1 Pencemaranlingkungan PDF
1 Pencemaranlingkungan PDF
net/publication/278243063
CITATIONS READS
0 19,892
1 author:
OJ Sumampouw
Sam Ratulangi University
16 PUBLICATIONS 11 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by OJ Sumampouw on 14 June 2015.
A. Pengertian Pencemaran
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan
(komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas
air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai
aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap
pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu
lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar
terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk
hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana
dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan
sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia
termasuk logam berat.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:
Pencemaran air
Pencemaran udara
Pencemaran tanah
B. Pengertian Lingkungan
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan
alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan
sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika
b. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau
komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu.
Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air
dapat dibedakan antara lain :
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau
pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika
biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia
sehingga akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar
memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh
hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh
mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan.
Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik
yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air
(eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air
tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam
kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota
air akan mati karenanya.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran
air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan
organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan
manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah
tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat
dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga
terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan,
kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah
terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan
bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan
pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
BAB II
PENCEMARAN AIR
A. Pendahuluan
Sebagian besar dari bumi sekitar 70% tertutup oleh air. Air di bumi akibat cuaca
ada dalam tiga bentuk: bentuk padat (es), bentuk cair dan bentuk gas/uap air.
Sebagian besar air berada dalam lautan. Air adalah sumber daya yang mutlak harus
ada bagi kehidupan manusia. Manusia boleh menahan lapar untuk jangka waktu
lama tetapi tidak dapat menahan dahaga untuk beberapa jam karena dapat
menyebabkan dehidrasi dan berakibat fatal.
Efek langsung zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar,
berupa kematian dan perubahan komposisi genetik. Perubahan genetis dapat
menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker dan mutasi genetika. Sinar alpha sulit
menembus kulit sehingga efeknya bersifat lokal,apabila tertelan lewat minuman
dapat terjadi kerusakan pada sel-sel saluran pencernaan. Sinar beta dapat menembus
kulit sehingga kerusakan dapat lebih dalam dan luas, kerusakan tergantung intensitas
sinar, frekuensi dan luasnya pemaparan.
E. Pemeriksaan Air
Air yang dipergunakan untuk minum harus memenuhi syarat-syarat tertentu,
sehingga telah menjadi kewajiban bagi setiap petugas kesehatan untuk dapat
melakukan pemeriksaan air. Pada umumnya pemeriksaan tersebut dapat dilakukan
secara rutin (terutama untuk air ledeng) ataupun secara tiba-tiba, misalnya pada
wabah kolera. Tujuan dari pemeriksaan ini, pada umumnya berkisar pada
pengukuran bakteri serta pengukuran zat kimia (baik untuk mengukur zat-zat kimia
yang sengaja dimasukkan karena dibutuhkan tubuh, ataupun memeriksa zat-zat
kimia yang terdapat dari alam untuk melihat apakah kadar yang diperbolehkan
terlampaui atau tidak).
Pemeriksaan air yang lengkap untuk memenuhi standar air yang sehat:
1. Survei saniter (sanitary survey)
2. Pengambilan sampel (sampling)
3. Pemeriksaan laboratorium: fisik, kimia, bakteriologis, virologis, biologis,
radiologis
Cara pengambilan sampel air dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Untuk air sumur
Pertama-tama sediakan botol yang telah diikat dengan tali pada mulutnya yang
cukup bersih. Kemudian turunkanlah botol tersebut kedalam sumur sampai kira-
kira satu meter dibawah permukaan air. Dalam menurunkan botol, sama sekali
tidak boleh menyentuh dinding atau bagian sumur lainnya. Angkatlah botol
dengan segera, kemudian bakarlah mulut botol tersebut, lalu tutup dengan
penyumbat botol yang steril. Buatlah catatan tentang tempat pengambilan,
tanggal pengambilan, jam pengambilan, nama yang mengambil serta untuk
pemeriksaan apa air tersebut diambil. Keterangan ini sangat diperlukan untuk
pemeriksaan air selanjutnya.
b. Untuk air sumur pompa dan air ledeng.
