PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu indikator untuk menentukan derajat kesehatan suatu bangsa ditandai
dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Masa nifas merupakan hal penting
untuk diperhatikan guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Masa nifas
yang berlangsung selama 6 minggu setelah persalinan, merupakan masa kritis dalam
kehidupan ibu maupun bayi. Sekitar 60% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama setelah
persalinan. Hal ini tidak berbeda pada bayi, 2/3 kematian bayi terjadi dalam 4 minggu
pertama setelah kelahirannya dan lebih 65% dari kematian tersebut terjadi dalam 4 minggu
pertama setelah kelahiran.
Untuk itu pemantauan ketat perawatan ibu dan bayi serta konseling akan sangat
membantu dalam mencegah kematian tersebut. Sebagai seorang bidan profesional, bidan
perlu mengembangkan ilmu dan kiat asuhan kebidanan yang salah satunya adalah harus
mampu dalam memberikan asuhan kebidanan ibu pada masa nifas.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
Asuhan kebidanan masa nifas adalah penatalaksanaan asuhan yang diberikan pada
pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam keadaan
seperti sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil. Periode masa nifas adalah
periode waktu selama 6-8 minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya
persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum
hamil/tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan psikologi karena proses
persalinan.
7. Sistem Pencernaan
Pada ibu nifas terutama ibu dengan partus lama dan terlantar mudah terjadi ileus
paralitikus , yaitu adanya obstruksi usus akibat tidak adanya peristaltik usus.
Penyebabnya adalah karena kurangnya makan makanan yang berserat dan pengaruh
psikis takut BAB karena ada luka jahitan perineum.
8. Sistem perkemihan
Pelvis ginjal dan ureter yang teregang dan berdilatasi selama kehamilan kembali normal
pada akhir minggu keempat setelah melahirkan.
9. Sistem kardiovaskular
Curah Jantung, adalah volume darah yang dipompakan tiap ventrikel/menit. Sebelum
kehamilan, kardio output adalah 5 liter dalam keadaan istirahat. Setelah kehamilan
dapat meningkat 40-50% untuk memenuhi kebutuhan. Segera setelah lahir, dapat
meningkat lebih tinggi 100% diatas nilai normal ketika tidak hamil pada 30-60 menit
pertama post partum.
10. Perubahan tanda-tanda vital
a. Tekanan darah, pada beberapa kasus ditemukan kasus hipertensi postpartum akan
menghilang dengan sendirinya apabila tidak terdapat penyakit-penyakit lain yang
menyertainya dalam ½ bulan tanpa pengobatan.
b. Temperatur/Suhu Badan, suhu tubuh wanita inpartu 37,2ºC. Sesudah partus dapat
naik kurang lebih 0,5ºC dari keadaan normal, namun tidak akan melebihi 8 derajat
celcius. Sesudah2 jam pertama melahirkan umumnya suhu badan akan kembali
normal.
c. Pernapasan,akan sedikit meningkat dan akan kembali pada minggu ke-6.
d. Nadi,pada masa nifas umumnya denyut nadi labil dibandingkan dengan suhu
tubuh.
c) Ambulasi
Keuntungan early ambulation adalah : kebijaksanaan untuk selekas mungkin
membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas
mungkin berjalan
e) Aktifitas Seksual
Aktivitas seksual dapat dilaakukan oleh ibu nifas bila memenuhi syarat :
a. Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri, begitu darah merah berhenti
dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri.
Begitu darah merah berhenti dan tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk
memulai melakukan hubungan suami-istri kapan saja ibu siap.
b. Banyak budaya mempunyai tradisi menunda hubungan suami-istri sampai masa
waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan
tergantung pada pasangan yang bersangkutan.
TINJAUAN KASUS
No Register : 18 09 21
Masuk RS Tgl/jam :18 Maret 2013/ 13.30 wit
Di rawat ruangan : Nifas
DATA SUBJEKTIF
1. Alasan masuk ruangan nifas
Ibu selesai melahirkan
2. Riwayat perkawinan
Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 23tahun.
