Anda di halaman 1dari 3

3.1.

1 Ampliopia 9
A. Definisi
Ambliopia adalah istilah Yunani “ambylos” yang berarti “tumpul” dan “opia” berarti
penglihatan. Ambliopia suatu keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak mencapai optimal
sesuai dengan usia dan intelegensinya walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya. Pada
amblyopia terjadi penurunan tajam penglihatan unilateral atau bilateral disebabkan karena
kehilangan pengenalan bentuk, interaksi binocular abnormal, atau keduanya, dimana tidak
ditemukan kausa organik pada pemeriksaan fisik mata dan pada kasus yang keadaan baik,
dapat dikembalikan fungsnya dengan pengobatan.
Amblyopia, dapat disebut juga “mata malas” (lazy eye), jika tidak dilakukan terapi dapat
menyebabkan gangguan penglihatan permanen. Jika nantinya pada mata yang baik itu timbul
suatu penyakit ataupun trauma, maka penderita akan bergantung pada penglihatan buruk mata
yang amblyopia, oleh karena itu amblyopia harus ditatalaksana secepat mungkin.

B. Gejala Klinis
Terdapat beberapa tanda pada mata dengan amblyopia, seperti :
- Berkurangnya penglihatan satu mata
- Menurunnya tajam penglihatan terutama pada fenomena crowding
- Hilangnya sensitivitas kontras
- Mata mudah mengalami fiksasi eksentrik
- Adanya anisokoria
- Tidak mempengaruhi penglihatan warna
- Biasanya daya akomodasi menurun
- ERG dan EEG penderita ambliopia selalu normal yang berarti tidak terdapat kelainan organic
pada retina maupun korteks serebri.
C. Epidemiologi
Prevalensi ambliopia di Amerika Serikat sulit untuk ditaksir berkisar antara 1 – 3,5
% pada anak yang sehat sampai 4-5.3 % pada anak dengan masalah pada matanya.
Hampir seluruh data mengatakan sekitar 2 % dari keseluruhan populasi menderita
ambliopia. Di Cina, menurut data bulan Desember tahun 2005, sekitar 3 – 5 % atau 9
hingga 5 juta anak menderita ambliopia.
D. Klasifikasi Ambliopia 10
Amblyopia disebabkan oleh input visual yang abnormal di awal kehidupan. Secara tradisional
telah diklasifikasikan oleh penyebabnya sebagai berikut:
1. Strabismus
Bersifat konstan, tidak bergantian (biasanya esodeviasi) cenderung seperti penyebab
amblyopia. Ambliopia strabismismus dikarenakan persaingan atau penghambatan interaksi
antar neuron memproses input yang tidak bisa masuk dari kedua mata, yang mengarah ke
dominasi pusat penglihatan kortikal.
2. Refraktif
Ambliopia dapat berkembang karena kesalahan refraksi unilateral atau bilateral yang tidak
diobati. Anisometropic amblyopia, suatu bentuk amblyopia unilateral, berkembang ketika
refraksi yang tidak sama kesalahan menyebabkan gambar pada satu retina menjadi lebih buruk
fokus daripada di mata satunya. Ini dapat terjadi pada ambliopia kombinasi dengan strabismus.
Derajat yang lebih besar anisometropia atau astigmatisme menghasilkan peningkatan risiko
dan keparahan amblyopia. Bilateral refractive amblyopia (isoametropic) adalah bentuk
ambliopia refraktif yang kurang umum yang menghasilkan pengurangan bilateral dalam
ketajaman visual. Diperkirakan hasil dari efek gambar retina buram saja.
3. Visual Depriviation
Ambliopia tipe ini disebabkan oleh obstruksi lengkap atau parsial dari sumbu visual,
menghasilkan retina yang terdegradasi. Penyebab umum adalah katarak kongenital atau
awitan dini. Kekeruhan kornea, inflamasi intraokular infeksius atau non infeksius, perdarahan
vitreus, dan ptosis juga terkait dengan ambliopia tipe ini. Ambliopia deprivasi adalah bentuk
paling umum dari ambliopia, tetapi seringkali yang paling parah dan sulit diobati. Kehilangan
penglihatan amblyopia yang dihasilkan dari obstruksi unilateral dari sumbu visual cenderung
lebih buruk daripada yang dihasilkan oleh perampasan bilateral dengan derajat yang sama
karena interocular persaingan menambah dampak amblyogenic langsung dari degradasi
gambar yang parah
4. Oclusion (reverse)
Oclusion amblyopia adalah bentuk spesifik dari ambliopia deprivasi yang mungkin terjadi
terlihat setelah terapi patching atau cycloplegia dari mata non-amblyopic.
A. Diagnosa
Mendiagnosis amblyopia dengan memeriksa untuk melihat apakah penglihatan berbeda
antara kedua mata. Untuk memeriksa penglihatan pada bayi atau anak kecil, dokter dapat
menutupi salah satu mata anak dan melihat seberapa baik mereka dapat mengikuti objek yang
bergerak. Dokter juga dapat melihat bagaimana reaksi anak ketika satu mata tertutup. Jika
satu mata memiliki ambliopia dan yang lain tertutup, anak mungkin mencoba untuk melihat
di atas atau di bawah tambalan mata, menariknya keluar atau melepaskannya ataupun
menangis. Dokter akan melakukan pemeriksaan mata medis lengkap, mencari masalah mata
lain yang dapat mempengaruhi penglihatan. Penglihatan yang buruk dalam satu mata tidak
selalu berarti seorang anak memiliki ambliopia. Dalam beberapa kasus, memakai kacamata
untuk memperbaiki kesalahan bias pada satu mata dapat meningkatkan penglihatan.
B. Penatalaksanaan
Untuk mengatasi amblyopia, anak harus menggunakan matanya yang “malas” dengan terapi
oklusi atau “patching”, yaitu menutup mata yang penglihatannya baik, atau dengan tetes
atropine pada mata yang baik. Bila anak juga butuh kacamata maka anak harus memakai
kacamata sepanjang hari, kecuali mandi dan tidur. Prinsip dasar dilakukan patching atau
pentupan mata adalah memberikan kesempatan untuk menggunakan mata yang amblyopia
daripada mata yang sehat sehingga mata tersebut memperoleh peluang untuk
mengembangkan daya penglihatan normal. Pemulihan penglihatan ini akan lebih baik bila
patching dilakukan pada usia sedini mungkin. Bila pertama kali melakukan penutupan mata
pada anak, orang tua harus menjelaskan alasan melakukan penutupan mata sehingga orang
tua ikut memberi dorongan pada anak untuk menggunakan patching tersebut. Patching
memakan waktu bervariasi, mingguan, bulanan bahkan tahunan. Semakin muda usia dimulai,
pemulihan akan semakin cepat. Penglihatan kadang-kadang memburuk kembali sehingga
mata anak tetap harus dicek secara teratur.
1. Jennifer H, Miuzuri D. Amblyopia Preferred Practice Pattern®. American Academy of
Ophtalmology; 2017. Available at: file:///C:/Users/Ali%20Sugiono/Downloads/Amblyopia-
FINAL-12.19.17.pdf Accessed: 6 agustus 2018

Anda mungkin juga menyukai