Anda di halaman 1dari 7

Fungsi Ultrasound Therapy

Terapi ultrasound adalah modalitas pengobatan yang digunakan oleh terapis fisik
atau okupasi terapis untuk mengobati kondisi sakit, dan untuk mempromosikan
penyembuhan jaringan. Sementara terapi ultrasound tidak efektif untuk semua
kondisi sakit kronis, mungkin membantu mengurangi rasa sakit jika Anda memiliki
salah satu dari berikut:
· osteoarthritis
· sakit myofascial
· radang kandung lendir
· Carpal tunnel syndrome
· Rasa sakit yang disebabkan oleh jaringan parut
· Nyeri tungkai hantu
· Terkilir dan strain

Terapi ultrasound sebagai modalitas pengobatan yang telah digunakan oleh terapis selama 50
tahun terakhir untuk mengobati luka-luka jaringan lunak.
Ultrasound Therapy umumnya digunakan dalam pengobatan yang paling keluhan
jaringan lunak, khususnya lesi tendon, ligamen dan bursa

Prinsip Kerja Ultrasound Therapy


Cara kerja alat ini adalah

menggunakan gelombang suaraf r e k u e n s i t i n g g i u n t u k m e n i n g k a t k a n p r o d


u k s i p a n a s j a r i n g a n d a l a m s e h i n g g a d a p a t mengurangi rasa nyeri. Ala
t ultrasound terapi ini menggunakan rangkaian pembangkitfrekuensi yang
menghasilkan arus berfrekwensi tinggi yang mencapai 0,75 s.d 3 MHz.
Arusi n i b e r j a l a n m e n e m b u s k a b e l k o a k s i a l p a d a t r a n s d u c e r e l e k t r o d
a y a n g k e m u d i a n d i konversikan menjadi vibrasi oleh adanya efek piezoelektrik.
Gelombang ultrasonik (gelombang suara frekuensi tinggi) yang diproduksi dengan cara getaran
mekanis dari transduser dari mesinUS. Transduser ini kemudian bergerak di atas permukaan
kulit di daerah yang cedera. Ketika gelombang suara ini kontak dengan udara, menyebabkan
pemborosan gelombang, sehingga gel khusus US diletakkan pada kulit untuk mamaksimalkan
kontak antara transduser dengan permukaan kulit.
Ultrasound Therapy diterapkan menggunakan transducer atau aplikator yang
bersentuhan langsung dengan kulit pasien. Gel yang digunakan pada semua
permukaan kepala untuk mengurangi gesekan dan membantu transmisi gelombang
ultrasonik. Terapi ultrasound dalam terapi fisik bolak kompresi dan penghalusan dari
gelombang suara dengan frekuensi> 20.000 siklus / detik. Frekuensi ultrasound
terapi yang digunakan adalah 0,7-3,3 MHz. Penyerapan energi maksimum pada
jaringan lunak terjadi dari 2 sampai 5 cm. Intensitas menurun sebagai gelombang
menembus lebih dalam.
BLOK DIAGRAM ULTRASOUND THERAPY

KEFISIKAAN ULTRASOUND
THERAPY
Fisika Dasar Ultrasound
a. Efektif Radiating Area (ERA)
Permukaan tranduser tidak semuanya memancarkan gelombang ultrasound
melainkan hanya permukaan tertentu yang disebut efektif radiating area. Oleh sebab
itu ERA merupakan tolak ukur yang tentu dalam penentuan dosis. Sifat bekas
gelombang Ultrasound
Sifat berkas gelombang ultrasound dibedakan atas dua bagian yaitu :
Area Convergensi, ciri-cirinya adalah :
1) Terjadi gejala interferensi pada daerah yang tidak homogen pada berkas tersebut
sehingga timbul variasi intensitas yang besar yang disebut dengan intensity peaks
sedangkan gejala interferensi yang tidak homogen disebut Beams Non Uniformity
Ratio (BNR). BNR tidak bisa dihilangkan sama sekali. Nilai normalnya adalah 4
sampai 6 kali intensity peaks
2) Bentuk berkasnya convergensi dimana panjang area convergensi ditentukan oleh
diameter tranduser
3) Penyebaran berkasnya lebih terpusat, hal ini juga tergantung pada frekuensi dan
diameter tranduser, dimana bila frekuensi tinggi maka panjang area convergensi akan
panjang demikian pula jika tranduser besar maka area konvergensi semakin panjang
Area Divergensi, ciri-cirinya adalah :
1) Tidak terjadi gejala interferensi yang menyebabkan berkas gelombang sama
2) Berkas gelombang yang menyebar
b. Fenomena fisik yang terjadi pada ultrasound
1) Bentuk Gelombang
Bentuk gelombang ultrasound adalah longitudinal yang memerlukan medium
yang elastis sebagai media perlambatan. Setiap medium elastis kecuali yang hampa
udara. Gelombang elastis longitudinal menyebabkan kompresi dan ekspansi medium
pada jarak separuh gelombang yang menyebabkan variasi tekanan pada medium
2) Refleksi atau pemantulan
Refleksi atau pemantulan terjadi bila gelombang ultrasound melalui dua media
yang berbeda. Banyaknya energi yang dipantulkan tergantung independence acuistik
spesifik dari berbagai media.
Karena faktor pemantulan gelombang pada permukaan media, maka energi
paling besar pada jaringan interface.
3) Penyebaran Gelombang ultrasound
Penyebaran gelombang ultrasound atau divergensi dalam tubuh timbul karena
adanya divergen dan adanya refleksi. Di dalam jaringan bundel ultrasound dapat
menyebar oleh karena adanya refleksi sehingga timbul efek-efek di luar daerah
pancaran bundel ultrasound
4) Penyerapan dan Penetrasi Ultrasound
Jika gelombang ultrasound masuk ke dalam jaringan maka efek yang diharapkan
adalah efek biologis. Oleh karena adanya penyerapan tersebut maka semakin dalam
gelombang ultrasound masuk dan intensitasnya semakin berkurang
Gelombang ultrasound diserap oleh jaringan dalam berbagai ukuran tergantung
pada frekuensi, frekuensi rendah penyerapannya lebih sedikit dibandingkan dengan
frekuensi tinggi. Jadi ada ketergantungan antara frekuensi, penyerapan dan
kedalaman efek dari gelombang ultrasound. Disamping itu refleksi, koefisien
penyebaran menentukan penyebarluasan ultrasound di dalam jaringan tubuh.
Tabel 1. Koefisien Penyerapan pada Frekuensi 1 MHz dan 3 MHz
Medium Frek. 1 MHz Frek. 3 MHz
Darah 0,028 0,084
Pembuluh darah 0,4 1,2
Tulang 3,22 -
Kulit 0,62 1,86
Tulang rawan 1,16 3,48
Udara 2,27 8,28
Tendon 1,12 3,38
Otot 0,76 2,28
Lemak 0,28 0,84
Air (20°C) 0,14 0,42
Serabut saraf 0,0006 0,0018
0,2 0,6

Dari tabel di atas, nampak ada dua nilai absorbsi di dalam jaringan otot. Adanya
perbedaan yang penting disini adalah karena arah dari bundel ultrasound terhadap
jaringan otot. Pertama, jika bundel ultrasound jatuh secara tegak lurus terhadap
jaringan otot. Kedua, jika bundel ultrasound berjalan sejajar dengan jaringan otot.
Pada keadaan yang kedua nilai absorbsinya hampir tiga kali lebih kecil. Sebuah
satuan yang lebih praktis dalam hal penyebaran adalah Half Value Depth atau jarak
nilai setengah (HVD). Yang dimaksud jarak nilai setengah adalah jarak dimana
intensitas dari ultrasound dalam suatu media tertentu tinggal separuh. Jarak nilai
setengah ini ditentukan koefisien penyerapan
Tabel 2. Jarak Nilai Setengah Pada Beberapa Medium

