Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses yang dijalani manusia menuju keutuhan dan

ksempurnaan menjadi manusia yang sebenar-benarnya. Tanpa adanya pendidikan

maka bisa dipastikan manusia sekarang tidak akan maju seperti sekarang.

Manusia tanpa pendidikan maka diyakini manusia sekarang tidak berbeda dengan

manusia masa lampau, karena dapat dikatakan bahwa maju mundurnya atau baik

buruknya suatu peradaban masyarakat, bangsa, dapat ditentukan dari pendidikan

yang dijalani oleh masyarakat bangsa tersebut. Jadi pendidikan sangatlah penting

dalam perjalanan manusia itu sendiri. Manusia tidak hanya bergantung pada alam

yang terhampar luas yang telah disediakan oleh Allah, tetapi manusia perlu

interaksi dengan manusia lain. Melalui interaksi dan komunikasi tentu akan terjadi

perubahan dalam diri manusia tentang cara berfikir, bertindak, dan bersikap.

Dalam hal ini kaitannya pendidikan akan merubah manusia dari kondisi tertentu

menjadi kondisi yang lain yaitu perubahan menuju kebenaran.

Dengan pendidikan, kedudukan manusia akan menjadi tinggi derajatnya

dihadapan Allah SWT dan manusia. Sebagaimana Allah SWT telah berfirman

dalam kitab suci-Nya Al-Qur’an surat Al-Mujadallah ayat 11.

 
   
  
  
   
 

1
2

  


  
 
   
  
Artinya: “ Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Ber-
lapang-lapanglah dalam majlis”. Maka lapangkanlah niscaya Allah akan member
kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: “ Berdirilah kamu” , maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu, dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan berbeda derajat, dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S Al-Mujadallah: 11)

Mengingat bahwa fungsi pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-

Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab II pasal 3 yaitu “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta perdaban bangsa yang bermatrabat da-

lam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” (Undang-

Undang RI, 2009: 131), sudah semesti-nya pendidikan dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya guna mencapai dan memperoleh hasil yang diharapkan dan perlu

adanya peningkatan pendidikan baik dilembaga formal maupun non formal.

Pendidikan diarahkan kepada usaha untuk membimbing dan mengemba-

ngkan potensi fitrah manusia hingga dapat memerankan diri secara maksimal agar

dapat menjadi pengabdi Allah yang taat dan setia, berdasarkan perbedaan indi-

vidu, tingkat usia, jenis kelamin dan lingkungannya masing-masing. kegiatan

pembelajaran dari penyampaian ilmu atau materi pembelajaran menjadi proses

mengantur lingkungan agar siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan potensi

yang dimiliki, dengan begitu peserta didik merasa senang dan nyaman saat belajar
3

sehingga peserta didik berkembang secara optimal dengan potensi yang

dimilikinya. Adapun upaya yang sangat efektif untuk membentuk nilai-nilai

akhlak al-karimah tersebut adalah melalui pendidikan.

Adapun didalam pendidikan, tidak semua tugas mendidik dapat dilaksana-

kan oleh orangtua dalam keluarga, baik ilmu agama dan berbagai macam ilmu

pengetahuan lainnya, oleh karena itu anak dikirmkan ke sekolah. Tujuannya tetap

sama yakni mendidik anak, memberikan pendidikan anak melalui pembelajaran

disekolah. Keberhasilan dalam suatu pembelajaran sangat berkaitan erat dengan

strategi dan model pembelajaran. Strategi pembelajaran yang tepat akan membina

peserta didik untuk berpikir mandiri, kreatif dan sekaligus beradaptasi terhadap

berbagai situasi yang terjadi. Penetapan strategi yang tidak tepat dapat berakibat

fatal, bisa menyebabkan gagalnya pembelajaran. Tentu saja tugas guru disini

adalah berusaha menciptakan suasa belajar yang menyenangkan dan meng-

airahkan bagi semua peserta didik. Didalam Undan-Undang Sistem Pendidikan

Nasional Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses

interaksi pesesrta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu ling-

kungan belajar. Dalam pembelajaran, guru harus memahami betul tentang materi

yang akan diajarkan dan memahami model pembelajaran yang sesuai dengan

materi yang akan diajarkannya, supaya dapat merangsang kemampuan dan

keaktifan siswa dalam belajar dengan perencanaan yang matang oleh guru.

Tugas guru sebagai pendidik untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar

adalah sebagai fasilitator yang mampu mengembangkan kemauan belajar siswa,

mengembangkan dan menciptakan kondisi belajar yang relevan dan kondusif agar

tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan. Dalam


4

usaha pendidikan dan pengajaran ada 2 elemen penting yakni guru dan peserta

didik yang keduanya sama-sama aktif, guru sebagai subyek aktif mengajar dan

murid sebagai subyek aktif yang menerima pelajaran. Sudah tugasnya sebagai

guru yang harus merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan

memungkinkan siswa belajar secara aktif, baik fikir ataupun mental.

Perkembangan seorang anak terutama pada mata pelajaran Aqidah Akhlak

mempunyai peranan penting yang sangat menentukan perkembangan dan per-

wujudan individu, terutama perkembangan keaktifan anak, kemantangan emosi,

kepribadian, keadaan jasmani, dan keadaan sosialnya. Karena setiap anak memili-

ki perkembangan dan potensi yang berbeda-beda, dan sebagai seorang pendidik

sudah seharusnya mengenal dan mengembang-kan aktivitas siswa agar siswa

selalu meningkatkan prestasi belajarnya di-segala bidang terutama mata pelajaran

Aqidah Akhlak. Banyak cara yang dilakukan untuk menciptakan kegiatan

pembelajaran yang menyenangkan, tidak membosankan, dan untuk mengatasi

keadaan agar peserta didik mampu berperan aktif dalam mengembangkan

kemampuan yang dimilikinya untuk bisa memahami, mengerti, mengamati,

merenacanakan, melaksanakan, dan mengkomunikasikan hasil yang diperoleh

dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini perlu adanya strategi guru didalam

proses pembelajaran yaitu model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

akan diajarkan, karena ini merupakan salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan suatu pembelajaran. Salah satu strategi pembelajar-an yang

diperlukan adalah dengan penerapan model pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) pada mata pelajaran Aqidah Akhlak, model pembelajaran

Team Assisted Individualization (TAI) ini merupakan termasuk kedalam model


5

pembelajaran kooperatif. Dengan model pembelajaran ini akan menjadikan siswa

lebih aktif berfikir dan mencapai pembelajaran yang optimal. Karena dengan

model pembelajaran ini siswa akan aktif berfikir, tidak hanya berfikir dan aktif

untuk dirinya sendiri tapi juga untuk timnya. Jadi siswa tidak hanya bersifat

individual tetapi juga bersifat mengelompok, kompak dengan timnya. Dengan

model pembelajaran ini juga siswa lebih aktif dan dapat bertukar informasi

dengan siswa lainnya.

Penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) ini

menuntun siswa aktif, termotivasi untuk belajar, tidak membosankan dan para

siswa mampu mengoptimalkan prestasi belajar masing-masing, karena pengguna-

an model pembelajaran ini melibatkan seluruh siswa aktif secara individual

maupun kelompok. Sehubungan dengan hal ini, penulis berkeinginan untuk

mengetahui tentang bagaimana penerapan model pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak sehingga

penelitian skripsi ini berjudul “ IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA

MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTS YKUI SAMBO GUNUNG

DUKUN GRESIK”.

B. Perumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang di atas maka permasalahan penelitian ini

dirumuskan dan difokuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana Implementasi Model Pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs YKUI

Sambogunung Dukun Gresik?


6

2. Apa hambatan dalam implementasi model pembelajaran Team Assisted

Individualization (TAI) pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs YKUI

Sambogunung Dukun Gresik?

3. Bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan dalam implementasi model

pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) pada mata pelajaran

Aqidah Akhlak di MTs YKUI Sambogunung Dukun Gresik?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang hendak dikaji maka penelitian ini memiliki be-

berapa tujuan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan implementasi model pembelajaran

Team Assisted Individualization (TAI) pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di

MTs YKUI Sambogunung Dukun Gresik

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam penerapan model pembelajaran

Team Assisted Individualization (TAI) pada mata pelajaran Aqiah Akhlak di

MTs YKUI Sambogunung Dukun Gresik

3. Untuk mengetahui solusi mengatasi hambatan dalam penerapan model pem-

belajaran Team Assisted Individualization (TAI) di MTs YKUI Sambogunung

Dukun Gresik.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat dan berguna bagi

semua pihak yang antara lain, yaitu:

1. Manfaat bagi guru


7

Peneliti menjadikan penelitian ini dalam rangka mengoptimalkan efektivitas

dan kualitas kerja guru sebagai pendidik yang terus memperbaiki kualitas diri.

2. Manfaat bagi peneliti

Peneliti menjadikan penelitian ini untuk memperdalam masalah akhlak siswa

yang relevansinya dengan pendidikan akidah akhlak sebagai disiplin ilmu.

3. Manfaat bagi sekolah

Peneliti menjadikan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas sekolah,

karena sukses tidaknya sebuah lembaga sekolah dapat dilihat dari akhlak siswa

yang telah mendapatkan pendidikan di sekolah.

E. Definisi Operasional

Agar tidak meluas permasalahan yang akan dibahas dan diuraikan dan tidak

terjadi kesalahfahaman, maka penulis hanya membatasi permasalahan-nya yakni

lebih difokuskan

1. Model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam penelitian

ini didefinisikan sebagai model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization. Dimana dalam model pembelajaran ini adalah membentuk

siswa menjadi kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara

berfikir yang berbeda untuk saling membantu terhadap siswa lain yang

membutuhkan bantuan. Model pembelajaran ini lebih mementingkan

kekompakan team, maka secara tidak sadar setiap individu akan aktif dalam

berfikir.
8

2. Aqidah Akhlak dalam penelitian ini didefinisikan sebagai salah satu mata

pelajaran agama yang memuat tentang keyakinan hati yang melekat pada diri

seseorang yang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau

perbuatan.

F. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran terhadap judul skripsi yang ada pada program

Sarjana Strata Saatu (S1) ditemukan sedikitnya 2 (dua) judul skripsi terkait

tentang model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization yakni:

(1) Skripsi atas nama Yolanda Dian Nur Megawati dan Annisa Ratna Sari dengan

judul , Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

Dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 1

SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 dan (2) Skripsi atas

nama Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa dengan judul

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization

(TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Bajungan Pada

Operasi Hitung Campuran.

Skripsi ini berbeda dengan kedua skripsi tersebut. Skripsi yang pertama

berfokus pada model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) untuk

hasil belajar siswa pada operasi hitung campuran . Sementara skripsi yang kedua

lebih mengarah ke model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)

dalam keaktifan siswa dan hasil belajar akutansi.

Keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan asas-

asas keilmuan yang harus dijunjung tinggi yaitu kejujuran, rasional, objektif, serta

terbuka. Hal ini merupakan etis dari proses menemukan kebenaran ilmiah se-
9

hingga dengan demikian penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenar-

annya secara ilmiah, keilmuan, dan terbuka untuk kritisi yang sifatnya konstruktif

(membangun).

G. Sistematika Pembahasan

Dalam penelitian ini, sistematika merupakan aspek yang penting karena

dalam sistematika tersebut terdiri atas beberapa bab yang saling berkaitan antara

bab yang satu dengan bab selanjutnya. Tujuannya memberikan gambaran me-

ngenai isi penelitian agar mudah dipahami makna dan maksud yang ingin di-

sampaikan penulis dalam skripsi. Sistematika penulisan skripsi adalah sebagai

berikut:

Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang berfungsi sebagai pengantar

informasi penelitian dan bahasan awal untuk mengangkat permasalahan yang

menjadi bahan kajian pada skripsi ini. Pada bab ini terdiri atas pendahuluan yang

berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, definisi operasional, dilengkapi dengan sistematika penulisan.

Bab kedua berisi tentang kajian tustaka yang membahas tentang konsep

dasar model pembelajaran kooperatif, mulai dari pengertian, unsure-unsur dan

macam-macamnya. Kemudian membahas tentang model pembelajaran kooperatif

tipe Assisted Individualization (TAI). Selain itu membahas mata pelajaran akidah

akhlak, tujuan mata pelajaran aqidah akhlak, penerapan model pembelajaran

Assisted Individualization (TAI) dalam bidang akidah akhlak, kendala-kendala

penerapan Assisted Individualization (TAI) dalam bidang studi akidah akhlak, dan
10

cara mengatasi kendala Assisted Individualization (TAI) dalam bidang studi

akidah akhlak.

Bab ketiga berisi tentang Metodologi Penelitian yang terdiri atas jenis

penelitian, jenis data dan sumber data penelitian, teknik pemgumpulan data,

teknik analisis data, keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

Bab keempat berisi tentang Hasil Penelitian data meliputi gambaran umum

MTs YKUI Sambogunung Dukun Gresik, penyajian dan analisis data.

Bab kelima merupakan penutup yang mengemukakan simpulan, saran-

saran, dan diakhiri daftar rujukan dan lampiran-lampiran dilengkapi daftar riwayat

hidup penulis.

Anda mungkin juga menyukai