1
Letak sesuai, tidak mencemari dan mudah dibersihkan
Peralatan Minimal :
Timbangan gram dan miligram
Mikroskop dengan perlengkapannya
Alat gelas sesuai keperluan
Lampu spiritus
Bahan kimia dan larutan pereaksi sesuai keperluan
Literatur : MMI, FI, EFI
d. Sanitasi dan Hygiene
Pada setiap aspek pembuatan OT harus dilakukan upaya untuk menjamin
kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan
Personalia, bangunan, peralatan, bahan, proses pembuatan, pengemas dan
setiap hal yang merupakan sumber pencemaran produk
e. Pengolahan dan Pengemasan
Bahan baku dan bahan pengemas harus memenuhi persyaratan yang berlaku
pengujian berkala
Validasi proses, validasi ulang
No pencemaran fisik, kimia atau jasad renik
Nomor kode produksi kemudahan penelusuran kembali
Pengolahan hindari kontaminasi silang
Pengemasan cek kebenaran
Penyimpanan teratur dan rapi, FIFO
f. Pengawasan Mutu
Dilakukan agar OT yang dibuat senantiasa memenuhi persyaratan yang
berlaku
Dilakukan terhadap bahan baku, bahan pengemas, proses pembuatan, produk
ruahan dan produk jadi
g. Inspeksi Diri
Inspeksi diri secara berkala harus dilakukan agar rangkaian pembuatan selalu
memenuhi CPOTB
Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pembuatan harus diperbaiki
2
h. Dokumentasi
Instruksi yang menyangkut pembuatan obat tradisional harus dilakukan
secara tertulis dengan jelas
Sistem dokumentasi harus dapat menggambarkan riwayat lengkap setiap
tahap kegiatan sehingga dapat ditelusuri kembali produk dari setiap batch
yang dikehendaki
i. Penanganan terhadap hasil pengamatan produk di peredaran
Keluhan dan laporan masyarakat yang menyangkut keamanan mutu dan hal-
hal lain harus diperiksa, dievaluasi dan ditindaklanjuti
OT yang terbukti menimbulkan efek samping yang merugikan atau mutu dan
keamanannya tidak memadai lagi harus ditarik dari peredaran dan
dimusnahkan
3
5. Operator memperoleh pelatihan untuk menjalankan prosedur secara benar;
6. Pencatatan dilakukan secara manual atau dengan alat pencatat selama
pembuatan yang menunjukkan bahwa semua langkah yang dipersyaratkan
dalam prosedur dan instruksi yang ditetapkan benar-benar dilaksanakan dan
jumlah serta mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
Tiap penyimpangan dicatat secara lengkap dan diinvestigasi;
7. Catatan pembuatan termasuk distribusi yang memungkinkan penelusuran
riwayat bets secara lengkap, disimpan secara komprehensif dan dalam bentuk
yang mudah diakses;
8. Penyimpanan dan distribusi obat yang dapat memperkecil risiko terhadap mutu
obat;
9. Tersedia sistem penarikan kembali bets obat manapun dari peredaran;
10. Keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu
diinvestigasi serta dilakukan tindakan perbaikan yang tepat dan pencegahan
pengulangan kembali keluhan.
4
yaitu terjadinya pelelehan sehingga adhesivitas tinggi dan akhirnya menjadi
lengket.
Bahan baku dengan titik leleh sangat rendah, sehingga kesulitan dalam
masalah pencetakan, contoh :Ibuprofen, Gliseril guaiakolat, Siprofloksasin
(Antibiotik turunan Imidazol).
Penyelesaian Masalah :
Meningkatkan antiadheren dan lubrikan
Penggantian lubrikan yang cocok
Memperbaiki distribusi lubrikan dengan pengayakan melalui ayakan mesh
30 dan mencampurnya dengan granul
Mengurangi jumlah air tapi jangan sampai berada di bawah optimum,
karena tablet menjadi kurang baik. Jika sudah diketahui jumlah pembasah
yang paling baik maka agar pembasahnya pas, dilakukan dengan
menambahkan pembasah ke dalam larutan pengikat, yaitu bahan pembantu
yang tidak menguap tapi basah, contoh Propilen glikol atau gliserin.
Jika terjadi lengket mungkin karena punch dan die yang rusak, sebab kalau
cacat pada punch, maka akan melekat sehingga ratakan punch dan die.
Kalau mungkin pencetakan pada suhu rendah dan humiditas rendah karena
khusus untuk bahan aktif dengan titik leleh rendah atau terjadi campuran
eutektik maka zat campuran eutektik semakin mudah menyerap air.
Contoh : Kombinasi ampisilin dengan asam klavulanat, dimana asam
klavulanat mudah hancur dengan kelembaban dan temperatur yang tinggi.
Oleh karena itu, pembuatannya dilakukan dalam suhu dan RH yang rendah.
Perubahan bahan pengisi, bahan pengisi dengan titik leleh tinggi dan dapat
mengadsorbsi, seperti SiO2 dan aerosil (adsorben). Penambahan aercsil
pada tablet akan menyebabkan penampilan tablet yang bagus, jernih dan
mengkilat, namun waktu hancur semakin panjang.
2. Lengket pada punch (sticking, picking & filming)
- Sticking terjadi karena pengeringan/ lubrikan yang tidak sesuai, akibatnya
permukaan tablet melekat pada bagian muka punch sehingga muka tablet
nampak goresan
5
- Picking adalah lekatan lekatan di mana sebagian kecil granul lengket pada
muka punch dan terus bertambah pada setiap revolusi pengempaan,
menimbulkan lekukan-lekukan pada muka tablet
- Filming adalah pembentukan lambat dari picking dan pada sebagian besar
dikarenakan kandungan lembab granul berlebihan, kelembaban dan suhu
ruang yang tinggi atau muka punch aus (hilang pelumasan).
Penanggulangannya :
6
Mengganti prosedur granulasi
Mengganti atau meningkatkan/ menurunkan jumlah lubrikan
Mengurangi diameter punch sampai 0,0005 – 0,002 inchi (bergantung
ukurannya)
4. Chipping/ Retakan (Cracking)
Chipping : tablet rusak di bagian tepi
Penyebab:
Mesin/ pengaturan stasion tidak tepat
Masalah mirip dengan capping, laminating
Retak biasanya pada bagian tengah atas tablet karena pengembangan tablet
saat gaya kompresi dilepaskan
Terjadi jika menggunakan deep concave punch
Penyelesaian :
Punch dan die supaya di poles
Untuk ukuran granul yang besar, kurangi partikel granul.
Diganti punch dan die
Tambahkan pengikat kering
Kurangi jumlah fine
5. Mesin berderit-derit selama proses pencetakan
Dapat disebabkan karena kurang lubrikan/ tingginya gesekan antara masa cetak
dengan dinding die.
6. Totol-totol
Totol pada permukaan tablet terjadi karena terjadi migrasi warna yang tidak
homogen/ hasil reaksi antar komponen dalam formula/ ukuran granul tidak
sesuai dengan bobot tablet.
7. Keseragaman bobot (FI III) tidak memenuhi syarat
Penyebab pertama :
Aliran kurang baik
Distribusi ukuran granul yang tidak tepat, sebab dengan demikian mungkin
saja timbul porositas tinggi, yang tidak dapat menjamin keseragaman bobot
karena adanya distribusi baru pada saat pencetakan.
7
Sistem pencampuran yang tidak benar, sehingga mesin harus terkunci baik
terutama punch bawah karena dapat berubah-ubah sehingga bobot berbeda-
beda.
Penyelesaian masalah :
Perbaiki atau ulangi proses pembuatan granul, perbaikan distribusi ukuran
granul, pengikat, granulasi, perbaikan pencampuran massa cetak.
Perbaikan mesin tablet yaitu validasi mesin tablet.
Aliran yang tidak baik dapat menyebabkan bobot tablet yang berbeda-beda.
Penyebab aliran kurang baik: kandungan air tinggi sehingga adesivitas tinggi
dan aliran menjadi kurang ; porositas tinggi, udara terjebak banyak karena fines
dan pengikat yang tidak cocok atau kurang. Jumlah fines meningkat, porositas
meningkat, aliran tidak baik.
Penyebab kedua :
Distribusi granul tidak baik.
Penyelesaian Masalah :
Kurangi kadar air
Pembuatan granul baru sehingga menyebabkan porositas kecil, distribusi
granul optimal sehingga aliran bagus.
8. Keseragaman Kandungan (Suplemen FI IV)
Dilakukan bila :
Kadar bahan aktif dibawah 25 mg
Bila perbandingan kadar bahan aktif dengan bobot tablet lebih kecil dari pada
25%
Penyebab jeleknya keseragaman kandungan :
Karena aliran jelek
Pencampuran pregranulasi tidak benar maka tentukan dulu homogenitas zat
aktif dalam granul (di pabrik)
Karena kadar fines tinggi maka porositas tinggi (bobot berbeda-beda)
Kandungan air yang tinggi sehingga aliran kurang baik
Kondisi mesin tidak benar.
8
Penyelesaian masalah :
Perbaikan ukuran granul meliputi pencampuran, perubahan pengikat,
granulasi.
Kalibrasi mesin.