Basic PLTH
Basic PLTH
ABSTRAK
Kebutuhan manusia akan energi listrik meningkat dari tahun ke tahun. Disisi lain penggunaan
bahan bakar fosil masih menjadi pilihan utama untuk menghasilkan energi listrik. Bahan bakar fosil
bukanlah sumber energi yang tidak terbatas, semakin hari jumlah bahan bakar fosil semakin menipis.
Oleh karena itu diperlukan sumber energi alternatif sebagai pengganti atau pendamping penggunaan
energi dari bahan bakar fosil. Pembakit Listrik Hibrida yang dipilih adalah pembankit listrik tenaga
surya dan generator berkapasitas 3.000 VA.
Metoda perancangan dengan melakukan perhitungan : kapasitas panel surya, kapasitas batere,
kapasitas inverter yang dibutuhkan. Serta analisis ekonomi suatu investasi untuk menentukan layak-
tidaknya suatu investasi dibangun dan menentukan harga listrik per KWh.
Hasil analisis didapat 16 unit panel surya berkapasitas 250 Wp, 20 unit batere berkapasitas
60Ah bertegangan 12 V, 1 unit inverter 2550 W dan Gengerator 3.000 VA. Hasil analisis ekonomi
didapat: Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Periode menunjukkan
investasi yang diharapkan berumur selama 20 tahun ini memiliki nilai NPV positif dengan suku bunga
sebesar 10%, nilai IRR 23,67% dan masa pengembalian modal (Break Event Point) adalah 4 tahun 1
bulan. Harga listrik Rp. 1.224/KWh.
Kata kunci: Panel Surya, Generator, NPV, IRR, BEP, Harga Listrik
ABSTRACT
The human needs for electricity will increase from year to year. On the other hand
the use of fossil fuels is still the main choice to produce electricity. Fossil fuels are not an
unlimited source of energy, the more fossil fuels are depleting the day.
Therefore, alternative energy sources are needed as a substitute or companion to the
use of energy from fossil fuels. The selected Hybrid Power Plant is a solar power plant and a
3,000 VA capacity generator.
Design method by calculating: solar panel capacity, battery capacity, inverter
capacity needed. As well as an economic analysis of an investment to determine whether or
not an investment is built and determine the price of electricity per KWh.
The analysis results obtained 16 units of solar panels with a capacity of 250 Wp, 20
units of 60Ah battery with a voltage of 12V, 1 unit of inverter 2,550 W and a Genger of 3,000
VA. The results of the economic analysis were obtained: Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR), and Payback Period shows that the expected investment of 20 years old
has a positive NPV value with an interest rate of 10%, IRR value of 23.67% and the payback
period (Break Event Point) is 4 years 1 month. Electricity prices Rp. 1,224 / KWh.
Seminar Nasional 2018 : Renewable Energy and Smart Energy System, 18 Oktober 2018, Prodi Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta.
Srisakdi Charmonman
2.2
c) Maximum Power Point (MPP) : adalah titik
Sel surya tersusun dari dua lapisan daya output maksimum, yang sering
semikonduktor dengan muatan yang berbeda. dinyatakan sebagai ”knee” dari kurva I-V.
Lapisan atas sel surya bermuatan negatif
sedangkan lapisan bawahnya bermuatan positif.
Silikon adalah bahan semikonduktor yang paling
umum digunakan untuk sel surya.
Dengan menggunakan pengaruh sinar surya
dari bahan semikonduktor, sel surya dapat
langsung mengkonversi sinar matahari menjadi
listrik arus searah (dc). Bila sel surya itu
mendapat sinar matahari, maka terjadi
pergerakkan elektron dan hole. Elektron-elektron
dan holes yang timbul di sekitar pn junction
bergerak berturut-turut ke arah lapisan n dan ke
arah lapisan p. Gambar 4. Kurva I-V cell Surya
Sehingga pada saat elektron-elektron dan
holes itu melintasi pn junction, timbul beda
potensial pada kedua ujung sel surya. Ketika II.3. Battery Charge Control (BCR) / Solar
disinari, umumnya satu sel surya komersial Charge Control
menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1
BCR berfungsi mengatur lalu lintas dari
volt, dan arus short-circuit dalam skala
milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini panel surya ke batere. Alat elektronik ini juga
tidak cukup untuk berbagai aplikasi. mempunyai banyak fungsi yang pada
Sehingga umumnya sejumlah sel surya dasarnya ditujukan untuk melindungi baterai.
disusun secara seri membentuk modul surya. Fungsi dari BCR adalah:
Modul surya tersebut bisa digabungkan secara Mengatur arus untuk pengisian ke baterai,
paralel atau seri untuk memperbesar total menghindari overcharging, dan
tegangan dan arus outputnya sesuai dengan daya overvoltage.
yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Mengartur arus yang dibebaskan/ diambil
dari baterai agar baterai tidak 'full
Total pengeluaran listrik (Watt) dari sel surya discharge', dan overloading.
adalah sama dengan tegangan (V) operasi
Terdapat 2 mode kerja BCR, yaitu:
dikalikan dengan arus (I) operasi. Tegangan serta
arus keluaran yang dihasilkan ketika sel surya Charging mode: Mengisi baterai (kapan
memperoleh penyinaran merupakan karakteristik baterai diisi, menjaga pengisian ketika
yang disajikan dalam bentuk kurva I-V pada baterai penuh).
gambar 4. Kurva ini menunjukkan bahwa pada Operation mode: Penggunaan baterai
saat arus dan tegangan berada pada titik kerja ke beban (pelayanan baterai ke beban
maksimal (Maximum Power Point) maka akan diputus jika batere sudah mulai
menghasilkan daya keluaran maksimum (PMPP). kosong).
Tegangan di Maximum Power Point (MPP)
VMPP, lebih kecil dari tegangan rangkaian
II.4. Batere
terbuka (Voc) dan arus saat MPP IMPP, adalah
Cahaya matahari yang dihasilkan oleh sel
lebih rendah dari arus short circuit (Isc)
surya disimpan dalam batere dalam bentuk
(Quaschning, 2005) .
energi. Batere disini berfungsi sebagai
penyimpanan energi listrik secara kimiawi dan
a) Short Circuit Current (Isc) : terjadi pada suatu berfungsi sebagai sumber energi listrik saat
titik dimana tegangannya adalah nol, sehingga baterai digunakan.
pada saat ini, daya keluaran adalah nol. Pada saat pelepasan muatan, arus searah yang
b) Open Circuit Voltage (Voc) : terjadi pada suatu berasal dari batere kemudian dialirkan menuju
titik dimana arusnya adalah nol, sehingga beban. Untuk menjaga agar baterai tidak
pada saat ini pun daya keluaran adalah nol. mengalami kelebihan muatan (over charge) dan
kekurangan muatan (under charge) maka
Proceedings of the Fifth International Conference on eLearning for Knowledge-Based Society, December 11-12, 2008,
2.3
Srisakdi Charmonman
2.4
untuk merubah tegangan DC dari baterai menjadi Untuk mengetahui estimasi konsumsi bahan
tegangan AC. Dalam pemlilihan inverter perlu bakar generator diesel dalam suatu selang waktu
memperhatikan spesifikasi inverter berupa dapat dihitung dengan persamaan:
kapasitas inverter, efisiensi, serta tegangan dan
arus masukan dan keluaran inverter. Besar daya ......................(7)
yang masuk ke inverter sama dengan daya yang Dengan: P = Daya yang disuplai generator
keluar dari inverter. t = Lama generator bekerja
Arus masukkan inverter didapat dengan
persamaan:
Teori yang dituliskan dalam sub bab ini
..................................................... (5) adalah semua teori pendukung yang digunakan
dalam penelitian.
Dengan: Pin = Daya masukinverter (W)
4. METODE PENELITIAN
Vin = Tegangan masuk inverter (V)
4.1. Digram Alir Penelitian
3.4. Perhitungan Battery Charge Regulator Diagram alir penelitian ditunjukkan oleh
Beban DC pada sistem PLTS mengambil gambar 5.
energi dari baterai yang disalurkan melalui BCR.
Kapasitas arus yang mengalir pada BCR dapat
ditentukan dengan mengetahui kapasitas arus
yang mengalir pada beban.
