Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Ny.T
2. Umur Kepala Keluarga : 82 tahun
3. Alamat Kepala Keluarga :Pandowo RT 086 Pandowoharjo Sewon Bantul,
Yogyakarta
4. Pekerjaan Kepala Keluarga :Tidak Bekerja
5. Pendidikan Kepala Keluarga :Tidak sekolah
6. Komposisi Keluarga :

N Nama J Hub.Dg. Umur Pend. STATUS IMUNISASI


o Anggota K Kep. (thn) Terakhir
keluarga Keluarga
BCG POLIO DPT HEPATIT CAMPAK
IS

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn.P L Anak 62 SLTP
Thn

7. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Keturunan
: Garis Pernikahan
-------- : Tinggal satu rumah
X : Meninggal
: Pasien (Tn.P)
8. Tipe Keluarga
Keluarga Ny. T termasuk keluarga kecil the single_parent family(keluarga
duda/janda) keluarga yang terdiridari satu orang tua (Ibu) dengan anak, hal ini
karena ditinggalkan (meninggal).
9. Suku Bangsa :
Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku Jawa, Indonesia
10. Agama :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan
menjalankan perintah Allah SWT
11. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Kepala Keluarga : 500.000,-/bln (Bantuan dari pemerintah)
Anak ke-1 :-
Untuk pendapatan KK Rp500.000,-/bln dengan rata-rata pengeluaran
Rp.500.000,-/bln. Dilihat dari penghasilan anggota keluarga dan harta benda
yang dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai status social
ekonomi rendah
12. Aktivitas rekreasi keluarga :
Setiap hari KK dan anak dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan
hiburan biasanya berkumpul di dalam rumah sambil menonton TV, Jarang
sekali untuk rekreasi di luar rumah karena anaknya mampu beraktifitas dengan
menggunakan tongkat dan tidak mau untuk dilakukan latihan ROM.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Ny. T mempunyai anak Laki-laki dengan umur 61 thn,maka keluarga
Ny.T berada pada tahap perkembangan keluarga usia lanjut (lansia).
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Adanya masalah kesehatan yang dihadapi oleh Tn.P menderita stroke, Ny.T
dulu rajin membawa anaknya (Tn.P) ke rumah sakit atau dokter karena tidak
ada kemajuan akhirnya pengobatan dihentikan.
3. Riwayat Keluarga Inti
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular. Riwayat kesehatan
masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
 Kepala Keluarga : Ny.T memiliki riwayat penyakit hipertensi sudah
lama.
 Anak ke-1 : Tn.P memiliki riwayat penyakit stoke sejak 2 tahun yang
lalu.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn.P pernah mengalami jatuh sehingga kondisinya semakin memburuk.
C. Pengkajian Lingkungan
1. karakteristik rumah
Luas tanah : 7 x 6 m2 Luas Rumah : m2
Tipe Rumah : Permanen dengan jumlah ruang 2 kamar tidur, 1 ruang tamu
sekaligus ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi berada didalem rumah, dan
WC umum, laantai kamar mandi Licin, penerangan kurang. Jumlah jendela 3,
setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya secara optimal. Peletakan
perabot rumah tangga tidak tertata dengan rapi. Terdapat septic tank, jarak
antara wc dengan sumber air kurang lebih 10 meter, sumber air minum PAM.
Denah Rumah :

R.Tamu R.Tv WC

Kamar Kamar Dapur

2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW


Tetangga Ny.T yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di
wilayah perdesaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat.
Ny.T tidak pernah mengikuti kegiatan di masyarakat
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Sejak Ny.T menikah memiliki rumah di Pandowo RT 086 tidak pernah panda-
pindah.
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Setiap hari Ny.T selalu meluangkan waktu untuk berkumpul bersama anaknya.
Keluarga Ny.T juga berinteraksi baik dengan masyarakat disekitar.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Dalam hal financial, keluarga Ny.T mendapatkan bantuan dari pemerintah
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
D. Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga Ny.T menggunakan bahasa
Jawa.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Ny.T memberi nasehat kepada anaknya bagaimana cara berperilaku yang baik ,
sopan santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Untuk kekuatan keluarga masih tetap berada pada Ny.T semua pengambilan
keputusan terletak pada Ny.T.
3. Struktur Peran
Ny.T
 Peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat
 Peran formal : menjalankan sebagai kepala keluarga sekaligus ibu.
Anak:
 Peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat
 Peran formal : menjalankan sebagai seorang anak meskipun dengan kondisi
penyakitnya.
4. Fungsi Afektif
Keluarga Ny.T hidup rukun meskipun terkadang terdapat masalah keluarga
namun mereka berusaha untuk menyelesaikan masalah secara musyawarah atau
bersama-sama.
5. Fungsi Sosial
Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga
masih memperhatikan, saing mendukung dan menerapkan etika sopan santun
dalam berperilaku.
6. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Ny.T tahu penyakit yang diderita Tn.P adalah stroke dan keluarga tau
sebenarnya Tn.P harus diterapi, tetapi Tn.Ptidak mau karena merasa putus
asa
b. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
 keluarga kurang menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan
yang bersih dapat mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit.
Terbukti dari lingkungan sekitar banyak terdapat tumpukan sampah,
tidak terdapat juga empat sampah.
 Keluarga kurang mengerti dan menyadari tentang pentingnnya hygien
sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat. Terbukti jendela rumah
jarang dibuka.
 Keluarga secara keseluruhan kurang mampu mempertahankan kondisi
kesehatan mereka. Terbukti pemenuhan gizi seimbang kurang, tidur
tidak teratur.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
 Pengetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga hanya
membiarkan anaknya yang sakit tanpa adanya pertolongan dari tenaga
kesehatan.
 Keluarga hanya memberikan perhatian, kasih sayang dan support agar
dapat membantu proses penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat :
Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang
dilakukan jika maslah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak
dapat mengambil keputusan.
7. Fungsi reproduksi
Ny.T sudah mengalami manapouse memiliki 4 orang anak, dan hanya tinggal
dengan satu orang anak laki-laki yang berusia 62 tahun.
8. Fungsi ekonomi
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan yang
diberikan bantuan daripemerintah, keluarga kurang mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada, seperti posyandu, puskesmas dll.
E. Stress dan Koping Keluarga
1. stressor jangka pendek dan jangka panjang
 stressor jangka pendek : Ny.T mengatakan bahwa saat ini memiliki masalah
dengan penyakit yang diderita anaknya.
 stressor jangka panjang : Ny.T khawatir dengan kondisi anaknya
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Keluarga Ny.T untuk mengatasi masalahnya hanya bisa pasrah dan berdoa
kepada Allah untuk selalu dimudahkan dalam setiap urusannya.
3. Strategi koping yang digunakan
Ny.T untuk mengatasi masalah menggunakan mekanisme koping adaptif
dengan meningkatkan aktifitas spiritual (berdoa) dan bermusyaawarah dengan
anggota keluarga.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah.
F. Pemeriksaan Fisik
1. Ny.T (kepala keluarga)
TD : 130/90 mmHg
R : 24 x/menit
N : 90 x/menit
S : 36,3 0C
a. Kepala
 Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut bergelombang panjang , kulit sawo matang
 Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
 Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip, tidak ada
benjolan
 Mulut
Inspeksi : mukosa lembab
 Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
b. Leher
Inspeksi : tidak ada nodul, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada kesulitan menelan.
c. Dada
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal,
tidak terdapat palpitasi, suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-),
nafas cuping hidung (-).
d. Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar,
pergerakan peristaltik usus baik, tidak ada nyeri tekan.
e. Ekstremitas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki.
2. Anak(Tn.P)
TD : 210/142 mmHg
R : 22 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36,5 0C
a. Kepala
 Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit putih bersih
 Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
 Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
 Mulut
Inspeksi : mukosa bibir lembab
 Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
b. Leher
Inspeksi : tidak ada nodul tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada kesulitan menelan.
c. Dada
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal,
tidak terdapat palpitasi, suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-),
nafas cuping hidung (-).
d. Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar,
pergerakan peristaltik usus baik.
e. Ekstremitas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, Mengalami keterbatasan pergerakan pada
tangan kanan dan kaki kanan, kekuatan tonus otot 1, tidak ada edema
G. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan
Keluarga berharap agar mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat tidak
membeda bedakan tingkat ekonomi. Keluaarga juga berharap sering mengadakan
penyuluhan terhadap masyarakat karena untuk menambah pengetahuan atau
informasi tentang segala penyakit dan cara perawatannya dirumah.
H. Pengkajian Fokus
 Orang tua membentuk jaringan dengan anak dengan cara tiap hari selalu
meluangkan waktu, tetap memberikan kasih sayang, perhatian kepada seluruh
keluarga dan tetap menjaga komunikasi dengan baik.
 Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tetap terjaga dengan baik.
I. Analisa Data
SIMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DO: Ny.T mengatakan Ketidakmampuan keluarga merawat Hambatan
anaknya bisa anggota keluarga yang menderita stroke Mobilitas
beraktifitas dengan fisik
menggunakan tongkat
DS:
- Tn.T hanya
tiduran di tempat
tidur atau duduk
dikursi sambil
menonton tv
- Tidak mau
dilakukan
latihan ROM
DO: Ny.T mengatakan Ketidakmampuan keluarga merawat Pemeliharaan
dulu rajin membawa anggota keluarga yang menderita stroke kesehatan
anaknya (Tn.P) ke tidak efektif
rumah sakit atau dokter
karena tidak ada
kemajuan akhirnya
pengobatan dihentikan.
DS:
- Ny.T tidak
pernah melatih
anaknya (Tn.P)
untuk mobilisasi
- Lantai terbuat
dari plester

Ds: Tn.P pernah Ketidakmampuan keluarga merawat Resiko Jatuh


mengalami jatuh anggota keluarga yang menderita stroke

Do:
- Lantai kamar
mandi licin
- Penerangan
kurang
- Belum ada
pegangan
J. Diagnosa Keperawatan
1. Hambatan mobilitas fisik pada keluarga Ny.T khususnya Tn.P berhubungan
dengan ketidakmampan keluarga merawat anggota keluarga dengan stroke.
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan stroke
3. Resiko cedera pada keluarga Ny.T khususnya Tn.T berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
K. Skoring
1. Hambatan mobilitas fisik pada keluarga Ny.T khususnya Tn.P berhubungan
dengan ketidakmampan keluarga merawat anggota keluarga dengan stroke.

No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 3/3x1 = 3/3 3/3=1 Masalah adalah aktual
aktual karena sudah terjadi
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1 1 Tingkat pengetahuan
masalah dapat keluarga yang kurang, dan
diubah: Tn.P tidak mau dilakukan
sebagian terapi, tapi keluarga
berusaha untuk mengobati
3 Potensial 1/3x1 = 1/3 1/3 Masalah sudah berjalan
masalah untuk lam, sudah berjalan lama,
dicegah : cukup dan sudah terjadi
gangguan pada Tn.P
4 Menonjolnya 0/2x1 = 0 0 Masalah gangguan
masalah: mobilitas fisik tidak
masalah tidak dirasakan oleh keluarga
dirasakan karena sudah berjalan
lama
∑ :21/3