Sebelum mengambil airnya, mulut kran ataupun pompa harus dibakar selama 5
sampai 10 menit. Setelah itu bukalah kran dan biarkan air mengalir dengan deras
1. Pemeriksaan fisik
Karakteristik fisik dari air minum dinyatakan dalam satuan yang absolut.
a. Turbiditas (kekeruhan)
Air minum tidak boleh keruh, turbiditas dapat diukur mengunakan alat
turbidimeter . Batasan turbiditas yang diijinkan harus kurang dari 5 unit.
b. Warna
Pemeriksaan warna mengunakan alat kalorimeter. Batasan yang diijinkan
untuk air minum harus kurang dari 15 unit.
c. Bau dan rasa
Pemeriksaan bersifat subyektif terhadap air yang telah menjalani
pengenceran serial.
2. Pemeriksaan Bakteriologis.
Pemeriksaan E.coli untuk mendeteksi kontaminasi air oleh faeses manusia.
E.coli dipilih sebagai indikator terjadinya kontaminasi tinja sebab:
a. Jumlah E.coli cukup banyak dalam usus manusia dan sangat banyak
dikeluarkan melalui tinja setiap hari sekitar 200-400 miliar.
b. E.coli lebih tahan hidup dibandingkan dengan kuman usus patogen lainnya.
c. E.coli lebih resistensi terhadap proses purifikasi air secara alamiah.
d. E.coli sangat jarang sekali ditemukan dalam air, sehingga adanya E.coli
dalam air menjadi bukti kuat terjadinya kontaminasi faeses manusia maka
kesimpulannya sampel air pasti mengandung kuman usus patogen lainnya.
Teknik pemeriksaan E. coli pada air minum ada beberapa teknik. Teknik
yang biasa dipakai ialah :
1) The Multipel Tube Fermentation Technique.
2) The Membrane Filter Technique
- Nitrit
Nitrit dalam keadaan normal tidak ditemukan dalam air minum, bilamana
ditemukan berarti telah terjadi pencemaran.
E. Pengelolaan Air
Purifikasi air merupakan salah satu cara untuk menjernihkan atau memurnikan
sumber air baku guna mendapatkan air bersih. Proses ini dapat dilakukan dalam
skala besar maupun skala kecil sesuai dengan kebutuhannya.
Pengelolaan Air Minum dibedakan atas :
1. Pengelolaan secara alamiah
Biasanya dilakukan dalam bentuk penyimpanan ataupun pengendapan. Proses ini
dapat berlangsung di alam (sungai, kali, danau) maupun sumber air yang terdapat
di rumah tangga atau sumber air untuk penduduk kota (bak penampungan
buatan). Air dibiarkan pada tempatnya, dan kemudian terjadilah koagulasi dari
zat-zat yang terdapat dalam air. Adanya koagulasi yang membentuk endapan ini
akan menjernihkan air, karena partikel-partikel yang ada dalam air akan ikut
mengendap.
2. Pengelolaan air dengan penyaringan (Filtration)
Proses penyaringan atau filtrasi merupakan tahap kedua dari proses purifikasi air.
Proses ini sangat penting karena dapat mengurangi jumlah bakteri sampai sekitar
98-99 % dalam air yang dihasilkan.. Dikenal 2 macam saringan:
a. Saringan pasir lambat (slow sand filter-filter biologis)
Pada saringan pasir lambat aliran air berdasarkan gaya gravitasi. Digunakan
untuk skala kecil seperti kebutuhan rumah tangga. Air baku ditampung di
atas lapisan pasir dengan ketinggian antara 1 sampai 1,5 meter. Ketinggian
permukaan air ini harus dipertahankan tetap dalam keadaan konstan agar
supaya tekanan yang ada dapat membuat air meresap di sela-sela lapisan
Logam merkuri adalah logam berat yang mempunyai toksisitas tinggi, apabila
tidak dikendalikan akan mengakibatkan dampak negatif bagi kehidupan. Pengolahan
emas yang dilakukan rakyat adalah dengan cara amalgamasi, dimana prinsip
amalgamasi ini adalah pembahasan bahan emas dengan merkuri sehingga
BAB III
PENCEMARAN UDARA
A. Pendahuluan
Udara yang bersih adalah udara yang cukup akan kebutuhan oksigen (O2) yang
kita butuhkan untuk proses fisiologis normal. Apabila kita menghisap udara dalam-
dalam, sekitar 99% dari udara yang kita hirup adalah gas nitrogen dan oksigen. Kita
juga menghirup gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit, dimana gas tersebut
adalah termasuk gas pencemar. Didaerah perkotaan yang ramai, gas pencemar
berasal dari asap kendaraan, gas buangan pabrik, pembangkit tenaga listrik, asap
rokok dan sebagainya yang erat hubungannya dengan aktivitas kehidupan manusia.
Atmosfer buni bumi adalah gas yang melapisi bumi yang terbagi dalam beberapa
lapis. Lapisan yang paling dalam disebut troposfer (tebalnya 17 Km diatas
Mekanisme toksisitas CO
Bentuk molekul karbon monoksida adalah satu atom oksigen menempel pada
satu atom karbon. Bila karbon monoksida ada didalam udara dimana udara tersebut
dihirup oleh orang maka molekul tersebut masuk kedalam saluran nafas terus
kedalam paru-paru dan kemudian akan menempel pada haemoglobin darah (COHb).
Ikatan CO dengan Hb tersebut sangat kuat yaitu 250x lebih kuat daripada ikatan
dengan oksigen (O2). Didalam paru, CO terikat dengan sel darah merah pada tempat
dimana oksigen biasanya terikat. Darah membawa sel darah yang didistribusikan
kesemua jaringan, tetapi dia tidak dapat mendistribusikan O2, sehingga jaringan akan
kekurangan O2.
Jaringan biasanya menerima supply oksigen dari darah tersebut, tetapi pada kasus
toksisitas CO ini menyebabkan jaringan tidak menerima oksigen sama sekali. Hal
tersebut menyebabakan sel dalam jaringan tersebut tersebut akan mati (nekrosis).
Lama hidup dari sel darah adalah 120 hari, sehingga ia akan diganti oleh sel darah
baru (dari sumsum tulang).
1 2 3
Gambar: paru-paru (1), Eritrocyt mengikat carbon-monoksida, tak ada tempat ikatan
untuk oksigen (2)
Gejala
Gejala toksisitas CO erat hubungannya dengan jaringan yang paling banyak
mengkonsumsi oksigen terutama pada otak dan jantung. Pada penderita yang
kandungan COHb nya 1% tidaklah menunjukkan gejala apa-apa., pada kandungan
10-20% mulai menimbulkan gejala
Tabel 1. Gejala toksisitas CO dan hubungannya dengan kadar CO dalam darah
Pada individu yang menderita gangguan jantung sangat beresiko tinggi terhadap
keracunan CO, karena jantung tidak dapat beradaptasi cepat pada saat kekurangan
O2. Hal tersebut disebabkan karena kebutuhan otot jantung (myocard) terhadap
kebutuhan otot jantung tidak terpenuhi. Pada orang normal saat menghirup CO pada
waktu singkat memperlihatkan aliran darah kedalam myocard meningkat cepat
sehingga supli oksigen dapat diperoleh dengan cepat. Sedangkan pada penderita
penyakit jantung hal tersebut tidak terjadi, sehingga jantung dapat langsung berhenti
berdenyut.
CH4(Metan)
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas
rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas
Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian
Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari
daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan
akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut.
Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju
akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2007. Pemanasan Global. Diakses dari
http://www.wikipedia.indonesia/pemanasan_global
Anonimous. 2003a. Sekilas Tentang Pemanasan Global dan Perubahan Iklim (bagian
pertama). Diakses dari http://www.beritabumi.com/artikel
Anonimous. 2003b. Sekilas Tentang Pemanasan Global dan Perubahan Iklim (bagian
kedua). Diakses dari http://www.beritabumi.com/artikel
Ardiansyah A.A. 2007. Pemanasan Global. Diakses dari http://www.kotakediri.go.id
Utami V.S. 2007. Global Warming : Bumi Kita dalam Bahaya!. Majalah Nirmala
Edisi September 2007.
BAB IV
PENCEMARAN TANAH
A. Pendahuluan
Pencemaran tanah merupakan suatu keadaan dimana terdapatnya bahan kimia
yang dibuat oleh manusia atau terjadinya perubahan lingkungan secara alami pada
tanah. Pencemaran dengan tipe seperti ini khususnya terjadi karena rusaknya tangki-
tangki penyimpanan di bawah tanah, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan
tanah yang terpencemaran ke dalam lapisan air bagian bawah, perembesan dari
limbah-limbah pembuangan atau pembuangan secara langsung limbah industri ke
tanah. Bahan kimia yang paling umum yang menyebabkan pencemaran tanah
meliputi hidrokarbon dari minyak bumi, bahan pelarut, pestisida, timbal, dan logam
berat lainnya. Kejadian ini merupakan fenomena yang berhubungan dengan proses
industrialisasi dan intensitas penggunaan bahan kimia.
Sumber
Ekha Isuasta.1988. Dilema Pestisida. Kanisius. Yogyakarta
Luluk Sulistiyono. 2004. Dilema Penggunaan Pestisida. IPB Bogor
A. Bunyi
Bunyi adalah perubahan tekanan yang dapat dideteksi oleh telinga atau kompresi
mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium, medium
atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Kebanyakan suara merupakan
gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan
kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitude atau
kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel. Manusia mendengar bunyi
saat gelombang bunyi, yaitu getaran udara atau medium lain, sampai kegendang
telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia
kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi
dalam kurva responya. Suara diatas 20 kHz disebut ultrasonic dan dibawah 20 Hz
disebut infrasonik.
B. Kebisingan
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuan
desibel (dB). Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai,
suara yang mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan. Berdasarkan Kepmenaker,
kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat, proses
produksi yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan
pendengaran.
Decibel (dB) adalah ukuran energi bunyi atau kuantitas yang dipergunakan sebagai
unit-unit tingkat tekanan suara berbobot A. Yang dilakukan untuk mensederhanakan
plot-plot multipel seperti pada gambar dan untuk secara kira-kira menyebandingkan
kuantitas logaritmik dari stimulus untuk stimulus akustik yang diterima telinga
manusia dari luar. Untuk menilai kebisingan diperlukan untuk menghitung
tambahnya atau kurangnya tingkat tekanan suara berbobot A rata-ratanya dan
sebagainya.
2. Intensitas suara
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit
atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8
jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A) (KepMenNaker No.51 Tahun 1999,
KepMenKes No.1405 Tahun 2002). Pada lampiran 2 KepMenNaker No.51 Tahun
1999, NAB dapat dilihat pada tabel 3.
30 Menit 97
15 100
7.5 103
3.75 106
1.88 109
0.94 112
Sumber
1. Ambar,Pencemaran Udara, 1999
2. Kepmenkes Nomor 1405 /2002
3. Kepmenaker Nomor 51/1999
BAB VI
BAKU MUTU LINGKUNGAN
2. Dasar Hukum
Dasar hukum baku mutu lingkungan terdapat dalam UU No.4 Thn 1982 pasal
15 yang berbunyi sebagai berikut:
“ Perlindungan lingkungan hidup dilakukan berdasarkan baku mutu
lingkungan yang diatur dengan peraturan perundang-undangan”.