebersihan untuk
motivasi siwa; (4) membuat kebun TOGA; (5) melaksanakan lomab kreasi barang
bekas; (6) melaksanakan lomba kebersihan kelas.
Pentingnya penyusunan rancangan aktualisasi diharapkan dapat menjadi
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
PNS, yakni akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi. Kegiatan-kegiatan tersebut juga dianalisis kemungkinan adanya kendala
dan hambatan. Rancangan aktualisasi ini, diharapkan mampu meningkatkan kinerja
peserta pelatihan dasar dalam menjalankan tugass dan fungsi di lingkungan unit
kerja.
B. Rekomendasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi semangat
melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti memberikan dampak possitif,
baik untuk pribadi, lingkungan sekolah, dan masyaarakat. Berikut rekomendasi agar
implementasi nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan secara berkelanjutan:
1. Untuk Peserta Latsar
Mengaktualisasikan dan menghabituasi seluruh nilai-nilai dasar ANEKA
pada setiap aktivitas kerja sebagai upaya mewujudkan pribadi PNS yang
professional.
2.
Dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS berupa akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) yang sudah
dilaksanakan di SD Negeri Jleper 1, ada beberapa rekomendasi terkait kegiatan
yang dilaksanakan, antara lain:
42
1. ;
2. Perlunya kegiatan pelatihan bagi siswa untuk memanfaatkan barang bekas
menjadi karya yang dapat memperindah kelas;
3. Peningkatan kepedulian siswa terhadap lingkungan dimulai dengan
pembiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya.
C. Rencana Aksi
DAFTAR PUSTAKA
43
Unknown.2014.”Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan”.diunduh pada : 26 April
2019 dari :http://suryakandangan.blogspot.com/2014/04/pendidikan-karakter-peduli-
lingkungan.html
Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Nomor HP : 085727733731
44
Alamat Kantor : Jalan Raya Mijen Wedung, Desa Jleper Kec. Mijen
45