Vernal Konjung
Vernal Konjung
KONJUNGTIVITIS VERNAL
Oleh
SALIM
03011266
Pembimbing
dr. Bambang Renaldi Sp. M
NIM : 030.11.266
Jakarta,mei 2018
Pembimbing,
dr. Bambang,Sp.M
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kepaniteraan klinik
bagian mata Studi Pendidikan Dokter Universitas Trisakti di Rumah Sakit
angkatan laut mintoharjo jakarta.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama :
1. dr.Bambang Sp.M selaku pembimbing dalam penyusunan makalah.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
1. Anatomi .........................................................................................
2. Definisi....................................................................................
3. Epidemiologi .................................................................................
4. Patofisiologi ..................................................................................
5. Etiologi ..........................................................................................
7. Laboratorium........................................................................
8. Diagnosis...............................................................................
9. Pengobatan..............................................................................
10. Prognosis...................................................................................
4
KONJUNGTIVITIS VERNAL
PENDAHULUAN
yang menutupi belakang kelopak dan bola mata. Konjungtivitis adalah penyakit
mata paling umum di dunia. Penyakit ini bervariasi dari hiperemi ringan dengan
berair mata sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen kental.
berupa reaksi cepat seperti alergi biasa dan reaksi terlambat sesudah beberapa hari
kontak seperti pada reaksi terhadap obat, bakteri, dan toksik. Merupakan reaksi
hingga 0,5% pasien dengan masalah tersebut. Penyakit ini lebih sering terjadi
pada iklim panas (misalnya di Italia, Yunani, Israel, dan sebagian Amerika
Selatan) daripada iklim dingin (seperti Amerika Serikat, Swedia, Rusia dan
Jerman). Penyakit ini tergolong penyakit anak muda, jarang terjadi pada pasien
usia di bawah 3 tahun atau di atas 25 tahun. Dari 1000 kasus yang tercatat di
literatur, 750 kasus terjadi pada pasien dengan usia 5 hingga 20 tahun. Dalam
koleksi kami sendiri terdapat 38 dari 39 pasien yang berusia lebih muda dari 14
5
tahun, ketika penyakit tersebut berawal. Usia yang paling banyak adalah 5 tahun,
Stevens Johnson, pemfigoid okuli, dan sindrom Syogren.2 Di bawah ini akan
dibahas salah satu dari bentuk konjungtivitis alergi yaitu konjungtivitis vernal
dengan tujuan agar masyarakat dapat lebih memahami penyakit ini dan cara
menanganinya.
ANATOMI KONJUNGTIVA
ini. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet.
6
kelenjar Henle. Histologis: terdiri dari sel epitel silindris. Di bawahnya
Oleh karena itu, pembengkakan pada tempat ini mudah terjadi, bila
semilunaris yang mengelilingi suatu pulau kecil terdiri dari kulit yang
7
Gambar 1. Anatomi konjungtiva
HISTOLOGI
terdiri dari dua hingga lima lapisan sel epitel silinder bertingkat, superficial
dan basal. Lapisan epitel konjungtiva di dekat limbus, di atas karunkula, dan
di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata terdiri dari sel-sel
epitel skuamosa.
mengandung sel-sel goblet bulat atau oval yang mensekresi mukus. Mukus
mendorong inti sel goblet ke tepi dan diperlukan untuk dispersi lapisan air
8
mata secara merata diseluruh prekornea. Sel-sel epitel basal berwarna lebih
pigmen.
Stroma konjungtiva
dibagi menjadi satu lapisan adenoid (superficial) dan satu lapisan fibrosa
(profundus).
Lapisan adenoid
berkembang sampai setelah bayi berumur 2 atau 3 bulan. Hal ini menjelaskan
Lapisan fibrosa
tersusun dari jaringan penyambung yang melekat pada lempeng tarsus. Hal ini
(kelenjar Krause dan wolfring), yang struktur dan fungsinya mirip kelenjar
forniks atas, dan sedikit ada diforniks bawah. Kelenjar wolfring terletak ditepi
9
DEFINISI
BATASAN
EPIDEMIOLOGI
dingin. Penyakit ini hampir selalu lebih parah selama musim semi, musim
panas dan musim gugur daripada di musim dingin.1 Di daerah yang panas,
10
Penyebaran konjungtivitis vernal merata di dunia, terdapat sekitar 0,1%
hingga 0,5% pasien dengan masalah tersebut. Penyakit ini lebih sering terjadi
pada iklim panas (misalnya di Italia, Yunani, Israel, dan sebagian Amerika
Selatan) daripada iklim dingin (seperti Amerika Serikat, Swedia, Rusia dan
Jerman). Penyakit ini tergolong penyakit anak muda, jarang terjadi pada
pasien usia di bawah 3 tahun atau di atas 25 tahun. Dari 1000 kasus yang
tercatat di literatur, 750 kasus terjadi pada pasien dengan usia 5 hingga 20
tahun. Dalam koleksi kami sendiri terdapat 38 dari 39 pasien yang berusia
lebih muda dari 14 tahun, ketika penyakit tersebut berawal. Usia yang paling
INSIDENSI
ini lebih banyak terdapat pada anak laki-laki daripada perempuan.1 Tendensi
untuk diderita anak-anak dan orang usia muda.3 Terbanyak mengenai usia
antara 5-25 tahun terutama laki-laki. Bila didapatkan pada usia lebih dari 25
PATOFISIOLOGI
11
papil yang besar (Cobble stone) yang diliputi sekret yang mukoid.
terjadi pada fase dini dan semakin menghebat pada stadium lanjut.
12
Gambar 3.