Medium Frek. 1 MHz Frek. 3 MHz


Tulang 2,1 mm -
Kulit 11,1 mm 4 mm
Tulang rawan 6m 2 mm
Udara 2,5 mm 0,8 mm
Tendon 2,5 mm 0,8 mm
Otot 9 mm 3 mm
Lemak 24,6 mm 16,5 mm
Air (200C) 50 mm 16,5 mm
11500 mm 3833,3 mm

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa banyaknya energi ultrasound diserap
dalam jaringan tendon dan jaringan tulang rawan. Penetrasi terdalam, dimana efek
terapeutik masih bisa kita harapkan dinyatakan dalam istilah “Penetration Depth”
adalah merupakan suatu titik dimana intensitas ultrasound yang diberikan masih
tersisa 10%
5) Pembiasan
Pembiasan gelombang ultrasound ditentukan oleh nilai indeks tiap-tiap media
pada jaringan, dimana indeks bias ditentukan oleh kecepatan gelombang ultrasound
pada tiap-tiap medium. Nilai indeks bias (n) = 1 berarti tiap pembiasan sedangkan nilai
indeks bias lebih dari 1 berarti pembiasan mendekati garis normal dan jika indeks bias
kurang dari 1 berarti pembiasan menjauhi garis normal. Besarnya pembiasan
ditentukan oleh sudut datang dan kecepatan gelombang suara pada media yang
dilaluinya.
6) Coupling Media
Untuk dapat meneruskan gelombang ultrasound ke dalam jaringan tubuh maka
dibutuhkan suatu medium yang berada antar tranduser dan permukaan tubuh yang
akan diultrasound Adapun ciri-ciri coupling media yang baik pada penggunaan
ultrasound secara umum adalah :
a) Bersih dan steril
b) Tidak terlalu cair kecuali metode under water
c) Tidak terlalu cepat diserap oleh kulit
d) Transparansi
e) Mudah dibersihkan

SPESIFIKASI ULTRASOUND
THERAPY
DIMENSION (L*H*D) 11.5 × 11.02 × 4.5

WEIGHT 2.6 Kg Approx

OPERATING
220V AC, 50Hz
VOLTAGE

FUSES 1 Amp
ROOM
10° to 40° C
TEMPERATURE

MOISTURE 10% to 80%

FUNCTION
1MHZ
FREQUENCY

AVAILABLE OUTPUT One

OUTPUT MODE Continuous/Pulse(1:2, 1:4, 1:8, 1:16)

INTENSITY Maximum 3w/cm2

TIMER 01 ~ 99 Minutes Programmable

CRYSTAL SAFETY Available


4. Ultrasound Therapy
Ultrasound therapy adalah suatu terapi dengan menggunakan getaran mekanik gelombang
suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Yang digunakan dalam Fisioterapi adalah 0,5-3
MHz dengan tujuan untuk menimbulkan efek terapeutik melalui proses tertentu.

Pesawat ultra sonik merupakan suatu generator yang menghasilkan arus bolak balik
berfrekwensi tinggi (high frequency alternating current) yang mencapai 0,75 s.d 3 MHz. Arus ini
berjalan menembus kabel koaksial pada transducer yang kemudian di konversikan menjadi
vibrasi oleh adanya efek piezoelektrik pada probe tranducer ultrasound.
Efek piezoelektrik ini pertama kali diperkenalkan oleh Pierre dan Jacques Curie (1880), yang di
peroleh dari vibrasi kristal quartz atau dari produk sintetis kristal keramik berupa barium titanate
maupun lead zirconate titanate.

Penetrasi gelombang ultrasound terdalam dalam setiap media


a. Tulang : Penentrasi 7 mm pada frekuensi 1 MHz
b. Kulit : Penentrasi 36 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 12 mm
c. Tendon: Penentrasi 21 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 7 mm
d. Otot : Penentrasi 30 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 7 mm
e. Lemak : Penentrasi 165 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 55 mm

Anda mungkin juga menyukai