BAB I
PENDAHULUAN
dan beberapa juta lagi menjadi sakit atau cacat, dan nampaknya hal ini
(Manuaba, 1998).
berjumlah 230 per 100 ribu kelahiran hidup, sedangkan di Vietnam 130
per 100 ribu, Pilipina 200 per 1000, Malaysia 41 per 100 ribu dan di
Singapura hanya 15 per 100 ribu kelahiran hidup seperti yang diungkapan
orang yang disebabkan oleh perdarahan 72, eklampsia 19, infeksi 5 dan
yang memadai.
hamil dan mendeteksi sedini mungkin jika timbul masalah, yang dilakukan
asuhan standar 7T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, tinggi
fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT), tablet zat besi, tes penyakit
(Saifuddin, 2000).
atau adat istiadat setempat dan jumlah bidan yang bertugas di bagian
desember 2008.
darah, tinggi fundus uteri, imunisasi TT, tablet zat besi, tes penyakit
badan, ukur tekanan darah, tinggi fundus uteri, imunisasi TT, tablet
zat besi, tes penyakit menular seksual, dan temu wicara dalam
Bantimurung Maros?
4
Tahun 2008.
Tahun 2008.
I.4.1.Manfaat Praktis.
pemeriksaan kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Definisi
rujukan (Saifuddin,A.B,)
(W.A.Newman. 2002)
kehamilan
janin :
bawah uterus
besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1040 mg. Dari
sebagainya.
berikut :
diupayakan :
II.3.1. Pendidikan
a. Definisi pendidikan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
1) Pendidikan formal
3) Pendidikan informal
toxoid, tes penyakit menular seksual dan temu wicara untuk proses
II.3.2 . Paritas
17
dilahirkan oleh ibu tanpa memandang apakah anak lahir hidup atau
2007).
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
sebab apapun.
kematian ibunya tertinggi di ASEAN, tahun 2008 berjumlah 230 per 100
infeksi.
Antenatal care merupakan cara untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan
standar 7T.
berikut :
1. Pendidikan
2. Paritas
dilahirkan oleh ibu tanpa memandang apakah anak lahir hidup atau
Pendidikan
paritas Pemeriksaan
Kehamilan
adat istiadat
Keterangan
ditamatkan oleh ibu hamil dan memiliki ijazah dari pendidikan tersebut,
SLTP
atau
Perguruan Tinggi.
2. Paritas
Paritas adalah jumlah atau banyaknya anak yang telah dilahirkan oleh
Ibu tanpa memandang apakah anak lahir hidup atau mati. NiIai paritas
Ibu diambil dari status Ibu dengan melihat GPA (Gravid Para Abortus).
Kritena Obiektif:
BAB IV
METODE PENELITIAN
1. Populasi
23
122 orang.
2. Sampel
orang.
Sampel ditarik dari populasi dengan cara total sampling yaitu mengambil
Rumus
f
P x100%
n
Keterangan
P = Distribusi
f = Frekuensi
24
n = Jumlah sampel
BAB V
K2-K4 58 47,54%
Jumlah 122 100%
Sumber : Data Sekunder Bagian KIA Puskesmas Bantimurung
58 orang (47,54%).
Jumlah 64 100%
Sumber : Data Sekunder Bagian KIA Puskesmas Bantimurung
(42,19%).
V.2. Pembahasan
(34,37 %)
V.2.2 Paritas
diinginkan.
28
BAB VI
VI.1. Kesimpulan
22 orang (34,37%).
27 orang (42,19%).
VI.2 Saran
antara lain :
dan kesakitan serta mendeteksi secara dini komplikasi pada ibu hamil
kader untuk mencari ibu hamil dan memastikan bahwa semua ibu
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. Ida Bagus Gede, 2004 Penuntun Kepaniteraan KIinik Obstetri dan
Ginekologi, EGC, Jakarta.
KATA PENGANTAR
kekurangan yang dimiliki maka penulis merasa ini masih jauh dari
ini.
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak dr. Romy Hefta Mulya
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
33
Bina Bahagia
Maros
pedidikan
memberikan motivasi dan dukungan baik moril maupun materil serta doa
imbalan yang setimpal atas jerih payah dari semua pihak yang telah
34
memberikan bantuan kepada penuls dan semoga apa yang kita perbuat
A. Identitas Penulis
1. Nama : Jusni
2. Nim : 06061
5. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
6. Agama : Islam
B. Pendidikan
INTISARI
Antenatal care merupakan cara untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan
mendeteksi sedini mungkin jika timbul masalah, yang dilakukan minimal
empat kali selama kehamilan, dan mendapatkan pelayanan/ asuhan
standar 7T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, tinggi fundus
uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT), tablet zat besi, tes penyakit menular
seksual, dan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (Saifuddin,
2000).Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan perbandingan tingkat
pemanfaatan pemeriksaan kehamilan kunjungan pertama antara
primigravida dan multigravida di Puskesmas Bantimurung Maros tahun
2008 berdasarkan pendidikan dan paritas. Populasi sampel diperoleh dari
Pencatatan dan pelaporan KIA tahun 2008, sejumlah 122 orang dan
sampel sejumlah 64 orang ibu primigravida dan multigravida, dengan
berdasarkan pendidikan, tingkat pemanfaatan pemeriksaan kehamilan
pada pendidikan Rendah ≤ SLTP yaitu sejumlah 42 orang (65,63%) dan
pendidikan Tinggi ≥ SLTA sejumlah 22 orang (34,37%). Berdasarkan
paritas, tingkat pemanfaatan pemeriksaan kehamilan pada Paritas
Resiko Rendah (0-2) yaitu sejumlah 37 orang (55,74%) dan Paritas
Resiko Tinggi (≥3) sejumlah 27 orang (42,19%). Melihat hal tersebut perlu
suatu upaya untuk meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara teratur
untuk menghindari terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan.
36
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
ABSTRAK
Angka kematian ibu (AKI) ditingkat propinsi Sulawesi Selatan pada tahun
2008 sebesar 116 per 100.000 kelahiran hidup yang disebabkan oleh
komplikasi kehamilan dan persalinan. Hal ini disebabkan karena deteksi dini
terhadap kehamilan dan komplikasi yang menyertainya tidak dilakukan sedini
mungkin. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran kejadian
abortus inkomplit di RSUD pangkep periode januari – desember Tahun 2008
berdasarkan umur, paritas, status perkawinan. Populasi sampel diperoleh
dari buku register dan kohor ibu di RSUD Pangkep Tahun 2008. Secara
keseluruhan dari 282 populasi didapatkan sampel sebanyak 242 aboertus
inkomplit dengan umur rata – rata yang beresiko rendah (20-35 tahun)
sebanyak 160 orang (66,12%), dengan paritas rata – rata resiko tinggi
sebanyak 130 orang (53,72%) serta status perkawinan rata – rata nikah
sebanyak 237 orang (97,94%). Melihat hal tersebut perlu suatu upaya untuk
meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara teratur untuk menghindari
perdarahan pada persalinan
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran