ACARA I
EVALUASI LUAS DAUN
Oleh :
Apriliane Briantika Louise
NIM A1L013055
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daun merupakan organ fotosintesis utama dalam tubuh tanaman, yang merupakan
tempat terjadinya proses perubahan energi cahaya menjadi energi kimia dan tempat
Sumber energi atau makanan suatu tanaman berasal dari daun, hal ini berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman. Jumlah daun yang banyak akan menghasilkan fotosintat yang
banyak pula. Selain dipengaruhi oleh jumlah daun, luas daun berperan penting dalam
penyediaan fotosintat. Daun yang lebar memiliki potensi menghasilkan fotosintat yang
kepada suatu benda. Sistem pengukuran merupakan kesatuan dari prosedur, peralatan,
personil yang digunakan untuk menentukan angka yang menggambarkan suatu sifat
tertentu kepada suatu benda. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur
luas daun antara lain metode kertas millimeter, area meter, fotografi, gravimetric dan
plong. Berbagai ukuran dapat digunakan dalam analisis pertumbuhan tanaman, seperti
pengukuran indeks luas daun (ILD), nisbah luas daun (NLD) dan nisbah berat daun
Luas daun merupakan salah satu parameter penting yang diperlukan untuk
mengetahui pertumbuhan suatu tanaman. Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam
mengukur luas daun adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran.
2
Masing-masing faktor tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya,
seperti pada pengukuran laju fotosintesis dan proses metabolisme lain tentunya
pengukuran indeks luas daun. Namun demikian ketepatan dan kecepatan pengukuran
B. Tujuan
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan membutuhkan ukuran secara tepat dan dapat dibaca dengan bentuk
kuantitatif yang dapat diukur. Analisis pertumbuhan merupakan suatu cara untuk
mengikuti dinamika fotosintesis yang diukur oleh produksi bahan kering. Pertumbuhan
tanaman dapat diukur tanpa mengganggu tanaman, yaitu dengan pengukuran tinggi
tanaman atau jumlah daun, tetapi sering kurang mencerminkan ketelitian kuantitatif.
Akumulasi berat kering sangat disukai sebagai ukuran pertumbuhan. Akumulasi berat
lainnya. Distribusi akumulasi berat kering pada bagian-bagian tanaman seperti akar,
batang, daun dan bagian generatif, dapat mencerminkan produktivitas tanaman (Heddy,
1997).
Daun merupakan organ fotosintetik utama dalam tubuh tanaman, di mana terjadi
proses perubahan energi cahaya menjadi energi kimia dan mengakumulasikan dalam
bentuk bahan kering. Pertumbuhan dan perkembangan daun menjadi perhatian utama.
Berbagai ukuran dapat digunakan, seperti pengukuran luas daun dan berat daun pada
Daun umumnya terbagi menjadi 2 yaitu daun yang lengkap dan daun tidak
lengkap. Daun lengkap memiliki upih daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun
(petiolus), helaian daun (lamina Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting
dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun terbagi
4
Daun yang mempunyai helaian daun (lamina) umumnya menampilkan secara
jelas spesialisasinya sebagai struktur fotosintesis pada laminanya. Seperti akar dan
batang. Daun terdiri atas system kulit, system vaskuler, dan system jaringan dasar.
Daun adalah organ-organ khusus yang mempunyai fungsi sebagai tempat proses
fotosintesa. Dalam pengertian ini daun merupakan bagian tanaman yang mempunyai
fungsi yang sangat penting, karena semua fungsi yang lain tergantung kepada daun
maupun secara langsung ataupun tidak langsung. Daun berasal dari promeristem titik
tumbuhan batang. Premordia daun merupakan tonjolan pertama yang membulat atau
persegi pada sisi promeristem. Tonjolan tersebut diawali oleh pembelahan secara
antiklinal dan periklinal pada lapisan luar dari apical meristem (Heddy, 1997).
