Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

TENTANG
PARAGRAF
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
HIDAYAT SANTOSO
MUHAMMAD AMRI
ANDI SYAPUTRA
AGUS TIANDA

AMIK ROYAL
TAHUN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan keapada Tuhan YME karena berkat rahmat dan

hidayahNyalah kami diberikan kesehatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Makalah yang membahas tentang paragraf ini berulang kali mengalami

penyempurnaan hingga baru kemudian dapat kami selesaikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk

perbaikan makalah ini semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca.

Hormat Kami

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan ......................................................................................................
1.4 Metode Penelitian.....................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Paragraf ..................................................................................
2.2 Jenis-jenis Paragaraf.................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................
3.2 Saran .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering digunakan,
baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat,
diskusi,atau seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan,
atau karya tulis ilmiah pasti menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan
defenisi dari paragraf maka akan bervariasi jawabannya. Paragraf merupakan sala satu hal
yang sangat penting untuk kita pelajari, karena sangat berpengaruh dalam pembentukan
sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat pargraf, kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas ide
pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok. Disamping ide
pokok ini, terdapat ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan ide pokok yang
pertama. Kedua ide pokok ini merupakan bagian kelompok ide yang lebih besar. Oleh
sebab itu, ide pokok yang kedua ini diungkapkan dalam paragraf berikutnya yang disertai
pula dengan ide pokok bawahan yang berupa penjelasan terhadap ide pokok terhadap ide
pokok kedua tadi. Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat membuat sebuah karangan
yang terdiri atas beberapa paragraf yang mengandung kelompok-kelompok ide yang
saling berkaitan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah
kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan
satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas
satu kalimat dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud
alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang
kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam
tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki wacana
atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf.
Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan
sebuah karangan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan alinea atau paragraf?
2. Apa jenis-jenis paragraf?
3. Apa fungsi paragraf?
4. Berdasarkan struktur informasi?
5. Berdasarkan gaya penyajiannya?

1.3 TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa indonesia.
2. Untuk mengetahui pengertian pargraf atau alinea.
3. Untuk mengetahui jenis paragraf.
4. Untuk mengetahui fungsi paragraf.

1.4 METODE PENELITIAN


Metode yang digunakan penulis dalam mencari atau mengumpulkan data ini
menggunakan metode kepustakaan. Dimana metode ini pengumpulan data dengan cara
mengkaji dan menelaah data dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PARAGRAF


Paragraf (alinea) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan
lebih luas dari pada kalimat. Paragraf merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang
bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain
dalam suatu rangkain yang membentuk suatau kalimat, dan juga bisa disebut dengan
penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang
lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut
sebagai karangan singkat.
Dalam paragraf terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat
dalam kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik,
dan kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan
dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu
paragraf akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila
segi-seginya banyak, memang layak kalau paragrafnya sedikit lebih panjang, tetapi
seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja.

2.2 JENIS-JENIS PARAGRAF


Paragraf memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari
paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya, yaitu: jenis paragraf berdasarkan
fungsinya, menurut struktur informasinya, dan gaya penyajiannya atau menurut sifat
isinya.
2.2.1 Jenis Paragraf Menurut Fungsinya
Menurut fungsinya paragraf dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
2.2.1.1 Paragraf Pembuka
bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan.
Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk :
 Menghantar pokok pembicaraan
 Menarik minat pembaca
 Menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan
2.2.1.2 Paragarf Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang
sebelumnya telah dirumuskan dalam paragraf pembuka. Paragraf ini didalam
karangan difungsikan untuk:
 Mengemukakan inti persoalan
 Memberikan ilustrasi
 Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
 Meringkas paragraf sebelumnya
 Mempersiapkan dasar bagi sebelumnya
2.2.1.3 Paragraf Penutup
Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan.
Paragraf ini sering merupakan pernyataan kambali maksud penulis agar lebih jelas.
Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian
harus memperhatikan hal sebagai berikut:
 Sebagai bagian penutup, paaragraf ini tidak boleh terlalu panjang
 Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai
cerminan inti seluruh uraian
 Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dapat
menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembacanya
2.2.2 Jenis Paragraf Menurut Struktur Informasinya
Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi
gagasan utama itulah keberadaan kalimat topik dan letak posisinya dalam paragraf
menjadi penting. Posisi kalimat topik didalam paragraf yang akan memberi warna sendiri
bagi sebuah pargraf. Berdasarkan struktur kalimat, paragraf dapat dibedakan atas empat
macam yaitu :
2.2.2.1 Paragraf Deduktif
Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya ditempatkan pada bagian awal
paragraf, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu
menyusun uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan
umum-khusus).
Contoh Paragraf Deduktif
“Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang
penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarak atau tidak pernah
berolahraga akan sangat jelas berbeda. Contohnya, jika kita sering berolahraga fisik
kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarak atau tidak pernah berolahraga fisiknya
akan mudah lelah dan terserang penyakit.”
2.2.2.2 Paragraf Induktif
Bila kalimat poko ditempatkan pada akhir paragraf akan terbentuk paragraf
induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri
dengan pokok pembicaraan.
Contoh paragraf induktif
“Pak Dayat memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya pak Amri, juga
memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik pak Amri, Andi Tianda, malah memiliki
kebun kakao yang sangat luas daripada kakaknya, yaitu 2,5 hektar. Tahun ini
merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen kakao. Seperti mereka, dari 210
penduduk petani di desa amik royal, 175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka,
tidaklah heran apabila desa amik royal tersebut dikenal dengan desa kakao.”
2.2.2.3 Paragraf Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf,
terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paaragraf umumnya
menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal
paaragraf.
Contoh paragraf deduktif-induktif
“Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,
murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah
yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung
berapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha
ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah
dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakayat.”
2.2.2.4 Paragraf Penuh Kalimat Topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak
satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.
Contoh paragraf penuh kalimat topik
“pagi hari itu aku berolahraga disekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk
dan menyegarkan.”
2.2.3 Jenis Paragraf Menurut Penyajiannya atau Sifat Isinya
Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya
dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.
2.2.3.1 Paragraf Persuasif
Adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau
mengajak pembaca.
Contoh “marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas
dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah yang dibuang tidak
pada tempatnya.”
2.2.3.2 Paragraf Argumentasi
Adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti alasan yang
mendukung.
Contoh “menurut ketua panitia, Muhammad Asrul, mujur merupakan kegiatan rutin
yang diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru.
Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan HMTK periode 2008-
2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil
ketua HMTK yang baru untuk masa kepengurusan 2009-2010.”
2.2.3.3 Paragraf Naratif
Adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data
atau cerita.
Contoh “pada game pertama, kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat mendapat
perlawanan ketat Andi/Agus hingga skor imbang 16-16. Pada posisi ini, Dayat/Amri
yang lebih berpengalaman dalam berbagai kejuaraan memperlihatkan keunggulan
mereka.”
2.2.3.4 Paragraf Deskrptif
Adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan
bahasa.
Contoh “kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari
beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran 15 kg.”
2.2.3.5 Paragraf Eksposisi
Adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian
tertentu.
BAB III
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Paragraf tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau
lebih luas dari kalimat. Paragraf bertujuan untuk memudahkan pengertian dan
pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain serta memisahkan dan
menegaskan perkataan secara wajar dan formal.
Pargraf memiliki tiga macam yaitu, paragraf pembuka, pargraf penghubung dan
paragraf penutup.
Syarat pembentukan paragraf adalah kesatuan, koherensi dan perkembangan paragraf.
Berdasarkan penempatan ide pokok pada paragraf, paragraf dibagi menjadi 4 jenis
yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran, paragraf deskriptif. Dan
berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga
kesinambungan pengungkapan ide atau keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh
bagian, diantaranya paragraf defenisi, paragraf klimaks atau induktif, paragraf anti
klimaks atau deduktif, paragraf campuran atau sebab-akibat, paragraf proses, paragraf
deskriptif.
Untuk menyusun paragraf secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-
unsur penyusun paragraf, seperti transisi (transition), kalimat topik (topic sentence),
kalimat pengembang (development sentence), dan kalimat penegas (punch line) keempat
penyusun alinea tersebut, terkadang muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya
sebagian yang muncul dalam sebuah paragraf.

5.2 SARAN
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari segi
penulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu kami berpesan kami
pembaca, ambilah sesuatu yang positif dari sebuah coretan yang kami buat, dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kami maupun pembaca. Dan menjadi wawasan kita
dalam memahami bahasa kita sendiri dan sebagai kata, marilah terus berusaha untuk
menggapai sebuah cita-cita yang luhur.
DAFTAR PUSTAKA

Wede56.blogspot.co.id/2014/03
Nurdinsw.blogspot.com/2013/07

Anda mungkin juga menyukai