C
NSAID DI RUANG KENANGA LANTAI 2 (PENYAKIT DALAM)
RSUD SUMEDANG
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXV
BANDUNG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. E DENGAN ANEMIA E.C
MELENA E.C PSMBA E.C GASTROPATI EROSIVA E.C NSAID DI
RUANG KENANGA LANTAI 2 (PENYAKIT DALAM)
RSUD SUMEDANG
I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA
a. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Tanggal Lahir : 15 Mei 1957
Umur : 61 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Alamat : Margamekar, Sumedang
Diagnosa Medis : Anemia ec melena ec PSMBA ec
gastropati Erosiva
Tanggal Dikaji : 27 April 2018
Tanggal Masuk RS : 26 April 2018
No. Medrec : 269568
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. J
Usia : 30 tahun
Hubungan dengan klien : Anak
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
BAB Berdarah
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
2 hari sebelum masuk Rumah Sakit, klien mengatakan BAB
berdarah, konsistensi cair, darah berwarna hitam, frekuensi 4-5x/hari,
adanya mual dan muntah, mengeluah lemas. Keluhan tidak kunjung
membaik, klien dibawa ke RSUD Sumedang. Ketika dilakukan
pengkajian klien mengeluh nyeri ulu hati, nyeri dirasakan seperti
dicubit, nyelekit. Nyeri semakin bertambah ketika adanya masukan
makanan dan adanya pergerakan, nyeri berkurang ketika diistirahatkan.
Skala nyeri 4 (0-10), Nyeri menetap.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Semenjak 2 tahun yang lalu klien telah 2 kali di rawat karena penyakit
yang sama yaitu BAB Berdarah. klien memiliki riwayat hipertensi dan
Reumatik. Keluarga klien mengatakan klien mengkonsumsi obat
Dexamethason untuk sakit reumatiknya.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien mengatakan beberapa orang di anggota keluarganya
memiliki riwayat hipertensi.
e. Riwayat psikososial spiritual
Kondisi klien dalam keadaan sadar. Klien mengatakan sudah
ikhlas dengan kondisi kesehatannya. Mempasrahkan diri semuanya
kepada Allah SWT dan tenaga kesehatan untuk kesembuhannya.
Aktivitas ibadah klien terhenti pada saat masuk ke rumah sakit,
Dukungan keluarga kepada pasien baik, hal ini ditunjukkan dengan
keluarga bergantian dalam menjaga pasien setiap hari.
f. Riwayat ADL (makan, minum, eliminasi, tidur, aktifitas)
Aktivitas Sebelum di RS Selama di RS
a. Makan dan - Frekuensi makan 3x - Klien sedang
Minum sehari, 1/2 - 1 porsi dipuasakan. Hanya
dengan jenis makanan diberikan jus melon.
Nasi putih, lauk pauk Klien mengatakan mual
dan sayuran. dan tidak nafsu makan.
Penggantian Diapers
hingga 3 - 4x sehari.
c. Personal Mandi dan gosok gigi 2 Semenjak di RS, Klien
hyigiene kali sehari, keramas 2 mandi dengan washlap
hari sekali. sehari sekali, dibantu
keluarga. belum pernah
keramas.
d. Istirahat dan 6 - 7 jam Klien sering terjaga
tidur dikarenakan nyeri ulu hati
yang dirasakannya.
e. Aktivitas Mandiri Dibantu sebagian.
