Konsep Dasar Penyakit Diare
Konsep Dasar Penyakit Diare
DIARE
Disusun oleh
Dede Sunarya
Eka Nurhayati
Yesi Nurhindayani
Najib Nuryakin
Tahun 2018
Laporan Pendahuluan
C. Diagnosa Keperawatan
1. Diare
2. Hypovolemia
3. Resiko defisit nutris
4. Defisit perawatan diri
D. Rencana Asuhan Keperawatan (standar intervensi keperawatan Indonesia)
Diagnosa Tujuan & kriteria hasil Intervensi
Diare Setelah dilakukan Observasi
tindakan keperawatan Identifikasi penyebab diare
selama..x.. jam. Diare (Mis : imflamasi
teratasi dengan kriteria gastrointestinal, iritasi
hasil : gastrointestinal, proses
Tidak terjadi infeksi malabsorpsi,
mual muntah ansietas stress, efek obat-
TTV alam batas obatan)
normal Identiikasi riwayat
Tidak terjadi peberian makan
implamasi Monitor warna, volume,
gastrointestinal frekuensi, dan konsistensi
tinja
Monitor tanda dan gejala
hipopolemya (Mis :
kakikardia,nadi traba
lemah, tekanan darah
turun, turgor kulit turun,
mukosa mulut kering, SRT
melambat, BB menurun)
Monitor jumlah
pengeluaran diare
Monitor keamanan
penyiapan makanan
Terapeutik
Berikan asupan cairan oral
(Mis : Larutan garam gula,
oralit, pedialyte, renality)
Pasang jalur intravena
Berikan vairan intravena
(Mis : Ringer asetat,
Ringer Laktat)
Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap
dan elektrolit
Ambil sampel feses untuk
kultur, jika perlu
Edukasi
Anjurkan makanan porsi
kecil dan sering secara
bertahap
Anjurkan menghindari
makanan pembenuk gas,
pedas,dan mengandung
laktosa
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
anti motilitas (Mis :
Loperamide, epinoksilat)
Kolaborasi pemberian obat
anti spasmodic/spasmolitik
(Mis : papaverin,
strakbeladona, mebeverine)
Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses(Mis :
atapulgit, smektif, kaolin –
pectin)
Terapeutik
Atur interval waktu
pemantauan sesaui dengan
kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasiakan hasil
pemantauan ,jika perlu.
Risiko defisit Setelah dilakukan Observasi
nutrisi tindakan keperawatan Identifikasi status nutrisi
selama..x.. jam. Risiko Identifikasi alergi dan
defisit nutrisi teratasi intoleransi makanan
dengan kriteria hasil: Identifikasi makanan yang
Tidak adanya disukai
mual muntah Monitor asupan makanan
Konjungtiva Monitor berat badan
ananemis Terapeutik
Membran Lakukan oral hygine
mukosa lembab sebelum makan, jika perlu
IMT >18 Fasilitasi menentukan
Mampu menelan pedoman diet (misalnya:
makanan piramida makanan)
Mampu Sajikan makanan secara
mencerna menarik dan suhu yang
makanan sesuai
Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen
makanan, jika perlu
Edukasi
Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
Anjurkan diet yang di
programkan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(misal: pereda nyeri, anti
emetik, jika perlu)
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori an jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu).
Edukasi
Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan
DAFTAR PUSTAKA
Suyono . 2014. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Remaja
Rosdakarya.Bandung UI