TENTANG
PEDOMAN USAHA PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C
DALAM KABUPATEN ACEH TAMIANG
BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM
DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
17. Surat Izin Pertambangan Daerah untuk selanjutnya disingkat SIPD adalah Surat Izin
Kuasa Pertambangan Daerah yang berisikan wewenang untuk melakukan semua
kegiatan atau sebagian tahap usaha pertambangan bahan galian Golongan C.
BAB II
JENIS BAHAN GALIAN GOLONGAN C
Pasal 2
BAB III
WILAYAH PERTAMBANGAN
Pasal 3
(2) Bupati menentukan lokasi yang tertutup untuk pertambangan Bahan Galian Golongan C
setelah mendapat analisa teknis dari Kepala SKPK yang membidangi urusan
pertambangan dan energi.
Pasal 4
Penentuan lokasi tertutup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dapat berupa
penutupan sebagian atau seluruh kawasan pertambangan.
BAB IV
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 5
Wewenang dan tanggung jawab usaha pertambangan Bahan Galian Golongan C dilakukan
oleh Bupati melalui Kepala SKPK yang membidangi urusan pertambangan dan energi.
.
Pasal 6
BAB V
PERIZINAN
Pasal 7
(1) Setiap usaha pertambangan Bahan Galian Golongan C hanya dapat dilaksanakan
setelah mendapat SIPD.
(3) Khusus untuk badan usaha yang menggunakan fasilitas penanaman modal, SIPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.
Pasal 8
(1) Untuk memperoleh SIPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), harus terlebih
dahulu mengajukan permohonan kepada Bupati melalui Kepala SKPK yang membidangi
urusan pertambangan dan energi dengan melampirkan syarat-syarat :
a. Peta wilayah skala 1 : 1000 (satu banding seribu) diikat pada titik pengikat yang tetap
dengan batas-batas dan koordinat yang berlaku dibidang pertambangan;
b. Bukti pelunasan Pajak Eksploitasi Bahan Galian Golongan C.
c. Salinan Akte Pendirian Perusahaan (kecuali usaha perorangan).
d. Rekomendasi tidak keberatan dari Camat setempat.
e. Rekomendasi tidak keberatan dari Datuk Penghulu setempat.
f. Izin Lingkungan;
g. Rencana Kerja.
6
h. Fotocopy KTP.
i. Pas Foto warna ukuran 3 x 4 sebanyak 2 (dua) lembar.
j. Foto lokasi pertambangan dari tiga sudut pandang.
(2) Peta wilayah kerja dan peta situasi menyesuaikan luas dengan batas-batas koordinat
sesuai kaidah kartografi;
Pasal 9
BAB VI
INVENTARISASI DATA WILAYAH PERTAMBANGAN
Pasal 10
(1) Kepala SKPK yang membidangi urusan pertambangan dan energi berdasarkan
pelimpahan wewenang Bupati melakukan inventarisasi dan pemetaan atas pemanfaatan
dan penggalian Bahan Galian Golongan C serta potensi Bahan Galian Golongan C yang
belum dimanfaatkan.
(2) Inventarisasi dan pengukuran potensi atas usaha pertambangan Bahan Galian Golongan
C dilakukan terhadap orang/badan usaha yang sudah mempunyai SIPD maupun
terhadap wilayah pertambangan yang belum diusahakan.
BAB VII
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
Pasal 11
(2) Tata cara pengendalian dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.
(3) Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan, setiap orang, instansi dan/atau badan
usaha yang mengusahakan pertambangan Bahan Galian Golongan C wajib memberikan
kesempatan kepada petugas untuk melakukan pemeriksaan, penelitian baik yang bersifat
administratif maupun bersifat teknis operasional.
7
BAB VIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 12
(1) Setiap orang/badan hukum yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 7
ayat (1) dan Pasal 11 ayat (3), diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan
atau denda paling tinggi Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
(2) Pelanggaran terhadap Qanun ini merupakan tindak pidana pelanggaran.
BAB IX
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 13
(1) Penyidikan terhadap tindak pidana pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ayat (1), selain dilakukan oleh Pejabat Penyidik Umum dapat juga dilakukan oleh Pejabat
Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah yang diberi wewenang
khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Hukum Acara
Pidana yang berlaku.
(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), berwenang :
a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang mengenai adanya tindak pidana
atas pelanggaran Qanun;
b. Melakukan tindakan pertama dan pemeriksaan ditempat kejadian ;
c. Menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka;
d. Melakukan penyitaan benda atau surat;
e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang;
f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ;
g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara ;
h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik bahwa
tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan
selanjutnya melalui penyidik memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum,
tersangka atau keluarganya.;
i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.
(3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan
dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum
melalui penyidik pejabat Polisi Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 14
Biaya untuk inventarisasi wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) dan
pengendalian dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Tamiang.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 15
(1) SIPD yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi,
Badan Hukum Swasta dan perorangan yang memperoleh hak berdasarkan peraturan
yang ada sebelum berlakunya Qanun ini dinyatakan tetap berlaku sampai habis masa
berlakunya.
8
(2) Dengan berlakunya Qanun ini, segala ketentuan yang bertentangan dengan Qanun ini
dinyatakan tidak berlaku.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Qanun ini, sepanjang mengenai peraturan
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 17
SYAIFUL ANWAR