Hipertrofi papiler
pada limbus
superior
ETIOLOGI
Alergi
berdasarkan pada : 2
rumput.1
Tipe hipersensitivitas:
gejala yang beragam, mulai dari ketidaknyamanan kecil hingga kematian. Waktu
reaksi berkisar antara 15-30 menit setelah terpapar antigen, namun terkadang juga
diperantarai oleh imunoglobulin E (IgE). Komponen seluler utama pada reaksi ini
13
adalah sel mast atau basofil. Reaksi ini diperkuat dan dipengaruhi oleh trombosit,
(IgG) dan imunoglobulin M (IgM) terhadap antigen pada permukaan sel dan
matriks ekstraseluler. Kerusakan akan terbatas atau spesifik pada sel atau jaringan
antibodi yang langsung berinteraksi dengan antigen permukaan sel akan bersifat
terlarut di dalam jaringan. Hal ini ditandai dengan timbulnya inflamasi atau
dalam jumlah besar dan seimbang akan dibersihkan dengan adanya fagosit.
fungi, bahan sayuran, atau hewan) yang persisten akan membuat tubuh secara
tersebut akan menyebar pada membran sekresi aktif dan di dalam saluran kecil
diperantarai sel atau tipe lambat (delayed-type). Reaksi ini terjadi karena aktivitas
14
perusakan jaringan oleh sel T dan makrofag. Waktu cukup lama dibutuhkan dalam
reaksi ini untuk aktivasi dan diferensiasi sel T, sekresi sitokin dan kemokin, serta
akumulasi makrofag dan leukosit lain pada daerah yang terkena paparan.
GAMBARAN KLINIS
Pasien pada umumnya mengeluh tentang gatal yang sangat. Keluhan gatal
Ptosis
dibandingkan yang lain. Ptosis terjadi karena infiltrasi cairan ke dalam sel-
Kotoran mata
Inilah yang disebut “cobble stone appearance”. Susunan papil ini rapat
15
dari samping tampak menonjol. Seringkali dikacaukan dengan trakoma. Di
infeksi sekunder.
Kelainan di kornea
berbentuk bulat lonjong vertikal pada superfisial sentral atau para sentral,
tidak membutuhkan pengobatan khusus, karena tidak tidak satu pun lesi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
16
Pada pemeriksaan sekret atau kerokan konjungtiva dengan pewarnaan
Giemsa di daerah tarsus atau limbus didapatkan sel-sel eosinofil dan eosinofil
granul.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Klinis:
Giant’s papillae.
Konjungtiva bulbi: warna merah kecoklatan dan kotor, terutama di area fisura
interpalpebralis.
Pemeriksaan Laboratorium:
17
Gambar 4. Alur diagnosis Konjungtivitis Vernal6
DIAGNOSIS BANDING3
18
PENGOBATAN
lebih dingin
Penyakit ini biasanya sembuh sendiri tanpa diobati, dan perlu diingat
bahwa medikasi yang dipakai terhadap gejala hanya memberi hasil jangka-
stadium akut diberikan setiap 2 jam 2 tetes, atau dalam bentuk salep mata. Steroid
topikal atau sistemik, yang mengurangi rasa gatal, hanya sedikit mempengaruhi
penyakit kornea ini, dan efek sampingnya (glaukoma, katarak, ulkus kornea,dan
lokal diberikan setiap 2 jam selama 4 hari, untuk selanjutnya digantikan dengan
obat-obatan yang lain. Kalau ada kelainan kornea, jangan diberikan kortikosteroid
lokal, kalau perlu dapat diberikan secara sistemik, disamping ditambah dengan
sulfas atropin 0,5 % 3 kali sehari 1 tetes. Cromolyn topical adalah agen profilaktik
yang baik untuk kasus sedang sampai berat. Vasokonstriktor, kromolin topikal
19
kali sehari dapat mengurangi keluhan-keluhan penderita. Tidur (jika mungkin juga
bekerja) di ruang sejuk ber AC sangat menyamankan pasien. Bila terdapat tukak
kornea, maka diberi antibiotik lokal untuk mencegah infeksi sekunder disertai
peroral dapat dianjurkan. Bila pengobatan tidak ada hasil dapat diberikan radiasi,
Alergen spesifik sangat sulit ditemukan pada penyakit vernal, walaupun diduga
bahwa sustansi seperti tepung sari rumput-rumputan sejenis gandum hitam (rye
grass pollens) mungkin berperan sebagai penyebabnya. Jika dari segi ekonomi
tempat beriklim sejuk, dingin dan lembab. Pasien yang melakukan ini sangat
20
Gambar 5. Tingkatan Tatalaksanan Konjungtivitis Vernal7
PROGNOSIS
RESUME
disebut juga spring catarrh atau konjungtivitis menahun. Penyakit ini hampir
selalu terdapat di musim semi, musiim panas dan musim gugur pada negara 4
musim dan sepanjang tahun di negara tropis atau subtropis. Biasanya penyakit ini
muncul mulai tahun-tahun prapubertas, berlangsung selama 5-10 tahun dan lebih
banyak pada laki-laki. Menurut lokalisasinya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
tipe palpebral (terbentuk cobble stone pada konjungtiva palpebralis diliputi sekret
mukoid) dan tipe limbal (hipertrofi papil pada limbus superior / Horner-Trantas
tepung sari rumput. Gambaran klinis dapat berupa gatal yang sangat berat pada
mata, ptosis bilateral, kotoran mata, gambaran cobble stone atau Horner-Trantas
21
sangat berat dan hanya dipakai dalam jangka pendek. Dapat diberikan
DAFTAR PUSTAKA
2. Ilyas, Sidarta. 1999. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
65 – 68.
22
8. David K. Male, Jonathan Brostoff, Ivan Maurice Roitt, David B. Roth
Medika, pp.5-6.
23