PENDAHULUAN
Bisnis ritel di Indonesia saat ini pertumbuhannya semakin pesat. Hal ini
karena hasilnya sangat menjanjikan tidak hanya bagi produsen lokal namun juga
menunjukkan bahwa pertumbuhan industri ritel sampai akhir tahun 2017 telah
Secara umum bisnis ritel di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua (2)
kelompok, yakni Ritel Tradisional dan Ritel Modern. Ritel modern merupakan
pengembangan dari ritel tradisional. Ritel modern ini muncul dan berkembang
saat ini masyarakat menuntut kenyamanan yang lebih dalam berbelanja. Aktifitas
Ritel modern pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1962, yaitu
berdirinya Toserba (Toko Serba Ada) Sarinah. Pada era 1970 sampai dengan 1980-
an, bentuk bisnis ini terus berkembang. Awal dekade 1990-an ritel asing mulai
mengeluarkan bisnis ritel dari negative list bagi Penanaman Modal Asing. Sebelum
1
2
(www.aprindo.org).
Saat ini persaingan bisnis ritel modern semakin ketat, mulai dari ritel modern
lokal hingga ritel asing raksasa yang merajai pangsa pasar Indonesia seperti
Carefour, Hypermart dan Lotte Mart dan lain-lain. Untuk dapat terus bertahan maka
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara mendorong kinerja
karyawan yang dimiliki oleh perusahaan. Kinerja karyawan yang tinggi tentunya
akan berdampak pada kestabilan perusahaan dalam proses mencapai tujuan yang
kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Lebih lanjut
faktor diantaranya adalah kuantitas dari hasil pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh
seseorang dalam waktu satu hari kerja, kualitas dari hasil pekerjaan seseorang
dengan mentaati prosedur yang ada, kehandalan dalam melakukan pekerjaan yang
diberikan, kehadiran dalam bekerja dan kesesuaian jam kerja yang menjadi tolak
ukur kedisiplinan seorang karyawan, dan kemampuan bekerja sama dengan orang
lain dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan. Sedangkan
dan prasarana kerja yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan
garis besar lingkungan kerja terbagi menjadi dua (2) dimensi yaitu lingkungan
kerja fisik dengan indikator tempat kerja, fasilitas kerja, ruang kerja, dan gedung
tempat kerja pegawai dan lingkungan kerja nonfisik dengan indikator hubungan
dengan atasan dan hubungan dengan rekan sekerja. Lingkungan kerja baik fisik
maupun nonfisik akan menentukan capaian kinerja seorang karyawan. Hal ini
segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Ini berarti para pekerja akan dapat
baik.
bahwa disiplin kerja sebagai suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan
peraturan dari perusahaan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Sementara Sutrisno
(2009:66), mengemukakan bahwa disipiln kerja salah satunya dapat dilihat dari
seberapa tinggi setiap karyawan mematuhi semua aturan di tempat kerja, seperti
kepatuhan terhadap aturan di tempat kerja, kepatuhan terhadap jam kerja, dan
4
kepatuhan terhadap cara-cara kerja. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi disiplin
kerja setiap karyawan, maka semakin tinggi pula kinerja karyawan tersebut.
Selain lingkungan kerja dan disiplin kerja, faktor lain yang juga
seseorang agar mau bekerja sama, bekerja secara efektif dan terintregasi dengan
segala daya upaya untuk mencapai pemenuhan kebutuhan. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa motivasi adalah salah satu cara yang ditempuh oleh sebuah
terpenuhinya kebutuhan karyawan, maka karyawan dapat bekerja lebih baik tanpa
Penelitian ini dilakukan di Usaha Dagang (UD) Fajar Toserba Talaga, yang
merupakan salah satu cabang retail modern Fajar Group yang berlokasi di
sama dengan retail modern lainnya yang juga menjual makanan, minuman, pakaian
dan alat-alat rumah tangga lainnya. Jumlah karyawan UD Fajar Toserba Talaga
5
mengalami penurunan selama beberapa bulan terakhir pada tahun 2018. Berikut
disajikan data kehadiran karyawan UD. Fajar Toserba Talaga pada tabel 1.1
dibawah ini :
Tabel 1.1
Kehadiran Karyawan UD. Fajar Toserba Talaga,
Periode April – Oktober Tahun 2018
Tanpa Prosentase
Hadir Sakit Jumlah
No Bulan Keterangan (%)
(Org) (Org) (Org)
(Org) Kehadiran
1 April 46 7 0 53 86,79
2 Mei 43 8 2 53 81,13
3 Juni 51 2 0 53 96,23
4 Juli 52 0 1 53 98,11
5 Agustus 49 3 1 53 92,45
6 September 44 6 3 53 83,02
7 Oktober 41 5 7 53 77,36
Rata-Rata 47 4 2 87,87
Terendah 41 0 0 77,36
Tertinggi 52 8 7 98,11
Sumber : Bag. Administrasi UD.Fajar Toserba Talaga (2018) data diolah sendiri.
Pada tabel 1.1 tersebut diatas, dapat dilihat bahwa selama periode April –
Oktober tahun 2018. Kehadiran karyawan sebagai salah satu indikator kinerja, rata-
rata mencapai 47 orang (87,87%), dengan jumlah kehadiran paling rendah pada
bulan Oktober sebanyak 41 orang (77,36%), dan jumlah kehadiran paling tinggi
karyawan 100% pada UD.Fajar Toserba Talaga lebih banyak disebabkan karena
6
alasan sakit dibandingkan tanpa keterangan. Pada tabel 1.1 tersebut, dapat dilihat
bahwa rata-rata karyawan yang tidak hadir ditempat kerja karena alasan sakit pada
periode yang sama setiap bulannya mencapai 4 orang, sementara yang tanpa
keterangan sebanyak 2 orang. Banyaknya karyawan yang tidak hadir ditempat kerja
karena alasan sakit terjadi pada bulan Mei yaitu sebanyak 8 orang, dan yang tanpa
jumlah kehadiran karyawan yaitu bulan Agustus – Oktober 2018. Bulan Agustus
(83,02%) pada September dan Oktober menjadi 41 orang (77,36%) pada Oktober
2018. Menurunnya jumlah karyawan yang hadir ditempat kerja, tentunya akan
berdampak terhadap kelangsungan bisnis perusahaan. Dalam hal ini, UD. Fajar
Keadaan ini dapat dilihat dari warna gedung yang cerah, berfungsinya penerangan
dan sirkulasi udara dengan baik, tidak banyak suara bising serta ruang gerak yang
luas. Namun begitu, secara non fisik beberapa karyawan masih mengeluhkan
adanya perhatian dan dukungan pimpinan yang tidak sama antar karyawan satu
dengan lainnya, juga masih rendahnya kerjasama antar unit kerja satu terhadap unit
kerja lainnya. Hal ini diungkapkan oleh salah satu karyawan yang mengatakan
7
bahwa kerjasama antar unit kerja (divisi) masih terkesan berjalan sendiri, sering
terjadi keluhan konsumen yang ditujukan pada bagian penjualan, karena ada barang
yang dijual sudah kadaluarsa dan juga harga yang tertera pada barang tidak sama
dengan harga yang tertera pada bagian penjualan. Kondisi ini terjadi karena kurang
Selain faktor lingkungan kerja tersebut, informasi yang penulis peroleh dari
hasil wawancara tidak terstruktur dengan beberapa karyawan UD. Fajar Toserba
Talaga, mengatakan bahwa disiplin kerja karyawan masih cukup rendah. Pada UD.
Fajar Toserba Talaga, masuk-pulang kerja adalah jam 07.30 – 21.00 WIB, namun
beberapa karyawan ada yang masuk kerja jam 8.30 - 09.00 WIB, bahkan beberapa
diantaranya pulang jam 20.00 WIB atau lebih awal dari jam kerja yang telah
ditetapkan.
infomasi bahwa motivasi kerja karyawan juga masih belum cukup tinggi. Beberapa
Promosi jabatan jarang dilakukan, kalaupun ada biasanya dua (2) tahun sekali.
Sedangkan pendidikan dan pelatihan hanya diberikan pada kepala unit kerja
(divisi), namun begitu penghargaan kepada karyawan yang memiliki kinerja tinggi
tetap diberikan setiap tahunnya pada saat memperingati hari jadi UD. Fajar Toserba.
sumber daya manusia yang ada secara efektif dan efisien, dimana perusahaan harus
8
dapat dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik, penegakan disiplin yang
tegas serta selalu memberi motivasi kerja kepada para karyawan, dalam
efektif dan efisien serta memiliki kinerja tinggi in berlaku bagi semua perusahaan
termasuk UD. Fajar Toserba Talaga, jika ingin bertahan dan memenangkan
persaingan bisnis saat ini. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti tentang
kinerja karyawan di UD. Fajar Toserba Talaga. Adapun judul penelitian ini adalah
Toserba Talaga.
Toserba Talaga.
Talaga.
Toserba Talaga.
Toserba Talaga.
Talaga.
tentang lingkungan kerja, disiplin kerja dan motivasi kerja serta kinerja karyawan
tentang lingkungan kerja, disiplin kerja, motivasi kerja dan kinerja karyawan dalam
1. Bagi Peneliti
pengendalian karyawan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan referensi dalam
Penelitian ini dilakukan di UD. Fajar Toserba Talaga yang beralamat di Jalan
Majalengka.
Penelitian ini akan dilakukan selama 6 (enam) bulan mulai bulan Oktober
2018 sampai dengan Februari 2019. Adapun rencana kegiatan penelitian dapat
11