2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga merawat anggota keluarga dengan stroke
No. Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 3/3x1 = 1 1 Masalah pemeliharaan
aktual kesehatan tidak efektif
adalah aktul
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1 1 Karena pengetahuan
masalah dapat keluarga tentang
diubah: sebagian pemelihara kesehatan
kurang sementara sumber
daya keluarga cukup
3 Potensial masalah 2/3x1 = 1 2/3 Penyakit sudah berjalan
untuk dicegah: lama, sudah mengalami
cukup gangguan gerak, keluarga
sekarang tidak
mengupayakan kegiatan
mencari kesehatan
4 Menonjolnya 1/2x1 = 1 1 Keluarga mengaggap
masalah: masalah sakitnya Tn.P merupakan
berat, perlu masalah, tapi tidak
penanganan memerlukan
serius penanganan segera karena
sudah berjalan lama.
∑ :31/6

3. Resiko cedera pada keluarga Ny.T khususnya Tn.T berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 2/3x1 = 2/3 2/3 Masalah belum terjadi
aktual tetapi ada riwayat pernah
jatuh, sehingga diperlukan
upaya pencegahan supaya
tidak terjadi cedera
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1 1 Masalah tidak terlalu
masalah dapat mudah di ubah karena
diubah: dana dan kemauan
sebagian keluarga untuk mengatasi
masalah
3 Potensial 2/3x1 = 2/3 2/3 Dalam masalah ini
masalah untuk keluarga telah melakukan
dicegah : cukup sebagian upaya
pencegahan cedera
dengan membuat wc
duduk dari kursi
4 Menonjolnya 1/2x1 = 1/2 ½ Ny. M pernah jatuh dan
masalah: menimbulkan trauma
masalah tidak psikologis
dirasakan
∑ :25/6

L. Prioritas Masalah
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan stroke
2. Hambatan mobilitas fisik pada keluarga Ny.T khususnya Tn.P berhubungan
dengan ketidakmampan keluarga merawat anggota keluarga dengan stroke.
3. Resiko cedera pada keluarga Ny.T khususnya Tn.T berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
M. Rencana Keperawatan

Hari/ Tujuan
No Diagnosa Intervensi Rasionalisasi
Tanggal Umum Khusus
1. Pemeliharaan kesehatan Setelah - Keluarga mampu - Anjurkan keluarga1. mencegah terjadinya keparahan
dilakukan mengenal masalah untuk merawat suatu penyakit
tidak efektif berhubungan
tindakan selama pemeliharaan anggota yang sakit
dengan ketidakmampuan 2 hari diharapkan kesehatan dalam - Anjurkan keluarga Pelayanan kesehatan merupakan
keluarga mampu keluarga untuk meminta salah satu bentuk sumber daya
keluarga merawat
mengefektifan - Keluarga mampu bantuan dari tenaga yang ada dimasyarakat.
anggota keluarga dengan pemeliharaan memutuskan tindakan kesehatan dalam
kesehatan yang tepat untuk upaya mengurangi
stroke
mengatasi masalah kesehatan
pemeliharaan - Anjurkan keluarga Memberikan kenyamanan bagi
kesehatan untuk selalu pasien
- Keluarga mampu mendukung dalam
melakukan tindakan setiap pengobatan
keperawatan yang diberikan
- Keluarga mampu - Berikan pendidikan
memelihara kesehatan terkait Keluarga mampu mengetahui
lingkungan fisik, pengertian, penyebab, tentang penyakit dan cara
psikis, dan social tanda gejala,dll. perawatan nya.
untuk - Berikan pendidikan
mempertahankan kesehatan mengenai
derajat kesehatan latihan ROM pada
- Keluarga mampu pasien
memanfaatkan
sumberdaya yang ada
dimasyarakat seperti
puskesma, posyandu
untuk memperoleh
pelayanan kesehatan.

2. Hambatan mobilitas fisik Setelah - Keluarga mampu - Ajarkan klien untuk1. Klien mampu melakukan aktifitas
dilakukan mengenal masalah secara mandiri
pada keluarga Ny.T latihan rentang gerak
tindakan selama kesehatan
khususnya Tn.P 2 hari diharapkan - Keluarga mampu aktif pada sisi
Tn.P mampu memutuskan tindakan
berhubungan dengan mengatasi yang tepat untuk ekstrimitas yang
hambatan mengatasi penyakitnya 2.
ketidakmampan keluarga sehat
mobilitas fisik - Keluarga mampu
merawat anggota melakukan tindakan - Ajarkan rentang Klien mampu melakukan aktifitas
keperawatan secara mandiri
keluarga dengan stroke. gerak pasif pada sisi
pencegahan penyakit
Tn.P ekstrimitas yang
- Keluarga mampu
parese / plegi dalam
memelihara
lingkungan fisik, toleransi nyeri
psikis, dan social
- Observasi tanda-
sehingga dapat Mengetahui ttv pada pasien
menunjang tanda vital pasien
peningkatan kesehatan
- Ajarkan ambulasi
Tn.P Klien mampu melakukan aktifitas
- Keluarga mampu sesuai dengan secara mandiri
memanfaatkan
tahapan dan
sumberdaya yang ada
dimasyarakat seperti kemampuan klien
puskesmas, psyandu, 4.
- Motivasi klien untuk
kartu sehat untuk Dorongan dan motivasi dari
memperoleh melakukan latihan keluarga dapat membantu
pelayanan kesehatan meningkatkan derajat kesehatan
sendi seperti yang
bagi Tn.P Tn.P
disarankan 5.
- Anjurkan pasien
Keluarga mampu memberikan
untuk latihan ROM tindakan yang sesuai dan tepat.
3. Resiko cedera pada Setelah - Keluarga mampu - Ciptakan lingkungan Memberikan kenyamanan bagi
dilakukan mengenal masalah yang aman untuk pasien dan keluarga
keluarga Ny.T khususnya
tindakan selama kesehatan pasien
Tn.T berhubungan 2 hari diharapkan - Keluarga mampu - Cari informasi Untuk mencegah terjadinya cidera
Tn.P mampu melakukan tindakan riwayat cedera pada pasien
dengan ketidakmampuan
mengatasi resiko perawatan untuk pasien dan keluarga.
keluarga memodifikasi cidera mengatasi masalah - Jauhkan objek Tidak membahayakan bagi pasien
- Keluarga mampu berbahaya dari
lingkungan
memutuskan tindakan lingkungan
yang tepat untuk - Sediakan tempat
mencegah terjadinya tidur yang rendah Mampu mempermudah pasien
cidera jika diperlukan dalam beraktivitas
- Keluarga mampu - Manipulasi
memelihara pencahayaan untuk Mampu memberikan kenyamanan
lingkungan keuntungan pasien dalam beraktifitas
fisik,psikis, dan sosial terapeutik
- Keluarga mampu - Ajari pasien Keluarga mampu memberikan
memanfaatkan sumber bagaimana cara tindakan yang tepat bagi pasien
daya yang ada duduk, berdiri dan
dimasyarakat/ fasilitas berjalan yang aman
kesehatan seperti untuk
puskesmas, klinik, dan meminimalkan
Rs cedera bila
diperlukan
N. Implementasi

Hari/tgl No. Dx IMPELEMENTASI Ket


Sabtu, 1 Menganjurkan keluarga untuk merawat anggota yang sakit
Hasil: keluarga mendengarkan dengan baik,dan akan merawat klien dengan tepat.
6 juli 2019
Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi
masalah kesehatan.
Hasil: keluarga menerima saran untuk meminta bantuan kepada tenaga kesehatan dan keluarga
mengatakan akan melaksanakannya.

Meganjurkan keluarga untuk selalu mendukung dalam setiap pengobatan yang diberikan
Hasil: keluarga mengatakan akan selalu mendukung untuk pengobatan pasien demi
kesembuhannya.

Memberikan penyuluhan kesehatan terkait pengertian, penyebab, tanda gejala,dll.


Hasil: keluarga paham dan mengerti mampu menjelaskan kembali tentang penyakitnya
(pengertian, tanda dan gejala dari stroke)

Sabtu, 2 Mengobservasi tanda-tanda vital pasien


o
hasil: TD: mmHg; N: x/m; S: c; RR: x/m; GDS: ml/dl
6 juli 2019
Mengajarkan ambulasi sesuai dengan tahapan dan kemampuan klien
Hasil: klien mampu berpindah secara perlahan sesuai kemampuan

Memotivasi klien untuk melakukan latihan sendi seperti yang disarankan


Hasil: Klien menerima saran dan akan melakukannya.
Sabtu, 3 Menciptakan lingkungan yang aman untuk pasien
Hasil:
6 juli 2019
Mencari informasi riwayat cedera pasien dan keluarga.
Hasil: keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat jatuh sebelumnya.

Menjauhkan objek berbahaya dari lingkungan


Hasil: keluarga mengatakan sudah menjauhkan benda benda yang membahayakan pasien seperti
pisau atau gelas yang mudah pecah.

Menyediakan tempat tidur yang rendah jika diperlukan


Hasil: keluarga memahami dan akan menempatkan pasien di tempat tidur yang rendah

Memanipulasi pencahayaan untuk keuntungan terapeutik


Hasil: keluarga akan mengganti pencahayaan nya agar lebih terang untuk meminimalkan resiko
jatuh pada pasien

Mengajari pasien bagaimana cara duduk, berdiri dan berjalan yang aman untuk meminimalkan
cedera bila diperlukan
Hasil: pasien mengerti dan akan melakukan dengan tepat dan akan selalu berhati hati saat
berjalan.
Hari/tgl No. Dx IMPELEMENTASI Ket
Minggu, 1 Menganjurkan keluarga untuk merawat anggota yang sakit
Hasil: keluarga mendengarkan dengan baik,dan akan merawat klien dengan tepat.
7 Juli 2019
Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi
masalah kesehatan.
Hasil: keluarga menerima saran untuk meminta bantuan kepada tenaga kesehatan dan keluarga
mengatakan akan melaksanakannya.

Meganjurkan keluarga untuk selalu mendukung dalam setiap pengobatan yang diberikan
Hasil: keluarga mengatakan akan selalu mendukung untuk pengobatan pasien demi
kesembuhannya.

Memberikan penyuluhan kesehatan terkait pengertian, penyebab, tanda gejala,dll.


Hasil: keluarga paham dan mengerti mampu menjelaskan kembali tentang penyakitnya
(pengertian, tanda dan gejala dari stroke)

Minggu, 2 Mengobservasi tanda-tanda vital pasien


o
hasil: TD: mmHg; N: x/m; S: c; RR: x/m; GDS: ml/dl
7 Juli 2019
Mengajarkan ambulasi sesuai dengan tahapan dan kemampuan klien
Hasil: klien mampu berpindah secara perlahan sesuai kemampuan

Memotivasi klien untuk melakukan latihan sendi seperti yang disarankan


Hasil: Klien menerima saran dan akan melakukannya.
Minggu, 3 Menciptakan lingkungan yang aman untuk pasien
Hasil:
7 Juli 2019
Mencari informasi riwayat cedera pasien dan keluarga.
Hasil: keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat jatuh sebelumnya.

Menjauhkan objek berbahaya dari lingkungan


Hasil: keluarga mengatakan sudah menjauhkan benda benda yang membahayakan pasien seperti
pisau atau gelas yang mudah pecah.

Menyediakan tempat tidur yang rendah jika diperlukan


Hasil: keluarga memahami dan akan menempatkan pasien di tempat tidur yang rendah

Memanipulasi pencahayaan untuk keuntungan terapeutik


Hasil: keluarga akan mengganti pencahayaan nya agar lebih terang untuk meminimalkan resiko
jatuh pada pasien

Mengajari pasien bagaimana cara duduk, berdiri dan berjalan yang aman untuk meminimalkan
cedera bila diperlukan
Hasil: pasien mengerti dan akan melakukan dengan tepat dan akan selalu berhati hati saat
berjalan.

Anda mungkin juga menyukai