Fungsi utama daun adalah membuat makanan melalui fotosintesis. Hal ini terjadi
dalam helaian daun yang tipis. Pada kebanyakan dikotil, helaian daun menempel pada
batang dengan tangkai daun (petiola). Sistem pembuluh pada batang meluas sampai ke
tangkai daun, dan sebagai tulang daun ke dalam helaian daun itu sendiri. Tulang daun
itu tidak hanya mengangkut bahan ke dan dari tetapi juga merupakan kerangka untuk
Secara morfologi dan anatomi daun merupakan organ tumbuhan yang paling
bervariasi. Berdasarkan variasi maka daun diklasifikasikan sebagai berikut : daun lebar,
katafil, hipsofil, kotiledon. Daun lebar adalah organ utama yang melakukan fotosintesis.
Katafil adalah sisik yang terlihat pada kuncup dan batang dalam tanah dan berfungsi
sebagai pelindung atau penyimpan cadangan makanan. Hipsofil adalah berbagai tipe
5
daun pelindung yang bergabung dengan bunga dan agaknya berfungsi sebagai
Jika pada cuaca panas maka akan menyebabkan kekeringan dan meningkatnya
partikel debu, dimana debu ini nantinya akan menutupi stomata, sehingga jika stomata
ditutupi akan menghambat proses fotosintesis, sehingga daun akan lebih kecil jika
Seperti yang kita ketahui bahwa tumbuhan juga sama dengan manusia, jika kita
diberikan makan yang cukup maka akan terlihat lebih sehat jika dibandingkan dengan
yang jarang makan maka tumbuhan juga sama. Semakin banyak makanan maka daun
akan lebih lebar jika dibandingkan dengan daun yang zat haranya kurang.
Penaungan sangat berperan dalam perbedaan lebar daun. Pada daun daerah yang
lebat dan luas, daun akan semakin besar (Widiyanti, 2003). Daun (folium) sebagai
yaitu :
6
c. Folium (daun) akan senantiasa menghadap keatas (Mulyani, 1999).
horizontal dapat dipengaruhi oleh faktor kelembapan tanah, udara, suhu serta peranan
akar dalam kehidupan tumbuhan menambahkan tumbuhan pada tanah, menyerap air
dan mineral dari tanah, sebagai organ penyimpanan cadangan makanan. Daun yang
lengkap mempunyai bagian-bagian yaitu upih daun atau pelepah daun (Vagina), tangkai
daun (Petiolus), dan helaian daun (Lamina). Daun lengkap dapat kita jumpai pada
beberapa pohon pisang, pohon pinang dan bambu. Tumbuhan yang mempunyai daun
yang tidak lengkap tidak begitu banyak jenisnya kebanyakan tumbuhan kehilangan satu
atau dua bagian dari tiga bagian tersebut, daun yang demikian disebut daun tidak
Bentuk daun sangat beragam, namun biassanya berupa helain, bisa tipis atau tebal.
Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun.
Bentuk dasar daun membulat dengan pariasi cuping dengan bentuk menjari atau
menjadi elips dan menjadi memanjang bentuk ekstrimnya bisa meruncing panjang
(Gembong, 2001).
Salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya bewarna hijau
dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui proses
fotosintesis disebut dengan daun ,dan merupakan organ terpenting dari tumbuhan dalam
melangsung kan hidup nya karena tumbuhan adalah organismme aototrop obligat
(Mulyani, 1999).
7
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan adalah daun tanaman hortikultura (daun caisim, daun
jambu biji, daun jambu besar, daun bayam), kertas millimeter, kertas HVS. Alat yang
B. Prosedur Kerja
1. Metode Gravimetri
a. Daun sampel diblak di atas kertas HVS, kemudian gambar daun yang sudah
diblak dipotong.
c. Gambar persegi empat dibuat dengan luas tertentu (L cm²) pada potongan kertas
2. Metode Plong
b. Buat gambar segi empat dengan luas tertentu (L cm2) pada daun tersebut
8
b. Letakkan daun secara telungkup (sisi atas daun menghadap ke bawah) dan tekan
c. Tentukan luas gambar daun dengan menghitung kotak pada kertas mm blok.
c. Alat dijalankan, luas daun dapat dibaca (menggunakan leaf area meter).