.......................................... (6)
Proceedings of the Fifth International Conference on eLearning for Knowledge-Based Society, December 11-12, 2008,
2.5
Srisakdi Charmonman
= 53,125
C. Perhitungan Jumlah Batere
Kapasitas arus batere : E. Penentuan Spesifikasi Generator (BBM)
Proceedings of the Fifth International Conference on eLearning for Knowledge-Based Society, December 11-12, 2008,
2.6
Generator set yang digunakan adalah 8,5136 - 27.661.206,5 x 8,5136
generator gasoline (bensin) dengan mesin 4 tak NPV = Rp. 125.553.921,24
berkapasitas 3.000 VA dengan tegangan keluaran NPV = -127.475.000+57.331.762
220 V AC (P/A, 10%,20) – 26.826.920,94
Generator akan bekerja selama 6 jam. (P/A, 10%,20)
Penggunaan konsumsi bahan bakar dapat dilihat NPV = -127.475.000+57.331.762 x
pada spesifikasi generator yang akan digunakan. 8,5136 - 26.826.920,24 x 8,5136
Apabila tidak terdapat keterangan, maka dapat NPV = Rp. 92.168.453,12
I. Internal Rate of Return (IRR)
menggunakan persamaan berikut:
Nilai IRR didapat dengan cara menaikkan
- Tingkat konsumsi bahan bakar (Tkbb)
nilai suku bunga dalam perhitungan NPV sampai
bensin terhadap listrik : 250 g/kw/hr NPV menghasilkan nilai minus (-). Untuk itu
- Berat jenis bensin: 0,745 kg/l perlu diambil beberapa sampel nilai NPV dengan
nilai suku bunga yang berbeda.
Proceedings of the Fifth International Conference on eLearning for Knowledge-Based Society, December 11-12, 2008,
2.7
Srisakdi Charmonman
Rp2.402.893,25 per-bulannya, maka Break Event [2] Julianto. “Perencanaan Pembangkit Listrik
Point terjadi pada tahun ke 5 bulan ke 1. Tenaga Surya (PLTS) Terpusat pada Kampung
Puay Distrik Sentani Timur”.
[3] Hariyanto, Nasrun. “Perancangan dan
K. Harga listrik Per-KWh Aplikasi Pembangkit Listrik Hybrida Energi
Jumlah penggunaan listrik selama satu Surya dan Energi Biogas di Kampung Haur
tahun: Gembong Kabupaten Sumedang”. Institut
Teknologi Nasional, Bandung.
[4] Bansal, N.K. 1995. “Dynamics and Control
of Isolated Wind Diesel Power Systems”, Int.
kWh J. Energy Research, 19, 729-740.
[5] Wachjoe, C.K. 1999. “Pengembangan Sistem
Tabel 5 Harga Peralatan dan Biaya Operasional
Hibrida Untuk Mendukung Kelistrikan di
Indonesa, Presentasi Energi Baru Dan
Terbarukan Di Indonesia”. Jakarta.
[6] PT. LEN Industri “Buku Petunjuk Instalasi,
Pengoperasian, & Pemeliharaan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (SHS 50 Watt peak)”.
[7] Messenger, Roger A. Ventre, Jerry. 2003.
“Photovoltaic Systems Engineering”, second
edition, CRC Press.
[8] Quashning, Volker. 2005. “Understanding
Renewable Energy Systems”. London,
Harga energi listrik per-tahun adalah:
Sterling, VA.
[9] Liem Ek Bien, Ishak Kasim & Wahyu
per-kWh. Wibowo. 2008. “Perancangan Sistem Hibrid
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dengan
Jala-Jala Listrik PLN Untuk Rumah
6. KESIMPULAN
Perkotaan. Universitas Trisakti.
Hasil analisa ekonomi yang dilakukan dengan
metode Net Present Value (NPV), Internal Rate
of Return (IRR), dan Payback Periode
menunjukkan investasi yang diharapkan berumur
selama 20 tahun ini memiliki nilai NPV positif
dengan suku bunga sebesar 10%, nilai IRR
23,67% dan masa pengembalian modal (Break
Event Point) adalah 5 tahun. Ketiga hasil ini
menunjukkan bahwa NPV bernilai positif, nilai
IRR lebih besar dari suku bunga, dan masa
pengembalian modal kurang dari umur investasi.
Dengan hasil analisa ini dapat disimpulkan
bahwa perencanaan investasi yang dibuat
memenuhi syarat kelayakan investasi dan
investasi layak (feasible) secara ekonomis. Harga
listrik Rp. 1.224,01/KWh.
7. DAFTAR PUSTAKA
Proceedings of the Fifth International Conference on eLearning for Knowledge-Based Society, December 11-12, 2008,
2.8