Dengan suami sekarang 7 tahun.
3. Riwayat menstruasi
a. Minarche : umur 13 tahun.
b. Siklus : 28 hari Teratur
c. Lama : 7 hari.
d. Sifat darah : encer.
e. Bau : amis
f. flour albus : tidak ada.
Persalinan Nifas
No Tgl Umur Jenis Komplikasi Jenis BB Komplika
Penolong Lokasi
Lahir kehamilan persalinan Ibu Bayi Kelamin Lahir si
Peremp
2 01-02-08 36 mgg normal Bidan - - 4000 BPS -
uan
35-36 Peremp
3 18-03-13 normal Bidan _ _ 3400 RS _
mgg uan
6. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah / sedang diderita
Ibu mengatakan ibu pernah / sedang menderita asma dan magh
b. Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan keluarga mempunyai penyakit asma
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada
1 Denyut jantung 2 2 2
2 Usaha nafas 2 2 2
3 Tonus otot 2 2 2
4 Reflek 1 2 2
5 Warna kulit 1 1 2
Total 8 9 10
g. Abdomen
1) Dinding perut : ada striae
2) Bekas luka : tidak ada
3) TFU : setinggi pusat
4) Kontraksi uterus :Baik, uterus teraba bulat dan keras
5) kandung kemih : kosong
h. Ekstremitas
a. Atas : Lengkap, Terpasang infus RL di sebelah kiri
b. Bawah : Lengkap
1. Edema : tidak ada
2. varices : tidak ada
3.Reflek patela : ada +/+
4. Kuku : ada / tampak bersih dan putih
i. Genetalia luar
1) Edema :tidak ada
2) varices : tidak ada
3) Perineum :Ruptur / ada robekan
4) Jahitan : luar 3 benang Zeide
5) Pengeluaran lokhea : rubra, cair, amis, dan merah segar
6) Anus : Hemoroid tidak ada
III. Assesment
1. Diagnosa Kebidanan
NY M. P2 ,A0 ah2, dengan 6 jam post partum normal dan hecting perineum
2. Masalah
ibu merasa mules pada perutnya bagian bawah dan merasa sakit pada luka
jahitan perineum
3. Kebutuhan
mengajarkan ibu untuk vulva hygine
4. Diagnosa potensial
infeksi luka perineum
5. Masalah potensial
ibu merasa tidak nyaman saat istirahat dan gelisah pada saat hendak BAK
6. kebutuhan tindakan segera berdasarkan kondisi klien
a. mandiri
Evaluasi jumlah pendarahan
b. kolaborasi
melakukan kolaborasi bersama Dokter SPOG untuk pelepasan infus
PLANNING
2. Mengajarkan ibu dan keluarga melakukan masase uterus yaitu dengan cara mengelus pada
perut secara sirkular atau berputar searah jarum jam. Masase terus dilakukan sampai perut
terasa keras.
3. Menjelaskan bahwa perasaan mulas yang dirasakan ibu adalah normal, hal itu disebabkan
karena adanya kontraksi uterus dan kontraksi itulah yang mencegah terjadinya perdarahan.
Sebaliknya apabila ibu tidak merasakan adanya kontraksi pada rahimnya dan bila perutnya
teraba lembek, gejala tersebut dapat menimbulkan perdarahan akan tetapi hal itu dapat
dicegah dengan melakukan maasase uterus yang telah di ajarkan
4. Anjurkan ibu untuk cukup mengkonsumsi asupan nutrisi
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini agar darah lokia keluar dengan lancar
Menganjurkan suami dan keluarga segera membawa ibu ke fasilitas kesehatan jika ada salah satu
tanda –tanda bahaya yang ibu alami pada masa nifas.