9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
(Terlampir)
B. Pembahasan
Daun adalah organ tumbuhan penghasil utama bahan makanan melalui proses
yang kompleks dengan bantuan sinar matahari yang disebut proses fotosintesis. Daun
terdiri atas sistem 3 jaringan yang biasa, akan tetapi jaringan-jaringan itu termodifikasi
agar memungkinkan terjadinya pertukaran gas pada fotosintesis, yaitu fungsi daun
utama. Pada dasarnya daun terdiri atas selapis epidermis pelindung dan satu bagian
anyaman jaringan dasar yang dikenal dengan nama mesofil yang tembus oleh jaringan
pembuluh. Mesofil juga ditembus oleh suatu sistem yang rumit dari ruang udara antar
sel. Walaupun demikian, berbeda dengan akar dan batang, daun ini merupakan organ
(Loveless, 1997).
Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan, meskipun
batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat bervariasi,
namun pada umumnya terdiri dari helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiola)
yang menyambungkan daun dengan buku batang.Matahari adalah salah satu pembantu
transpirasi. Daun (folium) dibagi menjadi bagian yang lengkap (folium completum) dan
10
daun dengan bagian yang tidak lengkap (folium incompletum). Daun lengkap apabila
bagian-bagian tertentu pada sehelai daunnya adalah lengkap, yakni mempunyai pelepah
atau upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan lembaran daun (lamina). Sebagian
besar tumbuhan ternyata hanya mempunyai bagian-bagian diatas antara 1-2 bagian saja,
jadi tidak lengkap tiga-tiganya, maka tumbuhan itu disebut daun tidak lengkap (folium
Pengunaan metode LAM dalam pengukuran luas daun suatu tanaman dapat
langsung diketahui dengan meletakkan helai daun berurutan pada alat. Menurut
Bambang (2008) menyatakan bahwa pengukuran yang cepat dan mudah tentunya
diperoleh dengan menggunakan LAM. Akan tetapi untuk ukuran daun yang besar
diperlukan ketelitian ekstra, karena daun-daun berukuran besar perlu dipotong dan
kemudian ditata secara hati-hati pada permukaan alat dan saat menutup daun-daun tidak
terlipat. Kondisi tenaga batere perlu diperhatikan pula, dengan tingkat kekuatan batere
yang mulai melemah akan menghasilkan kesalahan pengukuran. Gejala yang nampak
pada saat batere melemah adalah pengulangan pengukuran satu sampel daun yang sama
Menurut Maftuchah dan Idiyah (1995), kelebihan dari pengukuran luas daun
1. Pengukuran yang cepat dan mudah tentunya akan diperoleh dengan menggunakan
LAM.
3. Penggunaan LAM sangat baik digunakan untuk mengukur luas daun dari suatu
11
Terdapat beberapa cara untuk menentukan luas daun (Guswanto, 2009), yaitu :
mengukur luas daun. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan
bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun digambar pada kertas
milimeter yang mudah dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas milimeter
dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat
dalam pola daun. Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan
untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis
2. Gravimetri
Metode ini menggunakan timbangan dan alat pengering daun (oven). Pada
prinsipnya luas daun ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Cara ini
dapat dilakukan pertama dengan menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada
sehelai kertas, yang menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun kemudian
digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui. Luas daun kemudian
ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total kertas.
3. Planimeter
Planimeter merupakan alat yang sering digunakan untuk mengukur suatu luasan
dengan bentuk yang tidak teratur dan berukuran besar seperti peta. Alat ini
digunakan untuk mengukur luas daun apabila bentuk daun tidak terlalu rumit. Jika
daun banyak dan berukuran kecil, metode ini kurang praktis karena membutuhkan
banyak waktu. Penggunaan planimeter yaitu bahwa pergeseran alat yang searah
12
pengukuran. Hal ini sering menjadi masalah pada pengukuran daun secara langsung
karena pinggiran daun yang tidak dapat dibuat rata dengan tempat pengukuran
Metode yang dipakai untuk daun yang bentuknya teratur, luas daun dapat ditaksir
5. Metode Fotografi
Metode ini sangat jarang digunakan. Dengan metode ini, daun-daun tanaman
ditempatkan pada suatu bidang datar yang berwarna terang (putih) dipotret bersama
sama dengan suatu penampang atau lempengan (segi empat) yang telah diketahui
luasnya. Luas hasil foto daun dan lempengan acuan dapat diukur dengan salah satu
metode yang sesuai sebagaimana diuraikan diatas seperti planimeter. Luas daun
kemudian dapat ditaksir kemudian berdasarkan perbandingan luas hasil foto seluruh
1. Daun Tunggal : Tumbuhan berdaun tunggal apabila pada satu tangkai daun hanya
terdapat satu helai daun. Bagian dari batang yang menjadi tempat duduknya daun
disebut nodus dan sudut atas antara daun dan batang disebut ketiak daun. Contoh :
2. Daun Majemuk : Jika pada satu tangkai daun terdapat beberapa helai daun disebut
pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya. Contoh : Buah asam, Belimbing.
13
Berdasarkan susunan tulangnya, bentuk daun dibedakan menjadi 4 macam :
1. Daun bertulang menyirip : Bentuk susunan tulang daunnya menyerupai sirip ikan..
2. Daun bertulang melengkung : Bentuk tulang daunnya seperti garis -garis lengkung
14
4. Daun bertulang menjari : Bentuk tulangnya seperti susunan jari-jari tangan. Contoh:
pengukuran Gravimetri diperoleh diperoleh luas daun jambu biji 54 cm², daun jambu
besar 169,29 cm², daun caisim 105,6 cm², dan daun bayam 27 cm². Pada pengukuran
kertas millimeterblok luas daun jambu biji 45 cm², daun jambu besar 165,19 cm², daun
caisim 122,76 cm², dan daun bayam 29,7 cm². Pada pengukuran leaf area meter luas
daun jambu biji 49,6 cm², daun jambu besar 141,28 cm², daun caisim 138,11 cm², dan
daun bayam 29,84 cm². Pada pengukuran metode plong luas daun jambu biji 41,92 cm²,
daun jambu besar 167,34 cm², daun caisim 468,32 cm², dan daun bayam 28,35 cm².
Perbedaan tersebut tidak hanya dikarenakan jenis tanaman yang berbeda, tingkat
keakuratan dari kedua metode tersebut juga berbeda sehingga memperoleh hasil
pengukuran luas daun yang beda pula. Konsistensi penggunaan teknik perhitungan
pertimbangan dalam menentukan sampel daun yang diukur dari suatu tegakan tanaman
perlu menjadi bahan pertimbangan. Perbedaan luas daun juga dipengaruhi pada masa
pertumbuhan suatu tanaman. Jika suatu tanaman berada pada puncak masa vegetatifnya,
biasanya luas daun tanaman mencapai titik optimum. Pada daun tanaman jambu besar
15
memilki luas daun lebih tinggi dari pada luas daun tanaman lain. Hal ini dikarenakan
Pada tanaman dewasa ukuran helaian daun bervariasi dari yang berukuran kecil,
berukuran sedang hingga berukuran besar. Ukuran daun yang lebih kecil biasanya
diperoleh pada percabangan yang terletak di bawah, dikarenakan porsi penyerapan sinar
matahari sudah di reduce/diserap sebesar 50% oleh daun yang berada di atasnya. Daun-
daun yang berada ditengah biasanya lebih besar, dan kemudian berukuran kecil lagi
pada bagian ujung percabangan (Bambang, 2008). Perbedaan ukuran helaian daun pada
perbedaan ukuran helaian daun antar tanaman tentunya dikarenakan perbedaan tingkat
(Finkedey, 2005).
16
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Bentuk helaian daun tanaman bervariasi antar tingkat perkembangan, sehingga luas
tiap daun tanaman berbeda. Pada saat praktikum daun tanaman jambu besar
memilki luas daun lebih tinggi dari pada luas daun tanaman lain. Hal ini
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Bambang. 2008. Metode Pengukuran Luas Daun Jarak Pagar. Magrobis. Jurnal Ilmu
Ilmu Pertanian. 8(1):17-22.
Cutter. 1999. Plant Anatomy: Experiment and Interpretation Part 2 Organs. London:
The English Languange Book Society and Edward Arnold (Publishers) Ltd.
18
LAMPIRAN
19