Anda di halaman 1dari 15

KORPORATISASI PERTANIAN MELALUI PT MITRA BUMDES

Jakarta, 28 September 2017


PT Mitra BUMDes Nusantara

Dasar Hukum BUMDes


berdasarkan UU No. 6/2014
tentang Desa

18.446 PT Mitra BUMDes Nusantara (PT MBN), adalah


Jumlah BUMDES anak perusahaan BUMN yang akan berperan
sebagai AGREGATOR, OFF-TAKER, dan pelaksana
± 4.000 SUPERVISI OPERASIONAL untuk BUMDes
74.910 OK
BUMDES Aktif 1 Agregator: Memperbesar skala ekonomi BUMDes,
Jumlah Desa Efisiensi dalam pemasaran, produksi, dan operasional,
(Tidak termasuk Kelurahan) Tantangan Pengembangan BUMDes: Pendanaan yang lebih mudah, Memperluas jaringan
 Keterbatasan akses permodalan dan investor untuk investasi dan mengembangkan skala bisnis
karena kelembagaan BUMDes yang belum BUMDes
berbadan hukum
 Rendahnya kapasitas produksi/skala ekonomi 2 Off Taker hasil produksi BUMDes: Penjaminan daya
bisnis BUMDes serap produk pertanian dan peternakan dari BUMDes,
 Akses terhadap pasar yang masih rendah Meningkatkan market share, & Optimalisasi pemasaran
 Keterbatasan pengetahuan mengenai produk BUMDes
manajemen operasional bisnis/corporate Supervisi Operasional: Standarisasi kualitas produk,
3
managemen Standarisasi prosedur dan operasional BUMDes sesuai
 Kurangnya kompetensi SDM dan infrastruktur dengan bidangnya, Peningkatan kapabilitas dan
teknologi kompetensi SDM, Pengembangan Good Corporate
 Potensi “moral hazard” dari kepala Governance dan Enablers lainnya
desa/penguasa wilayah
2
Organisasi & Bisnis PT Mitra BUMDes

PT MITRA BUMDes
Nusantara

PT MITRA BUMDes
BUMD
Kabupaten
Kementerian Lainnya

PT MITRA BUMDes
BUM Desa Kerjasama BUMN Operator Program Pemerintah
Desa
• Budidaya tanaman pangan/Onfarm • Pengelola bantuan alsintan dari pemerintah
• Sebagai off taker produk on-farm desa seperti padi, • Menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
jagung, kedelai, bawang merah/putih, cabe, dll • Menyalurkan komoditas Operasi Pasar (OP)
• Sebagai pemasar produk masyarakat desa seperti • Menyalurkan subsidi pupuk
kerajinan tangan/karya seni, potensi wisata, dll • Menyalurkan subdisi benih
• Perdagangan produk BUMN (Komoditas Pangan • Menyalurkan subsidi energy/LPG
BULOG/sebagai RPK, agen bibit, agen pupuk, agen • Menyalurkan subsidi listrik
LPG, agen semen, dll) • Kerjasama pemanfaatan lahan perhutani
• Agen laku pandai/Agen Bank • dll
Masyarakat Koperasi UMKM Pelaku Usaha • Kerjasama angkutan dari/ke gudang/RPK
Lainnya • Kerjasama pergudangan/lumbung pangan desa
3
Korporatisasi Pertanian

 Agar dilakukan identifikasi atas lahan / komoditas / jumlah poktan, Tindak lanjut kartu tani serta
kebutuhan atas KUR petani, Kebutuhan dukungan lainnya baik dalam bentuk CSR maupun lainnya,
Dibentuk BUMDes Bersama di tingkat kecamatan untuk menghimpun serta menatalaksanakan
BUMDes di tingkat desa agar BUMDes siap masuk kedalam mekanisme Korporatisasi Pertanian

Sumber: BNI
4
Korporatisasi Pertanian

Sumber: BNI 5
Kelembagaan Korporatisasi Pertanian

1 Petani membentuk 2 Poktan Membentuk


kelompok-kelompok Koperasi Tani/Gapoktan
tani Bersama (Akta Notaris)

BULOG 30%
Petani Poktan Koperasi Tani/ 24,5% Danareksa 20%
Gapoktan Bersama Pertamina 10%
PTPN 10%
49% 51% RNI 10%
PT MB Bersama PIHC 10%
24,5%
PPI 10%
4• PT MBN, Koperasi Tani dan
BUMDes Bersama membentuk
PT Mitra BUMDes Bersama
(PT MBB)
BUMDes BUMDes Bersama • Komposisi saham “Koperasi
Tani/ Gapoktan Bersama” dan
3 BUMDes (tingkat “BUMDes Bersama” dalam PT
desa) membentuk MBB secara bersama-sama 49%
BUMDes Bersama
(tingkat kecamatan) • Komposisi saham PT MBN 51% PT Mitra BUMDes Bersama sebagai
• Nilai penyertaan modal sesuai Pelaksana Program Korporatisasi OnFarm
kesepakatan bersama

6
6
Konsep OnFarm Korporatisasi Pertanian Melalui PT Mitra BUMDes Bersama

DATA :
• Jumlah Petani
• Alokasi kuota Pupuk Subsidi
• Atas dasar RDKK

Pembayaran Hasil Panen

Pencairan Kredit tunai PT MB Bersama

PT MB Bersama
Panen
Komoditas
Kartu Tani
• Identitas Petani Pelaksanaan
• Luas Lahan Kredit
Petani Bank Lainnya Perjanjian Budidaya
• Kuota pupuk Kerjasama
• Plafond kredit
Verifikasi/Seleksi OnFram Gagal
Petani Calon Panen
Penerima Kredit
Klaim Asuransi

Distributor Pupuk, Pencairan Biaya Saprodi Premi Asuransi


Benih, Saprodi

Pembayaran Klaim Asuransi

7
PERAN Stakeholder dalam Korporatisasi Pertanian

PRA-TANAM TANAM
Asuransi Usaha Tani Penyediaan Benih
Kredit Usaha Rakyat Distribusi Pupuk
Pendampingan
PT MB Bersama

ON FARM Support by:

PASCA PANEN PANEN

Pengolahan Hasil Tani Penyimpanan Hasil Panen


Distribusi Hasil Tani PEMDA
Resi Gudang
Penjualan Hasil Tani

PT MB Bersama
PT MB Bersama

Teknologi by Telkom Indonesia

8
8
SCM Korporatisasi Pertanian PT MB Bersama

ON FARM PEMROSESAN DISTRIBUSI PEMASARAN

Lahan
Petani
Sawah

Modern Rice Toko Tani Indonesia

Tenga Kerja Dryer Milling Plant


(MRMP)

Saprodi PT MITRA
BUMDES Gudang &
PT MB Bersama Outlet BUMN
Distribution
BERSAMA Industri Terpadu Center

Powered By
HOREKA
Pasar Lainnya
Perbankan Universitas
Integrated Information System 9
Supporting System Korporatisasi Pertanian
Integrasi dengan Aplikasi Logistik Tani

Sumber: Telkom Indonesia


10
Supporting System Korporatisasi Pertanian
Integrasi dengan Sistem Teknologi Planet Satelit

Sumber: Telkom Indonesia

11
Tahapan Korporatisasi Pertanian

BUMDes-BUMDes tingkat Desa


membentuk BUMDes Bersama (tingkat
kecamatan)

Koperasi Tani, BUMDes Bersama dan


PT MBN membentuk PT Mitra
BUMDes Bersama:

PT MB Bersama

Komposisi Saham PT MBB:


1. PT MBN 51%
2. BUMDes Bersama dan
Koperasi Tani, secara
bersama-sama 49%

Sumber: BNI, disesuaikan


12
Key Success Program Korporatisasi Pertanian

MINDSET DAN PERUBAHAN KULTUR PERTANIAN


Perlu pembimbingan pola pikir petani untuk dapat bersinergi dalam permodalan dan
perancangan kegiatan onfarm sesuai dengan kebutuhan pasar/bisnis (varietas komoditas,
waktu tanam/tanam, cara perawatan, pemanfaatan teknologi, dll)

PENGUATAN KELEMBAGAAN
Pembentukan PT Mitra BUMDes Bersama, sebagai pelaksana korporatisasi pertanian
dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan unggul, dengan SDM yang profesional dan
didukung dengan permodalan, infrastruktur dan teknologi yang kuat.

DUKUNGAN STAKEHOLDER
Dukungan dari semua stakeholder baik Pemerintah Pusat/Kementerian, Pemerintah Daerah,
Organisasi Masyarakat tani, BUMN, Lembaga Pendidikan serta Swasta untuk penerapan best
practice kegiatan pertanian terpadu (Hulu-Tengah-Hilir / On Farm – Pengolahan - Pasar).

13
13
Jadwal Rencana Sosialisasi

14
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai