1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
3. REFERENSI
4. DEFINISI
Keadaan Darurat, adalah suatu kondisi yang dapat berakibat fatal bagi
karyawan atau benda milik (property), apabila tidak segera ditangani
dengan cepat dan tepat. Sumber dapat berasal dari dalam perusahaan
atau lingkungan sekitar, diantaranya :
Kebakaran, adalah kobaran api yang membesar yang tidak terkendali
dan merugikan manusia, barang dan lingkungan baik dari tempat
bekerja maupun lingkungan sekitar/penduduk
Ledakan, adalah suatu kejadian yang diakibatkan oleh manusia, atau
dapat juga terjadi secara alami, yang dapat menyebabkan terjadinya
kerugian bagi manusia, barang dan lingkungan.
Huru-hara (Internal atau Eksternal), adalah suatu situasi/kondisi yang
tidak terkendali dan tidak diinginkan, yang menimbulkan kepanikan,
kekhawatiran dan mengakibatkan aktivitas kerja terhenti.
Ancaman Bom, adalah ancaman yang menyebabkan terjadinya
gangguan terhadap aktivitas kerja sehari-hari, normal atau kompleks,
dan harus dianggap serius.
Kebocoran Gas adalah suatu kebocoran Gas baik itu Feed Gas, LPG
atau Lean Gas, yang tidak dapat segera ditanggulangi dan berpotensi
untuk terjadi kebakaran atau ledakan.
Bencana alam dalam hal ini gempa bumi adalah suatu keadaan
lingkungan yang dapat secara tiba tiba terjadi karena keadaan
vulkanik yang cukup banyak di Indonesia baik di darat maupun lautan
Alur Komunikasi Keadaan Darurat di Lapangan Kerja
PROSYPAC OPERATION
Korban dari Kontraktor MEDICAL EVACUATION FLOWCHART
Terluka / Sakit
Pimpinan Kontraktor :
Ya PROSY •PT.Promatcon Tepatguna
Field Coordinator MPAC •Mr. Adi Priyadi
Evakuasi Keluarga korban
Project •HP 0816827422
Manager
Dokter Lokasi
Ya
Tidak
Close Evakuasi Company OPS
Manager
Helicopter
Report
Ambulance
Rumah Sakit
Communication line
Evacuation line
Ambulance Rumah Sakit, lengkap dengan
Dokter dan/ atau paramedic segera menuju
Airport terdekati untuk menjemput pasien.
Note :
Dokter Lokasi akan menentukan apakah diperlukan bantuan paramedic rumah
sakit rujukan untuk mengawal pasien dari lokasi kerja. Bila diperlukan, maka
keberangkatan pesawat dari bandarai akan menunggu kesiapan petugas
paramedic.
Penjelasan Tugas dan tanggung jawab
MULAI
PERLUKAH TIDAK
EVAKUASI?
YA
EVAKUASI
PENANGANAN
SELESAI
B. Gempa Bumi, Ancaman Bom, Huru hara
MULAI
EVAKUASI
SELESAI
7. URAIAN PROSEDUR
A. KEBAKARAN, LEDAKAN, KEBOCORAN TABUNG GAS
7.1. Apabila terjadi keadaan darurat seperti di atas; di dalam atau di
luar lingkungan PT. PROSYMPAC, maka orang yang pertama kali
melihatnya harus segera menghubungi HSE Manager.
7.2. Ketika menerima informasi keadaan darurat, Bagian HSE segera
menghubungi semua anggota Organisasi Keadaan Darurat dan
membunyikan ”Alarm Tanda Bahaya”. Kecuali kebakaran,
ledakan, kebocoran tersebut sudah dapat ditanggulangi oleh
orang terdekat atau anggota pemadam yang terdekat dengan
sumber bahaya
7.3. ”Alarm Tanda Bahaya” ditandai dengan suara sirene 3 kali
(pendek)
7.4. ”Alarm Evakuasi” ditandai dengan bunyi sirene lebih dari 3 kali
7.5. ”Alarm Keadaan Aman” ditandai dengan bunyi sirene 1 kali
panjang
7.6. Komandan Ditempat Kejadian (On Scene Commander)
memutuskan perlu dilakukan evakuasi atau tidak.
7.7. Setiap karyawan harus segera bersiap sesuai aba-aba floor
warden (pengarah lantai) menunggu alarm selanjutnya.
7.8. Jika “Alarm Tanda Bahaya” dibunyikan, maka semua karyawan
yang tidak terlibat dalam penanggulangan harus bersiap menuju
Muster Point setelah mematikan semua sumber energi,
mengambil barang yang diperlukan/penting sesuai arahan floor
warden jika harus evakuasi. Setiap pengarah lantai wajib
mendata tiap karyawan di tiap lantai (sesuai dengan lampiran
nama karyawan yang harus selalu diperbaharaui).
7.9. Jika tindakan evakuasi dilakukan, maka langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah: Floor Warden memeriksa kembali
jumlah karyawan, memastikan asset terpenting sudah
diamankan, memastikan adanya dokumentasi kejadian,
menghubungi nomor penting serta mengumumkan kepada
perwakilan penduduk setempat; menolong korban (jika ada).
Pertimbangkan bahwa resiko semua karyawan lebih besar dari
pada resiko individu atau harta benda.
7.10. KDK (OSC) dan OKD akan melakukan penanganan lebih lanjut
sesuai dengan petunjuk dan jenis keadaan darurat bersamaan
dengan jalannya evakuasi.
7.11. Apabila keadaan darurat sudah dapat ditanggulangi, maka
“Alarm Keadaan Aman” akan dibunyikan.
7.12. Pemulihan akan segera dilakukan agar keadaan kembali ke
kondisi normal.
8. DOKUMEN TERKAIT