MANDIRI KETERGANTUNGAN
(1 POIN) (O POIN)
AKTIFITAS Tidak perlu supervise, Memerlukan supervise, Skor
arahan, atau bantuan arahan, bantuan personal
personal atau asuhan penuh
Mandiri secara penuh Perlu bantuan mandi
Memerlukan bantuan pada lebih dari 1 bagian
hanya pada satu bagian tubuh
tubuh, missal: Bantuan saat masuk dan
MANDI O
punggung, area genital keluar kamar mandi atau
atau ekstremitas yang shower
terkena Mandi dilakukan oleh
orang lain
Dapat mengambil Perlu bantuan memakai
pakaian dari lemari baju sendiri
baju dan laci Perlu bantuan dipakaikan
MEMAKAI Memakai baju dan baju secara komplit
0
BAJU pakaian lain secara
lengkap
Memerlukan bantuan
mengikat tali sepatu
Dapat pergi ke kamar Perlu bantuan penuh
kecil untuk berpindah ke
Dapat naik dan turun toilet
dari toilet Dapat membersihkan diri
TOILETING 0
Dapat merapihkan baju Memerlukan pispot atau
Dapat membersihkan popok
area genital tanpa
dibantu
Dapat berpindah dari Memerlukan bantuan
dan ke tempat tidur berpindah dari tempat
BERPINDAH
atau kursi tanpa tidur atau kursi 0
TEMPAT
bantuan Memerlukan bantuan
berpindah secara penuh
Dapat Inkontinensia BAB atau
mengendalikan dan BAK sebagian atau total
KONTINENS menahan rasa ingin
1
IA buang air kecil (BAK)
dan buang air besar
(BAB)
Dapat mengambil Memerlukan bantuan
makanan dari piring sebagian atau total saat
ke mulut tanpa proses makan
MAKAN bantuan Memerlukan metode 1
Persiapan makan dapat parenteral
dilakukan oleh orang
lain
Total skor 2
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
1) Penampilan : Terlihat lemah
2) Kesadaran : Kompos mentis (GCS : 15)
b. Pemeriksaan TTV
1) Tekanan Darah : 100/60 mmHg
2) HR : 72 x/menit
3) RR : 20 x/menit
4) Suhu : 36,50 C
c. Atropometri
BB : 46 kg
TB : 156 cm
IMT : 18.93 (Gizi kurang)
BBI : (TB – 100) – 10%(TB -100)
: (156 – 100) – 10%(56)
: 56 – 5,6
: 50,5
Kebutuhan Nutrisi :
Harris Benedict (Wanita) : 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) – (4,7 x Usia)
: 655 + (9,6 x 50,5) + (1,7 x 156) – (4,7 x 61)
: 655 + 484,8 + 265.2 – 286.7)
: 1118.,3 Kkal
Total Kebutuhan Energi : REE x f. Aktivitas x f.stress
: 1118.3 x 1,2 x 1,35
: 1811,6 Kkal/hari
Keb KH 60 – 70% : 1086.9 gr – 1268 gr / hari
Keb Protein 10 – 15% : 181.16 gr – 271.7 gr / hari
Keb Lemak 10 – 25% : 181.16 gr – 452.9 gr / hari
Note : REE (Resting Energy Expenditure) yaitu jumlah energi yang
dibutuhkan untuk mempetahankan fungsi tubuh.
Standar IMT
<16 Malnutrisi
17 – 19 Berat Badan Kurang
20 – 25 Normal
26 – 30 Berat Badan Lebih
31 – 40 Kegemukan sedang sampai berat
>40 Kegemukan yang tidak wajar
Kebutuhan Cairan :
Berdasarkan BB (46 Kg)
BB 10kg pertama : 1000 ml
BB 10 kg kedua : 500 ml
BB sisa : 20 ml x 26kg = 520 ml
Total : 2020 ml / hari
d. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala dan Leher
Rambut : Bentuk kepala simetris, tidak ada luka, rambut hitam
panjang terdapat uban, rambut berminyak.
Mata : Bentuk mata simetris, tidak ada ikterik, konjungtiva
anemis
Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak ada deformitas tulang
hidung, pernapasan cuping hidung (-), perdarahan(-
), pembengkakan (-).
Telinga : Bentuk telinga simetris, fungsi pendengaran
menurun, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada lesi
Mulut : Bentuk simetris, bibir kering, refleks menelan (+),
refleks mengunyah (+)
Leher : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada bengkak.
2) Dada
Tidak ada penggunaan otot napas tambahan, suara napas bersih,
3) Abdomen
Abdomen : abdomen datar, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak
ada nyeri tekan, bising usus 11x/menit.
4) Ekstremitas
Ekstremitas Atas : bentuk asimetris, CRT < 2 detik, akral tangan
hangat, terpasang IV line pada tangan sebelah kanan, kekuatan Otot
5/5.
Esktremitas Bawah : bentuk simetris, CRT <2 detik, akral hangat,,
kekuatan Otot 5/5.
5) Pemeriksaan 12 Syaraf Cranial
a) N. I (olfaktorius)
Dapat mencium bau makanan, dapat membedakan bau
b) N. II (optikus)
Fungsi penglihatan baik, refleks cahaya (+), lapang pandang (+)
c) N.III (okulomotor), N. IV (throclearis), N. VI (abdusen)
Mata pasien mampu mengikuti arah gerak tangan ke segala arah,
kelopak mata mampu dikedipkan, pupil isokor,
d) N. V (trigeminus)
Fungsi mengunyah normal, sensorik baik dapat menunjukan
area yang diberikan rangsangan. Refleks baik.
e) N. VII (Facialis)
Klien dapat mengangkat kedua alis mata, tersenyum dengan
memperlihatkan gigi, wajah simteris, pengecapan baik.
f) N.VIII (Auditorius)
Pemeriksaan detik arloji dan gesekan jari, hasilnya fungsi
pendengaran menurun
g) N.IX (glosopharingeal), N.X (vagus)
Refleks menelan baik
h) N. XI (accecorius)
Tidak terkaji
i) N. XII (Hypoglosal)
Klien mampu menjulurkan lidah, menggerakkannya ke segala
arah.
6) Pemeriksaan Resiko Jatuh
Skala Risiko Jatuh Ontario Modified Stratify – Sydney Scoring Geriatri
No Parameter Skrinning Jawaban Nilai Skor
1 Riwayat Jatuh - Apakah pasien datang karena jatuh? Tidak Jika salah 6
- Jika Tidak, apakah pasien mengalami jatuh dalam Ya satu Ya
2 bulan terakhir ini? Skor 6
2 Status Mental - Apakah pasien delirium? (Tidak dapat membat Tidak Salah satu 0
keputusan, pola pikir tidak terogranisir, gangguan Ya,
daya ingat? Skor 14
- Apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan Tidak
waktu, tempat atau orang?
- Apakah pasien mengalami agitas? (ketakutan, Tidak
gelisah dan cemas)
3 Penglihatan - Apakah pasien memakai kaca mata? Tidak Salah satu 0
- Apakah pasien megeluh adanya penglihatan Tidak Ya. Skor 1
buram?
- Apakah pasien memiliki glaukoma/katarak? Tidak
4 Kabiasaan - Apakah terdapat perubahan perilaku berkemih ? 0
berkemih (frekuensi, urgensi, inkontinesia, nokturia) Tidak Ya : 2
5 Transfer (dari - Mandiri (boleh memakai alat bantu jalan) Jika total
tempat tidur ke - Memerlukan sedikit bantuan (1 org)/ dalam skor no 5 &
kursi roda dan pengawasan 6
kembali ke - Memerlukan bantuan yang nyata (2 org) 0–3=0
tempat tidur) - Tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu 2 4–6=7
bantuan total
6 Mobilisasi - Mandiri (boleh memakai alat bantu jalan) 7
- Berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal/fisik)
- Menggunakan kursi roda 2
- Imobilisasi
Total 13
Keterangan
0 – 5 : Risiko Rendah
6 – 16 : Risiko Sedang
17 – 30 : Risiko Tinggi
7) Pemeriksaan Resiko Dekubitus
Skala Braden : Untuk mengidentifikasi risiko tinggi-rendahnya
kemungkinan untuk terjadi dekubitus dan segera melakukan tindakan
pencegahan. Skala ini menurut tenaga profesinal keperawatan dianggap
memiliki efektifitas yang tinggi dalam menentukan risiko terjadinya
dekubitus.
1 2 3 4 Skor
Vit. K 1x1 amp Vit. K (Koagulasi) jenis vitamin yang larut dalam
lemak. Fungsi utamanya adalah membantu proses
pembekuan darah untuk menghentikan perdarahan
- Klien - Nilai Hb dan Ht 5. Kolaborasi dengan tim medis 5. Karena klien dengan perdarahan
mengatakan dalam batas untuk pemberian obat tukak saluran cerna akan meningkat
nyeri ulu hati normal lambung, mengatasi konsisi asam lambungnya.
DO: perdarahan
- Konjungtiva
anemis 6. Kolaborasi dengan tenaga 6. Karena klien butuh untuk
- Bising usus medis dalam pemberian ditingkatkan nilai hb nya.
11x/m transfusi PRC
- Klien hanya
diberikan sirup 7. Kolaborasi dengan ahli gizi 7. Klien dengan perdarahan saluran
melon untuk pemberian nutrisi pada cerna terapi nutrisi yang sesuai
- Nilai Hb: klien akan mempermudah dalam
- Tanggal 26 proses penyembuhan.
April 2018
- Hb: 7.8 mg/dl
(Rendah
Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan 1. Monitoring tanda – tanda 1. Perubahan tanda-tanda vital
berhubungan dengan tindakan keperawatan vital sebelum dan sesudah setelah mobilisasi merupakan
kelemahan Umum 3x4 jam : mobilisasi indikator adanya kelelahan ,
3
DS : - Energy Consevation gangguan kardiovaskular atau
- Klien mengeluh - Activity Tolerance pernapasan.
lemas
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
- Klien - Self care: ADL, 2. Ajarkan pasien teknik 2. Teknik ambulasi yang benar
mengatakan transfer ambulasi perlu diterapkan agar pasien
tidak kuat untuk performance tetap dapat melakukan
berjalan, hanya Dengan kriteria hasil: mobilisasi sesuai dengan
bisa berbaring. - Klien meningkat kemampuan.
Jika dipaksakan dalam aktifitas fisik
terasa pusing - TTV normal 3. Kaji kemampuan pasien 3. Pasien dengan hambatan
- Mengerti tujuan dan dalam mobilisaisi mobilisasi perlu dibantu saat
DO : peningkatan mobilisasi untuk mencegah
- Kekuatan Otot mobilitas terjadinya resiko jatuh.
(5/5) - Memverbalisasikan
- Klien terlihat perasaan dalam 4. Latih pasien dalam 4. Pasien dengan gangguan
lemah meningkatkan pemenuhan ADL secara mobilitas fisik perlu di bantu
- Hb 7.8 gr/dl kekuatan dan mandiri sesuai kemampuan dalam pemenuhan ADL agar
- Klien terlihat kemampuan tetap terpenuhi pemenuhan
lemah berpindah KDM nya.
- klien terlihat - Mempergerakan
dibantu untu penggunaan alat 5. Anjurkan keluarga untuk 5. Keluarga merupakan orang yang
mobilitas bantu untuk mendampingi dan bantu selalu dekat dengan pasien
mobilisasi pasien saat mobilisasi dan
bantu penuhi kebutuhan
ADL pasien
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
- Pasien hanya - Klien tidak 8. Jelaskan pada klien tentang - Dengan penjelasan diharapkan
memakan jus mual muntah pentingnya nutrisi klien terdorong untuk
melon. - Intake dan 9. Ciptakan lingkungan yang mengkonsumsi makanan yang
output adekuat menyenangkan untuk disediakan
- Hasil lab normal makan - Nilai Lab transferin, albumin
- Nafsu 10. Atur posisi fowler atau dan elektrolit merupakan
makan baik semiflower untuk makan indikator dari status nutrisi
- Badan tidak lemah
Manajemen Nutrisi
Mengajarkan teknik distraksi nyeri: pursed lips Klien mengatakan lebih nyaman ketika
breathing diajarkan teknik napas dalam
Memonitor cairan yang masuk kepada klien. Klien diberikan cairan NaCl 500cc/24jam
Bed Plang selalu terpasang Klien dan keluarga sering melupakan bed
plang terpasang, ketika perawat
mengingatkan mereka selalu
mengucapakn terima kasih
Mendekatkan barang-barang yang dibutuhkan klien Klien merasa terbantu dengan
didekatkannya barang barang yang klien
butuhkan
Memonitor kondisi kulit dan turgor Kondisi kulit kering, turgor masih baik.
Memonitor pemberian cairan pada klien. Klien diberikan cairan Nacl 500cc/24 jam
Mengkaji perdarahan pada feses klien. Feses sudah tidak berdarah, konsetrasi
lembek. BAB 2x sehari
Memonitor cairan yang masuk kepada klien. Cairan yg masuk, IVFD Nacl 0.9%
500cc/24jam, air putih 1 liter.
Mengajarkan klien dan keluarga terkait personal Klien mengatakan tubuhnya terasa segar
hygiene, memfasilitasi mandi dengan sabun dan air setelah dibantu mandi dengan keluarga
hangat mengguakan air hangat
Bed Plang selalu terpasang Klien dan keluarga sering melupakan bed
plang terpasang, ketika perawat
mengingatkan
No
Tgl/jam Catatan Paraf
Dx
S: Klien mengeluh nyeri ulu hati,
O:
- Skala nyeri 4
- Klien terlihat meringis
- Klien terlihat tidak nyamab
I:
-Bed Plang selalu terpasang
-Mendekatkan barang barang yang
dibutuhkan klien
E: Klien merasa terbantu dengan
didekatkannya barang barang yang
dibutuhkan
S : klien mengeluh lemas, tidak dapat
berjalan lama
30 - 4- 18 O:
hb 7.8 gr/dl.
Aktivitas dibantu keluarga
A : Intoleransi aktivitas
P : Energy Consevation, Activity
ToleranceSelf care: ADL, transfer
performance
I:
Kolaborasi pemberian Transfusi PRC 220cc
1 labu
Mendampingi dan membantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADL
pasien
E:
Hb klien meningkat menjadi 8.5 gr/dl.
S : klie mengeluh mual, muntah dan tidak
nafsu makan
O : IMT 18.93.
Makan tidak habis
A : Masalah Nutrisi
P : Manajemen Nutrisi
I:
Monitoring makan klien,
30 - 4 - 18
Menganjurkan makan sedikit tapi sering
Menganjurkan makan selagi hangat
Menganjurkan banyak minum
Menganjurkan dan mengajarkan oral
hygiene sebelum makan
Kolaborasi pemberian sucralfat
E:
Nutrisi dalam tahap perbaikan, nafsu makan
mulai baik 1/2 porsi makan habis, mual
berkurang muntah tidak ada.
Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth’s. 2010. Textbook of Medical Surgical Nursing. 12th Edition