7. Memberikan KIE tentang manfaat dan cara menyusui yang benar, Dengan menyusi dapat
memberikan beberapa manfaat antara lain:
Manfaat bagi bayi
a. ASI mengandung zat pelindung sehingga tidak mudah terserang penyakit
b. Perkembangan psikomotorik lebih cepat
c. Menunjang perkembangan kognitif anak
d. Menunjang perkembangan penglihatan
e. Memperkuat ikatan ibu dan bayi
Manfaaat bagi ibu
a. Aspek kesehatan
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya hormon yang akan membantu
pemulihan / inmvolusi uterus yaitu hormon oksitosin yang akan mencegah terjadinya
perdarahan setelah persalinan. Penunndaan haid dan kurangnya perdarahan dapat mengurangi
terjadinya anemia dan terjadinya carsinoma mamae pada ibu yang menyusui lebih rendah.
b. Aspek keluarga berencana
Menyusui secara eksklusif dapat menjarangkan kehamilan.
c. Aspek psikologis
Dengan menyusui menciptakan hubungan ikatan batin antara ibu dan bayi serta ibu akan merasa
bangga diperlukan. Cara menyusui yang benar
a. Posisi saat menyusui dapat dilakukan denagan cara berdiri, duduk atau berbaring
b. Saat menyusui bayi sebaiknya di tempat yang nyaman dan tenang
c. Sebelum ibu menyusui bayinya ibu cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI
dan oleskan disekita putting kemudian duduk dan berbaring dengan santai.
d. Bayi dileyakkan menghadap ke ibu dengan posisi menyanggah seluruh tubuh bayi jangan
hanya leher dan bahunya saja. Kepala dan tubuh bayi harus lurus dan hadapkan bayi ke dada
ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan putting susu.
e. Dekatkan tubuh bayi ke tubuh ibu menyentuhkan bibir bayi ke putting susu ibu dan
menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian
rupa sehingga bibir bawah bayi terletak dibawah putting susu. cara melekatkan mulut bayi
dengan benar yaitu : dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, dan bibir
bawah bayi membuka lebar dan terbalik, sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola
bawah lebih banyak yang masuk dan lidah bayi berada dibawah puting susu.
9.Mengajarkan ibu cara melakukan perawatan payudara yang baik dan benar dengan cara Breast
care
2) Ibu jari dan telunjuk diolesi dengan minyak kemudian diletakkan pada kedua putting
susu, lakukan gerakan memutar kearah dalam sebanyak 30 kali putaran, ini untuk
meningkatkan elastisitas putting susu.
1. Sudah dilakukan observasi TTV,Tinggi Fundus uteri, dan penilaian perdarahan dan semua
hasil dalam batas normal.
3. ibu sudah mengerti akan rasa mulas yang terjadi dan jika perut terlalu lembek ibu akan
melakukan mesase uterus
S : Ibu mengeluh nyeri pada perut dan nyeri pada alat kelamin
- nadi : 82x/menit
- suhu : 36°C
- Pernafasan : 20x/menit
A : P2, A0,ah 2 umur 30 tahun post partum 6 jam dengan masa nifas normal
4. Anjurkan ibu dan keluarga untuk melakukan masase jika perut ibu teraba lembek
5. Beri ibu asupan nutrisi dan hidrasi yang cukup untuk kebutuhan ibu.
6. Beritahu ibu tentang tanda-tanda bahaya nifas dan anjurkan ibu dan keluarga
kefasilitaskesehatan bila ibu mengalami salah satu tanda bahaya nifas.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan Keperawatan masa nifas adalah penatalaksanaan asuhan yang diberikan
pada pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam
keadaan seperti sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil. Periode masa
nifas adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai
setelah selesainya persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali seperti
keadaan sebelum hamil/tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan
psikologi karena proses persalinan.
B. Saran
Untuk seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan agar lebih giat
dalam belajar dan memahami berbagai komplikasi yang terjadi pada masa nifas. Karena
akan sangat berguna dalam praktik di lapangan nanti.